Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KTD, KTC, KNC, KPC DAN

RESIKO PELAYANAN

No. Dokumen : 445.4/SOP.../KRA/2018

No. Revisi : 0

SOP Tanggal Terbit : 2/1/2018

Halaman : 1/3

UPTD Puskesmas ENJANG NURJAMIL


Karanganyar NIP. 19740424 199503 1 002

1. Pengertian a. Kejadian tidak diharapkan (KTD), yaitu cedera atau hasil yang
tidak sesuai dengan harapan, yang terjadi bukan karena kondisi
pasien tetapi oleh karena penanganan klinis.
b. Penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak menimbulkan
cedera, maka kejadian ini disebut dengan kejadian tidak cedera
(KTC).
c. Kejadian nyaris cedera (KNC) terjadi jika hampir saja dilakukan
kesalahan dalam penanganan klinis, tetapi kesalahan tersebut
tidak jadi dilakukan .
d. Keadaan-keadaan tertentu dalam pelayanan klinis, misalnya
tempat tidur yang tidak dilengkapi dengan pengaman, lantai yang
licin yang berisiko terjadi pasien terjatuh, berpotensi menimbulkan
cidera. Keadaan ini disebut kondisi berpotensi menyebabkan
cedera (KPC)
e. Risiko pelayanan klinis adalah risiko yang mungkin timbul dalam
pelayanan klinis.

Penanganan terhadap kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah


membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

2. Tujuan a. Penanganan terhadap kejadian tidak diharapkan (ktd) bertujuan


untuk meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dengan
memberikan rasa aman bagi pasien maupun petugas
b. Prosedur ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam
melakukan penanganan terhadap kejadian yang tidak diharapkan.

1/3
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Karanganyar nomor 002/ ix
tahun 2016 tentang penanganan kejadian tidak diinginkan (ktd),
kejadian potensial cedera (kpc), kejadian nyaris cedera (knc) dan
risiko dalam pelayanan di puskesmas karanganyar

4. Referensi 1. Panduan nasional keselamatan pasien di rumah sakit (pattient


safety), departemen kesehatan Ri, 2006.
2. Permenkes Ri Nomor 1691/menkes/per/viii/2011 tentang
keselamatan pasien Rumah Sakit.

5. Prosedur Kepala Puskesmas membentuk tim peningkatan mutu dan


keselamatan pasien di puskemsas

Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien menyusun asuhan


pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien

Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien mengembangkan


informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insidensi
kejadian tidak diharapkan (ktd), kejadian potensial cedera (kpc), dan
kejadian nyaris celaka (knc).

Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien mengidentifikasi


kasus kejadian tidak diharapkan (ktd), kejadian potensial cedera
(kpc), dan kejadian nyaris celaka (knc) yang terjadi di lingkup
puskesmas dan jaringannya.

Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien mencatat dan


menangani kejadian kejadian tidak diharapkan (ktd), kejadian
potensial cedera (kpc), dan kejadian nyaris celaka (knc) yang terjadi.

Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien membuat laporan


tentang kejadian kejadian tidak diharapkan (ktd), kejadian potensial
cedera (kpc) dan kejadian nyaris celaka (knc) disetiap unit kepada tim
keselamatan pasien puskesmas.

Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien menganalisis dan


membuat solusi pembelajaran (audit) terhadap insidensi kejadian
tidak diharapkan (ktd), kejadian potensial cedera (kpc) dan kejadian
nyaris celaka (knc).

Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien membuat kesimpulan


dan melaporkan kepada kepala puskesmas mengenai kejadian
kejadian tidak diharapkan (ktd), kejadian potensial cedera (kpc), dan
kejadian nyaris celaka (knc).

Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien menyampaikan solusi


pembelajaran atas tiap kajian masalah atas kasus yang berfungsi

2/3
untuk evaluasi mutu pelayanan di puskesmas.

6. Diagram Alir -

7. Hal-hal yang -
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Poli umum

2. Poli gigi

3. Poli kia-kb

4. Unit laboratorium

5. Unit gizi

6. Unit pendaftaran dan rekam medis

7. Unit farmasi

8. Unit rawat inap bersalin

9. Dokumen 1.
terkait

No Yang di Isi Perubahan Dibelakukan Tgl


10. Rekaman
ubah
perubahan
historis

3/3

Anda mungkin juga menyukai