Anda di halaman 1dari 2

BLUD RSUD BOMBANA

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL


ASESMEN NYERI

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman


Jl. PorosPoea.
No…..Telp…….. Rumbia
Tengah KodePos 93771
Email :rs Disahkan oleh
bombana@gmail.com
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Bombana

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO) Drg. Riswanto
Nip. 19850712 201405 1 001

Pengertian Perawat atau dokter jaga melakukan asesmen awal mengenai nyeri
terhadap semua pasien yang datang ke bagian IGD, poliklinik,
ataupun pasien rawat inap.
Tujuan Mengetahui tingkat nyeri yang dialami penderita yang dirawat di
RSUD BOMBANA
Kebijakan 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang – Undang RI Nomor 44 tahun 1999 tentang kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 tentang
klasifikasi dan perizinan Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/MenKes/SK/XII/1999 tentang standar pelayanan Rumah
Sakit.
5. Keputusan Bupati Bombana Nomor 219 tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bombana Tahun 2015 - 2020
BLUD RSUD BOMBANA STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
ASESMEN NYERI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman

Jl. PorosPoea.
No…..Telp…….. Rumbia
Tengah KodePos 93771
Email :rs
bombana@gmail.com

Prosedur 1. Asesmen nyeri dapat menggunakan:


 Numerical rating scale , digunakan pada pasien dewasa
dan anak berusia >9 tahun yang dapat menggunakan
ekspresi wajah pada pasien yang dikonversi 0-10.
 wong-baker scale , digunakan untuk pasien dewasa dan
anak >3 tahun yang tidak dapat menggunakan skala
numeric.
 Skala FLACC , digunakan untuk pasien anak < 3 tahun.
 Critical-care pain observational (CPOT) pada pasien
tidak sadar.
2. Perawat atau dokter menanyakan hal berkaitan dengan nyeri:
 Lokasi
 Frekuensi : jarang , hilang timbul, ayau terus menerus
 Penjalaran nyeri : ada atau tidak ada
 Kualitas nyeri : tumoul, tajam, panas/terbakar, atau
kolik
 Faktor pemicu/memberatkan
 Faktor yang mengurangi / menghilangkan nyeri

Anda mungkin juga menyukai