Anda di halaman 1dari 5

XBEBTKFZ@M L@DRX@ZBF @IBM Z@EK@FO

JKF@Y LBYBM@Z@F
RXZJ XRYLBYE@Y D@FJ@ ERGK@
JI. AsAmefA TeIAgA Meuku SA Kode Pos 24472
e-mAiI : pkmbAndAmuIiA@gmAiI.com

LBXRZRY@F

LBX@G@ RXZJ XRYLBYE@Y D@FJ@ ERGK@

FCECT> 883 / I / Q / 480=


ZBFZ@FO

XBTRD@M@F XBTZ@E@ @Z@Y LBXRZRY@F LBX@G@ RXZJ XRYLBYE@Y D@FJ@


ERGK@ FCECT> 883 / I / Q / 480= ZBFZ@FO XBG@XCT@F J@F
XBF@FO@F@F LBN@JK@F ZKJ@L JKM@T@XL@F (LZJ), LBN@JK@F ZKJ@L
IBJBT@ (LZI), LCFJKYK XCZBFYK@G IBJBT@ (LXI) J@F
LBN@JK@F F[@TKY IBJBT@ (LFI)

LBX@G@ RXZJ XRYLBYE@Y D@FJ@ ERGK@,

Menimbang > a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu layanan klinis


keselamatan pasien maka tenaga klinis wajib berperan aktif dalam
pelaksanaan UPTD Puskesmas Banda Mulia;

b. bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut perlu


penanganan terhadap Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Tidak
Cedera, Kondisi Potensial Cedera, Kejadian Nyaris Cedera;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada


huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Banda Mulia tentang penanganaan KTD, KTC, KPC,
KNC UPTD Puskesmas Mulia;

Mengingat > 1. Undang — Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan ;

2. Peraturaan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 296


Tahun 2007 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1691/MENKES/PER/VIII Tahun 2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46


tahun 2015 tentang Peningkatan Mutu Klinis Dan Keselamatan
Pasien;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang


Keselamatan Pasien;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang


Puskesmas;
EBERZRYL@F
EBFBZ@XL@F >
KESATU > Penanganan KTD, KTC, KPC, KNC sebagai pedoman dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di UPTD Puskesmas Banda
Mulia.

KEDUA > Menetapkan penanganan dan pelaporan insiden KTD, KTC, KPC,
KNC sebagaimana dimaksud diktum kesatu tercamtum dalam
lampiran dari keputusan ini.

KETIGA > Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini maka akan diadakan perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Banda
Mulia Pada Tanggal : 24 Maret
2020

KEPALA UPTD PUSKESMAS


BANDA MULIA

ERGKJ@T, YLE, ELE

Lampiran
: Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banda
Mulia
Nomor
: 003 / C / V /2018
Tanggal
24 Maret 2020
XBF@FO@F@F J@F XBG@XCT@F LZJ, LZI, LXI J@F LFI RXZJ
XRYLBYE@Y D@FJ@ ERGK@

Kepala Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien di Puskesmas (TKPP)


1. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) menyusun asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien
2. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) mengembangkan informasi pencatatan dan
pelaporan internal tentang insiden kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian tidak
cidera (KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC) dan kejadian nyaris cidera (KNC)
3. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) mengidentifikasi kasus kejadian tidak
diharapkan (KTD), kejadian tidak cidera (KTC), Kondisi potensial cidera (KPC) dan
kejadian nyaris cidera (KNC) yang terjadi dilingkup Puskesmas dan jaringannya
4. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) mencatat dan menangani kejadian kejadian
tidak diharapkan (KTD), kejadian tidak cidera (KTC), Kondisi potensial cidera (KPC)
dan kejadian nyaris cidera (KNC) yang terjadi
5. Penanggung jawab pelayanan klinis membuat laporan tentang kejadian tidak diharapkan
(KTD), kejadian tidak cidera (KTC), Kondisi Potensial Cidera (KPC) dan kejadian
nyaris cidera (KNC) di setiap unit kepada Tim Keselamatan Pasien Puskesmas

6. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) membuat laporan tentang kejadian tidak
diharapkan (KTD), kejadian tidak cidera (KTC), Kondisi potensial cedera (KPC) dan
kejadian nyaris cidera (KNC) di setiap unit kepada Kepala Puskesmas
7. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) menganalisis dan membuat solusi
pembelajaran (audit) terhadap insidensi kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian tidak
cidera (KTC), Kondisi potensial cedera (KPC) dan kejadian nyaris cedera (KNC)
8. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) membuat kesimpulan dan melaporkan
kepada Kepala Puskesmas mengenai kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian tidak
cedera (KTC), Kondisi potensial cedera (KPC) dan kejadian nyaris cedera (KNC).
9. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) menyampaikan solusi pembelajaran atas
tiap kajian masalah atas kasus yang berfungsi untuk evaluasi mutu pelayanan di
Puskesmas.

LBX@G@ RXZJ XRYLBYE@Y D@FJ@ ERGK@

ERGKJ@T, YLE, ELE

XBF@FO@F@F J@F XBG@XCT@F


LZJ, LZI, LXI, LFI
No. : / C / IX /2018
Dokumen
SOP No. : 01
Revisi
Tanggal : 23 — 03 — 2020
Terbit
Halaman :1/2
UPTD PUSKESMAS MULIDAR, SKM, MKM
BANDA MULIA NIP.197410201993022001
1. Pengertian Prosedur ini yang mencakup semua kegiatan yang terkait dengan
identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD, KTC, KPC dan KNC

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk meningkatkan pelayanan


klinis yang bermutu sehingga memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi,
mendokumentasi, menganalisis dan melaporkan permasalahan mutu

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas BANDA MULIA Nomor


/ C / IX /2018 tentang penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC di UPTD
Puskesmas BANDA MULIA

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun


2017 tentang Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas

5. Prosedur/ 1. Persiapan alat dan bahan :


langkah- a. ATK
langkah b. Form pelaporan kasus KTD, KTC, KPC dan KNC

2. Petugas yang melakukan :


a. Tim KP
b. Kepala unit-unit pelayanan
c. Petugas unit pelayanan

3. Langkah-langkah :
a. Pemberi pelayanan klinis yang menemukan insiden keselamatan
pasien melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi
b. Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya KTD, KTC, KPC,
KNC dan resiko klinis melakukan pengamanan berupa isolasi bukti.
c. Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan medis dan observasi
sesuai kondisi
d. Petugas layanan klinis membuat laporan insiden kepada kepala unit
pelayanan klinis.
e. Kepala unit melakukan identifikasi dengan mengumpulkan informasi
dan bukti yang menyangkut input, proses output terjadinya KTD,
KTC, KPC, KNC dan resiko klinis. Semua hasil identifikasi di

f. Kdoekpuamlaenutnasitiklaanydanalaanm klelimnibsarmlaeplaokraunkai n
sigdreandkinegseluanmtuaktanmpeansieennt.ukan tingkat
keparahan insiden
g. Apabila hasil grading berwarna kuning dan merah maka diserahkan
kepada tim mutu untuk dilakukan investigasi lanjutan (RCA)
h. Apabila hasil grading berwarna hijau dan biru maka kepala unit
melakukan investigasi sederhana.
i. Kepala Puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan
mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut penanganan
j. Sosialisasi rencana tindak lanjut dan pelaksanaannya pada rapat rutin
Puskesmas Banda Mulia

6. Bagan alir
Pemberi pelayanan klinis yang menemukan
insiden keselamatan pasien melakukan
pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi

Petugas pelayanan klinis

melakukan isolasi bukti

Memberikan tindakan medis dan observasi


sesuai kondisi

Petugas layanan klinis membuat laporan insiden kepada


kepala unit pelayanan klinis

Kepala unit melakukan identifikasi insiden KPC,KNC,KTC


dan KTD menggunakan lembaran laporan insiden
keselamatan pasien

Kepala unit layanan klinis melakukan grading untuk


menentukan tingkat keparahan insiden

Apabila hasil grading berwarna kuning dan merah maka


diserahkan kepada tim mutu untuk dilakukan investigasi
lanjutan (RCA)

Apabila hasil grading berwarna hijau dan biru maka kepala


unit melakukan investigasi sederhana

Kepala Puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan


mengadakan

Sosialisasi RTL dan penanganannya pada rapat


rutin Puskesmas

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Kepala Puskesmas, Tim manajemen mutu, Dokter, Perawat, Bidan, Analis
kesehatan, Nutrisionis

9. Dokumen 1. Bukti pelaporan kasus KTD, KTC,KPC, KNC


terkait 2. Bukti monitoring, bukti evaluasi, bukti analisis, bukti tindak lanjut
10. Rekaman
historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai