PENDAHULUAN
Banyak masalah kesehatan yang terjadi pada anak usia sekolah seperti
Diare, cacingan, infeksi saluran pernafasan akut, serta reaksi simpang terhadap
makanan akibat buruknya sanitasi dan keamanan pangan serta permasalahan
perilaku sehat pada anak usia sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan
perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci
tangan pakai sabun, kebersihan diri, perilaku berisiko seperti merokok, semakin
menguatkan bahwa penanaman nilai PHBS pada anak-anak, khususnya anak usia
sekolah dasar masih minimal dan belum dapat mencapai tingkat yang diharapkan.
(Ananto, 2006)
c. Diketahuinya pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat sebelum dan sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan pada anak usia sekolah di Yayasan Panti
Asuhan Peduli Kasih, Palembang.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Penggerakkan pelaksanaan
d. Pemantauan dan penilaian
2.3.6 Strategi PHBS
Pengembangan Pendekatan
Pembinaan pendapat umum, perorangan dan
Suasana (Social Sekunder opini, norma kelompok
Support)
Pendekatan Persetujuan,
Pimpinan Tersier dukungan
(Advocacy) Konsultasi, pertemuan
Waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan,Yaitu saat-
saat sebagai berikut :
a. Sebelum makan
b. Sebelum menyiapkan makanan
c. Setelah buang air besar dan buang air kecil
d. Setelah memegang unggas atau hewan
3 M Plus adalah :
a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi,
tatakan pot kembang dan tempat air minum burung
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak control,
lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan
c. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampunga
air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang di buang sembarangan
(bekas botol / gelas aqua, plastik kresek, dll)
d. Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :
Menggunakan kelambu saat tidur, Memakai obat yang dapat mencegah gigitan
nyamuk, misalnya obat nyamuk, semprot, oles / usap ke kulit, dll, Menghindari
kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar, Mengupayakan pencahayaan
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Post test responden Wawancara Cheklist Skor yang Rasio
PHBS sesudah Observasi diperoleh
intervensi responden
dalam rangka pada post
hidup bersih test.
dan sehat Benar = 1
Salah = 0
Total skor
15.
3.3 Hipotesis
Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap PHBS pada anak usia sekolah
tahun di Panti Asuhan Peduli Kasih, Palembang, 2013.
METODELOGI PENELITIAN
Gambar 4.1
Disain penelitian
01 X 02
02
Keterangan :
X : Perlakuan
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel
2. Waktu Penelitian
a. informed Concent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang diteliti. Bila responden
menolak, maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap menghormati hak-hak
subjek.
b. Anonimity
c. Confidentiality
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data.
Pengumpulan data dilakukan pada minggu kedua bulan juni 2013, pada minggu
kedua hari pertama dilakukan penilaian secara observasi pre PHBS pada anak-
anak panti asuhan, minggu ketiga peneliti melakukan Pendidikan Kesehatan
tentang pengertian, tujuan, macam-macam PHBS, faktor-faktor yang
mempengaruhi PHBS, dampak yang sering timbul pada masalah PHBS dan salah
satu cara mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun.
Kemudian di Minggu ketiga hari keempat peneliti melakukan penilaian secara
observasi post PHBS di Panti Asuhan Peduli Kasih, Palembang.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data jumlah anak yang didapatkan dari ketua/pemilik
Panti Asuhan Peduli Kasih, Palembang 2013.
Total Skor : 15
4.7.2 Bivariat
Analisa bivariat bertujuan melihat pengaruh pendidikan terhadap PHBS.
Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu untuk mengetahui
data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dibagi menjadi dua, yaitu
1. Kolmogorof smirnov, jika sampel >50
HASIL PENELITIAN
Panti Asuhan Peduli Kasih adalah yayasan yang berbadan hukum dari
Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia dengan No. Izin Akte Notaris NO :
067.2012 yang didirikan oleh Bapak Jhon Knedy sejak tahun 2003.
Panti Asuhan Peduli Kasih berlokasi di JL. Dwikora II, RT 33, RW 11,
Kelurahan sei pangeran, Kecamatan ilir timur 1 Palembang dan jumlah anak-anak
yang didik sebanyak 46 orang.
