Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS DOKTER INTERNSHIP

Trauma Tumpul Abdomen

NOVI INTAN MELANI

 
• Supervisior
PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA • dr. Tajul Keumahayati
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANGSA
KOTA LANGSA/2019 • dr. Leni Afriani
PERIODE MEI (ANGKATAN II 2019)
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN KELUHAN UTAMA

• Nama : Ny. N • Wanita usia 40 tahun


• Usia : 40 Tahun dibawa ke IGD RSUD
• Agama : Islam Langsa dengan keluhan
• Alamat : suka makmur nyeri di perut kiri atas
setelah mengalami
• Masuk RS : 3 Juli 2019
kecelakaan lalu lintas
• Pemeriksaan : 8 Juli 2019
menggunakan sepeda motor
• RM : 0-66-18-36
LAPORAN KASUS
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG

• Pasien datang ke RSUD Langsa dengan keluhan nyeri di perut kiri atas
setelah mengalami kecelakaan lalu lintas menggunakan sepeda motor.
Pasien mengaku di bonceng dan ditabrak L300 dari arah belakang. Pasien
terlempar dari motor sampai jatuh terlungkup. Badan dan perut pasien
terbentur dan terseret aspal.
• Menurut pasien tidak ada benturan di kepala. Riwayat penurunan
kesadaran setelah kecelakan disangkal. Pasien dapat menceritakan
keadaan sebelum dan sesudah kecelakaan. Riwayat muntah proyektil
disangkal.
• Terdapat luka lecet pada tangan dan perut. Keluhan lain yang dirasakan
adalah nyeri bahu
LAPORAN KASUS
RIWAYAT PENGOBATAN RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
• pasien belum mengkonsumsi • Pasien tidak memiliki riwayat
obat hipertensi, diabetes melitus,
tidak pernah dirawat di Rumah
Sakit, dan tidak pernah
RIWAYAT KEB IASAAN SOSIAL mengalami kecelakaan
• Pasien adalah seorang ibu rumah (trauma).
tangga, tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi alkohol ataupun obat-
obatan terlarang.
LAPORAN KASUS

VITAL SIGN PEMERIKSAAN FISIK

• Kondisi Umum: Tampak • Kepala: memar di dahi kanan (+)


kesakitan • Mata: Conj palpebral inferior pucat
• Kesadaran: Compos Mentis (+/+), kelopak udem (-/-)
• Tekanan Darah: 110/70 mmHg • Telinga: Sekret (-), perdarahan (-),
tanda peradangan (-)
• Heart Rate: 86 x/menit, regular
• Hidung: Napas cuping hidung (-),
• Pernapasan: 20 x/menit
sekret (-), perdarahan (-)
• Suhu: 36,8 0C, suhu axial
• Mulut: bibir sianosis (-)
• Leher: KGB tidak teraba
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK

PARU
  Kanan Kiri

Simetris, Retraksi Simetris, Retraksi intercostal


Inspeksi
intercostal (-) (-)

Stem fremitus normal, Stem fremitus normal, nyeri


Palpasi
nyeri tekan (-), tekan (-)

Perkusi Sonor Sonor

Vesikuler Normal Vesikuler Normal


Auskultasi
Rhonki(-) wheezing (-) Rhonki(-) wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
LAPORAN KASUS
Jantung Abdomen
• Inspeksi: Ictus cordis terlihat • Inspeksi: Soepel, distensi (-), jejas
(+) kuadran kiri atas
di ICS V Midclavicula
• Auskultasi: Peristaltik (+) kesan
• Palpasi: Ictus cordis teraba di normal
ICS V LMCS 1 jari ke lateral • Palpasi: Nyeri tekan (+) kuadran kiri
• Perkusi batas batas jantung; atas, organomegali (-), ballotment (-)
Atas (ICS II), Kanan (2 jari • Perkusi: Timpani (+)
lateral Linea parasternal
dextra), Kiri (Linea Ekstremitas
midclavicula sinistra 1 jari
lateral) • Ekstremitas superior : multiple
ekskoriatum
• Auskultasi: BJ1 > BJ2 , regular,
murmur pansistolik (-) • Ektremitas inferior : multiple
ekskoriatum ar cruris sinistra
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah 03-07-2019

