Anda di halaman 1dari 5

Piesta Prima Beta Pairul, Susianti, Syahrul Hamidi Nasution | Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Anti Ulserogenik

Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Anti Ulserogenik


Piesta Prima Beta Pairul1, Susianti2, Syahrul Hamidi Nasution2
1Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Ulkus peptikum adalah lesi pada mukosa lambung yang disebabkan karena ketidakseimbangan antara faktor agresif (asam
lambung, pepsin, infeksi Helicobacter Pylori) dan faktor defensif (mukosa lambung, sekresi bikarbonat, prostaglandin).Ulkus
peptikum dapat disebabkan banyak hal seperti meminum alkohol, makan makanan pedas dan asam tinggi serta
mengkonsumsi obat anti inflamasi non steroid (NSAID). Tanda dan gejala dari ulkus ini adalah mual, muntah, nyeri ulu hati,
cepat kenyang dan kembung. Ulkus peptikum dapat diobati dengan medikamentosa dan nonmedikamentosa. Terapi
medikamentosa dengan mengkonsumsi obat golongan non sekretorik, protektor mukosa dan eradikasi pylori. Jahe
merupakan salah satu terapi non medikamentosa yang telah terbukti dapat digunakan untuk mengobati lambung. Jahe
mengandung Gingerol, Zingerone, Flavonoid, Aseton, Metanol dan minyak atsiri. Gingerol dan zingerone dapat
menghambat 𝐻 + 𝐾 + ATP-ase sehingga menghambat sekresi dari asam lambung. Flavonoid mempunyai efek sebagai
sitoprotektor yang bekerja dengan cara menstimulus COX1 sehingga meningkatkan prostaglandin. Aseton dan Methanol
dalam jahe pun dapat melindungi lambung dengan cara menurunkan asam lambung dan mencegah iritasi pada mukosa
lambung. Jahe dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit gastrointestinal seperti mual, muntah, dyspepsia,
spasme abdomen dan ulkus peptikum.

Kata kunci: Anti ulserogenik, jahe (Zingiber Officinale), ulkus peptikum.

Ginger (Zingiber Officinale) as Anti Ulcerogenic


Abstract
Peptic ulcer is a lesion of the gastric mucosa caused by an imbalance between aggressive factors (gastric acid, pepsin,
Helicobacter pylori infection) and defensive factors (gastric mucosa, bicarbonate secretion, prostaglandins). Peptic ulcer can
be caused by many things such as drinking alcohol, eating spicy foods and high acid and taking non-steroidal anti-
inflammatory drugs (NSAIDs). Signs and symptoms of this ulcer are nausea, vomiting, heartburn, full swollen and bloated.
Peptic ulcer can be treated with medicamentous and nonmedicamentous. Medical therapy by taking non secretory drugs,
mucosal protector and pylori eradication. Ginger is one of the nonmedicamentous therapy that has been proven to be used
to treat stomach. Ginger contains Gingerol, Zingerone, Flavonoid, Acetone, Methanol and essential oils. Gingerol and
zingerone can inhibit 𝐻 + 𝐾 + ATP-ase thereby inhibiting gastric acid secretion. Flavonoids have the effect as a cytoprotector
that works by stimulating COX1 to increase prostaglandins. Acetone and Methanol in ginger can also protect the stomach
by reducing stomach acid and prevent irritation of the gastric mucosa. Ginger can be used to treat various gastrointestinal
diseases such as nausea, vomiting, dyspepsia, abdominal spasm and peptic ulcer.

Keyword: anti ulcerogenic, ginger (Zingiber Officinale), peptic ulcer.

Korespondensi: Piesta Prima Beta Pairul, alamat Jl. Abdul Mu’is Gg. Pelangi No.3 Kampung Baru Bandar Lampung, HP
081379759596, e-mail piesta.prima@yahoo.com

Pendahuluan perdarahan yang disebabkan karena defisiensi


Ulkus peptikum adalah lesi pada Fe.3
mukosa lambung yang disebabkan karena Prevalensi ulkus peptikum di dunia
asam lambung dan pepsin yang meningkat.1 berbeda-beda tergantung pada sosial
Penyebab dari ulkus ini tidak diketahui dengan ekonomi, demografi, jenis kelamin, dan usia.
pasti namun diduga disebabkan oleh Ulkus peptikum ditemukan pada laki laki lebih
ketidakseimbangan antara faktor agresif banyak daripada perempuan dan meningkat
(asam lambung, pepsin dan infeksi H. Pylori) pada usia lanjut. Di Amerika Serikat ada 4 juta
dan faktor defensif (mukosa lambung, sekresi pasien gangguan asam-pepsin dengan
bikarbonat dan prostaglandin).2 prevalensi 12% pada laki-laki dan 10% pada
Penyakit paling umum yang perempuan dengan angka kematian 15.000
mempengaruhi gastrointestinal adalah ulkus pasien pertahunnya.4 Berdasarkan data World
peptikum. Meskipun demikian, namun Health Organization (WHO), angka kematian
penegakkan diagnosisnya sulit karena luasnya yang disebabkan ulkus gaster di Indonesia
spektrum, mulai dari asimptomatik, nyeri mencapai 14.123 per tahun atau 0,99% dari
epigastrium yang samar-samar, mual, dan total kematian pada tahun 2011. 23

