Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN MASA NIFAS

DENGAN POST PARTUM BLUES

RUMAH SAKIT No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :


UMUM DAERAH
DR. HI. ABDUL 180/ B 1/2
MOELOEK .SPO/VII.02/5.1
PROVINSI / VIII/2019
LAMPUNG
Standar Tanggal Terbit
Prosedur Ditetapkan
Operasional DirekturUtama,

dr. HeryDjokoSubandriyo, MKM


19610426 199603 1 001

Pengertian Post partum blues adalah suatu sindroma gangguan


afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama
setelah persalinan dan memuncak pada hari ke tiga
sampai kelima dan menyerang dalam rentang waktu 14
hari terhitung setelah persalinan.
PostPartum Blues adalah perasaan sedih dan depresi
segera setelah persalinan, dengan gejala dimulai dua
atau tiga hari pasca persalinan dan biasanya hilang
dalam waktu satu atau dua minggu.
Tujuan Mengenali tanda gejala post partum blues dan cara
penanganannya
Kebijakan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:436/MenKes/SK/VI/1993 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan
Standar Pelayanan Medik
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:129/MenKes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 290/Menkes/PR/III/2008 tentang
Persetujuan tindakan Kedokteran
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38
tahun 2014 tentang Keperawatan.

Prosedur 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri kepada


pasien
2. Mengidentifikasi gangguan suasana hati
postpartum dengan cara waspada terhadap tanda-
tanda dan gejala gangguan suasana hati
3. Bantulah ibu untuk bersikap terbuka saat
berkomunikasi terapeutik, seperti menceritakan
tentang apa yang di alaminya
4. Libatkan ayah atau pasangan untuk membantu
dalam merawat bayi
5. Upayakan agar ibu istirahat dan tidur selama bayi
tidur
6. Beritahu pada ibu berhenti membebani diri sendiri
untuk melakukan semuanya sendirian, kerjakan
apa yang dapat dilakukan saja dan berhenti ketika
merasa lelah
7. Jangan biarkan ibu sendirian dalam waktu yang
lama, sarankan pada ibu untuk pergi keluar rumah
untuk merubah suasana hati
8. Sarankan ibu untuk minta bantuan dalam
mengerjakan pekerjaan rumah tangga termasuk
dalam mengurus bayinya.
9. Mendukung upaya ikatan orang tua dan bayi
dengan cara beri dukungan untuk perawatan
lanjutan ibu kepada bayinya.
10. Mendukung dan berkolaborasi dalam pemberian
terapi klien dengan cara melibatkan keluarga dalam
rencana perawatan dan bantu untuk membuat
jadwal rencana rujukan ke psikolog jika dibutuhkan
Unit Terkait Ruang Kebidanan
Ruang PONEK
Poli Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai