Laporan Kasus
Hirschsprung’s Disease
Oleh:
M. Hikmawan Priyanto
Atia Biladina
Pembimbing:
dr. Muntadhar, Sp. B, Sp. BA
PENDAHULUAN
1. Langer JC, Coran AG, Adzic NS, Krummel TM, Laberge J-M, Shamberger RC, et al. Hirschsprung's Disease. Pediatric surgery 7th edition. 1.
Philadelphia: Elsevier Inc.; 2012. p. 1265-78.
2. Langer JC, Holcomb GW, Murphy JP, Ostlie DJ. Hirschspung disease. Ashcraft’s pediatric surgery 6th edition. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2014.
p. 474-88.
1:5000 kelahiran di seluruh dunia. (1, 3)
4. Mattei P, Langer JC. Hirschsprung Disease. Fundamentals of pediatric surgery. New York: Springer; 2011. p. 475-84.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
1. Langer JC, Coran AG, Adzic NS, Krummel TM, Laberge J-M, Shamberger RC, et al. Hirschsprung's Disease. Pediatric surgery 7th edition. 1.
Philadelphia: Elsevier Inc.; 2012. p. 1265-78.
Manifestasi Klinis
1. Langer JC, Coran AG, Adzic NS, Krummel TM, Laberge J-M, Shamberger RC, et al. Hirschsprung's Disease. Pediatric surgery 7th edition. 1.
Philadelphia: Elsevier Inc.; 2012. p. 1265-78.
3. Titelbaum DH, Coran AG. Hirschpung's disease and related neuromuscular disorders of intestine. Pediatric Surgery 6th Edition. Philadelphia,
United States: Molby Inc.; 2006. p. 1514-50.
6. Dilatasi usus pada pemeriksaan foto polos
7. Pemeriksaan barium enema (2):
2. Langer JC, Holcomb GW, Murphy JP, Ostlie DJ. Hirschspung disease. Ashcraft’s pediatric surgery 6th edition. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2014.
p. 474-88.
Pemeriksaan gold standar untuk penyakit Hirschsprung
adalah pemeriksaan histopatologi. Tidak tampak adanya
gambaran sel ganglion pada submukosa dan pleksus
myenterikus. Banyak pasien juga menunjukkan gambaran
hipertrofi nervus (2)
2. Langer JC, Holcomb GW, Murphy JP, Ostlie DJ. Hirschspung disease. Ashcraft’s pediatric surgery 6th edition. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2014.
p. 474-88.
Diagnosa Banding
1. Atresia kolon
2. Meconium plug syndrome
3. Malformasi anorektal
4. Gangguan motilitas usus/pseudo-obstruksi
5. Sebab medis lain, contoh: sepsis, imbalance
electrolyte, obat-obatan, hipotiroid, dan lain-
lain.(6)
6. Puri P, Höllwarth M. Hirschsprung’s Disease and Variants. Pediatric surgery: Diagnosis and management. New York: Springer;
2009. p. 453-62.
Penatalaksanaan
1. Tatalaksana Preoperatif
Prioritas pertama adalah resusitasi, terutama
pada neonatus dengan obstruksi intestinal dan
enterocolitis.
Dekompresi kolon dengan menggunakan
irigasi atau pencahar.
Anak dengan kelainan bawaan seperti
penyakit jantung bawaan harus dideteksi dan
diberikan perawatan sebelum operasi,
Operasi dapat dilakukan secara elektif setelah
anak dalam kondisi stabil.(1)
1. Langer JC, Coran AG, Adzic NS, Krummel TM, Laberge J-M, Shamberger RC, et al. Hirschsprung's Disease. Pediatric surgery 7th edition. 1.
Philadelphia: Elsevier Inc.; 2012. p. 1265-78.
2. Tatalaksana Operatif
Tujuan utama pembedahan pada pasien penyakit
Hirschsprung adalah membuang segemen usus
aganglionik dan merekonstruksi traktus intestinal dengan
dengan usus yang normal, serta mengembalikan fungsi
sfingter anus.
2. Langer JC, Holcomb GW, Murphy JP, Ostlie DJ. Hirschspung disease. Ashcraft’s pediatric surgery 6th edition. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2014.
p. 474-88.
Komplikasi
1. Langer JC, Coran AG, Adzic NS, Krummel TM, Laberge J-M, Shamberger RC, et al. Hirschsprung's Disease. Pediatric surgery 7th edition. 1.
Philadelphia: Elsevier Inc.; 2012. p. 1265-78.
2. Langer JC, Holcomb GW, Murphy JP, Ostlie DJ. Hirschspung disease. Ashcraft’s pediatric surgery 6th edition. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2014.
p. 474-88.
IDENTITAS PASIEN
Nama Muhammad Ali Akbar
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 11 bulan
No. CM 1-10-00-75
Alamat Subulussalam
Suku Aceh
Agama Islam
Tanggal Masuk RS 20 Juli 2017
Tanggal Pemeriksaan 31 Juli 2017
ANAMNESIS
ANAMNESIS
KU Perut kembung
Ekstremitas : Abdomen :
Edema : -/- -/- Sianosis : -/- -/- I: Distensi (+), darm contour (+)
akral hangat: +/+ +/+ A: BU (+) kesan normal
Pembesaran KGB: axilla -/- Pe: Timpani (+)
inguinal -/- Pa: Supel, nyeri tekan (-)
Hepatomegali(-)
Splenomegali (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (21 Juli 2017)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematokrit 35 53-63 %
Non Farmakologi
• IVFD
• Diet MB
• Wash out setiap hari
Operatif
• Kolostomi
7. Trihono PP, Windiastuti E, Gayatri P, Sekartini R, Indawati W, Idris NS. Kegawatan pada bayi dan anak. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-
RSCM; 2012.
