Anda di halaman 1dari 2

PENANDAAN LOKASI OPERASI

No. Dokumen : /SOP/PMP


No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01 Maret 2023
Halaman :1/2

Puskesmascot Mahdi STP


seumeureung NIP. 197212311996031004
1. Pengertian Penandaan lokasi operasi (site marking) adalah suatu tindakan pemberian tanda
pada daerah yang akan dioperasi, dilakukan oleh dokter yang akan melakukan
operasi (dokter operator) untuk mengidentifikasi lokasi pembedahan dan melibatkan
pasien dalam proses pemberian tanda.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memverivikasi lokasi yang akan
dioperasi dan mencegah terjadinya kesalahan lokasi dalam tindakan operasi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmascot seumeureung Nomor
107/SK/ADMEN/PUSK-SP/II/2023 tentang Sasaran Keselamatan Pasien
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
5. Prosedur
1. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri.
2. Lakukan identifikasi minimal 2 (dua) identitas yaitu nama dan tanggal lahir.
3. Dokter operator memberikan tanda pada area yang akan dioperasi dengan
melibatkan pasien dan memberikan penjelasan yang diberikan setidak-tidaknya
meliputi:
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis.
b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan.
c. Alternatif tindakan lain dan risikonya.
d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
f. Kemungkinan perluasan tindakan (operasi), bila ada, harus diinformasikan
sebelumnya.
4. Penandaan area operasi diberikan pada semua kasus termasuk sisi (laterality)
kanan lawan kiri, seperti salah satu dari dua anggota badan atau organ, multipel
struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang).
5. Penandaan area operasi menggunakan spidol tidak mudah luntur terkena
air/alkohol / betadine dan tidak mudah terhapus untuk pasien dewasa dan anak-
anak.
6. Penandaaan area operasi menggunakan tanda panah ( ) dilakukan oleh
operator atau orang yang akan melakukan tindakan dan selruruh prosedur
7. Penandaaan dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan
harus terlihat sampai saat akan disayat
8. Tanda di buat di tidakan dan gawat darurat.
9. Jelaskan prosedur secara tertulis, bila pasien menolak pemberian tanda.
10. Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan :
 Kasus organ tunggal (misalnya tindakan sirkumsisi)
 Kasus yang melibatkan gigi
11. Untuk tindakan di poli gigi seperti tindakan pencabutan gigi, penandaan bila
perlu dilakukan dengan menggunakan hasil rontgen gigi atau odontogram.
6. Diagram Alir
melakukan identifikasi Dokter operator memberikan
Petugas tanda pada area yang akan
dioperasi dengan melibatkan
mengcapkan salam
pasien dan memberikan
dan penjelasan

Jelaskan prosedur Penandaan area operasi Memberikan tata laksana pada


secara tertulis, bila menggunakan spidol pasien sesuai hasil pemeriksaan
pasien menolak tidak mudah luntur
pemberian tanda menggunakan tanda
panah dan
dilaksanakan saat
pasien terjaga di ruang
tindakan/ gawat
darurat

Untuk tindakan di
poli gigi seperti
tindakan pencabutan
gigi, penandaan bila
perlu dilakukan
dengan
menggunakan hasil
rontgen gigi atau
odontogram

7.Unit Terkait 1. Ruang Tindakan dan gawat darurat


2. Ruang Kesehatan gigi dan mulut

8.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Diberlakukan


Tanggal

Anda mungkin juga menyukai