RSUD KABUPATEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
BOMBANA
SKP/ / / 2016 1 dari 3
Ditetapakan
DirekturRumahSakit
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
/ SPO dr. Achmas DNRamdhan, S.Rad,M.Kes
NIP. 19651223 20052 1 003
PROSEDUR
a. Diagnosis dan tata cara tindakan
b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan
c. Tujuan penandaan operasi.
d. Alternatif tindakan lain dan risikonya
e. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadiPrognosis
terhadap tindakan yang dilakukan
f. Kemungkinan perluasan tindakan (operasi), bila ada, harus
diinformasikan sebelumnya.
g. Berikan kesempatan pada pasien dan keluarga untuk
bertanya bila belum mengerti. Beritahu pasien bahwa tanda
area operasi tidak boleh dihapus
h. Penandaan operasi dilakukan oleh dr. operator di ruang rawat
inap dan rawat jalan (poliklinik gigi, bedah dan Gawat
Darurat).
i. Penandaan area operasi menggunakan spidol anti air, yang
tidak mudah terhapus untuk pasien dewasa dan anak-anak.
j. Penandaan area operasi dilakukan pada organ yang memiliki
2 sisi, area multilevel tulang belakang, ruas-ruas serta operasi
nodule multipel dengan menggunakan tanda yang sama :
1. Untuk operasi mata penandaan dilakukan dengan
membuat tanda V di atas alis mata.
2. Untuk operasi telinga penandaan dilakukan dengan
membuat tanda V di depan daun telinga.
3. Untuk operasi massa tumor, nodule multipel atau area
multilevel/multistruktur masing-masing harus ditandai
dengan tanda V pada area insisi.
k. Khusus untuk gigi dan organ maxillaris, mandibularis
penandaan dilakukan dengan menggunakan photo
panoramic atau dental foto juga pemberian tanda : V .
l. Penandaan operasi tidak dilakukan pada operasi yang
mencakup satu organ,pada daerah luka/lesi, mukosa
rongga, dan operasi pada genitalia.
4. Berikan kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya
bila belum mengerti. Beritahu pasien bahwa tanda area operasi
tidak boleh dihapus.
1. Ruang perawatan
2. Poliklinik gigi
3. Poliklinik bedah
UNIT TERKAIT
4. Poliklinik THT
5. Poliklinik Mata
6. Instalasi Gawat Darurat (IGD)