8. Shann F. Drug doses 16th edition. Parkville, Victoria 3052, Australia: Royal Children's Hospital; 2014.
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
3. Titelbaum DH, Coran AG. Hirschpung's disease and related neuromuscular disorders of intestine. Pediatric Surgery 6th Edition. Philadelphia,
United States: Molby Inc.; 2006. p. 1514-50.
PEMBAHASAN
3. Titelbaum DH, Coran AG. Hirschpung's disease and related neuromuscular disorders of intestine. Pediatric Surgery 6th Edition. Philadelphia,
United States: Molby Inc.; 2006. p. 1514-50.
PEMBAHASAN
Gejala lain penyakit Hirschsprung yang
perlu diperhatikan antara lain adalah
konstipasi, distensi abdomen, muntah
dan penurunan nafsu makan. Gejala
klinis yang menonjol pada penyakit
Hirschsprung adalah keterlambatan
Menurut pengakuan ibu pengeluaran mekonium lebih dari 48 jam
pertama pasca lahir, gangguan
Riwayat muntah tidak ada. pertumbuhan, distensi abdomen yang
Makan sedikit, asi kuat jelas dan ketergantungan terhadap obat
hisap. BAB tidak lancar, pencahar. (2, 3)
Muntah yang disangkal ibu kemungkinan
buang angin kadang- karena obstruksi usus terjadi lebih distal
kadang. daripada ileum, sehingga respon muntah
tidak ditemukan atau tidak menjadi
keluhan utama pada pasien ini.
Hal ini berarti tidak mendukung trias klasik
dari hirschsprung yaitu mekonium
terlambat, muntah hijau, perut
membuncit seluruhnya (kembung).
2. Langer JC, Holcomb GW, Murphy JP, Ostlie DJ. Hirschspung disease. Ashcraft’s pediatric surgery 6th edition. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2014. p.
474-88.
3. Titelbaum DH, Coran AG. Hirschpung's disease and related neuromuscular disorders of intestine. Pediatric Surgery 6th Edition. Philadelphia,
United States: Molby Inc.; 2006. p. 1514-50.
PEMBAHASAN
Hal ini sesuai teori, yang
Foto polos pasien dengan mana pada foto polos
penyakit Hirschsprung akan pasien biasanya
menunjukkan pelebaran menunjukkan diameter usus
diameter usus. Pada pasien yang melebar pada
ini dilakukan pemeriksaan abdomen. Tanda
barium enema dilakukan patognomonis penyakit
intra operasi dengan Hirschsprung adalah
bantuan C-Arm. Tampak terdapatnya zona sempit,
ada bagian usus yang zona transisi dan zona
membesar, lalu diikuti dilatasi, dimana zona
bagian usus yang menyempit merupakan
menyempit. bagian usus yang
aganglionik.(2)
2. Langer JC, Holcomb GW, Murphy JP, Ostlie DJ. Hirschspung disease. Ashcraft’s pediatric surgery 6th edition. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2014. p.
474-88.
PEMBAHASAN
Prioritas pertama manajemen non
operatif adalah resusitasi, terutama
pada neonatus dengan obstruksi
intestinal. Dekompresi usus dilakukan
Tatalaksana Non pada pasien ini dengan cara wash
out. Diet pasien menggunakan MB
Farmakologi dikarenakan ASI pada pasien masih
•Diet MB tetap jalan dan disesuaikan dengan
•Wash out setiap hari usia pada pasien.
Kolostomi digunakan untuk
mengeluarkan feses pasien,
Operatif dikarenakan pada daerah usus
•Kolostomi tipe end yang aganglionik tidak terdapat
gerakan peristaltik sehingga
diperlukan tindakan kolostomi, selain
itu juga untuk mengurangi tekanan
intra abdomen.
7. Trihono PP, Windiastuti E, Gayatri P, Sekartini R, Indawati W, Idris NS. Kegawatan pada bayi dan anak. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan
Anak FKUI-RSCM; 2012.
8. Shann F. Drug doses 16th edition. Parkville, Victoria 3052, Australia: Royal Children's Hospital; 2014.
PEMBAHASAN
Pada pasien dengan keterlambatan
diagnosis, kolon telah sangat
terdilatasi, dilakukan kolostomi terlebih
dahulu, kemudian 3-6 bulan baru
dilakukan teknik operasi minimal
invasif. Sesuai dengan indikasi
Pada pasien ini tidak kolostomi yaitu : Pasien neonatus,
langsung dilakukan pasien yang telambat terdiagnosis,
pasien dengan enterokolitis yang
pembedahan minimal invasif berat dengan KU burukProsedur
transanal endorectal pull- operasi yang sering dilakukan adalah
through. prosedur Swenson, Duhamel dan
Soave. Pembedahan pada pasien ini
bertujuan membuang segmen usus
aganglionik, merekonstruksi traktus
intestinal dengan dengan usus yang
normal, serta mengembalikan fungsi
sfingter anus. (1, 2)
1. Langer JC, Coran AG, Adzic NS, Krummel TM, Laberge J-M, Shamberger RC, et al. Hirschsprung's Disease. Pediatric surgery 7th edition. 1.
Philadelphia: Elsevier Inc.; 2012. p. 1265-78.
2. Langer JC, Holcomb GW, Murphy JP, Ostlie DJ. Hirschspung disease. Ashcraft’s pediatric surgery 6th edition. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2014.
p. 474-88.
TERIMA KASIH