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017| 42


Piesta Prima Beta Pairul, Susianti, Syahrul Hamidi Nasution | Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Anti Ulserogenik

Obat-obat herbal sebagai obat-obatan 4. Stress


tradisional telah ada sejak dahulu. WHO Stress dapat meningkatkan resiko terjadi
menyebutkan bahwa hingga 65% dari ulkus peptikum. 11
penduduk negara maju menggunakan 5. Garam empedu dan ezim pancreas
pengobatan tradisional dan obat-obat dari Garam empedu dan enzim pakreas dapat
bahan alami.22 Sebanyak 49,5% atau setengah menyebabkan terjadinya ulkus saat
penduduk Indonesia masih menggunakan garam empedu ataupun enzim pankreas
pengobatan tradisional berupa jamu-jamuan mengalami refluks karena rusaknya
dan sekitar 4,5% mengkonsumsinya setiap sfingter pilorus ataupun terjadinya
hari serta sisanya hanya mengkonsumsinya obstruksi parsial pada usus intestinal. 12
sesekali. 5 Ulkus peptikum dapat didiagnosa
Jahe berasal dari asia Pasifik yang melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tersebar dari India sampai Cina. Sumatra penunjang. Pada pemeriksaan fisik pasien
Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah dan akan mengeluh nyeri pada perut sebelah kiri,
Jawa Timur merupakan pusat jahe di mual, muntah kembung dan bersendawa.3,4
Indonesia. Jahe telah digunakan untuk Pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukan
mengobati berbagai macam penyakit seperti pemeriksaan laboraturium, radiologi dan
Hipoglikemi, Ostheoartritis, Gout, Rhematoid endoskopi. Pemerikasaan laboratorium
Arthritis, Migrain, penyakit pada sistem seringkali normal dan tidak spesifik untuk
gastrointestinal, Kardiovaskular dan mendiagnosis ulkus gaster namun tetap
hepatoprotektif.6 Pada sistem gastrointestinal dilakukan untuk menyingkirkan adanya
jahe dapat digunakan untuk mengobati mual, komplikasi atau penyakit yang mendasari.14
muntah, dispepsia, spasme abdomen dan Pemeriksaan Radiologi dengan barium meal
ulkus. 7 kontras ganda dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis ulkus gaster. Selain itu,
ISI untuk menegakkan diagnosis keganasan ulkus
Ulkus peptikum dapat disebabkan gaster harus dilakukan pemeriksaan
karena banyak faktor yaitu : histopatologi, sitologi dan brushing dengan
1. Mengkonsumi Alkohol biopsi melalui endoskopi.4
Mengkonsumsi alkohol dapat Diagnosis pasti ulkus peptikum dapat
menyebabkan terjadinya ulkus pada ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan
gaster karena alkohol dapat endoskopi yang merupakan pemeriksaan gold
menyebabkan defek pada lapisan mukus standard dari ulkus peptikum. Pemeriksaan ini
dan terjadinya difusi ion 𝐻 + . 4,8 dilakukan dengan memasukkan kamera kecil
2. Infeksi Helicobacter pylori (H. Pylori) ke dalam lambung dan didapatkan hasil
Infeksi H.Pylori merupakan penyebab berupa berupa luka terbuka dengan pinggiran
utama dari ulkus peptikum yang pertama teratur, mukosa licin, dan normal disertai
kali ditemukan oleh 2 ilmuwan Australia lipatan yang teratur dari pinggiran ulkus. 13
pada tahun 1982. H. Pylori merupakan Tatatalaksana pada ulkus peptikum
basil gram negatif, berflagel, dapat berupa tatalaksana medikamentosa dan
mikroaerofilik dan berbentuk spiral. 9 nonmedikamentosa. Tatalaksana
3. Penggunaan Non Steroid Anti Inflamasi medikamentosa diberikan 3 golongan obat
(NSAID) yaitu:
NSAID merupakan obat-obatan yang 1. Anti Sekretorik
digunakan untuk meredakan nyeri. NSAID Obat anti sekretorik terdiri dari Proton
bekerja dengan cara menghambat enzim Pump Inhibitor (PPI) dan penghambat
siklooksigenasi (COX) yang menyebabkan reseptor H2. PPI terdiri dari Omeprazole,
penurunan sintesis prostaglandin yang Lansoprazole dan rabeprazole, sedangkan
merupakan faktor defensif dari lambung penghambat H2 reseptor terdiri dari
dan bila digunakan secara terus-menerus simetidine, ranitidine dan famotidine.
dapat menyebakan kerusakan pada 2. Protector Mukosa
lambung. 10 Obat Protector mukosa terdiri dari
bismuth, misoprostol, dan antasida.
Bismuth memiliki efek anti bakterial

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017| 43


Piesta Prima Beta Pairul, Susianti, Syahrul Hamidi Nasution | Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Anti Ulserogenik

langsung terhadap H.pylori dan Ordo : Zingiberales


misoprostol merupakan analog Famili : Zingiberaceae
prostaglandin yang mengurangi sekresi Genus : Zingiber
asam dan meningkatkan sekresi mukus Berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna
dan bikarbonat untuk meningkatkan rimpangnya, jahe dibagi menjadi 3 yaitu:
perlindungan lambung. 4,14 1. Jahe Merah
3. Eradikasi H.Pylori Jahe merah (Zingiber Officinale var.
Eradikasi H.Pylori dengan memberikan 2 rubrum) berdiameter 42-43 mm, tinggi
antibotik seperti klaritromisin dan 52-104 mm dan panjang 123-126 mm.
amoksilin ditambah dengan PPI atau Jahe merah memiliki rimpang yang kecil
bismuth. 4 berwarna kuning kemerahan dan lebih
Tatalaksana nonmedikamentosa pada kecil daripada jahe kecil serta serat yang
ulkus peptikum berupa istirahat dan diet. kasar. Rasanya pun sangat pedas dan
Istirahat dapat mengurangi stress dan refluk memiliki aroma yang sangat tajam.17
empedu serta diet dengan tidak memakan 2. Jahe Putih Besar
makanan yang dapat meningkatkan sekresi Jahe putih besar atau jahe gajah (Zingiber
asam lambung.3 Jahe dapat dijadikan sebagai Offchinale var. offichinarum) berdiameter
pilihan pengobatan non medikamentosa pada 48-85 mm, tinggi 62-113 mm dan panjang
ulkus peptikum karena khasiatnya sebagai anti 158 – 327 mm. Jahe ini memiliki rimpang
ulserogenik. 15 yang jauh lebih besar dan gemuk namun
Jahe termasuk dalam suku temu- rasa dan aromanya kurang tajam
temuan (zingiberaceae), satu famili dangan dibanding jahe merah dan jahe putih
temu-temuan lainnya seperti temu lawak kecil. 17
(Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma 3. Jahe Putih Kecil
aeruginosa), kunyit, (Curcuma domestica), Jahe putih kecil atau jahe emprit (Zingiber
kencur (Kaempferia galanga), lengkuas offichinale var. amarum) memiliki ruas
(Languas galanga), dan lain-lain. 16 yang kecil, berdiameter 32,7 – 40 mm,
Adapun klasifikasi jahe adalah sebagai tinggi 63,8 – 111 mm, dan panjangnya 61
berikut: 17 – 317 mm. Jahe ini berbentuk pipih dan
Divisi : Spermathophyta berwarna putih kuning. Seratnya lembut
Subdivisi : Angiospermae dan memiliki aroma yang lebih tajam dari
Kelas : Monocotyledoneae jahe putih besar. 17

(a) (b) (c)


Gambar 1.Rimpang Jahe
(a) Jahe Gajah, (b) Jahe Putih Kecil, (c) Jahe Merah 17

Kandungan yang sama terdapat pada kandungan minyak atsiri ini yang membuat
Jahe Merah, Jahe Putih Besar dan Jahe Putih jahe dapat digunakan sebagai obat. 17,18
Kecil terdiri dari minyak atsiri, oleoresin dan Jahe mengandung komponen minyak
pati. Perbedaan dari ketiga jenis jahe ini menguap (volatile oil), minyak tidak menguap
terdapat pada kandungan minyak atsirinya, (non volatile oil), dan pati. Minyak menguap
Jahe merah memiliki kandungan yang paling atau minyak atsiri merupakan komponen
tinggi lalu Jahe Putih Kecil dan Jahe Putih pemberi bau yang khas. Kandungan dari myak
Besar yang kandungannya paling kecil. Jahe atsiri pada jahe antara lain α pinen, β-
merah mengandung minyak atsiri sebesar phellandren, borneol, limonene, linalool, citral,
2,6%-3,9%, jahe putih kecil sebesar 1,5%- nonylaldehyde, decylaldehyde, methylepteno,
3,5%, dan jahe putih besar mengandung 1,8 sineol, bisabelin, 1-α-curcumi, farnese,
minyak atsiri 0,82%-2,8%. Besarnya humulen, phenol, asetat dan yang paling

