Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sasaran yang ditatapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka
kematian Ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian neonatal 16
per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum tercapai,
menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007 angka kematian bayi
26,9 kematian/1000 kematian hidup, angka kematian balita sebesar 44 kematian/1000
kelahiran hidup, angka kematian Ibu hamil dan saat melahirkan masih mencapai
228/100.000 kelahiran hidup.

Padahal sasaran pembangunan menetapkan tahun 2015 angka tersebut harus di


tekan hingga mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab itu Program
kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana dilaksanakan secara berkesinambungan
dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI< AKN< AKB< dan AKBAL di wilayah
kerja Puskesmas Wringinanom.

Puskesmas Wringinanom sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten Gresik bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di wilayah kerja puskesmas wringinanom. Dalam menjalankan fungsinya,sesuai dengan
standart Puskesmas, Puskesmas wringinanom mempunyai program upaya kesehatan
masyarakatdan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan yang ada di
Puskesmas Wringinanomdiantaranya adala Ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
Keluarga Berencana (KB).

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan Ibu hamil,Ibu bersalin, ibu menyusui, Wanita
Usia Subur, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.

Kebidanan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang
mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas, menyusui, masa interval dan
pengaturan kesuburan,klimakterium dan menopouse,bayi baru lahir,balita, Fungsi-fungsi

1
reproduksi manusia serta memberikan bantuan atau dukungan pada perempuan , keluarga
dan komunitas.

Ruang KIA/KB sebagai salah satu unit pelayanan di puskesmas Wringinanom


agar dalam menjalankan tugasnya selalu sesuai dengan standart puskesmas maka di
susunlah Pedoman pelayanan Ruang KIA/ KB di Puskesmas Wringinanom.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan KIA/KB di Puskesmas Wringinanom dalam menentukan
sikap menghadapi perkembangan pelayanan kesehatan global, Nasional maupun
Regional.
2. Tujuan Khusus
Pedoman ini di buat sebagai acuan bagi petugas yang bertanggung jawab di Ruang
KIA/KB dalam menjalankan tugasnya setiap hari agar sesuai dengan standart
Puskesmas yang berlaku.

C. Sasaran Pedoman
1. Bagi fungsional medis dan petugas KIA/KB sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan
kebidanan di Puskesmas Wringinanom.
2. Bagi manajemen medis sebagai pengelola pelayanan kebidanan Puskesmas
Wringinanom.
3. Bagi Kepala puskesmas sebagai pedoman untuk mengevaluasi kinerja pelayanan
medis dan kebidanan.

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pedoman ini meliputi
 Standart ketenagaan Ruang KIA/KB
 Standart fasilitas di Ruang KIA/KB
 Tata laksana pelayanan di Ruang KIA/KB
 Logistik

2
 Keselamatan Pasien Ruang KIA/KB
 Keselamatan kerja petugas Ruang KIA/KB
 Pengendalian mutu

E. Batasan Operasional
1. Administrasi dan pengelolaan pelayanan kebidanan
2. Sumber daya manusia staf dan pimpinan
3. Fasilitas dan peralatan
4. Kebijakan dan Prosedur

F. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 836/Menkes/SK/VI/2005
tentang pedoman pengembangan manajemen kinerja bidan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/320/2020 tentang standart profesi Bidan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 938/Menkes/SK/VII/2007
tentang standar Asuhan kebidanan
6. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia N0 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas

3
B A B II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kepala Puskesmas

Penanggungjawab UKP

Penanggungjawab Ruang KIA/KB

Bidan Pelaksana Bidan Pelaksana

Bidan Pelaksana Bidan Pelaksana

No Jenis Ketenagaan Kompetensi/Ijazah Kompetensi tambahan


1. Penanggungjawab UKP Dokter umum Pelatihan CTU
2. Bidan Koordinator DIII Kebidanan Pelatihan APN, CTU,
MU,IVA,PKPR, ,Desa
siaga
3. Bidan Pelaksana DIV Kebidanan APN,MU,PONED
DIII Kebidanan APN,MU,CTU,Desa
siaga,klas bumil

B. Distribusi Ketenagaan
Tenaga Kesehatan di Ruang KIA/KB Puskesmas Wringinanom terdiri dari:

4
1. Dokter penanggungjawab UKP
2. Dokter umum
3. Penanggungjawab Ruang (Bidan Koordinator)
4. 2 Bidan Pelaksana

