Anda di halaman 1dari 19

Dental Side Teaching- Odontektomi

KEPANITERAAN KLINIK BEDAH MULUT


RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI

DENTAL SIDE TEACING (DST)


MANADO, 13 Maret 2023

ODONTEKTOMI

Nama : Miranda Anggi Tambunan, S.KG


NIM 20014103013
Pembimbing : drg. Crista Gretasya Sekeon

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 1


Dental Side Teaching- Odontektomi

DENTAL SIDE TEACHING


ODONTEKTOMI

KASUS
Seorang pasien laki-laki berusia 23 tahun berdomisili di Minsel datang ke RSGM
PSPDG FK UNSRAT dengan keluhan utama adanya rasa tidak nyaman pada gigi
belakang kanan bawah. Dari pengakuan pasien, gigi tersebut seperti tumbuh miring
dan sering terselip sisa makanan sehingga sulit dibersihkan. Tidak ada gejala rasa
sakit yang dirasakan dan pasien ingin mencabut gigi tersebut.

Tanggal pemeriksaan : 20 Februari 2023


Gigi yang dirawat 48

Riwayat kesehatan penderita yang perlu diperhatikan:


- Riwayat penyakit menular : t.a.k
- Riwayat penyakit yang diidap penderita : t.a.k
- Riwayat alergi obat-obatan : t.a.k
- Tekanan darah : 120/80 mm/Hg

Keadaan ekstra oral:


- Pembengkakan : t.a.k
- Kelenjar limpa : t.a.k
- TMJ : t.a.k

Keadaan intra oral :


- Mukosa pipi : normal
- Mukosa palatum : normal

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 2


Dental Side Teaching- Odontektomi

- Mukosa dasar mulut/lidah : normal


- Mukosa faring/tonsil : normal
- Gingiva : normal
- Karang gigi : ada
- Poket : --
- Oklusi : normal (klas I Angel)

ODONTOGRAM

PE PE

PE PE

Keluhan utama: Rasa tidak nyaman pada gigi belakang kiri bawah karena tumbuh
miring, sering terselip sisa makanan dan pasien ingin mencabut gigi tersebut.

Gejala subjektif:
Rasa sakit (nyeri) tidak ada

Pemeriksaan objektif:
Perkusi (-), palpasi (-), Sondasi (-)

Diagnosis klinik:
Gigi 48— Distoangular impaction/ Class 2/ Level A

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 3


Dental Side Teaching- Odontektomi

Rencana perawatan:
Odontektomi : Pengambilan gigi impaksi dengan cara separasi

GAMBARAN KLINIS

Gambar 1. Foto intraoral gigi 48

GAMBARAN RADIOGRAFI PENUNJANG

Gambar 2. Foto radiografi panoramik

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 4


Dental Side Teaching- Odontektomi

ANALISIS FOTO PANORAMIK


Klasifikasi Nilai
Hubungan Rahang Distoangular 4
Kedalaman Level-A 1
Hubungan dengan Ramus Klas-II 2
Indeks Kesulitan Sedang 7

Keterangan:
Kesulitan minimal : 3-4
Kesulitan sedang : 5-7
Kesulitan sulit : 7-10
Jadi, gigi impaksi 48 mempunyai tingkat kesulitan sedang

TAHAP PERAWATAN
1. Pengisian rekam medik bagaian bedah mulut dan pengambilan foto intraoral serta
foto panoramik
2. Dental Side Teaching
3. Directly observational procedural skill (DOPS)
4. Case report session (CRS)

PROGNOSIS
Baik, karena indeks kesulitan sedang, tidak ada karies yang luas pada gigi, pasien
tidak ada kelainan sistemik, dan pasien kooperatif.

