Anda di halaman 1dari 27

SITUASI TERKINI

NAPZA DI INDONESIA
DAN TES URINE SEBAGAI
PENUNJANG DETEKSI DINI
Disampaikan pada Sosialisasi Buku Saku Deteksi Dini Penyalahgunaan NAPZA
Jakarta, 29 & 30 Desember 2022

Penyuluh Narkoba Ahli Madya BNN RI


Tri Tjahyono, S.Sos., M.Si., C.SPs.
PROFIL
Lahir : Jakarta, 2 Maret 1977
Pangkat : Pembina/ IVa
Jabatan : Penyuluh Narkoba Ahli Madya - Koordinator Media Elektronik
Direktorat Informasi dan Edukasi Deputi Bidang Pencegahan BNN RI
Riwayat Pendidikan
1995 - Diploma Informatika Komputer – Santa Lusia, Jakarta
1999 - Sosiologi – Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2002 - Sosiologi – Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2010 - Diklat PIM IV. BNN
2016 - Diklat PIM III. BNN
2021 - PKN Tk. II. BNN
Riwayat Jabatan
2009 - Kasubbid Evaluasi Sosial Bid. Sosial Pus T&R Lakhar BNN
2010 - Kasi Pemetaan dan Analisis Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat
2010 - Kasubbag Pengelolaan Logistik Biro Umum Settama BNN
2017 - Kasubdit Media Elektronik Direktorat Informasi dan Edukasi
Deputi Bidang Pencegahan BNN RI
2020 - Penyuluh Narkoba Ahli Madya/ Koordinator Media Elektronik
Keahlian
2014 - Spiritual Public Speaking
2015 - Ahli Pengadaan Barang/ Jasa Tingkat Menengah (Trainer)
2019 - Konselor Adiksi
Penugasan Luar Negeri
Tri Tjahyono, S.Sos., M.Si. C.SPs.
2009 - Alternative Development –Ching Ang May – Golden Triangle, Thailand
0816-721-361 2012 - Interpol Asian Regional Conference –Narco-Terrorism, Yordania
Agenda
1. Permasalahan Narkotika di Indonesia
2. Situasi Terkini Narkoba di Indonesia
3. Tes Urine sebagai Deteksi Dini
Permasalahan Narkotika di Indonesia
EXTRAORDINARY CRIME

Extraordinary Crime merupakan istilah kejahatan luar biasa untuk menggambarkan suatu kejahatan yang
mempunyai dampak negatif terhadap kehidupan manusia, termasuk dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Pada Tahun 2015, Presiden Joko Widodo menyatakan


“Indonesia berada dalam situasi darurat narkotika”

Kejahatan narkotika merupakan salah satu jenis kejahatan extraordinary


crime yang merupakan kejahatan terorganisir lintas negara/internasional
dan dapat menjadi ancaman serius karena dapat merusak sendi-sendi
kehidupan suatu bangsa. Sehingga kita perlu melakukan perlawanan
terhadap salah satu kejahatan luar biasa yang menjadi tantangan negara-
negara di dunia termasuk Indonesia.

Pada hari Ulang Tahun BNN RI ke-20, Presiden RI memberikan amanat:

“Terus bekerja penuh semangat memerangi penyalahgunaan narkotika di


berbagai kalangan seluruh pelosok Indonesia untuk mewujudkan
Indonesia yang bebas dan bersih dari narkoba.”
GAMBARAN ANCAMAN NARKOTIKA DI INDONESIA
Daya Rusak
Daya rusak narkotika lebih serius dibanding korupsi
dan terorisme karena merusak otak yang tidak ada
jaminan sembuh. Jaringan Internasional
Wilayah Sebaran Jaringan internasional yang beroperasi di Indonesia:
Narkotika telah menyebar ke seluruh pelosok wilayah Afrika
dan menyasar kalangan anak-anak, termasuk pelajar, Barat, Iran, Tiongkok, Pakistan, Malaysia, dan Eropa.
mahasiswa, dosen, artis, dll.
Dukungan Modal
Aparat Terjerat Jaringan narkotika yang beroperasi di Indonesia
Aparat negara juga terkontaminasi narkotika (TNI, berskala
Polri, BNN, Jaksa, Hakim). internasional dengan dukungan modal sindikat
organisasi kejahatan yang besar.
Potensi Pasar
Penduduk Indonesia ±270,2 juta jiwa sebagai pasar Jalur Masuk
potensial narkotika. Penyalah guna narkotika di Jalur masuk narkotika di Indonesia terutama melalui
Indonesia ± 3,66 juta orang. jalur laut dan pelabuhan tidak resmi (jalur tikus).
Jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perkembangan Teknologi
Terungkap jaringan narkotika yang dikendalikan Penyalahgunaan teknologi pada media sosial (dark
narapidana di lapas. Penegakan hukum belum web)
memberikan efek jera. yang digunakan untuk jual beli narkotika secara ilegal.
.
Temuan Jenis Baru
Ditemukan 91 jenis narkotika baru (NPS) dan
jumlahnya berkembang. Kerugian Jiwa dan Material
Diperkirakan orang meninggal dunia setiap hari karena
narkotika dan kerugian triliunan rupiah akibat
penyalahgunaan narkotika.
KONDISI GEOGRAFI, DEMOGRAFI, DAN KERAWANAN
Modus Operandi
Darat
o Disamarkan dalam kemasan makanan.
o Melalui jasa pengiriman paket.
Laut:
o Masuk melalui pelabuhan resmi dengan
menyamarkan isi muatan.
o Masuk melalui pelabuhan
kecil/tikus/sungai-sungai.
o Melalui pelabuhan kecil dengan kapal laut.

95%
Udara:
o Telan dalam perut.
o Dimasukkan lewat anus.
o Disamarkan dalam koper/ travel bag. Penyelundupan Narkotika di Indonesia
menggunakan jalur laut

Kondisi Geografi dan Demografi Faktor Pendorong


o Geografi: Terletak di antara dua benua dengan ±17.499 o Perbedaan harga jual yang sangat signifikan.
pulau dan garis pantai sepanjang 108.000 Km. Lemahnya o Angka pengangguran sangat tinggi.
pengawasan di wilayah laut, udara, dan perbatasan. o Mudah merekrut kurir dengan biaya murah.
o Demografi: Jumlah penduduk 270,2 juta (75,69% usia 8- o Jumlah pemakai narkotika lebih dari 3,66 juta orang.
55 tahun) dan terdiri dari banyak suku bangsa. o Ilegal bisnis yang sangat menguntungkan.
Situasi Terkini Narkoba di Indonesia
ANGKA PREVALENSI

Prevalensi adalah jumlah orang Prevalensi Indonesia


memakai narkotika pada kurun –0,05
waktu tertentu dan dikaitkan 2,5 –0,41
dengan besar populasi dari kasus itu 2,23 2,18
berasal. Angka prevalensi narkotika 2 1,99 1,95
dapat diukur dalam 2 terminologi 1,77 1,80
waktu, yaitu pernah pakai narkotika 1,5 +0,24
+0,15
dan setahun terakhir pakai +0,03
narkotika. 1 3,37 juta 3,41 juta 3,66 juta
jiwa jiwa jiwa
Pernah pakai adalah mereka yang 0,5
pernah memakai narkotika semasa
hidupnya, tanpa merujuk referensi 0
waktu pakainya. 2008 2011 2014 2017 2019 2021

Sedangkan penggunaan setahun


terakhir adalah mereka yang Prevalensi Dunia
pernah memakai narkotika dalam 5,5% (2020)
satu tahun terakhir. Angka Sekitar 275 juta orang di seluruh
prevalensi di sini merujuk pada dunia menggunakan narkotika.
masyarakat secara nasional. Sumber: World Drug Report 2019
ANGKA PREVALENSI 2019–2021
3,50 Prediksi Jumlah Penduduk
3,01 15-64 Tahun Terpapar Narkotika
3,00 Kategori 2019 2021
2,50 2,57
2,40 Pernah Pakai 4.534.744 4.827.616
2,50 2,30 2,23
2,03
1,95
Setahun Pakai 3.419.188 3.662.646
2,00 1,90
1,80
1,70
1,61 Angka prevalensi setahun terakhir
penyalahgunaan narkotika meningkat
1,50
dari 1,80% pada tahun 2019 menjadi

1,00 1,95% di tahun 2021.


2019 2021 2019 2021 2019 2021
Secara umum terjadi penurunan angka
Desa Kota Total prevalensi di wilayah pedesaan.

Pernah Pakai Setahun Pakai Kerja Sama


Total Penduduk Indonesia 15-64 Tahun
187.513.456
ANGKA PREVALENSI MENGURUS RT 2019-2021

Menurut Kegiatan Utama dan Tempat Tinggal


PERNAHPAKAI SETAHUNPAKAI
5,00 3,00

4,00 2,50
2,00
3,00
1,50
2,00
1,00
1,00 0,50
- -
2019 2021 2019 2021 2019 2021 2019 2021 2019 2021 2019 2021
11
Desa Kota Total Desa Kota Total
Bekerja 3,40 2,62 3,60 4,10 3,50 3,45 Bekerja 2,50 1,93 2,70 2,75 2,70 2,39
Sekolah 1,80 1,82 1,40 1,20 1,50 1,44 Sekolah 1,60 1,75 0,90 1,15 1,10 1,38
Mengurus RT 0,20 0,89 0,50 1,34 0,40 1,12 Mengurus RT 0,10 0,86 0,50 1,32 0,30 1,10
Tidak bekerja 0,70 2,12 3,70 3,11 2,60 2,67 Tidak bekerja 0,20 1,71 2,40 2,80 1,60 2,32

