HERNIA INGUINALIS
Oleh:
Hidayaning
Devimma Shary
IDENTITAS
Nama : Bp. S
Usia : 66 tahun
No. RM : 6736540
MRS : 15/5/2018
Alamat : Ds. Singgahan RT 11 RW 2 Kebonsari
Pekerjaan : Petani
Assesment :17/05/2018
Keluhan Utama: Benjolan di Selangkangan
• KU : cukup, CM
• VS : TD: - HR: 90 RR: 18 T: 36,5
• K/L : AICD -/-/-/
• Tho : dinding dada simetris (+) retraksi (-)
deformitas (-) ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : nyeri tekan (-) massa (-)
• Perkusi : sonor +/+
• Auskultasi: s1s2 reguler bising (-)
SDV +/+ Rh -/- Wh -/-
Px Abdomen
• Inspeksi : simetris, asites (-) luka (-) massa (-)
eritem (-) lesi (-) bekas operasi (-)
• Auskultasi : bising usus (+) peristaltik 12 x/mnt
• Perkusi : timpani +/+
• Palpasi : supel (+) splenomegali (-)
hepatomegali (-)
nyeri tekan kanan bawah
ketok ginjal (-/-) shifting dullness (-)
tes undulasi (-)
Status Lokalis Inguinal
• Inspeksi : Tidak tampak adanya massa,
pasien diminta batuk (+)
• Palpasi : teraba massa d: +- 5 cm, bulat agak
lonjong, kenyal, mobile, nyeri tekan (+), dapat
dimasukkan kembali
• Finger test : anulus externa (+)
teraba massa pada ujung jari
• Thumb Test : teraba massa menyentuh ibu jari
• Ziemen test : teraba massa menyentuh jari II
Px Penunjang
• Lab: • Rontgen Thorax
Hb: 12,1 SGOT 18 Cor dan Pulmo dalam
AL: 4,36 SGPT 9 batas normal
AT: 251 BUN 17.0
HMT: 38,6 Creatinin
PPT 10,8 1,11
APTT 10,6 HBsAg (-)
DIAGNOSIS
• Hernia Inguinalis Lateral Reponibel
TREATMENT
• Hernioplasti
• Herniotomi
IDENTITAS
Nama : Tn. P
Usia : 76 tahun
Alamat : Madiun
Pekerjaan : Petani
Penjamin : BPJS non PBI
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan utama: benjolan pada lipat paha kiri
Pasien datang ke IGD RS DR Soedono Madiun
dengan keluhan benjolan pada selangkangan kiri
sejak 2 tahun ini. Benjolan dirasakan hilang timbul,
timbul saat pasien mengejan dan hilang saat pasien
berbaring. Namun sekitar 5 hari ini benjolan
menetap dan pasien merasakan nyeri pada
selangkangannya
Keluhan lain mual muntah (-), BAB susah terakhir
jam 6 pagi, BAK sedikit, kembung (-), kentut (+)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien pernah mengalami hernia pada
selangkangan kiri dan dioperasi tahun 2005,
selangkangan kanan dan diopeari sekitar tahun
2006-2015, operasi prostat tahun 2010 dan
operasi ginjal tahun 2015
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Di keluarga pasien tidak ada yang mempunyai
keluhan yang sama
PX FISIK
(14/05/2018)
• KU : cukup, CM
• VS : TD: - HR: 64 RR: 18 T: 36,5
• K/L : AICD -/-/-/
• Tho : dinding dada simetris (+) retraksi (-)
deformitas (-) ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : nyeri tekan (-) massa (-)
• Perkusi : sonor +/+
• Auskultasi: s1s2 reguler bising (-)
SDV +/+ Rh -/- Wh -/-
Px Abdomen
• Inspeksi : simetris, asites (-) luka (-) massa (-)
eritem (-) lesi (-) bekas operasi (-)
• Auskultasi : bising usus (+) peristaltik 15 x/mnt
• Perkusi : timpani +/+
• Palpasi : supel (+) splenomegali (-)
hepatomegali (-)
nyeri tekan kanan bawah
ketok ginjal (-/-) shifting dullness (-)
tes undulasi (-)
Status lokasi (inguinalis sinistra)
14/5/2018
Eksterna
kongenital Reponibel
• Inguinal, femoral,
umbilikal
strangulata
ETIOLOGI
Tekanan intra
Penyakit yang
abdomen tinggi
obesitas melemahkan otot
mengejan, batuk,
dinding perut
bersin, menangis
Pekerjaan fisik,
Usia, usia produktif
berat, terus
/lansia
menerus
ANATOMI
Kanalis inguinal: saluran oblik p:4 cm. Annulus ing. externa: bukaan aponeurosis MOE
Anterior: aponeurosis MOE Annulus ing. internus: bukaan aponeurosis MTA
& fasia transversalis
Superior: MOI & MTA
Posterior: aponeurosis MTA & fasia
transversalis
Inferior: lig. Inguinal dan lakunar
Trigonum hasselbach
• Supero-lateral: vasa epigastrika inferior
• Medial: bag lateral rektus abdominis
• Inferior: ligamentum inguinale
HERNIA INGUINAL
• TEK. INTRAABDOMEN
TINGGI
HERNIA INGUINALIS
Bulan ke 8 kehamilan, terjadi desensus testikulorum / penurunan testis melalui
kanalis inguinal yg menarik peritoneum ke daerah skrotum terbentuk
tonjolan peritoneum / prosesus vaginalis peritonea obliterasi/menutup usia 2
bln
Reponibel:
• Muncul benjolan di lipat paha saat berdiri, batuk,
bersin, mengedan dan menghilang saat berbaring.
• Nyeri jarang kalau ada biasanya di daerah
epigastrium atau paraumbilikal
Watchfull
waiting Tissue repair
strategy
Preperitoneal
repair
Laparoskopi repair
Non Operatif
• tangan kiri memegang isi hernia sambil membentuk corong
Indikasi
•Diagnosis sudah tegak
Prinsip
•Herniotomi, hernioplasti, herniorafi
Herniotomi
• Pembebasan kantong hernia sampai ke leher
Herniorafi
• Herniotomi + perbaikan dinding posterior kanalis
inguinalis
Hernioplasti
• Herniotomi + penguatan dinding posterior kanalis dengan
mesh prostesis
HERNIOTOMI
Pembebasan kantong hernia
sampai ke lehernya.
Metode
• Menjahitkan fasia transversa, otot transversus abdominis
lotheissen- dan otot oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper
mcVay
HERNIOPLASTI
• Memperkuat dinding belakang kanalis
inguinalis menggunakan mesh prostesis
Angka kekambuhan
• 1-28%.
• lebih mahal
• operasi lebih lama
Kerugian • butuh keterampilan lebih tinggi
fistel atau
abses lokal
peritonitis
DAFTAR PUSTAKA
Sabiston D, C.2010. Textbook of Surgery: The
Biological Basics Of Modern Surgical Practice.
EGC. Jakarta. Indonesia.
Sjamsuhidajat, R. 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah.
EGC. Jakarta. Indonesia.