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017| 44


Piesta Prima Beta Pairul, Susianti, Syahrul Hamidi Nasution | Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Anti Ulserogenik

banyak adalah zingiberen dan zingiberol. gastroprotektornya sebanding dengan


Minyak yang tidak menguap atau oleoresin omeprazole. 15
memberikan rasa pedas dan pahit. Oleoresin
terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagol, Ringkasan
minyak atsiri dan resin. Rimpang pada jahe Ulkus peptikum adalah lesi atau luka
mengandung flavonoid, 10- terbuka pada lambung yang dapat disebabkan
dehydrogingerione, gingerdione, arginin, karena tidak seimbangnya faktor agresif (asam
linolenic acid, aspartia acid, kanji, lipid, kayu lambung, pepsin dan infeksi H. Pylori) dan
damar, asam amino, protein, vitamin A dan faktor Defensif (mukosa lambung, sekresi
niacin serta mineral. Terdapat juga asam-asam bikarbonat dan prostaglandin). Jahe telah
organik seperti asam malat, asam oksalat, terbukti memiliki efek sebagai antiulserogenik
vitamin A, B (Collin dan folat) dan C, senyawa karena mengandung Gingerol, Zingerone,
senyawa flavonoid, polifenol, aseton, Flavonoid, Aseton, Metanol dan minyak atsiri.
methanol, cineole dan arginine. 17 Gingerol dan zingerone dapat menghambat
Gingerol memiliki efek sebagai 𝐻 + 𝐾 + ATP-ase yang dapat menghambat
antiinflamasi, antipiretik, gastroprotektif, sekresi dari asam lambung. Flavonoid memiliki
kardiotonik, hepatotoksik, antioksidan, anti efek sitoprotektif yang bekerja dengan
kanker, antiangiogenesis dan anti menstimulus COX1 sehingga meningkatkan
arterosklerotik. Gingerol dan zingerone dapat prostaglandin. Aseton dan Metanol dapat
melindungi mukosa lambung dengan cara melindungi lambung dengan cara menurunkan
menghambat 𝐻 + 𝐾 + -ATPase sehingga dapat asam lambung dan mencegah iritasi pada
menghambat sekresi asam lambung. mukosa lambung.
Flavonoid yang terkandung dalam jahe dapat
meningkatkan prostaglandin yang merupakan Simpulan
faktor defensif dari lambung. Aseton dan Jahe mengandung Gingerol, Zingerone,
methanol dapat melindungi lambung dengan Flavonoid, Aseton, Metanol dan minyak Atsiri
cara menurunkan asam lambung dan yang mempunyai manfaat untuk melindung
mencegah iritasi pada mukosa lambung.17,19 lambung dan sebagai anti ulserogenik.
Berikut adalah beberapa penelitian jahe
sebagai anti ulkurogenik : Daftar Pustaka
1. Pada penelitian yang mengkaji efek 1. Bhowmik D, Tripathi KK, Kumar KPS.
ektrak jahe dan mashmallow yang Recent trends of treatment and
diinduksi indometasin pada tikus pada medication peptic ulcerative disorder.
tahun 2015, didapatkan bahwa NCBI. 2010;2(1):970-80.
pemberian jahe dan marshmallow dapat 2. War-R. Clinical Study of Peptic Ulcer
melindungi mukosa lambung karena Disease. Asian Journal of Biomedical and
memiliki sifat antioksidan dan Pharmaceutical Sciences. 2016;6(53):41-
20
penghambatan pelepasan histamine. 43.
2. Penelitian yang membandingkan efek 3. Kurniawaty E, Mustofa S. Manajemen
gastroprotektif pada ekstrak jahe dengan Gangguan Saluran Cerna. Edisi ke-1.
H2 reseptor (ranitidine pada tahun 2016, Bandarlampung: Aura Printing &
didapatkan bahwa jahe dapat melindungi Publishing; 2013:115-30.
mukosa lambung dengan cara 4. Tarigan P. Ilmu Penyakit Dalam. VI. Setiati
meningkatkan sekresi mukus dan jahe S, Alwi I, Sudoyo AaW, K MS, Setiyohadi
memiliki efek perlindungan yang lebih B, Syam AF, editors. Jakarta: Interna
tinggi dari ranitidin terhadap agen Publishing; 2014:1781-91.
iritasi.21 5. Sembiring S, Sismudjito. Pengetahuan
3. Penelitian lain telah mengkaji efek anti dan Pemanfaatan Metode Pengobatan
ulkurogenik pada akar jahe di tikus albino pada Masyarakat Desa Suka Nalu
yang diinduksi indometasin, hasil Kecamatan Barus Jahe. Perspekt Sosiol.
menunjukkan jahe dapat menghambat 2015;3(1):104–17.
kerusakan lambung yang diinduksi 6. Singh SK, Patel JAYRAM, Bachle D.
indometasin bahkan efek International Journal of Pharma and Bio
Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017| 45
Piesta Prima Beta Pairul, Susianti, Syahrul Hamidi Nasution | Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Anti Ulserogenik

