PENATALAKSANAAN
MOUTH BREATHING
DENGAN MENGGUNAKAN
ORAL SCREEN
Disusun Oleh :
Siti Imirtha Varshah 2020-16-007
Vicca Veronica Magdalena 2020-16-008
Viki Dwi Prananda 2020-16-009
Manfaat Penulisan
• Diharapkan penulisan ini dapat
dijadikan sebuah gagasan bagi
dokter gigi untuk mengenali
penatalaksanaan mouth breathing
menggunakan oral screen pada anak
• Memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa kedokteran gigi
mengenai penatalaksanaan mouth
breathing menggunakan oral screen.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Mouth Breathing
Bernafas melalui mulut merupakan salah satu dari kebiasaan mulut yang
menyimpang dari keadaan normal. Apabila seseorang tidak dapat bernafas dengan
baik karena mengalami gangguan, maka cara lainnya adalah bernafas melalui mulut
( Massler, 1983 ).
Gambaran Klinis
Mouth Breathing
Fungsi
Untuk melatih kembali bibir, untuk memperbaiki labioversi pada gigi anterior
rahang atas dan sebagai alat untuk membantu melatih kembali, memperkuat
gerakan bibir dan untuk mencegah defisiensi pada postur bibir.
a. Oral Screen digunakan pada daerah bibir dan bagian labial lengkung gigi untuk
mendapatkan hasil perawatan yang baik
b. alat ini hanya berkontak dengan gigi- gigi insisif rahang atas sehingga tekanan
Screen
Gambar 2.8 Seluruh tekanan jaringan lunak pipi dan bibir terpusat
pada insisif pertama
1. Mencetak gigi rahang atas dan bawah, kemudian dicor dan dibasis untuk model kerja
Teknik 3. Ambil selapis lilin merah dengan ketebalan standar kemudian diletakkan pada
permukaan labial gigi geligi dan prosesus alveolar sampai mucobuccal fold
rahang atas
Pembuatan dan bawah. Daerah frenulum labial dan bukal lilin dipotong.
Oral Screen 4. Pasangkan kawat ditengah-tengah gigi insisif sentral pada oklusal plane dan dibuat
Ekstraoral Intraoral
pasien memiliki tipe wajah sempit pasien memiliki kebersihan mulut sedang, karies
dan asimetris, profil wajah cembung, pada gigi 36 dan 46, palatum tinggi, hubungan gigi
bibir hipotonik, dan hubungan bibir molar kanan kelas II, hubungan gigi kaninus kanan
terbuka kelas II, hubungan gigi molar kiri kelas I, hubungan
gigi kaninus kiri kelas II, overbite 9 mm, dan overjet
14 mm.
Gambaran panoramik
bentuk kondilus yang asimetris. kondilus
kanan lebih rendah dari kondilus kiri
Sebelum dan Sesudah 5 bulan perawatan dengan menggunakan oral screen (periode kontrol 2-4 minggu)
DISKUSI
efek vertikal negatif pada gigi posterior yang dapat menyebabkan maloklusi.
Kebiasaan bernafas melalui mulut menurunkan aktivitas pengunyahan dan pemberian
efek vertikal negatif pada gigi posterior yang dapat menyebabkan maloklusi.
ü Penggunaan oral screen dapat secara efektif melatih pasien untuk bernafas
menggunakan hidung mereka, membantu bibir pasien untuk menutup dengan benar,
memajukan rahang bawah, dan mengurangi overjet
ü Kebiasaan bernafas melalui mulut bisa dihilangkan dengan oral screen dengan
memberi lubang pernapasan pada bagian labial dari oral screen.
ü Alat ini efektif dan berguna selama pasien kooperatif menggunakannya selama 3
sampai 6 bulan dan melatih bibir mereka selama 30 menit.
DISKUSI
ü Bibir inkompeten terjadi pada anak-anak dengan kebiasaan buruk bernafas melalui
mulut. Dalam laporan kasus ini, setelah menggunakan oral screen, pasien bisa menutup
bibirnya dengan baik
PEMBAHASAN
• Manalip P.H, Anindita P.S, Tendean L. Gambaran Kebiasaan Bernapas Melalui Mulut dan Gigi Berjejal
Anterior pada Siswa SD Negeri 46 Manado. E-Gigi.2020:8(1):22-27
Ankita J, Bhaskar, Gupta, Yadav,
Dalai R, Jhingala V Garg, Kalra M. Mouth Breathing: A Menace to Developing Dentition. Journal of
Contemporary Dentistry : 2014;4(3):145-151
DAFTAR PUSTAKA
• Forrester, D.J. 1981. Pediatrics Dental Medicine. 1st Edition. Philadelphia. Lea & Febiger. h. 535-556.
• Adams, C.P. & Kerr, W.J. 1990. The Design, Construction and Use of Removable Orthodontic
Appliances. 6th Edition . Thomson Litho Ltd. East Kilbride.Scotland. h. 99 102.
• Finn, S.B. 1962. Clinical Pedodontics. 2nd Edition. Philadelphia and London. W.B. Saunders Co. h. 325-
328, 311-312.
Terimakasih.