Uraian Tugas:

a. Dokter Penanggung Jawab


Sebagai Dokter Penanggungjawab konsulan di semua kegiatan Ruang KIA/KB.
b. Penanggungjawab Ruang KIA/KB (Koordinator Bidan)
Tugas pokok dan wewenang:
1. Menyusun rencana kerja pelayanan KIA/KB berdasarkan data Program
Puskesmas
2. Melaksanakan ANC ( Ante Natal Care ),INC ( Intra Natal Care),PNC ( Post Natal
Care), Perawatan Neonatus, Pelayanan KB, Penyuluhan KIA KB, Koordinasi
lintas program terkait sesuai dengan prosedur SOP.
3. Melaksanakan Asuhan Kebidanan
4. Melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai standart operasional (SOP), SPM,
Standart Pelayanan Publik (SPP), tata kerja dan kebijakan yang telah di tetapkan
oleh Kepala Puskesmas
5. Melakukan pencatatan pada rekam medis dengan baik, lengkap serta dapat di
pertanggung jawabkan termasuk memberi kode diagnosa menurut ICD X
6. Melakukan Pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan KIA/KB
sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada kepala Puskesmas.
7. Melakukan hasil evaluasi hasil kegiatan KIA/KB serta keseluruhan dan
melaporkan pelaksanaan kegiatan KIA/KB secara berkala kepada kepala
Puskesmas
8. Meningkatkan Mutu upaya Pelayanan Puskesmas.

Tugas integrasi :

1. Bekerja sama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan KIA/KB
2. Menjalankan tugas bidan koordinator di wilayah kerja Puskesmas
3. Melaksanakan kegiatan supervisi ke Ruangndes / Ponkesdes

5
4. Melaksanakan Tugas lain yang di berikan oleh Kepala Puskesmas

Tanggung jawab :

Bertanggung Jawab dalam program KIA/KB di wilayah kerja Puskesmas Wringinanom

c. Bidan Pelaksana
Tugas pokok dan wewenang:
1. Menyusun rencana kerja pelayanan KIA/KB berdasarkan data Program
Puskesmas
2. Melaksanakan ANC (Antenatal Care ), INC (Intranatal Care), PNC (Postnatal
Care), Perawatan Neonatus, Pelayanan KB, Penyuluhan KIA KB, dan koordinasi
lintas program terkait sesuai dengan prosedur SOP.
3. Melaksanakan Asuhan Kebidanan
4. Melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai standart oprasional (SOP), SPM,
Standart Pelayanan Publik (SPP), tata kerja dan kebijakan yang telah di tetapkan
oleh Kepala Puskesmas
5. Melakukan pencatatan pada rekam medis dengan baik, lengkap serta dapat di
pertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa menurut ICD X
6. Melakukan Pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan KIA/KB
sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada kepala Puskesmas.
7. Melakukan hasil evaluasi hasil kegiatan KIA/KB serta keseluruhan dan
melaporkan pelaksanaan kegiatan KIA/KB secara berkala kepada kepala
Puskesmas
8. Meningkatkan Mutu upaya Pelayanan Puskesmas.

Tugas integrasi :

1. Bekerja sama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan KIA/KB
2. Menjalankan tugas bidan koordinator di wilayah kerja Puskesmas
3. Melaksanakan kegiatan supervisi ke Ruangndes / Ponkesdes
4. Melaksanakan Tugas lain yang di berikan oleh Kepala Puskesmas

6
Tanggung jawab:

1. Bertanggung jawab dalam pelayannan KIA/KB


2. Bertanggung jawab dalam keamanan dan kebersihan Ruang KIA/KB
3. Bertanggung jawab dalam sterilisasi alat-alat medis di ruang KIA/KB

C. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan di Ruang KIA/KB
Senin-kamis : Jam 7.00-12.00 WIB
Jum at : jam 7.00-10.00 WIB
Sabtu ; jam 07.00 – 10.30 WIB

7
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

PINTU MASUK

BED PEMERIKSAAN

KAMAR

MANDI

B. Standart Fasilitas
Standart Fasilitas
1. Fasilitas Fisik
 Ruangan
 Kebersihan (tidak ada debu, sampah)
 Pencahayaan cukup
 Ventilasi baik
 Outlet listrik
 Tempat cuci tangan dengan air mengalir, sabun cuci tangan dengan tisue
 AC
2. Perlengkapan dalam ruangan
 Meja dengan Laci
 Kursi
 Lemari
 Meja pemeriksaan / pelayanan

8
 USG
 Alat yang di butuhkan dalam pelayanan
 Computer dan printer
 Tempat limbah medis
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
1. Melayani Wanita Usia Subur dalam pemeriksaan kehamilan (ANC), Kolaborasi dengan
lintas unit (Ruang Gigi, Ruang TB, Ruang Umum, Laboratorium, PONED, dan Rawat
inap) untuk seleksi dan kehamilan resiko tinggi (ANC terpadu).
2. Melakukan pemeriksaan catin
3. Melaksanakan Pelayanan Post Partum lanjutan
4. Melakukan deteksi dini terhadap kejadian infeksi luka oprasi saat melahirkan
5. Melayani Wanita Usia Subur dengan masalah kesehatan reproduksi
6. Wanita Usia Subur dengan pelayanan KB
7. Melayani USG untuk K1 dan K5

B. Metode

Pemeriksaan di Ruang KIA/KBdilakukan sesuai dengan standart operasional prosedur


pelayanan yang sudah di terapkan di Puskesmas Wringinanom

C. Langkah Kegiatan
Prosedur yang di lakukan oleh bidan
1. Menerima pasien baru dan melakukan serah terima dengan petugas pendaftaran dari
perawat / bidan dari ruangan sebelumnya.
2. Melihat ketepatan identitas pasien dengan bertanya langsung kepada pasien.
3. Melakukan pengkajian kebidanan
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital.

9
5. Melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan keadaan pasien sesuai dengan kondisi
pasien.
6. Dilakukan konseling terhadap pasien sesuai dengan masalahnya.
7. Melakukan rujukan ke Ruang lain jika di butuhkan.
8. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi jika di perlukan
9. Memberikan resep jika di butuhkan.
10. Mencatat tindakan yang telah di lakukan dalam berkas rekam medis pasien yang di tanda
tangani oleh bidan yang melakukan tindakan .
11. Petugas menginput data pasien di register dan mengembalikan rekam medis ke loket.

Prosedur yang di lakukan oleh Dokter

1. Melakukan identifikasi ulang pasien sebelum pelayanan,


2. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan keadaan pasien
sesuai dengan kondisi ibu hamil
3. Melakukan USG untuk bumil K1 dan K5
4. Dokter memberitahukan hasil pemeriksaanya dan rencana asuhan medis,
5. Mencatat hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, rencana asuhan medis yang telah dilakukan
dalam berkas rekam medis pasien yang diparaf oleh dokter penanggung jawab yang
melakukan pemeriksaan lanjutan,
6. Melakukan rujukan ke fasilitas yang lebih tinggi bila di butuhkan.

10
BAB V

LOGISTIK

1. Kursi kerja
2. Meja kerja
3. Buku regester Ibu ( Buku KIA )
4. Formulir Inform Consent
5. Formulir ANC ( Ante Natal Care )
6. Formulir laporan KB ( buku KB dan K4 KB )
7. Formulir rujukan
8. Formulir Keterangan hamil
9. Surat keterangan cuti bersalin
10. Formulir pengantar pemeriksaan laboratorium
11. Formulir rujukan BPJS / Non BPJS
12. Kertas resep obat ( Merah / Putih )
13. Troli alat pemeriksaan
14. Baki logam tempat alat steril tertutup
15. Bantal
16. Tempat tidur periksa
17. Celemek
18. Lampu senter / Lampu gynec
19. Tempat sampah tertutup ( Medis dan non Medis )
20. Stetoskop

11
21. Tensi meter dewasa
22. Timbangan dan ukur tinggi badan dewasa
23. Palu Refleks
24. Dopler dan funandoskop
25. Pita pengukur lila
26. Gel ultrasonografi
27. Metlin
28. Gunting Verban
29. Lemari peralatan dan lemari arsip laporan
30. Mangkok untuk larutan
31. Pinset anatomi pendek dan penjang
32. Pinset cirugis
33. Safety box
34. Silinder korentang steril
35. Bak instrumen dengan tutup
36. Masker
37. Sarung tangan steril dan disposable
38. Disposable syiringe
39. Betadine solution
40. Sabun tangan atau antiseptik
41. Alkohol
42. Kapas alkohol
43. Kassa Steril
44. Implant kids
45. IUD kids
46. Alat USG

12
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

 Pengelolaan Program KIA/KB

Bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan


KIA/KB secara efektif dan efisien.

