Anda di halaman 1dari 4

1.

Openbite anterior
 Open bite anterior adalah suatu keadaan dimana gigi-gigi anterior tidak berkontak
dengan gigi-gigi antagonisnya. penyebab dari open bite secara umum disebabkan
karena kebiasaan buruk atau karena displasia skeletal.

2. Adenoid facies
 Adenoid Sama halnya seperti amandel, tonsil yang berada di belakang rongga hidung
ini akan membesar di usia 3 tahun. Setelah itu harusnya mengecil dan makin lama
menghilang. Secara fisik, anak yang mengalami hipertropi adenoid dapat dikenali dari
wajahnya yang khas atau wajah adenoid (facies adenoid) dengan ciri:
mulutnya selalu terbuka
langit-langit mulut tumbuh cekung ke atas
gigi rahang atas maju ke depan

3. Dolikosepali
 Memiliki wajah yg lonjong, dan lengkung gigi yg runcing
 Bentuk kepala panjang dan sempit, indeks 70-74,9 cm.
 Bentuk muka yang sempit, panjang dan protusif. Disebut juga muka sempit

4. Foto panoramic
Radiografi panoramik adalah sinar-X gigi panoramik pemindaian rahang atas dan
bawah. Ini menunjukkan tampilan dua dimensi setengah lingkaran dari telinga ke
telinga
5. Foto sefalometri
 Ro untuk mendeteksi tulang tengkorak. Untuk melihat hubungan gigi dan rahang.
 Ilmu pengukuran kuantiatif pada bagian tertentu untuk mendapatkan pola
kraniofasial.
 Untuk menentuka kelainan rahang.

List pertanyaan :

1. Bagaimana tahapan rontgen foto panoramic dan sefalometri pada sk? (Felly)
 pemeriksaan panoramic tak membutuhkan pemeriksaan khusus sebelumnya. Namun,
hal yang perlu diingat, beri tahu dokter jika kamu sedang hamil atau menanti kehamilan.
Meski pemeriksaan panoramic ini cuma dilakukan di bagian mulit, wanita yang sedang
hamil sebaiknya menunda pemeriksaan ini. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko
janin terpapar radiasi.
Dalam pemeriksaan ini, kamu akan mengenakan pelindung apron dan menggunakan bite
holder. Selama pemeriksaan, kamu akan diminta untuk menutup bibir dan menekan lidah,
serta tangan berpegangan agar tetap seimbang.

Kemudian, dagu akan diposisikan untuk bersentuhan dengan tempat dagu di mesin
pemeriksaan panoramic. Selama prosedur ini, kamu diharapkan agar tidak menggerakkan
kepala dan diminta untuk tetap bernapas normal, tapi tidak terlalu dalam.
1.  Pertama, Anda akan diinstruksikan untuk duduk menghadap alat rontgen dan teknisi
akan dengan hati-hati mengatur posisi serta mengamankan kepala Anda.
2. Unit peralatan ini dapat disesuaikan untuk mengakomodasi pasien yang berdiri atau
duduk di kursi roda.
3. Bite holder atau alat pelindung gigitan kemudian ditempatkan di mulut Anda untuk
memastikan keselarasan gigi. Penempatan gigi dan kepala dengan benar sangat penting
untuk mendapatkan gambar yang jelas.
4. Selama pemeriksaan, tabung rontgen akan berputar mengelilingi kepala, mulai dari satu
sisi rahang dan berakhir di sisi rahang yang lain. Proses Ini biasanya dapat berlangsung
selama 12-20 detik.
5. Anda akan diminta untuk tetap diam saat lengan alat berputar di sekeliling kepala, ketika
gambar sedang diambil.
6. Setelah pemeriksaan rontgen selesai dilakukan, petugas akan mengambil film dari dalam
alat dan memprosesnya. Proses tersebut bisa dilakukan secara manual maupun digital.
Anda akan diinstruksikan untuk menunggu sebentar sampai hasil rontgen selesai
diproses.
7. Setelah hasil rontgen keluar, maka film rontgen akan dimasukkan ke dalam amplop dan
biasanya akan langsung diberikan pada Anda. Untuk bisa membaca hasil rontgen, Anda
perlu membawa hasil tersebut kembali ke dokter gigi.
8. Setelah melihat gambaran susunan gigi dan rahan secara keseluruhan, dokter gigi bisa
membuat diagnosis dan rencana perawatan yang paling efektif untuk kondisi Anda.
 Sebelum melakukan prosedur sefalometri, Dokter akan memeriksa status kesehatan
Anda, dengan cara anamnesis (wawancara medis) dan pemeriksaan khusus. Jika
menemukan kelainan pada struktur gigi atau kepala, dokter akan merujuk Anda ke bagian
radiologi untuk menjalani pemeriksaan sefalometri.

Di bagian radiologi, Anda akan diminta berganti pakaian dan melepaskan semua
aksesoris. Anda akan berdiri di depan sebuah mesin dan dengan cepat mesin itu akan
memotret Anda. Ikuti dengan baik instruksi teknisi bila Anda diminta untuk melakukan
beberapa perubahan posisi. Setelah selesai, Anda dapat kembali ke dokter untuk
mendapatkan penjelasan mengenai hasil pemeriksaan sefalometri.

2. Apa faktor penyebab dari anomali yg dialami pasien pd sk? (Nabila)


 seperti yg dikatakan diskenario si pasien mengeluh adanya ruangan antara gigi
depan atas denagn bawah saat gigi berkontak. setelah dilakukan pemeriksaan intraoral
maupun ekstraoral, hasil dari pemeriksaan intraoral terdapat open bite anterior,
tumpang gigit/ overbitenya tidak normal (normal 2mm). pemeriksaan ekstraoral muka
sempit dengan wajah adenoid. Dimana adenoid adalah seperti amandel, tonsil yang
berada di belakang rongga hidung . Gejala yg dialami Bernapas melalui mulut terasa
lebih mudah dibanding melalui hidung
Kesulitan bernapas saat tidur
Secara fisik, anak yang mengalami hipertropi adenoid , dengan ciri:
mulutnya selalu terbuka, langit-langit mulut tumbuh cekung ke atas, gigi rahang atas
maju ke depan.

Apa saja jenis alat orthodonti fungsional ? (Piem)



3. Bagaimana perawatan kasus diskenario? (Zy)

4. Apa saja tahap pemeriksaan yang dilakukan pada skenario? (Raniah)

a.  Anamnesis: identitas pasien, keluhan utama, kebiasaan buruk yang dilakukan


pasien, fase perubahan gigi sulung ke permanen, ras, riwayat kesehatan pasien
dan keluarga, kebiasaan bernapas.
b. Pemeriksaan ekstra oral:
- bentuk kepala: dolikosefalik (panjang dan sempit), mesosefalik (bentuk rata-
rata), brakisefalik (lebar dan pendek)
- kesimetrisan wajah
- tipe wajah: leptoprosop (muka sempit), euriprosop (muka lebar), mesoprosop
(muka sedang)
- tipe profil wajah: cembung, cekung, lurus.
- Bibir: kompeten, inkompeten

a. Pemeriksaan posisi postur istirahat


Contoh :
 freeway space adalah jarak inter oklusal pada saat mandibula dalam keadaan
posisi istirahat
 path of closure adalah Gerakan mandibula dari posisi istirahat menuju oklusi
sentris
b. pemeriksaan temporomandibular
c. pemeriksaan difungsional orofasial
d. pemeriksaan klinis
 tujuan utam menilai keparahan dari cliking, rasa sakit, dan dysfunction karena
merupakan karakteristik pathologi gejala tmj.
 Dilakukan auscultasi dan palpasi dar tmj, apabila terdapat gejalan klinis
seperti rasa sakit terhadap tekanan, clicking pada otot, dan pergerakan
mandibula yang tidak terkontrol.
e. Pemeriksaan radiograf

Pemeriksaan intra oral: lidah, palatum, kebersihan gigi, karies, fase geligi.

Anda mungkin juga menyukai