Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG


UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
Jl. Arcamanik No. 30 Kota Bandung
Kode Pos 40195

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
NOMOR : 051/KAPUS/C/VII/2017

TENTANG

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,


KEJADIAN TIDAK CEDERA, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA,
DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningktan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien maka tenaga klinis wajib berperan aktif
dalam pelaksanaannya layanan klinis;
b. bahwa untuk melaksanakan tanggungjawab tersebut, perlu
identifikasi dan penanganan terhadap Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian
Potensi Cedera (KPC), dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC);
c. bahwa untuk melaksanankan sebagaimana dimaksud butir
a dan b, perlu ditetapkan keputusan tentang Identifikasi
Dan Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Tidak Cedera, Kejadian Potensial Cedera, Dan Kejadian
Nyaris Cedera.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999


tentang Perlindungan Konsumen;
2. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten.kota;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/PerVIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Puskesmas.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA


TENTANG IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KEJADIAN
TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN TIDAK CEDERA, KEJADIAN
POTENSIAL CEDERA, DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA
KESATU : Identifikasi dan Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,
Kejadian Tidak Cedera, Kejadian Tidak Cedera, Kejadian
Potensi Cedera, dan Kejadian Nyaris Cedera di UPT
Puskesmas Sindangjaya, sebagaimana pada lampiran Surat
Keputusan ini.
KEDUA : Kewajiban untuk melaksanakan identifikasi dan penanganan
Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Tidak Cedera, Kejadian
Potensi Cedera, dan Kejadian Nyaris Cedera merupakan
tanggung jawab Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan
Keselamatan Pasien
KETIGA : Keputusan berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 09 Januari 2017

KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA

dr. Anneke Rosma, M.KM.,M.BSc


LAMPIRAN KEPUTUSAN UPT PUSKESMAS
SINDANGJAYA NOMOR : 051/KAPUS/C/VII/2017
TENTANG IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN TIDAK
CEDERA, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA, DAN
KEJADIAN NYARIS CEDERA

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,


KEJADIAN TIDAK CEDERA, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA,
DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

Insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak
Cedera (KTC), Kejadian Potensial Cedera (KPC), dan Kejadian Nyaris Cedera
(KNC).

Setiap petugas apabila menemui terjadinya kasus KTD, KTC, KPC dan
KNC yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi kasus.
Seluruh petugas yang menemukan kasus KTD, KTC, KPC dan KNC
harus segera melakukan dokumentasi dan membuat laporan.
2. Pelaporan kepada Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis.
a. Pelaporan yang dimaksud dilakukan secara lisan kepada dokter
penanggung jawab layanan pada saat kejadian, dimaksudkan untuk
pencegahan terhadap cedera atau pemberian pertolongan segera
mungkin.
b. Pelaporan kedua dibuat tertulis dengan menggunakan formulir yang
telah tersedia di secretariat tim Keselamatan Pasien paling lambat
2x24 jam.
3. Analisis kasus oleh Kepala Puskesmas dan Tim Peningkatan Mutu
Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien.
4. Penyusunan rencana perbaikan oleh Kepala Puskesmas dan Tim
Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien.
5. Implementasi/pelaksananaan perbaikan pada mutu layanan klinis oleh
setiap tenaga klinis di Puskesmas.
6. Pencegahan terulang kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis
di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai