Anda di halaman 1dari 18

TEMPOROMANDIBULAR

JOINT
KELOMPOK 8
01 02
FAZRIL RAMDHAN RENDI TRI BAYU
PERMANA PAMUNGKAS

03 04
RUDI FIRMANSAH TUBAGUS HILMI
1. P E N G E R T I A N
Temporomandibular joint (sendi temporomandibular) adalah persendian dari
kondilus mandibula dengan fossa glenoidalis dari tulang temporal. Sendi
temporomandibular merupakan sendi yang bertanggung jawab terhadap
pergerakan membuka dan menutup rahang, mengunyah dan berbicara
yang letaknya dibawah depan telinga.
2 . A N AT O M I F I S I O L O G I
3 . PAT O F I S I O L O G I
1. DISLOKASI TMJ
Gangguan pada TMJ ini memiliki gejala yang khas, yaitu
terdapat suara “klik” saat membuka dan menutup mulut atau
saat mengunyah makanan. Ini terjadi karena condylar process
tidak berada pada articular eminence. Penyebab dari gangguan
ini belum diketahui secara pasti. Namun, salah satu pemicunya
adalah kebiasaan buruk seperti menggemeretakkan gigi
atau bruxism.
2. TRISMUS
Kelainan ini adalah gangguan dimana seseorang kesulitan dalam
membuka mulut yang disebabkan adanya kontraksi otot-otot
pengunyahan. Penyebab trismus bisa beragam, yakni dapat terjadi
karena infeksi kuman atau bakteri pada gigi, gangguan pada sendi dan
otot rahang, trauma pada wajah, bruxism (sering menggemeretekkan gigi
atas dan bawah) dan stres berlebihan.

3. RETROGNATHISM
merupakan kelainan rahang dimana posisi rahang bawah terletak lebih
mundur ke belakang dari seharusnya. Akibatnya terjadi overjet, yaitu gigi
rahang atas terletak lebih maju daripada gigi depan rahang bawah.
Penyebab kelainan ini umumnya bisa terjadi karena faktor genetik,
kebiasaan buruk, atau adanya suatu penyakit yang mendasari.
4. Prognathism
Merupakan kelainan rahang dimana posisi rahang bawah terletak lebih maju
dari seharusnya. Penyebab umumnya bisa terjadi karena faktor
genetik.Selain itu, prognatism dapat menyebabkan suatu kondisi yang
disebut dengan maloklusi gigi, dimana fungsi pengunyahan dan fungsi
bicara seseorang dapat terganggu.

5. Rahang Asimetris
Kelainan ini menyebabkan wajah terlihat tidak sama pada setiap sisinya.
Umumnya terjadi pada seseorang yang mengalami trauma atau memiliki
suatu penyakit. Selain itu, gigi yang tumpang tindih atau kondisi kehilangan
gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan rahang menjadi tidak
simetris
4. TEKNIK
PEMERIKSAAN
PROYEKSI AXIOLATERAL
Persiapan pasien :OBLIQUE/LAW METHODE
pasien terbebas dari benda logam pada daerah
kepala dan leher.
Posisi Pasien : Posisikan pasien supine atau erect dengan aspek
lateral yang akan diperiksa menempel pada kaset.
Posisi Objek :
• Atur kepala pasien agar true lateral. Letakkan sisi yang
diperiksa menempel pada kaset
• Interpupillary line tegak lurus dengan kaset.
• Atur IOML tegak lurus kaset
• Kepala juga akan mengalami putaran dari posisi lateral, jadi
MSP membentuk sudut 15° terhadap bidang kaset. Hal ini
mencegah superposisi daerah yang akan difoto dengan
vertebra cervicalis
• Ekspos pertama dilakukan dengan mulut tertutup. Kemudian
ganti kaset dan lakukan eksposi kedua dengan mulut terbuka.
CR : disudutkan 15° caudad
CP : 4 cm diatas MAE
FFD : 100 cm
Ukuran Kaset : 18 x 24 cm
Kv : 70-80
mAs : 14
Posisi pasien

Close & open mouth


Close mouth
supine potition
Erect potition
Kriteria
• Tidak ada rotasi
• Terlihat jelas temporomandibular joint,
mandibular condyle, dan mandibular fossa.
• Condylus mandibula terlihat didalam fossa
mandibula pada saat mulut tertutup dan
terlihat didepan fossa mandibula pada saat
mulut terbuka
• Densitas gambar baik

Close mouth
PROYEKSI AXIOLATERAL
/SCHULLER METHOD
Persiapan pasien : pasien terbebas dari benda logam pada daerah kepala dan leher.
Posisi Pasien : Posisikan pasien supine atau erect dengan aspek lateral yang akan diperiksa
menempel pada kaset.
Posisi Objek :
• Posisikan IPL (interpupillary Line) tegak lurus dengan kaset dan MSP sejajar dengan kaset
• Atur agar IOML sejajar dengan garis horizontal pada kaset
• Posisikan lengan dengan nyaman
• Letakkan sendi temporomandibular di tengah kaset dan tempelkan telinga pasien ke kaset.
CR : 25°-30° caudal
CP : 2 cm diatas dan 2 cm anterior ke arah meatus auditorius eksternal (MAE).
FFD : 100 cm
Ukuran Kaset : 18 x 24 cm
Kv : 70-80
mAs : 20
Posisi pasien

Open mouth close mouth & open mouth


Erect potition supine potition
Kriteria
• Tidak ada rotasi
• Terlihat jelas temporomandibular joint, mandibular condyle, dan
mandibular fossa.
• Condylus mandibula terlihat didalam fossa mandibula pada saat
mulut tertutup dan terlihat didepan fossa mandibula pada saat
mulut terbuka
• Densitas gambar baik

open mouth Close mouth


TERIMA KASIH
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai