Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN

(KTD), KEJADIAN TIDAK CIDERA (KTC),


KEJADIAN POTENSIAL CIDERA (KPC), DAN
KEJADIAN NYARIS CIDERA (KNC) RESIKO
PELAYANAN KLINIS

No. Dokumen : SOP/IX/01/UH/2017


No. Revisi : 1
SOP
Tanggal Terbit : 03 Januari 2023
Halaman : 1/3
Puskesmas drg. Yunita Haryanti
Umbulharjo I NIP. 19730620 200604 2 003

1. Pengertian 1. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan


cedera atau hasil yang tidak sesuai dengan harapan, yang terjadi bukan
karena kondisi pasien tetapi oleh karena penanganan klinis.
2. Kejadian Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar cedera.
4. Resiko pelayanan Klinis adalah resiko yang mungkin timbul dalam
pelayanan klinis.
5. Penanganan terhadap kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

2. Tujuan 1. Sebagai pedoman penanganan terhadap KTD bertujuan untuk meningkatkan


mutu pelayanan di Puskesmas dengan memberikan rasa aman bagi pasien
maupun petugas.
2. Sebagai pedoman dalam melakukan penanganan terhadap kejadian
yang tidak diharapkan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Umbulharjo I Nomor 35 Tahun
2023 tentang Manajemen Risiko Klinis Puskesmas Umbulharjo I.
4. Referensi 1. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit (Patient Safety),
Departemen Kesehatan RI, 2006.
2. Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
5. Langkah-langkah 1. Petugas melaporkan setiap insiden secara internal kepada Koordinator
masing-masing unit. Koordinator unit melakukan pengisian form pelaporan
insiden yang sudah terisi gradingnya. Kemudian koordinato unit melaporkan
insiden ke ketua Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
dalam waktu paling lambat 1x24 jam sesuai format laporan yang ditetapkan.
2. Jika permasalahan belum dapat diatasi di unit terkait, petugas melaporkan ke
Tim PMKP. Jika dalam pengisian form pelaporan insiden ditemukan
grading biru atau hijau, maka dibuat pelaporan investigasi sederhana,
grading kuning merah dibuat RCA (45 hari kerja setelah insiden terjadi)
3. Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
melakukan analisis dan memberikan rekomendasi serta solusi atas

1/3
insiden yang dilaporkan tersebut diatas.
4. Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) melaporkan
hasil kegiatannya kepada kepala Puskesmas dan mensosialisasikan kepada
seluruh karyawan Puskesmas.
5. Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) melaporkan
ada/tidaknya insiden keselatan pasien melalui aplikasi mutufasyankes.go.id
pada setiap tanggal 30 setiap bulannya sebagai
pelaporan eksternal.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran Dan Rekam Medis.
2. Unit Pelayanan Pemeriksaan Umum.
3. Unit Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Unit Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
5. Unit Konsultasi Gizi.
6. Unit Konsultasi Psikologi
7. Unit Laboratorium Klinis
8. Unit Farmasi.
9. Ruang Tindakan dan Layanan Gawat Darurat
10. Unit Tata Graha.

2/3
8. Rekaman Historis

No Hal Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Berlaku


1 1 Kebijakan SK Nomor 148 Tahun 2017 tentang 03 Januari 2023
Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD), Kejadian Tidak Cidera (KTC),
Kejadian Potensial Cidera (KPC) Dan
Kejadian Nyaris Cidera (KNC) digantikan
dengan SK Nomor 35 Tahun 2023 tentang
Manajemen Risiko Klinis Puskesmas
Umbulharjo I

3/3

Anda mungkin juga menyukai