Panti Asuhan ini merupakan yayasan yang didirikan oleh Bapak Jhon
knedy sebagai tempat anak-anak kurang mampu untuk di didik sampai pada batas
waktu tertentu, dan anggaran operasionalnya berasal dari pendiri serta adanya
bantuan tetap pada setiap bulannya oleh pemerintah sebagai donatur tetap dan
berbagai donatur tidak tetap lainnya seperti BANK, perusahan-perusahan,
mahasiswa dan lain-lain.
5.1.1 Adapun Visi dan Misi didirikannya Panti Asuhan Peduli Kasih
Palembang
Visi
Misi
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Umur di Panti Asuhan Peduli Kasih Palembang, Tahun
2013
Jumlah
No Umur
N %
1 6 1 2,2
2 7 6 13,6
3 8 1 2,2
4 9 1 2,2
5 10 10 21,7
6 11 1 2,2
7 12 9 19,6
Total 29 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berumur
10 tahun yaitu sebanyak 10 orang (21,7%).
Jenis Kelamin N %
Laki-laki 20 68,96
Perempuan 9 31,03
Jumlah 29 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berjenis
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 20 orang (68,96%)
Tabel 5.3
Distribusi Skor PHBS Anak Usia Sekolah Sebelum Pemberian Pendidikan
Kesehatan di Panti Asuhan Peduli Kasih Palembang Tahun 2013
2 2 6,9
3 1 3,4
4 17 58,6
5 6 20,7
6 3 10,3
Total 29 100,0
Tabel 5.4
Rerata Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sebelum Pendidikan Kesehatan di Panti Asuhan
Peduli Kasih Palembang Tahun 2013
Rata-rata
Perilaku Hidup
Bersih dan
3,88-
4,24 4,00 0,951 2-6
Sehat sebelum 4,80
pendidikan
ksesehatan
Dari tabel 5.5, didapatkan rata-rata skor PHBS anak usia sekolah di Panti
Asuhan Peduli Kasih sebelum pendidikan kesehatan adalah 4,24 , median 4,00 ,
dengan standar deviasinya 0,951. Skor tertinggi 6 dan skor terendah 2.
10 16 55,2
11 7 24,1
12 3 10,3
13 2 6,9
14 1 3,4
Total 29 100,0
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor PHBS sebelum
pendidikan kesehatan yang diperoleh responden sebagian besar mendapat skor 10
dengan jumlah responden 16 (55,2%). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
tabel 5.6
Tabel 5.6
Rerata Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sesudah Pendidikan Kesehatan di Panti Asuhan
Peduli Kasih Palembang Tahun 2013
Rata-rata
Perilaku Hidup
Bersih dan
10,37-
10,79 10,00 1,114 10-14
Sehat sesudah 11,22
pendidikan
kesehatan
Tabel 5.7
One Sample Shapiro Wilk Test
Asymp.Sig
Tabel 5.8
Distribusi Analisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Pada Anak Usia Sekolah di Panti Asuhan Peduli Kasih Palembang Tahun 2013
(minimum-
maksimu)
BAB VI
BAB VII
1. Distribusi frekuensi skor PHBS anak usia sekolah di Panti Asuhan Peduli Kasih
sebelum pendidikan kesehatan adalah 4,24 , median 4,00 , dengan standar
deviasinya 0,951. Skor tertinggi 6 dan skor terendah 2.
2. Distribusi frekuensi skor PHBS anak usia sekolah di Panti Asuhan Peduli Kasih
sesudah pendidikan kesehatan adalah 10,79 , median 10,00 , dengan standar
deviasinya 1,114. Skor tertinggi 14 dan skor 10.
3. Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
pada anak usia sekolah di Panti Asuhan Peduli Kasih Palembang (p value 0,000)
7.2 Saran
2. Bagi Institusi Pendidikan, diharapkan agar hasil Karya Tulis Ilmiah yang
mungkin masih belum sempurna ini dapat dijadikan literature dan menambah
kepustakaan bagi institusi.
3. Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan dapat melakukan penelitian untuk
meneliti variabel yang berbeda (pendidikan kesehatan yang lain) dalam
berperilaku hidup bersih dan sehat agar didapatkan perbandingan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ananto.(2006). Tanamkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat Sejak Usia Dini.
37 Poltekkes Kemenkes Palembang
http://www.surabaya.go.id/berita/detail.php?id=5002