Anda di halaman 1dari 37

CLEFT LIP AND PALATE

Cleft Lip
Celah pada bibir (cacat bawaan) disebabkan
kegagalan fusi dari prominentia pada masa
embrio
Bisa bersama-sama dengan kelainan lain

Masalah pada anak dan orang tua


Paling sering dijumpai pada kelainan crainofacial
Penanganan multidisiplin sejak bayi baru lahir

2
Terminologi
Banyak klasifikasi
Cleft Lip (CL) / Cleft Palate (CP) / Cleft Lip and
Palate (CLP)
Unilateral/bilateral, complete/incomplete
Veau, 1967 (International conference for plastic
and reconstructive/Rome congress) membagi:
Berdasarkan embriologi
Berdasarkan topografi
Otto Kriens, sistem LASHAL
3
Pembagian lain
Cheiloschizis unilateral : kiri atau kanan
Cheiloschizis bilateral komplit / inkomplit
Cheiloschizis unilateral komplit / inkomplit
Cheilopalatoschizis komplit / inkomplit
Cheilognathopalatoschizis

4
Klasifikasi
Inkomplit (Subtotal)

Pada palatum durum atau palatum molle saja.

Komplit (total)

Mencakup palatum durum dan palatum molle, dimulai dari foramen insisivum ke
posterior, dan inkomplit (subtotal)

Unilateral

Bilateral
Pembagian lain
OTTO-KRIENS dengan sistem LAHSHAL.
Keterangan :
Bibir (lips) : L
Gusi (Alveolus) : A
Langit-langit dibagi hard palate :H
soft palate :S

Bila tidak ada celah / normal : urutannya dicoret


Bila celah komplit (lengkap) : memakai huruf besar
Bila celah inkomplit (tidak lengkap) : memakai huruf kecil
Bila kelainan microform : memakai huruf kecil dalam
kurung
6
7
CLP/LA---AL
Berarti celah berada pada bibir kanan dan kiri.
CLP/-----SHAL
Berarti celah berada pada soft palate,hard palate, alveolus,
dan bibir bagian kiri

9
CLP/l-----
Berarti celah pada bibir sebelah kanan, inkomplit

10
EMBRIOLOGI
Perkembangan langit-langit sekunder terjadi dari minggu 6-12 dari kehamilan.

Proses dimulai dengan pembentukan tulang langit-langit proses palatine lateral yang
berkembang dari proses maxillary.

Awalnya, proses tulang langit-langit berorientasi secara vertikal di kedua sisi lidah yang
berkembang. Akhirnya, kedua proses tulang langit-langit lateral bertemu di garis
tengah dan menyatu.

Langit-langit mulut yang keras menyatu dari anterior ke posterior, dimulai pada
alveolar ridge dan berlanjut hingga ke ujung uvula.

Oleh karena itu bentuk paling ringan dari sumbing langit-langit adalah uvula bifida.
Fusi selesai dan langit - langit yang utuh diidentifikasi pada kehamilan minggu ke 12.
Struktur membentuk wajah

12
13
14
15
16
Anatomi
1) Phitral column
2) Phitral groove
3) Cupids bow
4) White skin roll upper lip
5) Tuberculum
6) Commissura
7) Vermilion
PALATUM
Palatum durum & palatum mole
Palatum durum disusun oleh processus palatina os. maxilla dan lamina
horisontal os. palatina.
Palatum molle merupakan jaringan fibromuskuler dan otot
Etiologi
Bisa syndromik atau non syndromik.
Sebagian besar kasus celah bibir dan langit-langit
adalah non syndromik.
Syndromik : bila terdapat labih dari satu malformasi
dan menyangkut lebih dari satu daerah
perkembangan.
Non syndromik : hanya terdapat satu malformasi
atau terdapat beberapa anomaly yang berasal dari
satu daerah perkembangan.

19
FAKTOR PENYEBAB :

Faktor HERIDITER
Sebagai faktor yang sudah dipastikan.
Gilarsi : 75% dari faktor keturunan resesif dan
25% bersifat dominan.
1. Mutasi gen.
2. Kelainan kromosom

20
Faktor penyebab
FAKTOR EKSTERNAL / LINGKUNGAN :
1. Faktor usia ibu.
2. Obat-obatan.
Asetosal, Aspirin (SCHARDEIN-1985) Rifampisin, Fenasetin, Sulfonamid,
Aminoglikosid, Indometasin, Asam Flufetamat, Ibuprofen, Penisilamin.
Antihistamin dapat menyebabkan celah langit-langit.
Antineoplastik, Kortikosteroid
3. Nutrisi
4. Penyakit infeksi
Sifilis, virus rubella
5. Radiasi
6. Stres emosional
7. Trauma, (trimester pertama)