ALAT DAN BAHAN YANG DISEDIAKAN


- 1 set pakaian OK (pakaian, penutup kepala, masker, kacamata pelindung, lateks
glove, sendal)
- Handuk, lap meja, duk steril untuk pasien
- Diagnostik set standar (kaca mulut, sonde, ekskavator, pinset, eksavator)

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 5


Dental Side Teaching- Odontektomi

- Stetoskop/sfigmomanometer
- Nierbekken
- Syringe Disposable 3 cc
- Syringe disposable 5 cc (dua buah)
- Local Anaesthesia (Pehacaine/Lidokain HCL) 2 ampul
- Scalpel handle no.3& Blade No.15
- Raspatorium/molt periosteal elevator
- Flep retractor
- Straight handpiece serta bur tulang round dan fissure bur
- Surgical Forceps
- Mallet & Chisels
- Bein/Elevator
- Bone File
- Rongeur Forcep
- Bur Tulang
- Hemostat
- Cheek Retractor
- Needle Holder
- Pinset chirurgies
- Tang Molar RB
- Standard suture scissors
- Soft tissue scissors
- Cryer
- Periapikal kuret
- Suction Tip
- Suture needle
- Suture material/benang Jahit ( silk )
- Dappen glass
- Mangkok melamin

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 6


Dental Side Teaching- Odontektomi

- Kapas, tampon dan cotton pellet


- alkohol 70%
- Povidone Iodine
- Larutan saline/NaCl
- Hemiseal/hemospon
- Alvolgil
- Minosep Gargle
- BecomC @500mg (tablet)
- Asam mefenamat @500mg (tablet)
- Lincomicyn @500 mg (tablet)
- Asam traneksamat @500mg (tablet)
- Kalium diklofenak @50mg (tablet)

Gambar 3. Ilustrasi alat-alat yang akan digunakan

PERSIAPAN ODONTEKTOMI
1. Persiapan, meliputi persiapan mental, jasmani dan rohani
2. Kondisi pasien harus dalam kedaan sehat, tidak capek, serta tidak ada keluhan
nyeri.
3. Analisis foto radiografik yakni berupa foto panoramik
4. Penerapan prinsip sterilisasi, instrumentasi

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 7


Dental Side Teaching- Odontektomi

PENATALAKSANAAN ODONTEKTOMI
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada tindakan odontektomi.
2. Informed Consent
3. Pengukuran tekanan darah pasien
4. Asepsis (operator, asisten, dan pasien)
- Operator
Cuci tangan dengan cairan desinfektan, menggunakan perlengkapan bedah dengan
tepat (gaun, handscon, masker, topi menutupi rambut, sandal yang bersih)
- Pasien
Memasang duk steril pada pasien, desinfeksi intraoral menggunakan povidon
iodine 10% dengan gerakan sentrifugal serta ekstraoral menggunakan alkohol
70%.
5. Pengaplikasian anastesi topikal diikuti dengan melakukan anastesi blok
mandibular dan infiltrasi menggunakan cairan pehakain.
Prosedur anastesi blok mandibular :
- Perabaan yg dimulai dengan ujung jari menyusuri mukobukal fold vestibulum
oris kearah posterior hingga teraba peninggian tulang pada linea oblique
eksterna, jari digeser ke arah median hingga menemui cekungan yaitu
koronoid notch dengan ujung jari menunjuk kearah linea oblique interna.
- Posisi 1 : jarum dari arah kontralateral (melayang diatas c dan p1 regio gigi
yang tidak dianastesi) sampai menyentuh tulang setinggi 1 cm dari dataran
oklusal dengan bevel menghadap tulang.
- Setelah jarum di insersikan di depan linea oblique interna, posisi 2 : jarum
diposisikan kearah homolateral atau arah lurus pada region yg akan dianastesi
sedalam 5-6 mm untuk mencapai pterigomandibular space,
- Posisi 3 : jarum diinsersikan lagi pada posisi 1 tetapi tidak full , menyusuri
tulang di insersi sedalam 10-15 mm, lakukan aspirasi , bila negative maka
deponir sebnyak 1 cc utk n.alveolaris inferior

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 8


Dental Side Teaching- Odontektomi

- Jarum ditarik sedikit, tetapi masih di dalam mukosa, lakukan aspirasi , bila
negative maka deponir sebnyak 0,5 cc untuk n. lingualis, jarum ditarik
- Anastesi bukal gigi 38, jarum di insersikan pada mukobukal fold gigi 38
degan bevel menghadap tulang, lakukan aspirasi , bila negative maka deponir
0,5 cc untuk n. bukalis , jarum ditarik.

6. Pembukaan flap
Pada tahap ini akan dilakukan insisi untuk membuat flap. Flap yang akan
dibuat yakni dengan teknik full thickness (mukoperiosteum) dengan desain
triangular flap menggunakan scalpel.
Flap triangular lebih dikenal sebagai flap bentuk L. Flap ini mirip dengan
bentuk flap trapezium, tetapi perbedaannya terletak pada insisi vertical di bagian
bukal. Flap triangular merupakan suatu bentuk flap yang terdiri dari 2 garis insisi
yakni satu insisi horizontal di sepanjang tepi gingiva dan satu insisi vertikal. Pada
pembuatan insisi vertikal dapat berbentuk bidang tegak lurus maupun berbentuk
serong.

Prosedur ini dilakukan untuk memisahkan mukoperiosteal flap dan tulang.


Periosteal elevator/raspatorium diletakkan sampai berkontak langsung dengan
tulang melalui periosteum garis insisi.
Tujuan tahap ini ialah untuk mendapatkan lapang pandang yang baik, jalan masuk
alat yang cukup, dan trauma seminimal mungkin.

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 9


Dental Side Teaching- Odontektomi
Beberapa prinsip yang mendasari desain flap mukoperiosteal yaitu:
- Menyediakan ruang yang cukup bagi daerah yang akan dioperasi
- Dasar flap harus lebih besar daripada bagian ujung bebasnya sehingga
jaringan lunak mendapatkan suplai darah yang baik dan cukup setelah
penutupan luka
- Untuk menghindari pendarahan full thickness mukoperiosteal flap harus
ditinggikan.

- Insisi harus didesain sedemikian rupa sehingga flap dapat menutupi tulang
padat.
- Insisi harus bersifat continuous dan jangan terputus
- Desain flap harus diusahakan menghindari struktur anatomi yang penting
seperti nervus mentalis, foramen mentalis, pembuluh darah palatal, foramen
incisivus, nervus infraorbital, nervus lingualis, kelenjar submandibularis,
kelenjar parotis, pleksus vena hipoglosal, arteri bukalis, nervus fasialis, arteri
fasialis dan vena fasialis.
- Perluasan flap harus memberikan lapang pandang yang luas sehingga dapat
memudahkan akses pembedahan/ ukuran flap harus cukup besar dan jangan
terlalu kecil.
- Penempatan tepi flap harus diposisikan sekitar 3-4 mm dari tepi tulang yang
rusak agar proses penyembuhan pasca bedah tidak terganggu.
Tujuan tahap ini ialah untuk mendapatkan lapang pandang yang baik, jalan masuk
alat yang cukup, dan trauma seminimal mungkin.
Beberapa prinsip yang mendasari desain flap mukoperiosteal yaitu:
- Menyediakan ruang yang cukup bagi daerah yang akan dioperasi
- Dasar flap harus lebar sehingga jaringan lunak mendapatkan suplai darah yang
cukup setelah penutupan luka
- Untuk menghindari pendarahan full thickness mukoperiosteal flap harus
ditinggikan
- Insisi harus didesain sedemikian rupa sehingga flap dapat menutupi tulang padat.

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 10


Dental Side Teaching- Odontektomi

7. Pemotongan gigi
Pada kasus ini pengambilan gigi dilakukan dengan teknik in separasi dimana
pengambilan gigi impaksi dilakukan dengan menbuang sedikit tulang. Gigi
yang impaksi diambil sebagian-sebagian. Akan dilakukan pemotongan gigi 38
yang impaksi pada bagian servikal (cementoenamel junction) mahkota. Untuk
memudahkan pengeluaran mahkota gigi maka fragmen dibagian atas dibuat
lebih lebar dari bagian bawahnya, jadi pemotongan harus dibuat dengan
inklinasi kedistal. Canalis mandibular seringkali terletak didekat akar gigi
sehingga pemotongan tidak sepenuhnya menggunakan bur tetapi bagian
dentin di bawah dipatahkan dengan menggunakan cryer. Mahkota didorong
kearah distal selebar besar daerah pemotongan, hal ini akan memudahkan gigi
terungkit keatas. Sedangkan untuk bagian akar apabila tidak dapat dikeluarkan
dalam satu unit maka kemungkinan akan dipotong menjadi dua bagian secara
horizontal dan kemudian dikeluarkan satu persatu menggunakan elevator.
Tindakan pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari
fraktur dinding alveolar lingual atau tertembusnya bagian tersebut dengan bur
karena ada kemungkinan terjadi cedera n.lingualis. Tujuan tahap ini ialah
untuk menciptakan ruang yang bisa digunakan untuk mengungkit dan
mengeluarkan segmen mahkota atau sisa akar.

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 11


Dental Side Teaching- Odontektomi

Gambar 7. Ilustrasi pemotongan gigi yang akan dilakukan

8. Pembersihan luka/debridement
Setelah gigi impaksi diangkat langkah selanjutnya adalah pembersihan soket
dari semua debris maupun serpihan tulang dan benda asing yang mungkin
menggangu penyembuhan. Bagian tulang yang mengalami trauma oleh
penggunaan bur, tang, elevator atau instrument lain, lapisan superfacialnya
harus diambil karena akan menjadi nekrotik. Ujung yang tajam atau menonjol
yang dapat menimbulkan iritasi pada mukosa diatasnya, dihaluskan dan
jaringan dengan supply darah yang buruk harus diambil selanjutnya dilakukan
pembersihan dengan irigasi saline dan pembersihan secara mekanis
menggunakan periapikal kuret. Tulang hasil kuretase harus halus dan
pinggirannya tidak tajam dengan cara menghaluskan tulang yang tajam
menggunakan bone file.
9. Penjahitan
Pada tahap ini dilakukan pengembalian flap dengan penjahitan kombinasi
figure of eight dan terputus/interrupted. Penjahitan dimulai dari bagian
tengah region 48 terlebih dahulu kemudian diikuti bagian yang lainnya. Akan
dilakukan penjahitan dengan metode terputus/interrupted suture. Penjahitan
dibuat melalui attach tissue/perlekatan jaringan pada aspek posterior dari
M2. Diperkirakan 4 jahitan yang akan diperlukan untuk menutup flap/
disesuaikan dengan luas insisi yang dibuat. Jarum yang akan digunakan
berukuran 4-0 dan dengan bentuk melengkung serta benang dari bahan
nonresorbable.

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 12


Dental Side Teaching- Odontektomi

Adapun penjahitan menggunakan teknik interrupted ialah sebagai berikut:


- Penjahitan dimulai dengan meletakan jarum pada needle holder, yaitu pada
ujung needle holder.
Jarum dimasukan ± 3mm dari tepi luka kearah flap, untuk mencegah
robeknya flap maka tepi luka dipenetrasi jarum satu persatu. Benang dibuat
simpul yaitu simpul surgical. Setelah jarum dimasukan dari tepi luka maka
seperti pada gambar, terdapat bagian yang pendek. Needle holder
diletakkan diantara ujung-ujung benang.

- Bagian yang panjang diputar dua kali mengitari ujung needle holder.
Lingkaran- lingkaran tersebut diletakkan ditepi untuk membuat ikatan
(simpul) dan untuk menghindari kekusutan.

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 13


Dental Side Teaching- Odontektomi
- Bagian yang pendek dari benang dijepit dengan ujung dari needle holder

- Needle holder ditarik melalui lingkaran-lingkaran tadi dan ujung-ujung dari


benang sekarang berpindah tempat

- Simpul dikencangkan, putaran yang kedua pada simpul akan menjamin


simpul tidak akan berubah.

- Needle holder diletakkan lagi diantara dua benang dan bagian yang panjang
diputar dua kali disekitar beak dari needle holder, tanpa menarik seluruh
simpul.

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 14


Dental Side Teaching- Odontektomi

- Bagian yang pendek dijepit lebih ujung dari needle holder dan ditarik
melalui lingkaran-lingkaran yang dibuat.

- Simpul dikencangkan dan dua ujung benang berpindah tempat lagi.

Hal yang perlu diketahui bahwa penjahitan tidak boleh mengakibatkan tarikan
dari tepi luka yang dapat mengakibatkan kerusakan aliran darah dengan akibat
lanjut berupa nekrosis jaringan. Ataupun benang jahitan dapat merobek
mukosa dan menyebabkan terbukanya lagi daerah pembedahan.
Setelah itu berikan gigitan tampon yang telah dibasahi povidone iodine.
Instruksikan untuk menggigit tampon 30-60 menit. Tampon dapat diganti
dengan tampon steril sampai beberapa kali.

INSTRUKSI PASCA ODONTEKTOMI


Adapun hal-hal yang wajib diinstruksikan pada pasien setelah menjalani prosedur
bedah adalah sebagai berikut :
1. Instruksikan dan jelaskan pada pasien bahwa proses penyembuhan bergantung
dari ketaatan pasien dalam melaksanakan instruksi pasca bedah. Terangkan pula
bahwa kondisi yang biasa terjadi pasca pembedahan yakni rasa sakit, perdarahan,
dan pembengkakan
2. Instruksi meminum obat
Instruksikan pasien untuk rutin meminum obat yang telah diresepkan

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 15


Dental Side Teaching- Odontektomi
3. Tidak menghisap-hisap daerah luka
Instruksikan pasien agar tidak menghisap-hisap daerah luka karena akan
menghambat terjadinya proses penyembuhan. Instruksikan pula untuk tidak
sering membuang ludah maupun mengunyah permen karet
4. Istirahat
Setelah pembedahan, pasien harus beristirahat dan tidak melakukan pekerjaan
berat 1-2 hari.

5. Rasa sakit
Rasa sakit dan tidak nyaman mencapai puncaknya pada waktu kembalinya
sensasi. Untuk mengurangi rasa sakit tersebut, instruksikan untuk meminum
analgetik yang telah diresepkan setiap 4 jam bila perlu.
6. Perdarahan
Perdarahan ringan biasa terjadi pada 24 jam pertama. Perdarahan paling baik
dikontrol dengan menggunakan penekanan. Ingatkan pasien untuk menggigit
tampon/kasa.
7. Pembengkakan
Pembengkakan mencapai puncaknya kurang lebih 24 jam sesudah pembedahan.
Ini sering terjadi sampai 1 minggu. Bila terjadi pembengkakan, pasien
diinstruksikan untuk kompres dingin (kantung es) pada daerah wajah di dekat
daerah yang dioperasi
8. Makan dan minum
Instruksikan pasien untuk makan makanan yang lunak- lunak dan dingin (ice
cream, pudding, yogurt, milk, cold soup, orange juice).Hindari makanan keras
dan makan satu sisi dahulu.
9. Posisi Tidur
Instruksikan pasien untuk tidur dengan kepala agak dinaikkan yaitu dengan
diganjal dengan 1 atau 2 bantal tambahan. Ini dapat mengurangi/mengontrol
pembengkakan.

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 16


Dental Side Teaching- Odontektomi

10. Oral Hygiene


Lakukan sikat gigi seperti biasa namun tidak menyikat dengan tekanan yang
berlebih pada daerah yang dioperasi. Gunakan obat kumur mengandung
antiseptik selama 24 jam pertama hingga 3-4 hari kemudian.
11. Medikasi
Berikan antibiotik, analgesik-anti inflamasi, anti-perdarahan, vitamin dan obat
kumur antiseptik.

RESEP

No: XV

R/ Asam Traneksamat tab 500 mg No: X


S 2 dd 1 tab p.c p.r.n

R/ Kalium Diklofenak tab 50 mg No: X


S 2 dd 1 tab p.c p.r.n
R/ Becom C tab @500 mg No: VI

R/ No: I

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 17


Dental Side Teaching- Odontektomi

TAHAP KONTROL
1. Instruksikan pasien untuk kembali kontrol kondisi ekstra oral dan intra oral 3
hari post odontektomi. Tanyakan apa ada keluhan pasca operasi.
2. Jahitan dibuka 1 minggu post odontektomi. Dilakukan pemeriksaa kembali
dengan teliti meliputi penutupan luka dan keberadaan bekuan darah. Biasanya
pasien akan datang dengan kedaan OHIS yang buruk disebabkan kurangnya
pembersihan mekanis pada daerah tersebut karena adanya rasa sakit, sehingga
diinstruksikan untuk menggunakan obat kumur
3. Pasien diinstruksikan kembali untuk kontrol kedua 2 minggu post
odontektomi. Anamnesa dan tanyakan apakah ada keluhan.

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 18


Dental Side Teaching- Odontektomi

Miranda Anggi Tambunan| 20014103013 Page 19

Anda mungkin juga menyukai