Sciences ISSN a review on zingiber officinale (ginger) root in rats. Int J Life Sci
officinale : a natural gift. 2014;5(3):508- Biotechnol Pharma Res. 2014;3(1):292-8.
25. 16. Paimin FB, Murhananto. Seri Agribisnis
7. Bhandari UMA. Protective Effect of Budi Daya Pengolahan, Perdagangan,
Ginger oil on Aspirin and Pylorus Ligation- Jahe. Jakarta: Penebar Swadaya; 2008.
Induced Gastric Ulcer model in Rats. 17. Setyawan B. Peluang Usaha Budidaya
Indian J Pharm Sci. 2009;71(5):554-58. Jahe. Edisi ke-1. Editor: Mona.
8. Ramakrishnan K, Salinas RC. Peptic Ulcer Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2015:17-
Disease. Am Fam Physician. 24.
2007;76(7):1005-12. 18. Rukmana HR, Yudirachman HH. Budidaya
9. D majumdar, Bebb J AJ. Helicobacter & Pascapanen Tanaman Obat Unggulan.
pylori infection and peptic ulces. MED. Edisi ke-1. Editor: Maya. Yogyakarta: Lily
2011;154-61. Publisher; 2016:73-81.
10. C Scarpignato HR. Nonsteriodal 19. Dharmesh SM, Nanjundaiah SM, Annaiah
antiinflamatory drug-related injury to the HNM. Gastroprotective effect of ginger
gastrointestinal tract: clinical picture, rhizome (Zingiber officinale) extract: Role
pathogenesis, and prevention. of gallic acid and cinnamic acid in H
Gastroenterol Clin North Am. 2010;433- +, K+-ATPase/H. pylori inhibition and anti-
64. oxidative mechanism. Evidence-based
11. Levenstein Susan, Steffen Rosenstock, Complement Altern Med. 2011.
Rikke Kart Jacobsen A, Jorgensen T. 20. Zaghlool SS, Shehata BA, Abo-Seif AA, El-
Psychological Stress Increases Risk for Latif HAA. Protective Effect og ginger and
Peptic Ulcer , Regardless of Helicobacter marshmallow extracts on indomethacin-
pylori Infection or Use of Nonsteroidal. induced peptic ulcer in rats. J Nat Sci Biol
Clin Gastroenterol Hepatol. Med. 2015; 421-8.
2015;13(3):498-506. 21. Chantharangsikul G,Kitpati W,
12. Drug Utilization Research Unit (DURU), Soonthornchareonnon N. Mucus
Department of Pharmacy NMMU. Peptic secretion stimulation : A mechanism in
ulcer disease. Port Elizabeth: Nelson gastroprotective effect of Zingiber
Mandela University; 2009. officinale. TJPS. 2016;40:1-8.
13. Allez M, Lémann M. Role of endoscopy in 22. Departemen Kesehatan Republik
predicting the disease course in Indonesia. Kebijakan Obat
inflammatory bowel disease. NCBI. 2010; Tradisional Nasional. Jakarta: Depkes RI;
16(21):2626-32. 2007.
14. Sanusi IA. Buku Ajar Gastroenterologi. 23. N, D. & Gemayangsura. Khasiat Kulit
Edisi ke-1. Editor: Rani A, Simadibrata M, Pisang Kepok ( Musa acuminata) sebagai
Syam AF. Jakarta: Interna Publishing; Agen Preventif Ulkus Gaster Banana Peel
2011: 327-48. ( Musa Acuminata ) as Preventif Agent for
15. Zaman SU, Mirje MM. Evaluation of the Gastric Ulcer. Juke Unila. 2015;4(8):4-9.
anti-inflammatory effect of Zingiber

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017| 46

Anda mungkin juga menyukai