Anda di halaman 1dari 3

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN

PASIEN
No. Dokumen : /SOP/PMP
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 03 Maret 2023
Halaman :1/3
Puskesmas Cot Mahdi STP
Seumeureung NIP. 197212311996031004
1. Pengertian Pelaporan insiden keselamatan pasien adalah suatu langkah atau cara untuk
melaporkan kejadian Insiden Keselamatan Pasien (IKP). IKP merupakan kejadian
yang tidak disengaja dan tidak diharapkan yang mengakibatkan atau berpotensi
cedera yang dapat dicegah pada pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempermudah proses pelaporan
Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Simpang 4 Nyong Nomor
107/SK/ADMEN/PUSK-SP/II/2023 tentang Sasaran Keselamatan Pasien
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien
2. Buku Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi Laporan Insiden Keselamatan
Pasien di Puskesmas Tahun 2021
5. Prosedur
1. Apabila terjadi suatu Insiden Keselamatan Pasien (IKP) di Puskesmas, wajib
segera ditindak lanjuti (dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat
yang tidak diharapkan.
2. Insiden Keselamatan Pasien terdiri dari:
a. Kondisi Potensial Cedera Signifikan (KPCS), adalah semua situasi atau
kondisi terkait (selain proses penyakit) yang potensi menyebabkan cedera
signifikan/ kejadian sentinel. Misalnya tidak ada alat kegawat daruratan
yang tersedia, walaupun belum ada pasien tapi berpotensi menyebabkan
cedera signifikan.
b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC), adalah insiden yang terjadi, tetapi belum
mengenaai/ terpapar pada pasien karena dapat dicegah, misalnya ketika
perawat ingin memberikan obat kepada pasien, saat mengecek ternyata obat
yang diberikan oleh farmasi adalah obat milik pasien lain yang namanya
mirip sehingga tidak jadi diberikan.
c. Kejadian Tidak Cedera (KTC), adalah insiden yang sudah mengenai/
terpapar pada pasien tetapi tidak terjadi cedera misal,perawat salah
memberikan obat, obat sidah diminum tetapi pasien tidak mengalami
cedera.
d. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), adalah iansiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien, misal pasien terjatuh dari temapat tidur dan mengalami
luka pada pengelangan kaki.
e. Kejadian Sentinel (KS), adalah kejadian yang tidak diiinginkan yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang setius, kejadian sentinel dapat
berupa; kematian yang tidak diduga dan akibat transfer terlambat.kematian
bayi aterm dan bunuh diri; kehilangan permanen fungsi yang tidak
disebabkan oleh kondisi pasien, tindakan salah posisi, salah prosedur,
dalam pembedahan, kejadian penculikan anak,perkosaan dan penyeranagan
yang terjadi di lingkungan puskesmas.

3. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi


Formulir Pelaporan Insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung
Paling lambat 2 x 24 jam, jangan menunda laporan.
4. Segera setelah mengisi laporan, serahkan pada atasan langsung pelapor ( kepala
ruangan / bidang / instalasi).
5. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
6. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan
dilakukan sebagai berikut :
a. Grade Biru : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 1 minggu.
b. Grade Hijau : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu
maksimal 2 minggu.
c. Grade Kuning : Investigasi komprehensif/analisis akar masalah / RCA
oleh Tim Mutu Puskesmas, waktu maksimal 45 hari.
d. Grade Merah : Investigasi komprehensif/analisis akar masalah / RCA
oleh Panitia Mutu Puskesmas, waktu maksimal 45 hari. Pada kejadian
sentinel tidak perlu mempertimbangkan warna grading

7. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan


laporan insiden dilaporkan ke Tim Keselamatan Pasien (KP) Puskesmas.
8. Tim Keselamatan Pasien (KP) Puskesmas akan menganalisa kembali hasil
investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan
investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan regarding.
9. Untuk grade kuning/merah, Tim Mutu Puskesmas akan melakukan analisis akar
masalah / Root Cause Analysis (RCA).
10. Untuk kejadian Sentinel dan KTD Keselamatan Pasien (KP) akan melaporkan
kejadian IKP secara eksternal ke Sistem Pelaporan Pembelajaran Keselamatan
Pasien Nasional (SP2KPN) yang merupakan bagian dari Komite Nasional
Keselamatan Pasien (KNKP)
11. Setelah melakukan RCA, Tim Mutu Puskesmas akan membuat laporan dan
rekomendasi untuk perbaikan serta ”pembelajaran” berupa petunjuk /”safety
alert” untuk mencegah kejadian yang sama berulang kembali.
12. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas.
13. Rekomendasi untuk ”Perbaikan dan Pembelajaran” diberikan umpan balik
kepada unit kerja terkait.
14. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian di satuan kerjanya masing-
masing.
15. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim Keselamatan Pasien (KP)
Puskesmas
6. Diagram Alir

serahkan laporan pada Atasan langsung akan


buat laporan
atasan langsung memeriksa laporan dan
insidennya dengan
pelapor melakukan grading resiko
mengisi Formulir
Pelaporan Insiden terhadap insiden yang
pada akhir jam dilaporkan.

7.Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran dan rekam medis


2. Ruang Pemeriksaan umum
3. Ruang Tindakan dan gawat darurat
4. Ruang MTBS
5. Ruang KIA-KB
6. Ruang Imunisasi
7. Ruang Konseling, Informasi dan Edukasi (KIE)
8. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
9. Ruang Laboratorium
10. Ruang Farmasi

8.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Diberlakukan


Tanggal

Anda mungkin juga menyukai