Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI SD N

GAMPONG LAMPOH TAROM KEC. KUTA BARO KAB. ACEH BESAR

Laporan Asuhan Keperawatan Ini Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan


Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Di susun Oleh :

ARDIAH NIRWANA SARI

(20175008)

KEPANITRAAN KEPERAWATAN KLINIK (K3S)


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA

2021
LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI SD N 04 GAMPONG
LAMPOH TAROM KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH
BESAR

Mahasiswa

ARDIAH NIRWANA SARI

20175008

Pembimbing Koordinator Stase

(dr. Nanda Desreza, M.Kes) (Ns. Iskandar, S.Kep, M.Kep)

Mengetahui,Ketua

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran

Universitas Abulyatama

(Ns. Iskandar, S.Kep, M.Kep)


BAB I

Pendahuluan

A. Konsep Anak Usia Sekolah

1. Pengertian Anak Usia Sekolah

Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih

kuat yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang

tua. Anak usia sekolah ini merupakan masa dimana terjadi perubahan yang bervariasi

pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan mempengaruhi pemebentukan

karakteristik dan kepribadian anak. Periode usia sekolah ini menjadi pengalaman inti

anak yang dianggap mula bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam

hubungan dengan teman sebaya, orang tua dan lannya. Selain itu usia sekolah

merupakan masa dimana anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan dalam

menentukan keberhasilan untuk menyesuaikan diri pada kehidupan dewasa dan

memperoleh keterampilan tertentu.

2. Perkembangan Anak Sekolah

Perkembangan jika dalam bahasa inggris disebut development. Menurut

Santrock development is the pattern of change that begins at conception and continues through the

life span, yang artinya perkembangan adalah perubahan pola yang dimulai sejak

masa konsepsi dan berlanjut sepanjang kehidupan. Perkembangan berorientasi pada

proses mental sedangkan pertumbuhan lebih berorientasi pada peningkatan ukuran

dan struktur. Jika perkembangan berkatan dengan hal yang bersifat fungsional,

sedangkan pertumbuhan bersifat biologis. Misalnya, jika dalam perkembangan

mengalami perubahan pasang surut mulai lahir sampai mati. Tetapi jika pertumbuhan

contohya seperti, pertumbuhan tinggi badan dimula sejak lahir dan berhenti pada usia

18 tahun (Desmita, 2015). Beberapa komponen yang termasuk dalam perkembangan


yaitu :

1) Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang

berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang

berkaitan dengan bagaimana indvidu mempelajari dan memimkirkan lingkungannya.

Perkembangan kognitif juga digunakan dalam psikolog untuk menjelaskan semua

aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan penglohan

informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan

masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang

berkaitan dengan individu. Selain berkaitan dengan individu juga mempelajari,

memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan

lingkungannya

2) Perkembangan Moral

Menurut Kohlberg, perkembangan moral terjadi melalui tiga tingkatan dan terdiri

dari enam stadium, dan masing-masing stasium akan dilalui oleh setiap anak

walaupun tidak pada usia yang sama namum perkembangan selalui melalui urutan

ini, yaitu :

a. Tingkatan I : Penalaran moral yang pra conventional

b. Tingkatan II : Penalaran moral yang conventional

c. Tingkatan III : Penalaran moral yang post-conventional

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Anak

Selain adanya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pada anak, terdapat

juga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anak diantaranya, yakni:

1) Sekolah

Sekolah merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam pengaruh


pembentukan perilaku siswa. Baik buruknya suasana sekolah sangat tergantung

pada kepemimpinan kepala sekolah, komitmen guru, sarana pendidkan, dan

kedisiplinan dalam sekolah. Selan dari terciptanya kedisiplinan ,yakni juga dari

kebiasaan belajar, dan pengendalian diri dari siswa

2) Keluarga

Keluarga adalah sebagai lingkungan pertama dan yang utama bagi

perkembangan anak. Anak usia 4-5 tahun dianggap sebagai titik awal proses

identifikasi diri menurut jenis kelamin, sehingga peran ibu dan ayah atau orang

tua pengganti (seperti nenek, kakek, dan orang dewasa, dan lainnya) sangat

besar. Apabila proses identifikasi ini tidak berjalan dengan lancer, maka dapat

timbul proses identifikasi yang salah

3) Media Masa

Abad ini adalah abad informasi, yang ditandai oleh kemajuan yang pesat di

bidang tekonologi informasi. Selain membawa kegembiraan yang menyenangkan

serta wawasan luas. Kemajuan media elektronik yang sedang melanda saat ini

membuat anak atau remaja dipenuhi dengan tayangan dan berita yang kurang

mendidik. Dikhawatirkan akan muncul nilai kehidupan yang tidak sesuai dengan

kehidupan yang ada. Selan itu juga nila yang diserap akan mempengaruhi

perilaku dan gaya hidupnya sehari-hari.

