Anda di halaman 1dari 9

i

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah faktor utama yang paling penting dalam menjalankan kehidupan
di dunia ini. Dengan adanya hidup sehat maka segala urusan akan mudah untuk dicapai.
Tetapi bila hidup tidak sehat, untuk melakukan aktivitas akan terhambat. Menjaga
kesehatan bisa dilakukan mulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Menjaga kesehatan juga sangat mudah, kita hanya perlu memiliki kesadaran pada diri kita
sendiri.

Kesehatan selalu identik dengan kebersihan, artinya manfaat menjaga lingkungan


yang bersih dapat berdampak pada kesehatan diri. Lingkungan yang bersih saja tidak
semudah itu membuat tubuh kita mudah sehat. Menjaga kebersihan dan kesehatan
lingkungan tidak semudah yang dibayangkan. Masih banyak tangan tangan orang yang
kurang kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Padahal sebenarnya dibutuhkan kesadaran
untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih.

Intinya kesadaran diri sangat diperlukan untuk menjaga kesahatan dan kebersihan
lingkungan. Kita juga bisa menjaga kesahatan diri sendiri bisa kita terapkan juga pada
lingkungan keluarga seperti melakukan aktivitas positif seperti olahraga bersama,
membuang sampah pada tempatnya, mandi setelah beraktivitas, dan menjaga kebersihan
tempat tinggal. Kemudian jika lingkungan keluarga yang sehat dan bersih terwujud kita
bisa menerapkan ke lingkungan sekolah.

Kesehatan dalam lingkungan sekolah sangat perlu untuk diperhatikan, karena


kegiatan para siswa dan siswi sendiri sangatlah banyak. Seperti, praktikum diluar ruangan,
praktek olahraga, dan kelas atau pelajaran diluar ruangan. Apalagi saat ini kita hidup
berdampingan dengan virus Corona yang belum juga hilang. Kita tidak tahu siapa saja
yang terjangkit virus ini mungkin juga kita pernah berkontak langsung dengan orang yang
terjangkit virus ini. Apalagi saat di sekolah kita juga bertemu dengan banyak orang.

Sebenarnya lingkungan sekolah juga bisa menjadi sarang penyakit lain bahkan bisa
menjadi sarang bagi virus atau penyakit menular. Penyakit menular yang bisa bersarang
dilingkungan sekolah seperti ISPA (infeksi saluran pernapasan), demam berdarah, cacar
air, dan lain sebagainya. Untuk itu diperlukan gerakan jum'at sehat untuk meningkatkan

1
kesehatan siswa dan siswi agar tercapainya lingkungan yang sehat dan bersih sehingga
dapat membuat kenyamanan dalam proses belajar mengajar di lingkungan sekolah.

B. PEMBATASAN MASALAH
Berikut pembatasan masalahnya:
1) Kurangnya kesadaran pelajar dalam menjaga kebersihan.
2) Masih banyak pelajar yang tidak peduli dengan sampah disekitar.
3) Banyak pelajar yang sering terjangkit penyakit menular dan berbahaya.
4) Kesehatan jasmani dan rohani serta gaya hidup pelajar yang kurang baik.

C. RUMUSAN MASALAH
Berikut rumusan masalahnya:
1) Apakah gerakan jum'at sehat dapat berpengaruh dalam upaya peningkatan
kesehatan pelajar?
2) Bagaimanakah hasil dari gerakan jum'at sehat bagi pelajar?
3) Bagaimana cara agar pelajar dapat memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatan
lingkungan?
4) Bagaimana cara mewujudkan pelajar yang memiliki pola hidup sehat?
5) Apakah lingkungan yang sehat dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar?

D. TUJUAN PENELITIAN.
1) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi kesehatan.
2) Agar pelajar memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatan diri sendiri maupun
lingkungan.

E. MANFAAT PENELITIAN
1) Manfaat bagi sekolah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan perbaikan penanaman
karakter peduli lingkungan dan kesehatan, serta diharapkan hasil penelitian ini
dapat menjadi bahan evaluasi bagi sekolah.
2) Manfaat bagi peneliti
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan lingkungan yang sehat, dan diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.

2
3) Manfaat bagi pihak lain
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi refrensi atau contoh bagi sekolah
lain dan diharapkan dapat memberi informasi mengenai pentingnya menjaga
kesehatan diri dan lingkungan melalu gerakan jum'at sehat.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. GERAKAN JUM'AT SEHAT

I. Pengertian gerakan jum'at sehat


Gerakan jum'at sehat merupakan program sekolah untuk membiasakan
seluruh warga sekolah berbudaya hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan
sekolah. Bentuk bentuk gerakan jum'at sehat sendiri seperti kerja bakti
membersihkan lingkungan, senam atau olahraga pagi, dan melakukan aktivasi sehat
dan positif. Faktor faktor diadakannya gerakan jum'at sehat agar terwujudnya
kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan.
II. Pengertian kesehatan
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang
lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Pemahaman
tentang kesehatan telah bergeser seiring dengan berjalannya waktu.
Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah memungkinkan setiap
orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan berpartisipasi aktif
dalam gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik, dan biologi,
dan lingkungan fisik.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses
membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara
kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal
yang mempengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Faktor faktor yang
mempengaruhi kesehatan seseorang adalah gaya hidup (life style), lingkungan
(sosial, ekonomi, politik, budaya), pelayanan kesehatan, dan faktor genetik
(keturunan).
3
Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan
kesehatan antara lain :
1. Status kesehatan penduduk miskin masih rendah.
2. Beban ganda penyakit.
3. Kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih
rendah.
4. Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusinya tidak merata.
5. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat.
6. Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah.
7. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan.
8. Lemahnya dukungan peraturan perundang-undangan, kemampuan sumber
daya manusia, standarisasi, penilaian hasil penelitian produk, pengawasan
obat tradisional, kosmetik, produk terapetik/obat, obat asli Indonesia, dan
sistem informasi.
B. HIPOTESIS

