Anda di halaman 1dari 3

PELAPORAN INSIDEN

KESELAMATAN PASIEN (IKP)


No. Dokumen : SOP/YK/191/II/2018
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/3

UPTD Disahkan oleh Kepala UPTD Puskesmas


PUSKESMAS Rawat Inap Binuangeun Halimatu Saadiah, S.ST
RAWAT INAP NIP. 196808211988032005
BINUANGEUN

1. Pengertian Pelaporan insiden keselamatan pasien adalah suatu cara/ langkah -


langkah pelaporan insiden keselamatan pasien.
Insiden keselamatan pasien (IKP) adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur/ tes, pelaksanaan terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau
follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Others : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain

2. Tujuan 1. Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan insiden


keselamatan pasien.
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah.
3. Memperoleh data/ angka insiden keselamatn pasien.
4. Terciptanya upaya pencegahan terhadap kejadian/ insiden
keselamatan pasien berikutnya.
5. Mendapatkan pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Binuangeun


Nomor : 101/SK/I /2018 tentang Penanganan Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Tidak Cedera, Kejadian Potensial Cedera Dan
Kejadian Nyaris Cedera

4. Referensi 1. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Komite


Keselamatan Pasien Puskesmas Tahun
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien

5. Langkah - 1. Setiap unit kerja di puskesmas melaporkan semua kejadian terkait


langkah dengan keselamatan pasien puskesmas pada formulir yang sudah
disediakan paling lambat 2x24 jam.
2. Siapapun yang mengetahui atau melihat kejadian IKP terutama
dapat melaporkan pada sekertariat Tim Keselamatan Pasien.
3. Pelapor segera memberitahu dokter penanggung jawab layanan untuk
pencegahan cedera atau pertolongan pertama.
4. Setiap unit kerja di puskesmas mencatat semua kejadian terkait
dengan keselamatan pasien pada formulir yang sudah disediakan,
meliputi :
a. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
b. Kejadian Tidak Cedera (KTC)
c. Kejadian Potensi Cedera (KPC)
d. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
5. Tim keselamatan pasien juga menjaga kerahasiaan dokumen,
dengan :
a. Laporan tidak boleh di foto kopi hanya disimpan di kantor
sekertariat tim keselamatan pasien.
b. Laporan tidak boleh disimpan di file ruangan perawatan atau di
status pasien.
c. Contoh hal yang perlu dilaporkan : salah diagnosa yang berakibat
buruk bagi pasien, kejadian yang terkait pengobatan atau
prosedur, kejadian yang terkait dengan darah, pasien jatuh,
kejadian yang berakibat pasien cedera.
6. Tim keselamatan kasien puskesmas menganalisis akar penyebab
masalah semua kejadian yang dilaporkan unit kerja.
7. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Keselamatan
Pasien mendokumentasikan solusi pemecahan masalah.
8. Tim keselamatan pasien puskesmas mengirimkan hasil solusi
masalah kepada kepala puskesmas.
9. Kepala puskesmas melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke
komite keselamatan pasien puskesmas setiap terjadinya insiden dan
setelah melakukan analisis akar masalah yang bersifat rahasia, maka
dilakukan rencana tindak lanjut.

2/3
6. Unit terkait Semua unit kerja puskesmas
Komite keselamatan pasien
Kepala puskesmas

7. Dokumen Formulir KTD, KTC, KPC, KNC


terkait

Tanggal mulai
8. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
histori
perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai