Anda di halaman 1dari 6

Splinting

 Splint adalah alat yang digunakan untuk mengimobilisasi bagian yang sakit
atau luka

 Splint Periodontal adalah alat yang dipakai untuk memelihara atau


menstabilkan gigi yang goyang pada posisi fungsional

 Indikasi :

 Gigi goyang derajat 2 dan 3 Miller >>> hingga pasien dapat


mengunyah dengan nyaman
 Imobilisasi selama proses penyembuhan pasca perawatan perio
 Pasien deep bite dengan gigi depan goyang
 Gigi dengan root resection
 Gigi sandaran yang goyang
 Gigi yang goyang pasca perawatan ortho

 Kontraindikasi :
 Gigi goyang yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi
 Gigi goyang disertai peradangan jar. Periodontal atau trauma oklusi
primer
 Sisa akar
 Pasien dengan OH yg buruk??
 Anatomis gigi penjangkaran tidak sehat??

 Alat dan bahan: alat standar, wire cutter, needle holder, composite, wire
splinting 0,002 inch untuk anterior dan 0,005 inch untuk posterior.

 Prosedur perawatan:
 Siapkan alat bahan: alat standar, wire cutter, needle holder,
composite, wire splinting 0,002 inch untuk anterior dan 0,005 inch
untuk posterior.
 Persiapkan kawat mayor dan minor .
 Pasang kawat mayor terlebih dahulu lalu kawat minor dan
kencangkan menggunakan needle holder.
 Kelebihan kawat dipotong menggunakan wire cutter dan sisa
kelebihan kawat di tekuk menggunakan amalgam stopper.
 Beri komposit untuk menjaga kestabilan dan mencegah terlukanya
mukosa akibat kawat.

Hiperensitive Dentin

 Rasa sakit yang singkat dan tajam pada dentin terbuka sbg respon terhadap
stimuli termal, evaporatif, taktil, khemis, bukan disebabkan oleh kelainan
atau penyakit gigi lainnya.
 Penyebab terjadinya resesi gingiva yang paling sering adalah karena
kesalahan tehnik menyikat gigi dan trauma oklusi, faktor patologis adanya
penyakit periodontal, dan faktor fisiologis yang berhubungan dengan proses
penuaan.
 Resesi gingiva adalah bergesernya tepi gingiva ke arah apikal sehingga
permukaan akar terbuka.

 Indikasi:
 Gigi yang mengalami resesi gingiva (dentin yang terbuka)
 Gigi yang mengalami abrasi
 Gigi yang mengalami erosi
 Gigi yang mengalami atrisi
 Gigi yang mengalami abfraksi

 Kontraindikasi: Gigi yang sehat

 Jenis perawatan:
 Non infasif >>> bahan desensitisasi (pasta gigi, obat kumur, topikal)
 Invasif >>> penumpatan dengan resin, pulpektomi (PSA), bedah
periodontal

 Alat dan bahan:


Alat: alat standard, cotton pallet, microbrush,
Bahan: bahan topical (fluocal, sodium fluoride, strontrium chloride,
potassium nitrate, hidroksi apatit, dll) >>> 5%??

 Prosedur perawatan:
 Siapkan alat dan bahan: alat standard, cotton pallet, microbrush,
bahan topical (sodium fluoride, strontrium chloride, potassium
nitrate, hidroksi apatit, dll) >>> 5%??
 Isolasi daerah kerja menggunakan cotton pallet dan keringkan daerah
kerja menggunakan air0water syringe
 Oleskan bahan topical menggunakan microbrush secara searah pada
dentin yang terbuka selama 1-2 menit
 Setelah itu instruksikan pasien untuk tidak berkumur, makan dan
minum selama 1 jam

Root Planing

 Rootplaning adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menghilangkan sisa-


sisa kalkulus pada sementum dan bagian sementum yang nekrotik, sehingga
permukaan akar gigi menjadi bersih dan halus.

 Indikasi:
 Gigi yang memiliki kalkulus pada sementum
 Sementum yang nekrotik
 Kedalaman poket periodontal 3-4mm
 Gigi yang mengalami abfraksi

 Kontraindikasi:

 Pasien yang mengalami abses periodontal


 Kalkulus yang meluas hingga ke apical dan mucogingival junction

 Alat dan bahan: alat standard, instrumen scaling (kuret universal & gracey,
sickle, file, hoe, chisel)

 Prosedur perawatan:
 Kuret dipegang dengan menggunakan teknik modified pen grasp
 Masukkan kuret kedalam pocket secara pelan dengan sisi pemotong
(cutting edge) berkontak ke gigi sedangkan punggung alat berkontak
dengan jaringan dengan angulasi yang baik 45-90 derajat (ideal 70
derajat)
 Working end (sisi pemotong) harus berada dibawah deposit sehingga
efektif dalam pembersihan dan cutting edge tidak mengenai
permukaan akar atau jaringan gingiva.
 Mata pisau dapat digerakkan dalam arah horizontal, vertikal, oblik,
atau melingkar (circumferentially), atau dilakukan kombinasi
beberapa arah lakukan sampai permukaan gigi bersih

 Jenis Kuret:

 Kuret universal dapat digunakan pada semua daerah dan


sisi/permukaan sedangkan kuretkhusus hanya pada daerah dan sisi
tertentu.
 Sisi pemotong pada kuret universal ganda, sedangkan pada kuret
khusus tunggal.
 Kuret universal melengkung ke arah atas saja, sedangkan kuret khusus
melengkung ke arah atas dan samping.
 Kuret universal melengkung ke arah atas saja, sedangkan kuret khusus
melengkung ke arah atas dan samping.
 Permukaan mata pisau kuret universal tegak lurus (90o) terhadap
leher alat, sedangkan mata pisau kuret khusus membentuk sudut 70°
terhadap leher alat.
 Kuret Gracey:
 #1-2 gigi anterior bagian bukal/labial
 #3-4 gigi anterior bagian palatal/lingual
 #5-6 gigi anterior dan premolar
 #7-8 gigi posterior bagian bukal/labial
 #9-10 gigi posterior bagian palatal/lingual
 #11-12 gigi posterior bagian mesial
 #13-14 gigi posterior bagian distal
 #15-16 modifikasi #11-12

Gingivektomi

 Gingivektomi: eksisi / pengambilan jar gingiva, dengancara pengambilan


dinding lateral poket untuk menambah visibilitas & aksesibilitas untuk
mengangkat kalkulus dan menciptakan lingkungan yang baik untuk proses
penyembuhan gingiva, dan restorasi kontur fisiologis gingiva
 Ada teknik manual, electro surgery (perdarahan minim dan hasil kontur lebih
baik), laser (penyembuhan lebih lambat daripada manual) , chemosurgery
(jarang digunakan dan tdk direkomendasikan)

 Indikasi:
 Menghilangkan poket supraboni, dengan dinding poket fibrous dan
keras.
 Menghilangkan pembesaran gingiva.
 Menghilangkan abses gingiva supraboni.

 Kontraindikasi:
 Dibutuhkannya bedah tulang atau pemeriksaan bentuk tulang dan
morfologi.
 Posisi dasar poket lebih ke apikal dari mucogingival junction.
 Pertimbangan estetik, terutama bagian anterior maksila.

 Alat dan Bahan:


 Alat: Alat standar, pocket marker, scalpel no 11/12, pisau kirklan,
pisau orban, Pinset chirurgis, Gunting jaringan, Bur diamond, Scaler,
Kuret Gracey, Syringe/spuit, Glass plate dan semen spatel
 Bahan: Betadine, NaCl fisiologis 0,9%, anastesi, periodontal pack,
kapas, tampon

 Prosedur perawatan:
 Diawali dengan anastesi
 Eksplorasi poket pada setiap permukaan dan ditandai dengan
penanda poket.
 Insisi permk fasial & lingual dgn pisau Kirkland dan Pisau Orban utk
menambah insisi bag interdental, Alat tambahan: pisau Bard-Parker
#11 atau #12, gunting.
 Insisi dimulai dari bagian apikal gingiva yg membesar menuju ke
koronal sampai titik antara dasar poket dan puncak tulang alveolar.
 Insisi dilakukan secara kontinyu / terputus. Insisi harus dibevel dengan
sudut 45o terhadap permukaan gigi.
 Posisi pisau Kirkland dan pisau Orban membetuk sudut 45derajat
terhadap sumbu panjang gigi
 Dinding poket yg telah terpotong dibuang, dan area permukaan akar
yg terbuka diperiksa dengan seksama.
 Lakukan skeling & root planing pada permukaan akar yg terbuka utk
membuang kalkulus & sementum nekrotik. Sisa jaringan granulasi
yang tertinggal dapat dibuang menggunakan kuret/gunting.
 Area yg telah diinsisi ditutup dengan periodontal dressing; menutupi
permukaan bukal & lingual.
 Instruksi pasca op
 Periodontal dressing dilepas setelah 10-14 hari → gigi dibersihkan &
dipoles.
 Permukaan akar diperiksa kembali, kalkulus & jar granulasi yg tersisa
dibersihkan.

 Cara bikin periodontal pack


 Periodontal pack (Coe-pack) disiapkan dgn mencampurkan pasta
accelerator dan base (1:1) hingga homogen dgn semen spatel.
 Periodontal pack direndam dalam NaCl, tunggu 1-2 menit.
 Sesuaikan ukuran pack dgn luas daerah operasi.
 Letakkan pack pd gingiva, mengikuti kontur margin gingiva dan
interproksimal.
 Seluruh daerah operasi ditutup dgn periodontal pack tanpa
mengganggu oklusi dan daerah perlekatan otot.

Kuretase

 Prosedur pengerokan dinding poket untuk mengambil jaringan granulasi dan


sementum mekrotik yang bertujuan untuk mendapat perlekatan kembali.

 Indikasi:
 Untuk tindakan pendahuluan sebelum flap
 Pada kasus poket suprabony yang dangkal & infrabony yg moderate.
 Pada pasien usia lanjut yang tidak mungkin diflap
 Pocket periodontal 3-5mm

 Kontraindikasi:
 Fibrotic gingiva.
 Pocket yang menyempit dan dasarnya tidak rata
 Keterlibatan furkasi
 Pasien dengan kelainan sistemik spt diabetes
 Alat dan Bahan:
 Alat: Alat standar, Kuret Gracey, Syringe/spuit, Glass plate dan semen
spatel
 Bahan: Betadine, NaCl fisiologis 0,9%, anastesi, periodontal pack,
kapas, tampon??

 Prosedur perawatan:
 Kuret dipegang dengan menggunakan teknik modified pen grasp
 Masukkan kuret kedalam pocket secara pelan dengan blade
menghadap dinding & dasar poket dengan angulasi yang baik >90
derajat

 dilakukan pengerokan sepanjang jaringan lunak, biasanya dalam


stroke horizontal.
 Irigasi dilakukan untuk mengairi daerah agar menghilangkan kotoran
dan tekan jaringan pada permukaan gigi lembut yang memungkinkan
perdarahan dan adaptasi jaringan lunak pada permukaan akar.
 Pada beberapa kasus, dapat dilakukan penjahitan dan penerapan
periodontal pack

Anda mungkin juga menyukai