Definisi
Kolelitiasis
Kolesistitis
Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan Batu kandung empedu dapat berpindah
pengendapan kolesterol adalah: terlalu banyak kedalam duktus koledokus melalui duktus
absorbsi air dari empedu, terlalu banyak sistikus. Didalam perjalanannya melalui duktus
absorbsi garam- garam empedu dan lesitin dari sistikus, batu tersebut dapat menimbulkan
empedu, terlalu banyak sekresi kolesterol sumbatan aliran empedu secara parsial atau
dalam empedu. komplet sehingga menimbulkan gejala kolik
empedu.
Jumlah kolesterol dalam empedu sebagian
ditentukan oleh jumlah lemak yang dimakan
karena sel-sel hepatik mensintesis kolesterol
sebagai salah satu produk metabolisme lemak
dalam tubuh.
Batu kolesterol
• Sebagian besar empedu merupakan batu kolesterol campuran yang mengandung
paling sedikit 75 % kolesterol serta dalam variasi jumlah fosfolipid, pigmen
empedu, senyawa organik dan inorganik lain. Kolesterol yang merupakan unsur
normal pembentuk empedu bersifat tidak larut dalam air. Kelarutannya tergantung
pada asam-asam empedu dan lesitin (fosfolipid dalam empedu).
• Pada pasien yang cenderung menderita batu empedu akan terjadi penurunan
sintesis asam empedu dan peningktan sintesis kolesterol dalam hati, keadaan ini
mengakibatkan supersaturasi getah empedu oleh kolesterol yang kemudian keluar
getah empedu, mengendap, dan membentuk batu. Getah empedu yang jenuh oleh
kolesterol merupakan predisposisi untuk timbulnya batu empedu dan berperan
sebgai iritan yang menyebabkan peradangan dalam kandung empedu.
• Menurut Meyers & Jones, 1990, proses fisik pembentukan batu kolesterol terjadi
dalam empat tahap:
• Supersaturasi empedu dengan kolesterol.
• Pembentukan nidus atau inti pengendapan kolesterol
• Kristalisasi/presipitasi.
• Pertumbuhan batu oleh agregasi/presipitasi lamelar kolesterol dan senyawa lain
yang membentuk matriks batu.
Batu pigmen
• Batu pigmen cokelat terbentuk akibat adanya
faktor stasis dan infeksi saluran empedu.
Stasis dapat disebabkan oleh adanya disfungsi
sfingter Oddi, striktur, operasi bilier, dan
infeksi parasit. Bila terjadi infeksi saluran
empedu, khususnya E. Coli, kadar enzim B-
glukoronidase yang berasal dari bakteri akan
dihidrolisasi menjadi bilirubin bebas dan
Batu kalsium asam glukoronat.
bilirunat • Kalsium mengikat bilirubin menjadi kalsium
(pigmen bilirubinat yang tidak larut. Dari penelitian
coklat) yang dilakukan didapatkan adanya hubungan
erat antara infeksi bakteri dan terbentuknya
batu pigmen coklat. Baik enzim ß-
glukoronidase endogen maupun yang berasal
dari bakteri ternyata mempunyai peran
penting dalam pembentukan batu pigmen ini.
Umumnya batu pigmen cokelat ini terbentuk
di saluran empedu dalam empedu yang
terinfeksi.
• pigmen hitam adalah tipe batu
yang banyak ditemukan pada
pasien dengan hemolisis kronik
atau sirosis hati dengan
peningkatan beban bilirubin tak
terkonjugasi (anemia hemolitik).
• Batu pigmen hitam ini terutama
Batu pigmen terdiri dari derivat polymerized
hitam bilirubin. Potogenesis
terbentuknya batu ini belum
jelas. Umumnya batu pigmen
hitam terbentuk dalam kandung
empedu dengan empedu yang
steril
Faktor resiko Sintesa kolesterol eningkat
Batu kolesterol
Kontraksi k. empedu spasme Sp. Oddi Nyeri abdomen kanan atas Nyeri
Feses berlemak
gangguan nutrisi
Kandung empedu gangguan kes. Cairan dan elektrolit
membesar
Manifestasi Batu Kandung Empedu
Keluhan yang khas untuk serangan kolesistitis akut adalah kolik perut di
sebelah kanan atas epigastrium dan nyeri tekan, takikardia serta
kenaikan suhu tubuh. Keluhan tersebut dapat memburuk secara
progresif. Kadang – kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau skapula
kanan dan dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa reda
GEJALA:
GEJALA: Rasa nyeri (kolik empedu), Tempat : abdomen bagian atas
Rasa nyeri (kolik empedu) yang menetap. (mid epigastrium), Sifat : terpusat di epigastrium menyebar
Mual dan muntah. ke arah skapula kanan.
Febris (38,5C). Nausea dan muntah.
Intoleransi dengan makanan berlemak.
Flatulensi.
Eruktasi (bersendawa).
Pemeriksaan Fisik
empedu
penderita menarik nafas panjang karena
kandung empedu yang meradang tersentuh
ujung jari tangan pemeriksa dan pasien
berhenti menarik nafas.
Batu saluran
• Batu saluran empedu tidak menimbulkan gejala
dalam fase tenang. Kadang teraba hati dan
sklera ikterik. Perlu diktahui bahwa bila kadar
Penurunan Kenaikan
urobilirubin bilirubin total
Pemeriksaan radiologis
Open
kolesistektomi
Kolesistektomi Kolesistektomi
minilaparatomi. laparoskopik