Terwujudlah lingkungan sekolah yang sehat dan bersih melalui gerakan jum'at
sehat dan berdampak besar bagi sekolah karena tercipta lingkungan yang nyaman dan
kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif adalah metode


penelitian yang menggunakan observasi serta pengamatan objek. Metode penelitian
kualitatif sering digunakan untuk meneliti ilmu sosial dalam bentuk analisis dan
kesimpulan yang bergantung pada analisis penelitian. Metode penelitan kualitatif
bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan mendalam dan dilakukan dengan
mengumpulkan data sedalam dalamnya.

Metode ini lebih mengutamakan pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke


substansi makna dari fenomena tersebut. Dalam hal pengumpulan data, Gill et. Al. (2008)
mengemukakan terdapat beberapa macam metode pengumpulan data dalam penelitian

4
kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau
grup).

B. OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian atau subjek penelitian atau responden adalah pihak pihak yang
dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Objek penelitian dalam proposal ini
sendiri adalah kesehatan dan kesadaran siswa siswi setelah terlaksananya gerakan jum'at
sehat apakah dapat berubah menjadi lebih baik atau tidak.

C. METODE PENGUMPULAN DATA


1) Observasi
Observasi atau pengamatan adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,
untuk mendapatkan informasi informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian. Observasi yang dilakukan seperti memantau langsung keadaan
lingkungan sekolah dan kesehatan para siswa dan siswi.
2) Wawancara
Wawancara (interview) adalah percakapan antara dua orang atau lebih yang
berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Wawancara yang dilakukan
yaitu mewawancarai kesiswaan, guru bimbingan konseling (BK), petugas
kebersihan sekolah, kepala sekolah, serta guru dan karyawan.
3) Dokumentasi
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dokumentasi adalah
pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang
pengetahuan. Selain itu, dokumentasi juga diartikan sebagai pemberian atau
pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan
bahan referensi lain. Dokumentasi yang dilakukan dengan guru dan karyawan serta
dengan staf dan petugas kebersihan sekolah.

D. TEKNIK ANALISIS DATA

5
Analisa data adalah proses mengorganisir, menganalisis, dan menginterpretasikan
data non numerik menjadi sebuah informasi atau trend untuk nantinya digunakan sebagai
acuan dalam mengembangkan sebuah produk atau kebutuhan pengguna. Menurut salah
satu ahli yaitu Spratly, analisa data adalah cara berpikir dalam penelitian, dalam hal ini,
datay anggota dianalisa berhubungan dengan pengujian secara sistematis untuk mencari
pola baik untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan keseluruhannya. Dalam
penelitian yang dilakukan ini ada beberapa proses dalam analisa data adalah sebagai
berikut

1. Pengumpulan data
Dalam sebuah penelitian tentunya harus melakukan pengumpulan data berdasarkan
permasalahan atau pertanyaan yang telah dirumuskan. Pengumpulan data kualitatif
dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, kajian dokumentasi, atau focus
group disucusion.
2. Reduksi dan kategorisasi data
Setelah melakukan pengumpulan data selanjutnya adalah mereduksi data
berdasarkan permasalahan dan pertanyaan yang dirumuskan. Menurut Miles,
reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari data-data lapangan.
Setelah direduksi, penelitian harus mengkategorikan data sesuai dengan kebutuhan.
Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan interpretasi data yang baik agar data tidak
salah masuk kategori.
3. Penampilan data
Display atau penampilan data merupakan tahap yang perlu dilakukan setelah
mereduksi dan mengkategorisasi data. Menurut Miles, display data adalah analisis
merancang deretan dan kolom sebuah metriks untuk data kualitatif. Berdasaarkan
rancangan tersebut, peneliti dapat menentukan jenis serta bentuk data yang
dimasukkan dalam kotak matriks. Penampilan data bisa dilakukan dalam bentuk
naratif, bagan, flow chart, dan sebagainya.
4. Menarik kesimpulan
Yang terakhir adalah menarik kesimpulan, secara garis besar kesimpulan harus
mencakup informasi informasi penting dalam penelitian. Kesimpulan juga harus
ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca dan tidak berbelit
belit.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ditamei, Stefani. 2022. Apa itu Data Analisis? Berikut Contoh dan Cara
Menganalisisnya. Jakarta: detikfinance.

Feby, Dita. 2022. 4 Contoh Teknik Analisa Data Kualitatif yang Akurat.
https://www.dqlab.id/4-contoh-teknik-analisis-data-kualitatif-yang-akurat.
Tangerang: dqlab.

Hidayat, Anwar. 2012. Penelitian Kualitatif (Metode): Penjelasan Lengkap. Diakses


pada 06 Februari 2023.

Rahmatika, Nurisma. 2022. 4 Tahap Analisa Data Kualitatif dalam Penelitian


Sosial.
https://www.medcom.id/pendidikan/tips-pendidikan/PNg7190N-4-tahap-analisis-
data-kualitatif-dalam-penelitian-sosial. Jakarta: medcom.id.

Wikipedia. 2004. Kesehatan. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesehatan. Diakses pada 04


Februari 2023.

7
8
i

Anda mungkin juga menyukai