1. Peningkatan pelayanan antenatal yang sesuai bagi seluruh ibu hamil di semua
fasilitas kesehatan
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten di arahkan ke
fasilitas kesehatan
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standart di semua fasilitas
kesehatan
4. Peningkatan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan oleh tenaga
kesehatan maupun masyarakat.
5. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan
pengamatan secara terus menerus oleh tenaga kesehatan
6. Pengelolaan program KIA sesuai standar
7. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar

 Indikator pemantauan program KIA/KB


1. Proses dan output
2. Dalam kurun waktu tertentu ( 1 tahun )
3. Denominator berdasarkan wilayah setempat.

13
 Target indikator Program KIA/KB Tahun 2017
1. Akses pelayanan antenatal ( K1 ) 100 %
2. Cakupan pelayanan lengkap antenatal ( K4 ) 100 %
3. Persalinan oleh tenaga kesehatan ( Pn ) 100 %
4. Cakupan pelayanan lengkap nifas ( KF ) 92
5. Cakupan penanganan komplikasi obstetri (PK ) 80 %
6. Cakupan peserta KB aktif ( CPR ) 75%
7. Cakupan pelayanan pertama Neonatus( KN1 ) 100 %
8. Cakupan pelayanan lengkap Neonatus ( KN lengkap ) 100 %
9. Cakupan penanganan komplikasi Neonatal ( PKn ) 80 %
10. Cakupan pelayanan bayi ( Kby ) 100%
11. Cakupan pelayanan anak balita 100%

14
BAB VII

KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KERJA

A. KESELAMATAN PASIEN
1. Pengertian
Keselamatan pasien ( Patient safety )
Adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat asuhan terhadap pasien lebih
aman .sistem tersebut meliputi :
1. Assesment resiko.
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
3. Pelaporan dan analisis.

Sistem tersebut di harapkan dapat mencegah terjadinya cidera yang di sebabkan


oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan
yang seharusnya di lakukan .

2. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
2. Meningkatkan akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunya kejadian tidak di harapkan ( KTD ) di Puskesmas
4. Terlaksananya program -program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak di harapkan.

3. 7 Langkah keselamatan Pasien


Uraian 7 langkah menuju keselamatan pasien adalah sebagai berikut :
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien

15
2. Pimpin dan dukung staf anda
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
4. Kembangkan sistem pelaporan
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

4. Insiden keselamatan Pasien


Patient safety incident :
Setiap kejadian yang tidak di sengaja dan tidak di harapkan yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien.
Program keselamatan bagi sasaran kegiatan di aRuang KIA/KB dalam hal ini
meliputi :
a. Ketepatan identitas pasien

Untuk menghindari kesalahan identitas pasien dalam memberikan pelayanan


klinis di Ruang KIA/KB di lakukan dengan cara : Pada saat pemanggilan pasien
selain di sebutkan nama di sebutkan juga alamat pasien dan sebelum melakukan
pemeriksaan di tanyakan dulu nama dan alamat pasien apakah sesuai dengan rekam
medis apa tidak , setelah ssesuai baru di lakukan pemeriksaan .

b. Peningkatan komunikasi yang efektif


Peningkatan komunikasi yang efektif di Ruang umum di lakukan dengan cara :
- Anamnasa mengenai Keluhan pasien dilakukan secara cermat dan teliti
- Selalu menanyakan kepada pasien tentang pemahaman dari penjelasan
yang di berikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penyakitnya
serta mempersilahkan menanyakan hal-hal yang mungkin belum di
pahami oleh pasien
- Komunikasi yang efektif juga di lakukan antar unit pelayanan untuk
pasien yang memerlukan pelyanan lebih dari satu Ruang atau pasien yang
memerlukan pemeriksaan penunjang.
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai

16
- Sebelum memberikan obat KB terutama kepada akseptor baru dilakukan
penapisan sesuai dengan pedoman yang ada
- Sebelum melakukan anestesi untuk pemasangan inplan selalau di tanyakan
adanya riwayat alergi terhadap obat, hal ini untuk menghindari terjadinya
reaksi anafilaktik syok.
- -Sebelum memberikan resep obat , menanyakan kepada pasien apakah
punya alergi obat tertentu
d. Kepastian tepat lokasi dan tepat prosedur
Semua tindakan medis yang ada di Ruang KIA/KB harus mengacu pada SOP
yang ada.
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
- Upaya untuk mengurangi resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan di
Ruang KIA/KB di lakukan dengan cara :
- Bidan selalau mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan pemeriksaan
dan tindakan pada pasien
- Sterilisasai alat alat kesehatan setelah di pakai dan secara berkala.
- Pemakaian alat-alat disposible
- Pemilahan sampah medis dan non medis untuk menghindari resiko infeksi
baik bagi pasien maupun masyarakat.
f. Pengurangan resiko pasien jatuh
Upaya untuk mengurangi resiko pasien dari cidera karena jatuh di Ruang KIA/KB
dilakukan dengan cara terutama bagi pasien yang kesulitan naik ke tempat tidur
periksa maka akan di bantu oleh bidan saat melakukan hal itu.

B. KESELAMATAN KERJA
Tindakan yang beresiko terpajan
a. Cuci tangan yang kurang benar
b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman
d. Teknik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.
e. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.

17
Prinsip Keselamatan Kerja
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga
prinsip tersebut dijabarkan menjadi 5 kegiatan pokok yaitu:
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak
dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengololaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.

18
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Upaya pengendalian mutu pelayanan klinis di Ruang KIA/KB dilakukan meliputi 8


dimensi mutu pelayanan yaitu:

1. Kompetensi petugas

Pelayanan di Ruang KIA/KB di lakukan oleh petugas yang sesuai kompetensinya dan
petugas di wajibkan untuk selalu mengikuti standart pelayanan yang telah di tetapkan
dalam hal kepatuhan ,ketepatan,kebenaran dan konsisten

2. Akses terhadap pelayanan


Letak ruang Ruang KIA/KB berdekatan dengan Ruang lainya untuk kemudahan
koordinasi
3. Efektifitas
4. Pelayanan klinis yang di lakukan di Ruang KIA/KB selalu di lakukan sesuai standart
yang ada.
5. Efisiensi
Tarif yang berlaku di Ruang KIA/KB sesuai dengan PERDA Kabupaten Gresik nomor 4
tahun 2011
6. Kontinuitas
Pelayanan yang di berikan secara berkesinambungan sesuai dengan metode kerja yang
ada di Ruang KIA/KB
7. Keamanan

19
Upaya keamanan bagi pasien di Ruang KIA/KB sesuai dengan program keselamatan
pasien Puskesmas Wringinanom secara umum.
8. Interpersonal relation
Hubungan antar manusia ini meliputi hubungan antara bidan dan pasien , Bidan dengan
Kepala Puskesmas , hubungan ini akan selalu di bina dengan baik dalam rangka
menanamkan kepercayaan kepada masyarakat dan meningkatkan kredibilitas Puskesmas
dengan cara menghargai, menjaga rahasia, menghormati, responsive, dan memberikan
perhatian.
9. Kenyamanan
Kenyamanan pasien dan petugas di Ruang KIA/KB di upayakan melalui upaya selalu
menjaga kebersihan ruangan Ruang KIA/KB dan selalu menjaga kelayakan peralatan
medis dan non medis di Ruang KIA/KB.

Indikator mutu klinis Ruang KIA-KB adalah:

1. Pelayanan ANC terpadu pada ibu hamil 100 %


2. Inform consent pada pasien KB suntik 100%

20
BAB IX

PENUTUP

Buku pedoman Pelayanan Ruang KIA/KB ini di susun dalam rangka memberikan acuan
bagi tenaga kesehatan uang bekerja di unit pelayanan Kebidanan Puskesmas Wringinanom agar
dapat menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, aman, efektif dan efisien sesuai standart yang
ada.

21

Anda mungkin juga menyukai