Selama Periode 2019 – 2021, Kelompok Mengurus RT Angka Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba
setahun Pakai meningkat, pada tahun 2019 sekitar 0.30 % dan pada tahun 2021 meningkat
menjadi 1,10%.
POLA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• 1. Jenis Narkoba yang Pertama kali di Konsumsi
No Jenis Narkoba Laki-laki Perempuan Total

1 Ganja, Hasish (Getah Ganja) 56,7 56,6 56,7

2 Shabu, Ekstasi, Amphetamine, Dexamphetamine, Adderall 31,1 40,4 31,5

3 Nipam, lexotan, rohypnol, mogadon, valium, xanax, camlet/ calmlet 6,5 2,1 6,3
(alprazolam), Rclona, Pil koplo, BK, Mbiat, mboti, roda, luminal, fenobarbital
(barbiturat), dumolid, rivotri
4 Dextro (Dextromethorpan) 2,7 0,0 2,6

5 Kecubung, LSD, mushroom/ jamur di kotoran sapi/ psyclocibin, zat yang 0,4 0,6 0,4
sengaja dihisap sampai mabuk/fly (misal: lem aibon, bensin, spidol, dll)
POLA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• 2. Sumber Perolehan Narkoba Pertama Kali
No Sumber Perolehan Laki-laki Perempuan Total

1 Teman 88,8 79,6 88,4

2 Apotek 8,2 0,0 7,9

3 Bandar/Pengedar/Kurir 1,8 1,5 1,7

4 Lainnya 0,8 2,2 0,9

5 Pasangan 0,0 13,2 0,5

Proses Memperoleh Narkoba :


1. Perkenalan dan pertemanan
2. Ajakan dan Godaan Konsumsi Narkoba
3. Gratis/Tidak Bayar
4. Ketagihan, Ketergantungan, Kecanduan
5. Membeli secara patungan
POLA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• 3. Alasan Penyalahgunaan Narkoba
No Alasan Penyalahgunaan Laki-laki Perempuan Total

1 Ajakan/ Bujukan Teman 84,5 63,6 83,6

2 Ingin Mencoba 81,6 65,9 80,9

3 Bersenang-senang 43,1 44,9 43,1

4 Ketersediaan (Mudah Diberikan) 27,0 42,1 27,6

5 Di lingkungan tempat tinggal banyak penyalahguna narkoba 0,0 13,2 0,5


POLA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• 4. Cara Memperoleh Narkoba
No Cara Memperoleh Narkoba Laki-laki Perempuan Total

1 Diberikan secara gratis 77,3 93,9 78,0

2 Membeli Bersama teman (sharing) 43,3 37,6 43,1

3 Membeli sendiri langsung tatap muka 33,8 40,7 34,1

4 Titip Beli Melalui teman/saudara/orang lain 26,6 19,6 26,4

5 Membeli sendiri lewat media online 2,7 2,1 2,7


POLA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• 5. Tempat Penyalahgunaan Narkoba
No Tempat Penyalahgunaan Narkoba Laki-laki Perempuan Total

1 Rumah/Kamar/Apartemen/ Kontrakan/Asrama 59,9 69,3 60,3

2 Rumah Kosong (bangunan kosong) 35,3 16,3 34,5

3 Tempat Hiburan Malam (Café/karaoke/diskotik) 29,5 31,4 29,6

4 Jalan/gang 24,7 26,6 24,8

5 Taman/Kebun/Hutan/Kuburan/Lapangan (tanah kosong)/Pantai 22,8 13,2 22,4


KONDISI ANCAMAN NPS (NARKOTIKA JENIS BARU)

Jumlah New Psychoactive Substances (NPS)

1.150 Perkembangan NPS menciptakan celah


bagi kejahatan dikarenakan banyak
narkotika jenis baru yang belum diatur
yang Ditemukan Setiap Tahun di Dunia
Tahun 2009 s.d. 2022
NPS yang beredar 1200
oleh hukum.
1.150
di Dunia 1.079
1.047
1000 950
892
803
800 739
644

91 81 10
600

430 450
400
NPS yang sudah diatur belum diatur
beredar di dalam dalam 200 216
Indonesia Permenkes Permenkes 200 126
156

0
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2022 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.
Sumber: UNODC (2022)
KONDISI ANCAMAN NPS (NARKOTIKA JENIS BARU)
TEMBAKAU GORILA (SALAH SATU NPS DI INDONESIA)
Mengandung senyawa synthetic cannabinoid yang merupakan NPS.
New Psychoactive Substances (NPS)
Dampak negatif di antaranya: atau narkotika jenis baru.
o Membuat agitasi dan kebingungan.
o Membuat halusinasi ringan.
o Meningkatkan kecemasan dan paranoia.
o Cardiotoxic berupa hipertensi, denyut jantung tidak teratur.

Keterangan Lain:
o Sangat sulit untuk mengetahui efek pasti dari NPS karena produk ini terus berubah.
o Kemasan obat ini sering menyesatkan dan tidak mencantumkan semua ingredient atau jumlah
yang benar. Hal ini dapat memudahkan untuk overdosis.
o Sebagian besar kematian akibat obat ini adalah bunuh diri.

Modus Penjualan Harga Distribusi Bentuk Paket


Ditawarkan melalui Rp 350 ribu Barang dikirim Tembakau dibungkus
media sosial. untuk sekitar menggunakan jasa dalam paket-paket berlabel
8-10 gram. pengiriman. merk lain.
Tes Urine sebagai Deteksi Dini
PELAKSANAAN TES URINE
Rapid Test Urine : alat uji cepat zat Narkotika dengan memeriksa urin
mudah digunakan dan dapat memberikan hasil yang cepat.

Pelaksanaan Tes Urin Narkotika untuk Deteksi Dini dilaksanakan


untuk:
a. mengetahui kandungan Narkotika dalam tubuh;
b. memberikan edukasi masyarakat;
c. meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan masyarakat terhadap
penyalahgunaan Narkotika;
d. mewujudkan masyarakat yang bersih dari penyalahgunaan
Narkotika; dan;
e. mendorong masyarakat yang berorientasi pada lingkungan bersih
dari penyalahgunaan Narkotika
PELAKSANAAN TES URINE
untuk rapid test urine ada 7 (tujuh) parameter yakni: methampetamine,
THC, amphetamine, opiad, coccaine, carisoprodole, dan
benzodiazepine.

Pelaksanaan Tes Urin Narkotika untuk Deteksi Dini dilaksanakan


dalam 2 (dua) tahap, yaitu:
1. Tes skrining narkotika; dan/atau
2. Tes konfirmasi narkotika.

Pengujian sample urine dalam tes skrining narkotika dapat


menunjukkan hasil positif maupun negatif. Apabila hasil positif, maka
dilanjutkan dengan tes konfirmasi narkotika paling lambat 1 x 24 (satu
kali dua puluh empat) jam setelah pelaksanaan tes skrining narkotika.
PELAKSANAAN TES URINE

Hasil tes urin narkotika bersifat rahasia, tertutup, dan konfidensial.

Hasil tes urin narkotika untuk deteksi dini memuat:


a. hasil sesuai tes konfirmasi laboratorium;
b. jumlah peserta yang sudah melaksanakan test urine;
c. jumlah yang hasilnya negatif;
d. jumlah yang hasilnya positif; dan/atau
e. rekomendasi rehabilitasi bagi peserta yang hasil tes urine dinyatakan
positif sesuai Tes Konfirmasi Laboratorium
PELAKSANAAN TES URINE

Jangka waktu terdeteksi tes urine:


- amfetemin 2 hari,
- benzodiazepine 3 hari,
benzodiazepine penggunaan jangka Panjang 7 hari,
- ganja 7-10 hari,
- heroin 1-2 hari,
- kodein 2 hari,
- kokain 2-4 hari,
- metadon 3 hari,
- morfin 2-5 hari.
PELAKSANAAN TES URINE

Kebutuhan sarana tes urin Narkoba untuk deteksi dini meliputi:


a. rapid test urine;
b. pot urine;
c. masker;
d. sarung tangan karet;
e. plastik sampah;
f. tisu;
g. cairan pembersih tangan;
h. label kodifikasi;
i. ruangan tertutup;
j. kamar mandi; dan
k. meja dan kursi.
PEMERIKSAAN URINE NARKOBA

A. METODE SKRINING B . METODE KONFIRMASI


Keuntungannya : - KLT
- Mempersempit / mengarahkan - Spektrofotometer
- Efisiensi reagen - HPLC
- GC / GC-MS
- Efisiensi tenaga
- FT - IR
- Efisiensi biaya
Kerugiannya :
- Akurasinya rendah
- Positif palsu (Positif false)
- Negatif Palsu (Negative false)
TERIMA
KASIH

WAR ON DRUGS
SPEED UP NEVER LET UP

War on Drugs – Indonesia Bersinar

Anda mungkin juga menyukai