Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN

(KTD), KEJADIAN TIDAK CEDERA (KTC),


KEJADIAN POTENSIAL CEDERA (KPC),
KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC), DAN RISIKO
LAYANAN KLINIS
No. Dokumen : 440/175/SOP/PKM-MDT/IV/2019
S
No. Revisi :-
O
Tanggal Terbit : 2019
P
Halaman : 1/2
Puskesmas Hendrikus Kamben S.KM
Mindiptana NIP. 19711001 199302 1 001
1. Pengertian 1. Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada
pasien akibat melakukan tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang seharusnya
diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.
2. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak
menimbulkan cedera.
3. Kejadian Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
4. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar
cedera.
5. Resiko pelayanan klinis adalah resiko yang mungkin timbul dalam pelayanan klinis.
6. Penanganan terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah membuat asuhan pasien
lebih aman yang meliputi assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk :
1. Penanganan terhadap KTD Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dengan memberikan rasa aman bagi pasien
maupun petugas.
2. Prosedur ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam melakukan penanganan
terhadap kejadian yang tidak diharapkan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mindiptana Nomor: 440/125/SK/PKM-MDT/III/2019
Tentang Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan (Ktd), Kondisi Potensi Cedera (Kpc),
Kejadian Nyaris Cidera (Knc) Di Puskesmas Mindiptana.
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama, Tempat Prakter Mandiri Dokter Gigi.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
5. Alat dan ATK
Bahan
6. Langkah - 1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di
Langkah Puskesmas.
2. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas menyusun asuhan pasien
lebih aman, meliputi assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien.
3. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas mengembangkan
informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insidensi KTD, KTC, KPC, dan
KNC.
4. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas mengidentifikasi kasus
KTD, KTC, KPC dan KNC yang terjadi di lingkup Puskesmas dan jaringannya.
5. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas mencatat dan menangani
kasus KTD, KTC, KPC dan KNC yang terjadi.
6. Setiap Koordinator Poli/Unit membuat laporan tentang kejadian KTD, KPC dan KNC
di setiap unit kepada Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas.
7. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas menganalisis dan
membuat solusi pembelajaran (audit) terhadap insidensi KTD, KPC, dan KNC.
8. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas membuat kesimpulan
dan melaporkan kepada Kepala Puskesmas mengenai KTD, KPC, dan KNC.
9. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas menyampaikan solusi
pembelajaran atas tiap kajian masalah atau kasus yang terjadi untuk evaluasi mutu
pelayanan di Puskesmas.
7. Bagan Alir -

8. Hal – Hal 1. Kebijakan Kepala Puskesmas.


Yang Perlu
Diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Semua Unit Pelayanan.

10. Dokumen 1. Blangko manajemen KTD, KPC, KNC dan Resiko Klinis.
Terkait

11. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai