Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elsa Oktaviana

NIM : P1337430319040

Kelas : 1B D-3 TRR Purwokerto

PANORAMIC

1. PENGERTIAN
Panoramic adalah pemeriksaan radiografi atau scanning gigi dengan meggunakan
sinar-X panorama rahang atas dan bawah. Pemeriksaan ini menunjukan tampilan dua
dimensi dari setengah lingkaran dari telinga kanan ke telinga kiri.

2. PROCEDURE
 Masukan film kedalam kaset, lalu letakan kaset pada penyangga kaset.
 Temporal clampskdutu digunakan untuk fiksasi kepala, sebelum pasien diintruksikan
duduk, tentukan kV dan mA sesuai dengan keadaan pasien.
 Intruksikan pasien untuk duduk, letakan dagu pada chinrest sehingga posisi kepala
dari pasien menjadi simetris. Jika pertengahan kepala tidak tepat pada chinrest, maka
gigi molar yang di hasilkan pada film tidak dalam ukuran yang tepat. Ketika pasien
diposisikan dengan tepat sesuai intruksi, columnaspinalis akan tergambar tepat
dibelakang dari insisivus tengah.
 Jika gambaran yang di inginkan terhindar dari overlapping dengan gigi geligi kain
kasa diletakan antara insisivus pasien.
 Kaset dan tube harus tepat segaris dengan arkus pasien, untuk memenuhi hal tersebut,
naikan atau turunkan kepala tube dengan menggunakan foot pedal dan handswitch
sampai angka pada skala di chinrest sesuai dengan skala unit.
 Jelaskan kepada pasien tentang jalanya pemeriksaan selama eksposi dilakukan,
terutama :
 Kaset dan tube akan mengelilingi pasien
 Eksposi akan berlangsung beberapa saat, intruksikan pasien untuk diam.

3. PERALATAN PADA PANORAMIC PROCESS


 Pesawat.
Pesawat yang digunakan pada radiografi panoramic dan sepalometri umumnya telah
dirangkai menjadi satu, radiographer hanya mengubah fungsi yang ada pada tabel
pesawat dan jarak antara focus ke film (FFD).
 Kaset.
Kaset yang digunakan dalam pemeriksaan radiografi panoramic digunakan kaset
kurva ukuran 15 x 30 cm dan menggunakan intensifierscreenblueemitting dan
greenemitting.
 Film
Film panoramic ukuran 6 x 12 inch ( 15 x 30 cm)

 Bite Block (untuk pengganjal gigi)


 Apron

4. INDIKASI

 Impacted (Impaksi)
Impacted atau impaksi merupakan gangguan yang terjadi pada gigi dimana gigi yang
baru tumbuh mendesak gigi di depannya yang sudah lebih dahulu tumbuh. Impaksi
biasanya terjadi pada molar 3 yang mendesak molar 2. Ini biasanya terjadi karena
pasien memiliki mandibula yang pendek sehingga molar 3 tidak mendapat cukup
tempat untuk tumbuh.
 Caries Dentis
Caries dentis dalam bahasa umumnya adalah gigi berlubang. Caries ini biasa terjadi
akibat pengeroposan pada gigi yang penyebabnya banyak hal, bisa karena sisa
makanan yang tertinggal, bakteri, dll.
 Cystisis
Cystisis adalah sebuah kelainan dimana bagian mandibula yang  menjadi tempat
untuk radix (akar) gigi mengalami kekosongan.
 Susunan Gigi Yang Tidak Rata
Susunan gigi seharusnya tumbuh secara rata. Tetapi banyak juga orang yang memiliki
susunan gigi yang tidak rata. Ini kebanyakan merupakan bawaan sejak lahir, tetapi ada
juga yang diakibatkan karena kebiasaan makan saat kecil atau juga karena kecelakaan
 Gingivitis (Radang Gusi)
 Pyarrhoe (Nanah Disekat Gigi)
 Admantinoma (Tumor maligna yang ada kaitannya dengan gigi) : tumor di mandibula
 Fracture (Fraktur akibat benturan dan trauma lainnya)
 Resonal spesi (Infeksi kronis sekat gigi)
 Alvendar squestrum (Kondisi dimana terdapat fragmen tulang dan gigi yang mati)
 Ortho dentis (Gigi gigi yang abnormal)
 Hypero ementosis (Terjadinya penebalan sekunder pada permukaan gigi)
  Erosi Enamel (Erosi lapisan Enamel)
 Orteititis (Infeksi Tulang)
 Peri epical infection

5. KLINIS
 Mencari adanya masalah di dalam mulut. Contohnya, pembusukan gigi, kerusakan
tulang yang menyokong gigi, dan cedera gigi lainnya. Rontgen gigi ini umumnya
digunakan untuk mendeteksi dini masalah yang ada pada gigi dan mulut.
 Mencari gigi yang tidak berdiri di tempat seharusnya atau tidak dapat tumbuh keluar
di dalam gusi. Selain itu, rontgen gigi juga digunakan untuk menelisik posisi gigi
yang terlalu ramai dan rapat satu sama lain (gigi dempet).

6. TEKNIK PEMERIKSAAN
 Persiapan Pasien
- Lepaskan bahan kaca dan metalik pada bagian kepala dan leher
slayer, kalung tindik hidung, anting, kaca mata barang-barang lain yang dapat
diproyeksi kan pada gambar, seperti : alat bantu dengar, penjepit rambut,
permen karet, dll)
- Gigi palsu (seluruh atau sebagian)
- Jaket atau sweater dilepas
- Disarankan pasien menggunkaan apron selama pemeriksaan
 Posisi Pasien
- Pasien duduk atau berdiri dengan punggung tegak
- Kepala pasien diatur sedemikian rupa sehingga garis ala-tragus 5° dari sumbu
horisontal
- Atur MSP kepala pasien tegak lurus
- Masukkan bite blok antara gigi seri rahang atas dan bawah
- Suruh pasien meletakkan dagu di tempat dagu.
- Suruh pasien mengatupkan bibir, dan letakkan lidahnya berlawanan dengan atap
mulut
- Lihat profile index, jika angka pada kepala tidak sesuai dengan yang terbaca
pada bite blok holder, maka bayangan gigi akan kabur dan tampak lebih
horisontal.
 Posisi Objek:
Ketinggian chin rest diatur sampai IOML sejajar dengan lantai. Bidang oklusal turun
10 derajat dari belakang ke depan. MSP diatur segaris dengan garis tenga vertikal
dari chin rest. Tempatkan bite block di antara gigi depan pasien. Pasien diminta
menempelkan kedua bibir dan menempatkan lidah pada lingkaran langit mulut.
 CR:
Horisontal berputar dari kiri ke kanan

7. KRITERIA RADIOGRAF
 Mandibula tampak tanpa rotasi atau penyudutan yang diindikasikan dengan TMJ
pada bidang horisontal yang sama dan gambaran.
 Ramus dan gigi belakang magnifikasinya sama pada setiap sisi gambar, gigi depan
dan belakang tampak secara tajam dengan magnifikasi yang sama.

Anda mungkin juga menyukai