Anda di halaman 1dari 2

PENANDAAN LOKASI OPERASI / TINDAKAN INVASIF (SITE MARK / ENTRY

POINT)

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


076/SP0/SKP4/RSI-SM/I/2023 1/2
RSI SITTI MARYAM
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR,
STANDAR PROSEDUR
TANGGAL TERBIT :
OPERASIONAL
6 Januari 2023
(SPO)

dr. Any Rachman, M.Kes


PENGERTIAN Pemberian tanda pada tubuh pasien di area yang akan dioperasi atau yang menjadi titik
masuk tindakan invasif yang dilakukan di ruang rawat inap/rawat jalan/ruang tindakan
oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) yang melakukan operasi/tindakan
invasif atau dokter yang mendapatkan pendelegasian untuk melakukan penandaan
pada organ yang terdiri dari 2 sisi (kanan-kiri) atau multiple organ, multi level, atau multi
struktur.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memberikan tanda pada area yang akan
dioperasi atau yang menjadi titik masuk tindakan invasif, mencegah terjadinya
kesalahan area atau lokasi operasi / menjadi titik masuk tindakan invasif dan untuk
memastikan bahwa pasien mendapatkan tindakan yang aman.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSI Sitti Maryam Manado No. (043/SK/DIR/RSI-SM/2023) tentang
Kebijakan Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien di RSI Sitti Maryam Manado.

PROSEDUR 1. Dokter Operator mengucapkan salam dan perkenalkan diri


2. Dokter Operator melakukan identifikasi pasien (sesuai SPO identifikasi pasien)
3. Dokter Operator memberikan edukasi dan melibatkan pasien dan keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan.
4. Dokter Operator memberikan kesempatan bertanya kepada pasien dan atau
keluarga
5. Dokter Operator memastikan diagnosa pasien, rencana tindakan yang akan
dilakukan, dan lokasi atau tempat yang akan di operasi
6. Dokter Operator melakukan pemberian penandaan lokasi operasi pada pasien,
sehari sebelum sampai pada waktu sebelum prosedur sign in.
7. Indikasi pemberian tanda (mark-site) dilakukan pada: organ yang mempunyai
lateralisasi (kanan, kiri, atau bilateral), beberapa digit pada jari tangan atau kaki,
tindakan laparaskopi melalui saluran/ lubang alami pada tubuh (mata, hidung,
telinga) pada sisi kiri dan kanan atau bilateral, tulang belakang bagian depan atau
belakang pada tingkat servical, torakal, lumbal dan sacral yang tepat sesuai hasil
radiografi, dua atau lokasi operasi dengan tindakan operasi yang berbeda, kasus
lesi multiple dan ketika hanya beberapa lesi dilakukan tindakan, maka lokasi harus
diidentifikasi sebelum prosedur tindakan dilakukan.
8. Dokter Operator memberikan tanda “O” pada lokasi atau tempat yang akan
dioperasi dengan menggunakan pena khusus atau spidol permanen. Penentuan
lokasi operasi ini juga melibatkan pasien dengan menanyakan lokasi organ yang
sakit.
9. Bila tidak memungkinkan penandaan dengan marker permanen, maka penandaan
dilakukan pada gelang tambahan pasien dengan menuliskan diagnosis, rencana
tindakan, organ dan lokasi yang akan dilakukan tindakan dan setelah selesai gelang
tambahan tersebut digunting dan diletakkan lembar laporan pembedahan.
10. Dokter Operator mendokumentasikan pada lembar verifikasi penandaan lokasi
PENANDAAN LOKASI OPERASI / TINDAKAN INVASIF (SITE MARK / ENTRY
POINT)

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


076/SP0/SKP4/RSI-SM/I/2023 2/2
RSI SITTI MARYAM
operasi
11. Pada bayi, anak-anak, dan pasien yang tidak dapat berkomunikasi, penentuan
lokasi operasi dengan melibatkan keluarga inti.
12. Dokter Operator menjelaskan kembali kepada pasien bahwa tanda area operasi
tidak boleh dihapus.
13. Untuk tindakan gigi, penandaaan dilakukan pada panoramik dan atau gambar gigi di
catatan rekam medis pasien.

UNIT TERKAIT 1. Kamar Operasi


2. Unit-unit perawatan rawat inap.
3. Unit-unit perawatan rawat inap sehari/ ruang tindakan.
4. Unit Gawat Darurat.
5. Unit-unit rawat jalan
6. Unit-unit perawatan intensif.

Anda mungkin juga menyukai