Anda di halaman 1dari 5

KLASIFIKASI KARIES

1. Berdasarkan kedalamannya
Karies Superfisial
Karies yang hanya mengenai email, sedangkan dentin belum terkena.

Karies Media
Karies yang mengenai email dan sudah mencapai setengah dentin

Karies Profunda
Karies yang mengenai lebih dari setengah dentin, dan bahkan menembus pulpa.
Dibagi atas 3 stadium:
a) Stadium I: karies telah melebih setengah dentin, radang pulpa belum dijumpai
b) Stadium II: masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan pulpa.
Radang pulpa biasanya sudah ada
c) Stadium III: pulpa telah terbuka. Dan telah terjadi peradangan pulpa.

2. Berdasarkan lokasi
Karies pada permukaan licin/rata
Karies yang terjadi pada permukaan licin. Dan paling bisa dicegah dengan
menggosok gigi
Karies pada pit dan fissure: karies yang terbentuk di gigi posterior pada bagian
oklusal dan bukal
Karies pada akar gigi: karies yang berawal sbg jaringan yang menyerupai tulang
dan membungkus permukaan akar (sementum)

3. Berdasarkan tingkat progesitifitas


Karies akut: karies yang berkembang dan memburuk dengan cepat
Karies kronis: proses karies berjalan lambat, dan berwarna kecoklatan sampai
hitam
Karies terhenti: karies yang lesinya tidak berkembang lagi. Karies ini dapat di
sebabkan oleh perubahan lingkungan
4. Berdasarkan tingkat keparahan
Karies ringan: disebut ringan jika karies terkena pada bagian gigi yang plaing
rentan seperti pit dan fissure, sedangkan kedalamannya hanya mengenai lapisan
email
Karies sedang: karies mengenai bagian oklusal dan aproksimal gigi posterior.
Kedalamannya sudah mengenai lapisan dentin
Karies berat: karies sudah meliputi gigi anterior, yang bebas karies.
Kedalamannya duah sampai pulpa, baik pulpa terbuka atau tertutup (pulpitis dan
gangren pulpa)
5. Menurut G.V Black
Klas I : Karies yang melibatkan permukaan oklusal, oklusal + 2/3 bukal dan
lingual gigi posterior, atau pada pit lingual gigi anterior.
Klas II : kavitas yang terdapat pada permukaan aproksimal gigi posterior, karies
Klas II dapat mengenai permukaan mesial dan distal atau hanya salah satunya
sehingga dapat digolongkan menjadi kavitas MO (mesio-oklusal) atau MOD
(mesioo-oklusal-distal). Karena akses untuk perbaikan biasanya dibuat dari
permukaan oklusal, permukaan oklusal dan aproksimal dari gigi direstorasi
sekaligus. Tetapi dilihat dari definisinya kavitas ini adalah lesi proksimal dan
tiidak selalu mencakup permukaan oklusal.
Klas III : lesi Klas III hanya mengenai gigi anterior bagian proksimal. Lesi ini
dapat terjadi pada permukaan mesial atau distal dari insisivus atau kaninus, lesii
ini terjadi di bawah titik kontak dan bentuk kavitasnya bulat dan kecil.
Klas IV : kavitas ini adalah kelanjutan dari kavitas Klas III. Lesi ini pada
permukaan proksimal gigi anterior yang telah meluas sampai ke sudut insisal. Jika
karies ini luas atau abrasi hebat dapat melemahkan sudut insisal dan menyebabkan
terjadinya fraktur.
Klas V: Karies pada bukal atau labial mendekati dentino-enamel junction atau
cemento-enamel junction.
Klas VI: Karies pada ujung cusp gigi posterior, atau pada tepi insisal gigi anterior.

6.

Menurut
Mount
Beliau
mengklasifikasikan karies gigi ke dalam tiga kelompok, yaitu karies cuma terjadi di
tiga daerah di mahkota atau akar gigi (tempat penumpukan plak area tersebut), yaitu
oklusal, servikal, dan proksimal. G.J.Mount dab W.R.Hume juga memperkenalkan
klasifikasi lesi karies yang baru, yaitu berdasarkan letak (site) dan ukuran (size).
Berdasarkan site (lokasi)
Site 1 : karies terletak pada pit dan fissure.
Site 2 : karies terletak di area kontak gigi (proksimal), baik anterior maupun
posterior.
Site 3 : karies terletak di daerah servikal, termasuk enamel/permukaan akar yang
terbuka.
Berdasarkan size (ukuran)
Jika kavitas berkembang dari lesi bercak putih menjadi kavitas berlanjut sehingga
menghancurkan mahkota gigi. Mahkota tersebut diklasifikasikan menjadi:
Size 0
: lesi dini.
Size 1
: kavitas minimal, melibatkan dentin namun belum terjadi. Kavitas
yang masih minim dapat dilakukan perawatan remineralisasi.
Size 2
: ukuran kavitas sedang, dimana masih terdapat struktur gigi yang
cukup untuk dapat menyangga restorasi yang akan ditempatkan.
Size 3
: kavitas yang berukuran lebih besar, sehingga preparasi kavitas di
perluas agar restorasi dapat digunakan untuk melindungi struktur gigi yang tersisa
dari retak/patah.
Size 4
: sudah terjadi kehilangan sebagian besar struktur gigi seperti
cups/sudut insisal.
G.J

7. Menurut ICDAS (International Caries Detection and Assessment System)


Adalah sistem untuk mendeteksi karies berdasarkan:
a) Tahapan proses karies
b) Topografi (pit dan fissure atau permukaan halus)
c) Anatomi (mahkota dan akar)
d) Status restorasi atau sealant

Juga sebagai penilai karies melalui:


a) Tahapan (belum terbentuk kavitas/telah terbentuk kavitas)
b) Aktivitasnya (aktif/terhenti)

D0: Gigi sehat


D1: White spot yang terlihat pada saat gigi dikeringkan.
D2: White spot yang terlihat tanpa gigi dikeringkan.
D3: terdapat lesi minimal pada permukaan karies gigi (karies email)
D4: Lesi email lebih dalam. Tampak bayangan gelap dentin atau lesi sudah
mencapai bagian dentino enamel junction
D5: Lesi telah mencapai dentin
D6: Lesi telah mencapai pulpa

Anda mungkin juga menyukai