Jenis pemeriksaan Hasil Rujukan

HEMATOLOGI    

Hemogoblin 9,7 g/dl 12-16

Hematokrit 30.2 % 35-47

Eritrosit 3.93 UI X 106 3.8-5.2

Leukosit 5.98 UI X 103 3.6-11.0

Trombosit 317 UI X 103 150-440


LAPORAN KASUS

DIAGNOSA KERJA PENATALAKSANAAN

• Ruptur spleen ec Trauma • Bed Rest


Tumpul Abdomen • IVFD RL 20gtt/i
• Inj. Ketorolac amp/ 12 jam

Prognosis • Inj. ranitidin amp/12jam


Quo et Vitam : Dubia ad Bonam • Asam traneksamat amp/ 12
Quo et Functional : Dubia ad Bonam jam
Quo et Sanactionam : Dubia ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Trauma tumpul abdomen adalah


pukulan / benturan langsung pada
rongga abdomen sehingga
mengakibatkan kerusakan terhadap
organ padat (hati, pancreas, ginjal,
limpa) atau berongga (lambung, Trauma tumpul abdomen dapat
usus halus, usus besar, pembuluh – menimbulkan cedera pada organ
pembuluh darah abdominal) berongga berupa perforasi atau pada
organ padat yaitu perdarahan
ETIOLOGI

Penyebab tersering dari Enam hingga 25% dari


trauma tumpul abdomen insidensi trauma tumpul
yaitu akibat kecelakaan abdomen memerlukan
kendaraan bermotor tindakan laparotomi
eksplorasi.
Trauma tumpul abdomen Organ yang terkena adalah
disebabkan oleh kompresi, lien (40-55%), hepar (35-
crushing, regangan, atau 45%), dan organ
mekanisme deselerasi retroperitoneal (15%)
EPIDEMIOLOGI

Kecelakaan lalu lintas, luka


Tinjauan dari Singapura bacokan, dan jatuh dari
menjelaskan trauma ketinggian merupakan
sebagai penyebab penyebab terjadinya trauma.
kematian terkemuka Trauma tumpul abdomen
pada usia 1-44 tahun menyumbang 79% kasus
tersebut
MEKANISME
Paksaan : Gaya predisposisi
Jatuh, benda trauma > elastisitas &
tumpul, viskositas tubuh
kompresi, dll

Ketahanan jaringan tidak


mampu mengkompensasi

Kompresi Perdarahan
TRAUMA Trauma organ Intra abdomen
ABDOMEN tumpul abdomen

Peningkatan TIA

Nyeri Menekan
Akut reseptor nyeri Mendesak Organ
di abdomen Intra abdomen

Produksi HCl Mendesak


Mual meningkat lambung
KLASIFIKASI
Berdasaran jenis organ yang cedera

organ padat :
hepar dan limpa dengan
gejala utama “perdarahan” organ berongga :
usus dan saluran empedu
dengan gejala utama
“peritonitis”
TANDA DAN GEJALA

organ-organ solid Nyeri


mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri
Mual muntah dan Penurunan kesadaran
Pucatdapat timbul di daerah yang terluka. Terdapat nyeri
( malaise, latergi,
saat di tekan dangelisah)
di lepas. •
Anemis
tanda-tanda syok hemoragic
TANDA DAN GEJALA
CEDERA PADA LIEN/ SPLEEN

Elevasi tungkai di tempat


tidur atau pada posisi
nyeri abdomen terutama
Trendelenberg dapat
kuadran kiri atas disertai
menimbulkan nyeri pada
tanda anemia
puncak bahu kiri yang
disebut Kehr sign
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan X-Ray :
Ro-foto cervical lateral, thorax AP dan pelvis AP
Rontgen foto abdomen 3 posisi (telentang, tegak dan lateral dekubitus)

Diagnostik Peritoneal PEMERIKSAAN DARAH


Lavage (DPL) RUTIN

Ultrasound FAST CT Scan


SKALA RUPTUR LIEN
PENATALAKSANAAN UMUM TRAUMA
TUMPUL ABDOMEN
ABC
NGT
KATETER

trauma tumpul, bila terdapat


Tindakan laparotomi
kerusakan intra peritoneum
dilakukan untuk
harus dilakukan laparotomi,
mengetahui organ yang
sedangkan bila tidak, pasien
mengalami kerusakan.
diobservasi selama 24-48 jam
PENATALAKSANAAN PADA RUPTUR SPLEIN

Penatalaksanaan ruptur lien non


operatif dilakukan pada pasien
yang sadar, mengalami
hemodinamika stabil, dan tanpa
adanya cedera serius pada
abdomen.
Pada skala I dan II robekan pada kapsul lien cukup
aman, tidak mengenai tubuh trabekular lien dapat
dilakukan terapi konservatif. hal-hal yang perlu
diperhatikan pada penatalaksanaan non operatif yaitu:
monitoring vital sign.
PROGNOSIS

Mortalitas pada trauma abdomen tidak hanya ditentukan


oleh beratnya trauma atau adanya trauma penyerta, tetapi
juga oleh keterlambatan dalam menegakkan diagnosis

Kematian karena trauma abdomen biasanya terjadi akibat


sepsis atau perdarahan. Pasien dengan trauma abdomen
harus menjalani pemeriksaan yang tepat dan lengkap
• Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai