Anda di halaman 1dari 25

Drg.

Dwi Ariawan
Ala

Naris

Cupids
bow
Anatomi otot bibir
normal
Otot2 bibir
1. musculus Orbicularis oris
pars peripheralis
pars marginalis
2. Otot2 traksi
kebanyakan menempel pada
sudut mulut

pars superficialis :
m.zygomaticus major &
minor

pars profundalis :
m. quadratus labii superior
& m. levator anguli oris
Deep group
m. buccinator
m. Levator anguli oris
m. Incisivus superior &
inferior
Inervasi
n. Infraorbital :
mensuplai kulit
dan membran
mukosa bibir

n. Mentalis :
Mensuplai
membran
mukosa bibir
bawah
n. Buccinator
mensuplai mukosa sudut mulut
Palatum Forame
n
incisivu
m

Foramen
palatinu
m majus
Palatum Durum
Masalah kecacatan bibir
sumbing
Multidisipliner
Psikososial pasien dan keluarga
Kecukupan gizi akibat kesulitan
menyusu
Pertumbuhan tulang wajah dan gigi
pasien yang tidak normal
Rekurensi infeksi telinga tengah
Embryologi
Pada kelainan bibir sumbing terjadi
kegagalan fusi prosesus maksilaris
dan nasolateral dengan prominens
nasomedial sedangkan prosesus
nasolateral sudah berfusi dengan
prosesus maksilaris.
Insidens di Indonesia

Pada th 1973, 6 bayi dengan


sumbing bibir lahir tiap jam, namun
sebagian besar dengan multiple
anomali yang lain. Kebanyakan dari
mereka meninggal akibat perawatan
perinatal yang buruk
Etiologi

Abnormalitas kromosom
Trisomi 13-15 : 75 % insiden
Trisomi 18
Trisomi 21 (sindroma Down)
Sindroma Pierre-Robin
Pengaruh genetik
Efek eksogen : radiasi dan obat-
obatan
Infeksi prenatal : rubella
Waktu optimum untuk
operasi bibir sumbing
Menganut rule of 10
BB minimal : 10 pounds
Hb : 10 gr%
Usia : 10 minggu
Leukosit : < 10,000/dL
Anatomi normal dan
abnormal
Klasifikasi Kernahan

1 & 4 untuk bibir


2 & 5 alveolus
3 & 6 palatum
durum
7 & 8 palatum
durum
9 palatum molle
Contoh penulisan
klasifikasi
Operasi Pada Bibir
Sumbing
Hal-hal penting
Menghargai jaringan dengan bekerja
yang halus dan teliti.
Trauma seminimal mungkin.
Ukuran benang sehalus mungkin
Membuang jaringan seminimal
mungkin.
Operasi bibir sumbing
Tujuan Operasi
Simetrisasi bibir dan organ sekitarnya
(lubang, dasar lubang dan lengkung
hidung)
Mengusahakan semaksimal mungkin
untuk menormalkan bentuk anatomi
yang jelas tak normal
Membuat parut sebaik mungkin (tipis
dan tersembunyi)
Membuat penampilan (appearance /
look) waktu berfungsi senormal
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai