Musyawarah
Khairusani
Tingkat kesalahan
Keterlambatan
Meskipun diagnosa awal
Masih banyak diagnosis
apendisitis adalah berkisar antara
diagnosis penyakit menyebabkan
penyakit yang 28%-57% pada
ini yg belum peningkatan
sudah bisa anak usia > 12 dan
optimal terutama morbiditas dan
ditatalaksana hampir 100%
pada anak-anak mortalitas serta
secara adekuat pada anak usia <2
risiko malapraktik
tahun
ANATOMI
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
Pembedahan
1-2/10000 pd usia 25/10000 pd usia
atraumatik
baru lahir-4 tahun 10-17 tahun
terbanyak pd anak
2 Fekalit
3 Benda asing
4 Parasit
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Sumbatan di lumen appendiks
Produksi mukus meningkat
Nyeri
abdominal
Mual-
Demam
muntah
Nafsu
Obstipasi
makan
dan diare
menurun
DIAGNOSIS
Anamnesis:
Nyeri perut kanan bawah yang diawali nyeri periumbilikus atau
epigastrium, mual-muntah, anoreksia, disuria, obstipasi, diare, demam.
Inspeksi:
Jalan bungkuk sambil memegang perut, kembung bila perforasi,
penonjolan perut kanan bawah pada appendikuler abses.
Palpasi:
Nyeri tekan Mc Burney, Rebound Tenderness, Defans Muscular,
Rovsing Sign, Psoas Sign, Obturator Sign, Blumberg Sign, Dunphy Sign
DIAGNOSIS
Perkusi:
Nyeri Ketok (+)
Auskultasi:
Pristaltik normal
Rectal Toucher:
Nyeri tekan jam 9-12
Laboratorium:
Leukositosis
Dunphy sign
SKOR ALVARADO
Manifestasi Skor
Total poin 10
PENUNJANG
Leukosit > 10000
Resusitasi
Antibiotik Profilaksis
Apendiktomi
Laparoctomy
KOMPLIKASI
Perforasi Apendiks
Peritonitis Umum
Sepsis
KASUS
Identitas Pasien
Nama : M Al Kautsar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 14 Tahun
Alamat : Banda Aceh
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status : Belum kawin
No. CM : 1-13-71-52
Tanggal Masuk RS : 31/07/2017
Tanggal Pemeriksaan : 31/07/2017
Anamnesis
Keluhan
Utama Nyeri perut kanan bawah
Keluhan
Tambahan Muntah, tidak nafsu makan dan demam.
Riwayat
Penyakit Pasien datang ke IGD RSUDZA mengeluhkan nyeri perut
kanan bawah yang dirasakan sejak 3 jam SMRS. Awalnya
Sekarang
pasien mengeluh nyeri di ulu hati kemudian berpindah ke
perut kanan bawah, menetap dan bertambah nyeri. Selain
nyeri perut kanan bawah, pasien juga mengeluhkan demam
namun tidak meriang dan menetap, muntah dikeluhkan
sebanyak 1 kali yang berisikan cairan yang di minum
setengah botol aqua gelas. Pasien tidak memiliki nafsu
makan yang baik sejak 1 bulan terakhir.
Riwayat
Penyakit Pasien tidak pernah mengalami hal
Dahulu ini sebelumnya
Riwayat
Penggunaan Pasien pernah belum mengkonsumsi obat
Obat
Riwayat
Kebiasaan Pasien sering makan tidak makan sejak 1
Sosial bulan terakhir
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
EXTREMITAS
Edema (-/-), sianosis (-/-),
CRT <2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan 5/7/2017 Nilai Rujukan
Appendisitis Akut
Gastroenteritis
DIAGNOSIS
Appendisitis Akut
TATALAKSANA
Bed rest
Diet MB
IVFD Ringer Laktat 20 gtt/menit
Injeksi Ceftriaxone1 gr/ 12 jam
Injeksi Paracetamol 1gr/ 8 jam Appendiktomi
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad fungsionam : Bonam
Quo ad sanactionam : Bonam
ANALISA KASUS
Apendisitis adalah
peradangan mendadak dari
appendiks vermiformis dan
Laki-laki,14 tahun datang ke merupakan penyebab akut
IGD RSUDZA dengan abdomen yang paling
keluhan nyeri perut kanan sering. Jika tidak segera
bawah yang sudah dirasakan ditangani dapat menjadi
sejak 3 jam sebelum masuk perforasi. Penyebab
RS. Nyeri perut awalnya tersering akibat obstruksi
dirasakan pada daerah lumen appendiks.
periumbilikus, kemudian Keluhan yang dirasakan
berpindah ke bagian perut pasien adalah nyeri perut
kanan bawah. kanan bawah yang bermula
dari epigastrium atau
umbilikus yang menjalar ke
Mc Burney.
Gejala klasik appendisitis adalah
tidak nyaman di perut, berupa
nyeri. Nyeri dilaporkan terasa di
Berdasarkan anamnesis dan
daerah periumbilikus pada
pemeriksaan fisik ditemukan
awalnya lalu berpindah ke
nyeri perut kanan bawah kuadran kanan bawah. Seiring
berupa nyeri somatik, dengan menyebarnya peradangan
vomitus, nausea, anoreksia, ke permukaan peritoneum
febris dan diare. McBurney parietal, nyeri semakin somatik,
sign (+), nyeri tekan lepas menetap dan lebih parah serta
(Blumberg sign) (+), dan diperberat oleh gerakan atau
dumphy sign (+). Pada batuk (Dunphy sign +). Gejala
klinis yang sering dijumpai
pemeriksaan laboratorium,
adalah mual-muntah, anoreksia,
ditemukan leukosit
disuria, obstipasi atau diare,
26.500/mm3 demam, leukositosis, nyeri tekan
Mc Burney, Rovsing sign, Psoas
sign, obturator sign.
Pada appendisitis akut,
tindakan pembedahan segera Appendiktomi mutlak
dilakukan dengan pilihan dilakukan setelah penegakan
tindakan appendektomi diagnosis appendisitis akut.
laparatomi atau Jika tidak ditangani segera
appendektomi laparoskopi. dapat menyebabkan perforasi.
Pada kasus ini, tindakan Prognosis pada umumnya
yang dipilih adalah bonam. Namun, angka
appendektomi laparoskopi. kematian pada appendisitis
Untuk prognosis pada pasien non-perforasi adalah 0,1 %,
appendendisitis akut, sedangkan appendisitis
prognosis ad vitam, ad dengan perforasi, angka
funcional dan ad sanationam kematiannya adalah 3 %
biasanya bonam. (dapat mencapai 15 % pada
pasien lansia).
TERIMA KASIH