Anda di halaman 1dari 8

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAWA TIMUR


SATUAN BRIGADE MOBIL
KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA JATIM
Jl. Gresik No. 39 Surabaya 60178 Telp. (031) 3524525

PENETAPAN

KEPALA KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA JATIM


NOMOR : 98/VII/KES.9.1./2019

TENTANG

PENANGANAN KTD, KTC, KPC, KNC

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA JATIM

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien tenaga klinis wajib berperan aktif dalam
pelaksanaannya;

b. bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, perlu


ditetapkan penanganan terhadap Kejadian Tidak Diharapkan,
Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu


menetapkan Surat Penetapan Kepala Klinik Pratama Satbrimob
Polda Jatim tentang Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,
Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014,


tentang Kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75


Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11


Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27


Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4


Tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan:

6. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor


14 Tahun 2017 tentang Pelayanan Kesehatan di Lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Menetapkan : PENETAPAN KEPALA KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA


JATIM TENTANG PENANGANAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN
KEJADIAN NYARIS CEDERA.

Kesatu : Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial


Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera dilaksanakan sesuai dengan
SOP. Kewajiban untuk melaksanakan penanganan Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris
Cedera merupakan tanggung jawab Tim Peningkatan Mutu
Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien di Klinik Pratama
Satbrimob Polda Jatim;

Kedua : Surat penetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan


ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan perbaikan kembali
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 2 Juli 2019
KEPALA KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA JATIM

dr. Niken Wulandari A.,M.M


NIP. 197707072003122004
1 LAMPIRAN PENETAPAN KEPALA KLINIK PRATAMA
SATBRIMOB POLDA JATIM
NOMOR : 98/VII/KES.9.1./2019
TANGGAL : 2 JULI 2019

PENANGANAN KTD, KTC, KPC, DAN KNC

A. PENDAHULUAN

Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana klinik membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi assesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian
yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris
Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.

B. TEMA

Penanganan KTD, KTC, KPC, dan KNC akan meningkatkan mutu pelayanan medis

C. TUJUAN

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Klinik Pratama Satbrimob Polda jatim;


2. Meningkatnya akuntabilitas Klinik terhadap pasien dan masyarakat;
3. Menurunnya KTD, KTC, KPC, KNC di Klinik
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD;
5. Terlaksananya kegiatan audit medis.

D. SASARAN

 Pelayanan Pemeriksaan Umum


 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
 Pelayanan KIA-KB
 Pelayanan Farmasi
 Pelayanan Konsultasi Gizi
 Pelayanan Pendaftaran
 Ambulance

E. BENTUK KEGIATAN

Penanganan terhadap terjadinya kasus KTD, KTC, KPC, dan KNC adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi kasus;
2. Pelaporan kepada Tim Mutu Klinik;
3. Analisis kasus oleh Tim Mutu Klinik;
4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim Mutu Klinik;
2 LAMPIRAN PENETAPAN KEPALA KLINIK PRATAMA
SATBRIMOB POLDA JATIM
NOMOR : 98/VII/KES.9.1./2019
TANGGAL : 2 JULI 2019

5. Implementasi/Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua tenaga


klinis di Klinik;
6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis di Klinik.

F. PENUTUP

Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penanganan


KTD, KTC, KPC, dan KNC di Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim.

KEPALA KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA JATIM

dr. Niken Wulandari A.,M.M


NIP. 197707072003122004

PENANGANAN KTD, KTC, KPC, DAN


KEPALA KLINIK PRATAMA
KNC
SATBRIMOB POLDA JATIM
No.Dokumen : 103/VII/KES.9.2./2019

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 4 Juli 2019
Halaman : 1/4
KLINIK PRATAMA
SATBRIMOB POLDA JATIM
dr. Niken Wulandari A.,M.M
1. Pengertian NIP.197707072003122004
Pelayanan klinis yang bermutu sangat dipengaruhi oleh kemampuan
klinik dalam mengidentifikasi, mendokumentasi, menganalisis dan
melaporkan permasalahan mutu pelayanan klinis seperti KTD, KTC,
KNC, dan KPC untuk itu perlu dibuat suatu standar prosedur yang
dapat membakukan manajemen resiko klinis

a. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang


mengakibatkan cedera pada pasien.
b. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
c. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien.
d. Kejadian Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan KTD,
KTC, KNC, dan KPC.
3. Kebijakan SP Kepala Klinik No. 98/X/KES.9.1./2019 Tentang Penanganan KTD,
KTC, KNC dan KPC.
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang
Keselamatan Pasien, 2011.
b. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
Depkes R.I.2008.
5. Alat dan Bahan Alat :

a. Komputer/ laptop
b. ATK
c. Blangko manajemen KTD, KPC, KNC
d. Formulir laporan KTD, KPC, KNC, dan KPC
Bahan : -

6. Prosedur/ Langkah a. Petugas melaporkan insiden kepada penanggung jawab


manajemen mutu Klinik
b. KTD, KTC, KNC, atau KPC yang terjadi ditangani terlebih dahulu
sesuai dengan prosedur
c. Penanggung jawab manajemen mutu klinik menerima laporan
adanya KTD, KTC, KNC, atau KPC
d. Penanggung jawab manajemen mutu klinik melakukan identifikasi
terhadap KTD, KTC, KNC, atau KPC sesuai dengan yang
dilaporkan,
e. Penanggung jawab manajemen mutu klinik menganalisis
penyebab dari KTD, KTC, KNC, atau KPC yang terjadi,
f. Penanggung jawab manajemen mutu klinik mencatat hasil
identifikasi dan analisa penyebab dari KTD, KTC, KNC, atau KPC
di dalam buku laporan KTD, KTC, KNC, atau KPC,
g. Penanggung jawab manajemen mutu klinik melaporkan hasil
temuan KTD, KTC, KNC, atau KPC yang terjadi kepada Kepala
Klinik.
h. Kepala Klinik menerima laporan dari penanggung jawab
manajemen mutu klinik.
i. Kepala Klinik merencanakan pertemuan dengan penanggung
jawab masing-masing upaya yang terkait dengan KTD, KTC, KNC,
atau KPC yang terjadi,
j. Kepala klinik mengundang penanggung jawab manajemen mutu
klinik dan penanggung jawab manajemen mutu klinik bersama unit
terkait membahas mengenai penanganan KTD, KTC, KNC, atau
KPC yang terjadi.
k. Kepala Klinik dan penanggung jawab manajemen mutu klinik
bersama unit terkait membuat rencana penanganan KTD, KTC,
KNC, atau KPC yang terjadi,
l. Penanggung jawab manajemen mutu klinik mencatat rencana
penanganan KTD, KTC, KNC, atau KPC yang telah disepakati
dalam buku tindak lanjut KTD, KTC, KNC, atau KPC.
m. Penanggung jawab manajemen mutu klinik dan penanggung
jawab masing-masing unit berupaya melaksanakan penanganan
KTD, KTC, KNC, atau KPC sesuai dengan rencana.
n. Penanggung jawab manajemen mutu klinik mengevaluasi
penanganan terhadap KTD, KTC, KNC, atau KPC yang dilakukan
oleh masing-masing unit,
o. Penanggung jawab manajemen mutu klinik mencatat hasil
evaluasi penanganan KTD, KTC, KNC, atau KPC yang telah
dilakukan
p. Penanggung jawab manajemen mutu klinik melaporkan hasil
evaluasi penanganan KTD, KTC, KNC, atau KPC kepada Kepala
Klinik.
q. Arsipkan dokumen hasil penanganan KTD, KTC, KPC, KNC
7. Diagram Alir

Petugas melaporkan insiden kepada


penanggung jawab manajemen mutu
klinik

Menangani segera sesuai prosedur dan Menerima


laporan adanya KTD, KPC atau KNC

Melakukan identifikasi terhadap KTD, KTC, KNC, atau KPC

Menganalisa penyebab dari KTD, KTC, KNC, atau KPC yang


terjadi

Klinik mencatat hasil identifikasi dan analisa penyebab dari KTD,


KTC, KNC, atau KPC

Melaporkan hasil temuan KTD, KTC, KNC, atau KPC

Kepala klinik menerima laporan dari Penanggung jawab


manajemen mutu klinik
.

Kepala klinik merencanakan Pertemuan dengan Penanggung


jawab masing – masing unit yang terkait dengan KTD, KTC,
KNC, atau KPC yang terjadi

Kepala klinik mengundang penanggung jawab manajemen mutu


klinik dan penanggung jawab masing – masing unit yang terkait

Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab manajemen mutu


Klinik bersama unit terkait membuat rencana penanganan KTD,
KTC, KNC, atau KPC

Penaggungjawab manajemen mutu Klinik mencatat rencana


penanganan KTD, KPC atau KNC yang telah disepakati dalam
buku tindak lanjut KTD, KTC, KNC, atau KPC

Penanggungjawab manajemen mutu Klinik dan


penanggungjawab masing – masing upaya melaksanakan
penanganan KTD, KTC, KNC, atau KPC sesuai dengan rencana

Penanggungjawab manajemen mutu Klinik mengevaluasi


8. Unit Terkait Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan
a. Rekam Medis
9. Dokumen Terkait
b. Formulir laporan KTD, KTC, KNC, dan KPC
10. Rekaman Historis
Perubahan No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai