skenario 1
Dosen Pembimbing :
drg. Herlia Nur Istindiah., Sp. Ortho
drg. Dian Puspita Sari., Sp. Kg
01 terminologi
02 identifikasi masalah
Instruksi 03 hipotesis
7 jumps 04 mekanisme
05 more info
06 i don't know
07 learning issues
terminologi
• Size 0 – lesi paling awal yang dapat diidentifikasi pada tahap pertama
demineralisasi.
• Size 1 – kavitasi permukaan minimal dengan keterlibatan dentin
• Size 2 – berkembang dengan keterlibatan dentin sedang.
• Size 3 – lesi pada dentin melebihi ukuran sedang.
• Size 4 – karies yang luas atau kehilangan sebagian besar struktur gigi
Dan yang terakhir ICDAS, sebuah sistem yang mengklasifikasikan lesi karies
berdasarkan kenampakan visual dari lesi tersebut
Kode karies
0 – tidak terlihat lesi
1 – perubahan visual pertama pada email
2 – perubahan yang berbeda pada email
3 – kerusakan email, tidak ada dentin yang terlihat
4 – melibatkan dentin terbatas
5 – lesi karies dentin luas
6 – rongga luas mencapai pulpa
• Faktor sosial : seperti tingkat pendidikan, gaya hidup, lingkungan, usia dan status
sosial ekonomi, mempengaruhi aspek perilaku individu yang mempengaruhi karies.
Kejadian karies pada anak sangat dipengaruhi oleh tingkat perawatan yang
diberikan oleh orang yang merawatnya, terutama mengenai pola makan, perhatian
terhadap kebersihan mulut, dan kunjungan ke dokter gigi.
5. Perawatan apa yang disarankan oleh dokter untuk
mengembalikan fungsi bicara dan pengunyahannya?
Terapi yang fokusnya untuk meransang dan menstimulasi saraf oralnya. Dengan
cara lidahnya di ‘sikat’ dengan sikat khusus. Untuk sikat yang bergerigi halus
digunakan untuk menyikat lidah dibagian pinggir sebelah kanan dan pinggir
sebelah kiri. Untuk sikat yang bergerigi besar digunakan untuk menyikat gusi
daerah pipi atau geraham. Gunanya agar dia menjadi sensitif dan bisa
menggerakkan lidahnya kekanan dan kekiri.
Beberapa titik-titik gusinya diberi perasa, agar lidahnya berputar mencari
sumber rasa-rasa yang saya siapkan.
6.apa saja cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi
karies?
Deteksi karies dapat dilakukan secara langsung dari pengamatan klinis dan
radiografi. Pengamatan karies secara klinis dapat dilakukan melalui
pemeriksaan pada jaringan keras dengan bantuan sonde atau explorer, oleh
karena itu biasa disebut dengan sondasi. Dengan bantuan sonde, kita dapat
mengetahui adanya margin atau celah tepi pada restorasi, kedalaman karies,
serta kedalaman pit dan fissure gigi. Pengamatan karies gigi secara radiografi
dengan menggunakan radiografi paniramik yang dapat terlihat secara visual,
digunakan sebagai pemeriksaan awal untuk mendiagnosis.
7. apakah oral dysfunction yang disebabkan oleh oral bad
habit yang dialami oleh pasien?
Tujuan perawatan karies yaitu mencegah terbentuknya lesi baru dan mendeteksi
lesi sedini mungkin sehingga dapat dirawat dan dihentikan oleh tindakan-tindakan
noninvasif. Perawatan invasif diperlukan hanya jika ada kavitas ataudefek pada
permukaan gigi karena perawatan invasif hanya membuang jaringan
demineralisasi dan memperbaiki defek, tidak menyembuhkan karies. Oleh karena
itu, filosofi kedokteran gigi telah berubah menjadi minimally invasive
dentistry.Tujuan minimally invasive dentistry, atau yg disebut juga dengan
microdentistry, adalah untuk memelihara kesehatan struktur gigi, dengan fokus
pada pencegahan, remineralisasi, dan intervensi minimal dari dokter gigi. Adapun
beberapa pendekatan perawatan noninvasif bisa dengan cara menghilangkan atau
mengurangi penyebab karies ataupun meningkatkan pertahanan dengan selective
pit & fissure sealing, aplikasi fluorida topikal, meningkatkan kualitas saliva, dan
lain-lain
10. Apa saja zona karies dentin?
Zona pertama, yaitu normal dentin. Merupakan area terdalam yang memiliki
tubulus dengan odontoblastic processes yang halus, dan tidak ada kristal yang
terlihat di lumen. Zona kedua, yaitu affected dentin yang disebut juga dengan
inner carious dentin. Affected dentin merupakan zona demineralisasi intertubular
dentin dan pembentukan awal kristal halus di lumen tubulus di bagian depan.
Kerusakan pada odontoblastic processes terlihat jelas. Affected dentin lebih
lunak dari normal dentin dan menunjukkan hilangnya mineral dari intertubular
dentin dan banyak kristal besar di lumen tubulus dentin. Zona yang ketiga yaitu
infected dentin yang juga disebut dengan outer carious dentin, ini adalah lapisan
karies terluar, lapisan yang akan ditemui dokter pertama kali saat membuka lesi
11. Bagaimana patofisiologi pada rhinitis alergi?
Karies gigi bisa terjadi apabila terdapat empat faktor utama yaitu gigi, substrat,
mikroorganisme, dan waktu. Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya sukrosa
dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam
sehingga pH plak akan menurun sampai dibawah 5 dalam tempo 3-5 menit.
Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu mengakibatkan
demineralisasi permukaan gigi
Proses terjadinya karies dimulai dengan adanya plak dipermukaan gigi. Plak
terbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti musin, sisa-sisa sel
jaringan mulut, leukosit, limposit dan sisa makanan serta bakteri. Plak ini mula mula
terbentuk, yang seiring berjalannya waktu menjadi kelat, tempat bertumbuhnya
bakteri
14. Faktor internal dan eksternal apa penyebab hipertrofi
adenoid?
- Faktor eksternal : akibat infeksi saluran napas atas yang berulang, iritasi
dari asap rokok, gangguan pertahanan tubuh, refluks laringofaring, serta
yang paling sering akibat alergi.
15. Apakah etiologi dari hipertrofi adenoid?