B. Pengertian dan Standar Makanan Jajanan Sehat

Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan

di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum

selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel. Sedangkan pengertian

penanganan makanan jajanan  adalah kegiatan yang meliputi pengadaan, penerimaan bahan

makanan, pencucian, peracikan, pembuatan, pengubahan bentuk, pewadahan, penyimpanan, 

pengangkutan, penyajian makanan atau minuman.


Makanan jajanan yang juga dikenal sebagai street foods adalah jenis makanan yang dijual di

kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, tempat pemukiman, serta lokasi yang sejenis.

Secara prinsip, pada umumnya makanan jajanan terbagi menjadi empat kelompok yaitu :

1. Makanan utama atau main dish seperti bakso, mie ayam.

2. Penganan atau snack seperti makanan kemasan, kue-kue.

3. Minuman seperti berbagai macam es dan minuman kemasan.

4. Buah-buahan segar seperti mangga, melon.

Kita mengenal kehadiran makanan jajanan ini lebih dominan di sekolah. Bagi anak

sekolah, makanan jajanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari

mereka. Makanan jajanan digunakan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi anak

sekolah karena keterbatasan waktu orang tua mengolah makanan di rumah. Selain murah

makanan jajanan juga mudah didapat. Berdasarkan kondisi ini seharusnya makanan jajanan

dapat dikelola menjadi produk sehat yang aman dikonsumsi. Makanan jajanan sehat adalah

makanan yang memiliki ciri sebagai berikut:

1. Bebas dari lalat, semut, kecoa dan binatang lain yang dapat membawa kuman

penyakit.

2. Bebas dari kotoran dan debu lain.

3. Makanan yang dikukus, direbus, atau digoreng menggunakan panas yang cukup

artinya tidak setengah matang.

4. Disajikan dengan menggunakan alas yang bersih dan sudah dicuci lebih dahulu

dengan air bersih.

5. Kecuali makanan jajanan yang di bungkus plastik atau daun, maka pengambilan

makanan lain yang terbuka hendaklah dilakukan dengan menggunakan sendok, garpu

atau alat lain yang bersih, jangan mengambil makanan dengan tangan.
6. Menggunakan makanan yang bersih, demikian pula lap kain yang digunakan untuk

mengeringkan alat-alat itu supaya selalu bersih.

Sedangkan makanan jajanan yang aman merupakan makanan yang mempunyai syarat-

syarat sebagai berikut:

1. Tidak menggunakan bahan kimia yang dilarang.

2. Tidak menggunakan bahan pengawet yang dilarang.

3. Tidak menggunakan bahan pengganti rasa manis atau pengganti gula.

4. Tidak menggunakan bahan pewarna yang dilarang.

5. Tidak menggunakan bumbu penyedap masakan atau vetsin yang berlebihan.

6. Tidak menggunakan air yang dimasak dengan tidak matang.

7. Tidak menggunakan bahan makanan yang sudah busuk, atau yang sebenarnya tidak

boleh diolah, misalnya telah tercemari oleh obat serangga atau zat kimia yang berbahaya.

8. Tidak menggunakan bahan makanan yang tidak dihalalkan oleh agama.

9. Tidak menggunakan bahan makanan atau bahan lain yang belum dikenal. oleh

masyarakat.

Masalah utama yang harus kita diperhatikan terkait dengan makanan jajanan adalah

buruknya sanitasi dan tidak terjaminnya kebersihan dalam mengolah dan menyajikan

makanan sehingga dapat mengakibatkan masalah kesehatan masyarakat


DAFTAR PUSTAKA

1. Winarno, F.G., 2018, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2. Sihadi, 2019, Makanan Jajanan Bagi Anak Sekolah, Jurnal Kedokteran

3. Notoatmodjo, Soekidjo, 2014. Usia anak sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.


4. Clancy, Kate. 2016. Sciamchem : don’t douche, she declares acidly.
SAP

Topik/Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sub Pokok Bahasan : Lomba Memilih Jajanan yang Sehat dan


Tidak Sehat

Sasaran : Siswa kelas 3 SD N

Hari,Tanggal :

Penyuluh/Promotor : Ardiah Nirwana Sari (20175008)

A. Tujuan Instruksional Umum : Setelah dilakukan penyuluhan dan lomba

selama 1x30 menit diharapkan siswa siswi SD memahami tentang jajanan

sehat dan bergizi.

B. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan dan lomba

selama 1x30 menit siswa kelas 3 SD mampu :

1. Menjelaskan pengertian jajanan sehat

2. Menyebutkan jenis jajanan

3. Menyebutkan cara memilih jajanan sehat

4. Menyebutkan akibat jajan sembarangan

5. Menyebutkan jajanan yang tidak sehat

6. Menyebutkan cara agar tidak jajan sembarangan

C. Garis Besar Materi :

Materi penyuluhan meliputi (terlampir)

1. Pengertian jajanan sehat

2. Jenis jajanan
3. Cara memilih jajanan sehat

4. Dampak jajan sembarangan

5. Contoh jajanan yang tidak sehat

6. Cara agar tidak jajan sembarangan

D. Metode Penyuluhan : Ceramah dan tanya jawab

E. Media dan Alat :


1. Booklet/leaflet

2. Berbagai jenis jajanan sehat dan tidak sehat

3. Meja 20 buah beserta kursi 20 buah

4. Microphone 1 buah beserta 1 buah speaker

F. Alokasi Waktu

Hari/tanggal :

Pukul :

No Kegiatan Uraian Waktu


1. Pemukaan a. Salam pembuka 5 menit

b. Penjelasan tujuan

c. Kontrak waktu
2. Pemaparan materi a. Ceramah 60 menit

1) Pengertian jajanan sehat

2) Jenis jajanan

3) Cara memilih jajanan sehat

4) Dampak jajan sembarangan

5) Contoh jajan yan tidak sehat

6) Cara agar tidak jajan

sembarangan

b. Demonstrasi
1) Melakukan lomba kepada siswa

untuk memilih jajn yang sehat dan

tidak sehat

2) Memberi apresiasi kepada siswa

telah mengikuti lomba memilih

jajan yang sehat

3. Penutup a. Salam 5 menit

G. Evaluasi

NO ASPEK WAKTU METODE ALAT EVALUATOR

1 Kognitif 3 menit Tanya jawab Daftar

pertanyaan

2 Afektif 2 menit Wawancara Daftar

wawancara
MATERI PENYULUHAN PERILAKU JAJAN ANAK SEKOLAH

A. Lampiran Materi Penyuluhan.

1. Pengertian makanan jajanan

Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang di olah oleh pengrajin

makanan di tempat penjualan dan atau di sajikan sebagai makanan siap santap untuk

dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel.

Makanan jajanan adalah semua makanan yang dapat langsung dimakan yang dibeli

dari penjual makanan, baik yang diproduksi oleh penjual tersebut atau diproduksi orang

lain, tanpa diolah lagi

2. Pengertian jajanan sehat

Jajanan sehat adalah jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya

3. Jenis jajanan

Jenis-jenis jajanan, yaitu :

a. Makanan berat, misal hamburger, mie goreng, mie bakso

b. Makanan cemilan, seperti berbagai jenis kue, kering maupun

basah

c. Mak anan semi basah, seperti berbagai jenis bubur

d. Minuman seperti, sirup

4. Cara memilih jajanan sehat

Cara memilih jajanan sehat yaitu:

a. Bersih
b. Jauh dari tempat sampah, got, debu, dan asap kendaraan bermotor

c. Tertutup

d. Tidak bekas dipegang-pegang orang

e. Tidak terlalu manis gurih, dan warna mencolok

f. Masih segar

g. Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh

h. Tidak mengandung zat pemanis, zat penawet, zat penyedap, dan zat pewarna

buatan

i. Bau tidak apek atau tengik

j. Tidak dibungkus degan kertas bekar atau koren

k. Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman

l. Lihat tanggal kadaluwarsa

5. Dampak sering memakan jajanan yang tidak sehat bagi tubuh

Dampak jajan sembarang :

a. Pemanis buatan : kanker kandung kemih

b. Pewarna tekstil : pertumbuhan lambat, gelisah

c. Baha pengenyal : demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah, pingsan,

kematian

d. Penambah rasa (MSG) : pusing, selera makan terganggu, mual, kematian

e. Bahan pengawet/formalin : sakit perut,kejang-kejang, muntah, kencing darah,

tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan kematian

f. Makanan tidak bergizi : gangguan berfikir

g. Timah : fikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bisacara, mual,

muntah

h. Makanan mengandung mikroba, basi atau beracun : sakit perut, diare


6. Contoh jajanan tidak sehat

Beberapa contoh jajanantidak sehat :

a. Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis : pemanis buatan dan pewarna

pakaian

b. Permen : pemanis buatan dan pewarna pakaian

c. Bakso : bahan pengenyal

d. Chiki atau makanan ringan : menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat

pewarna dan pemanis buatan

e. Gorengan : pakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak

sudah berwarna sangat keruh

f. Cakwe, cilok dan bakso goreng : pakai saus atau sambal berwarna merah cerah

dan terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk

g. Kue berwarna mencolok : pewarna pakaian

h. Es sirup atau minuman berwarna mencolok : tidak higienis, memakai air

mentah, dan terdapat zat pewarna pakaian.

7. Cara agar tidak jajan sembarangan

Cara agar tidak jajan sembarangan ditempat lain adalah :

a. Sarapan di rumah

b. Kurangi jajan

c. Jajan di kantin sekolah

d. Membawa bekal dari rumah


DAFTAR PUSTAKA

klubpompi.pom.go.id

Saiders, Raini Rahmania. 2011. Laporan Penyuluhan Jajan. Diunduh tanggal 10

Oktober 2013.

http://www.scribd.com/doc/58785127/Laporan-penyuluhan-jajan

Anda mungkin juga menyukai