21
Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi

22 USG 3 dimensi (Lawrence & Devore,


2. MRI

23 Potongan coronal MRI


Potongan sagital dan coronal MRI
24
PENATALAKSANAAN
Perlu pendekatan multidisiplin / komprehensif
Tim terdiri dari :
Spesialis Bedah Plastik,
Dokter gigi / Orthodontist,
Spesialis THT,
Speech terapist,
Spesialis anak, Psychologist,
Ahli Audiologi,
Ahli gizi,
Sosial worker,
Genetic conselor,
Nurse team dan
Spesialis anaestesi

25
Macam-macam teknik operasi

26
TIMING OPERASI
Dilakukan sedini mungkin.
1966, Abyholm menunda operasi karena
1.Angka mortalitas pada tahun pertama kelahiran pada
bayi dengan celah bibir dan langit-langit sangat tinggi.
2.Bayi dengan usia 3 bulan, bayi sudah bisa mengatasi
kemungkinan terjadinya perdarahan atau keadaan
yang jelek pada saat operasi.
3.Pada usia 3 bulan pertumbuhan yang lebih baik
memudahkan untuk dilakukan pembedahan yang lebih
teliti.

27
Timing operasi

1966, Wilhemsen dan Musgaraves : Rule of Ten


Berat badan : 10 pon
Haemoglobin : 10 gr %
Lekosit : < 10.000 / mm3
1967, aturan Rule of Ten
Berat badan : >10 pon
Haemoglobin : >10 gr %
Usia : > 10 weeks

28
Masalah yang dihadapi
1.Psikologis orangtua melihat anaknya cacat.
2.Nutrisi dan gizi, kesulitan mengisap.
3.Gangguan tumbuh kembang anak .
4.Infeksi telinga tengah karena sistim saluran tuba
Eusthachii yang kurang sempurna .
5.Suara sengau / rhinolalia
6.Psikologis anak, penampilan yang tidak normal.
7.Gangguan pertumbuhan gigi, tidak teratur.
8.Gangguan pertumbuhan tulang muka ( 1/3 tengah)
yang tidak normal .

29
Tahapan
penanganan

30
Protokol penanganan
1. Penjelasan kepada orangtuanya
2.Umur 3 bulan (rule over ten)
Operasi bibir dan alanasi, evaluasi telinga.
3.Umur 10-12 bulan
Operasi palato/celah langit-langit.
Evaluasi pendengaran dan telinga.
4.Umur 1-4 tahun
Evaluasi bicara.
Speech theraphist setelah 3 bulan pasca operasi
5.Umur 4 tahun
Dipertimbangkan repalatoraphy atau/dan Pharyngoplasty

31
6. Umur 6 tahun
Evaluasi gigi dan rahang. Evaluasi pendengaran.
7.Umur 9-10 tahun
Alveolar bone graft
8.Umur 12-13 tahun
Final touch, perbaikan-perbaikan bila diperlukan.
9.Umur 17 tahun
Evaluasi tulang-tulang muka.
Bila diperlukan advancement osteotomy Le FORT I

32
Komplikasi operasi
Komplikasi yang dapat terjadi pasca operasi
celah bibir antara lain :
Perdarahan
Infeksi
Wound dehiscense
Hematoma
Dapat terjadi obstruksi jalan nafas

33
Kesimpulan
Kelainan cacat celah bibir dan langit-langit sampai
saat ini makin lama makin meningkat.
Penyebab akibat terganggunya fusi prominentia
Untuk menegakkan diagnosa cukup dengan
pemeriksaan klinis yang baik dan teliti, tetapi
merupakan tantangan kedepan dengan cara
menegakkan diagnosa pada masa prenatal.
Pemeriksaan prenatal ultrasonografi dan pemeriksaan
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat membantu
mendiagnosa kelainan ini intra uterine

34
Penanganan multidisiplin sangat diperlukan
Protokol terapi diperlukan yang disesuaikan
dengan umur penderita.
Teknologi DNA dapat menjadi pioner untuk
terapi genetik. Pembedahan intrauterine saat
ini masih dalam penelitian dan percobaan.
Diharapkan pada masa mendatang
penatalaksanaan cacat bawaan dapat dilakukan
pembedahan intruterine

35
REFERENSI
1.Grabb and Smith's Plastic Surgery 6th eds , Lippincott
Williams & Wilkins , 2007
2.Mathes's Plastic Surgery , 2nd eds , Sauders /
Elsevier , 2005
3.Marzoeki D , Tehnik Pembedahan Celah Bibir dan
Langit- langit, 2002 . Sagung Seto , Jakarta .
4.Atlas of Craniofacial and Cleft Surgery
5.Plastic Surgery : Indications , Operations and Outcome

36
TERIMA KASIH

37

Anda mungkin juga menyukai