Anda di halaman 1dari 30

PROSEDUR SPLINTING

FIBER-REINFORCED COMPOSITE
KELOMPOK E

Anindita Permata (201611101056)


Septiana Dwi R (201611101057)
Nurina Dyah Ayu (201611101067)
Nila Khurin’in (201611101072)
Instagram
SKENARIO

Seorang pasien wanita berusia 47 tahun datang ke dokter gigi 7 hari setelah perawatan
Scaling Root Planing. Pasien merasa gigi depannya goyang dan terasa tidak nyaman saat
mengunyah. Pemeriksaan ekstraoral tidak ada abnormalitas dan pemeriksaan intraoral
didapatkan peradangan gingiva hampir di semua regio, gigi goyang derajat 2 pada gigi 31,
32, 41, dan 42 dengan kedalaman poket 4-5mm, serta terjadi resesi gingiva sebesar 2mm.
Aspek Penilaian
Cuci tangan 6 langkah sesuai WHO dan persiapan pemakaian APD
(donning)

Desain dan Abutment

Persiapan

Posisi pasien dan posisi operator

Prosedur splinting

Instruksi pasca splinting

Pelepasan APD (doffing)


Cuci tangan 6 langkah WHO
Persiapan Pemakaian APD (Donning)
Step Donning menurut WHO (Level 2):
Step Donning menurut WHO (Level 3):
Desain dan Abutment
Penentuan derajat kegoyangan, derajat kegoyangan gigi menurut Miller yaitu:

1. Mobilitas no. 1 : Tanda awal yang dapat dikenal dari pergerakan gigi lebih dari normal
2. Mobilitas no 2 : Adanya pergerakan mahkota pada gigi hingga 1 mm ke arah manapun
3. Mobilitas no 3 : Adanya pergerakan mahkota pada gigi lebih dari 1 mm ke arah manapun
atau terjadi rotasi pada mahkota gigi di soketnya atau terdapat depresi secara vertical
(Newman dkk, 2019).

Jumlah gigi yang goyang:

Memastikan jumlah gigi yang goyang kemudian melibatkan gigi yang tidak goyang.
Prinsipnya, dengan mengikat beberapa gigi menjadi satu kesatuan sehingga tekanan dapat
didistribusikan ke semua gigi yang displinting.
Desain dan Abutment
Menentukan abutment:

Jumlah daerah membran periodontal gigi penyangga harus sama atau


melebihi gigi yang akan diganti

Panjang perlekatan membran periodontal gigi penyangga setidaknya harus


setengah atau dua pertiga dari perlekatan akar normalnya (Kathariya dkk,
2016)
Desain dan Abutment

PADA SKENARIO
Derajat kegoyangan: 2 pada gigi 31, 32, 41, 42
Gigi yang displinting: gigi 31, 32, 33, 34, 41, 42, 43, dan 44
Persiapan
Persiapan pasien (informed consent)

Persiapan alat dan bahan splinting alat dasar lengkap

• kaca mulut, pinset, sonde half moon, excavator, probe UNC 15)
• Etsa asam fosfat 37%, bonding, komposit, fiber strands, articulating paper
• Bahan pulas gigi (pumice dan cryt) arkansas white stone, round bur diamond, high
speed, low speed, US dan tips, gunting fiber, filling instrument, aplikator etsa dan
bonding
• Cotton pellet, kasa tampon, cotton roll, tissue
Menata alat-alat dasar dan scaling root planing dalam satu arah dengan
ujung kerja menghadap ke operator dengan dialasi taplak meja dan
disiapkan lap dada pasien

Mempersiapkan tempat kumur pasien yang airnya sudah diberi antiseptic


(konsenterasi povidon iodine 1%)
Posisi pasien Posisi operator
• Duduk dengan nyaman
• Duduk atau berbaring sesuai lokasi • Telapak kaki rata di lantai
daerah kerja • Paha sejajar lantai
• Punggung tetap lurus
• Rongga mulut dekat dengan siku • Kepala tegak
istirahat operator:

o Rahang Atas, berbaring dengan


dagu sedikit diangkat

o Rahang Bawah, duduk dengan


dagu diturunkan sampai mandibula
sejajar lantai untuk permukaan
lingual anterior
Prosedur
Splinting
1. Pemulasan
a. Memasang rubber cup pada low speed contra angle dengan pinset
dengan cara membuka kunci dan menutup kunci kembali dan dicek
dengan menarik rubber cup menggunakan pinset
b. Melarutkan pumice dengan air menggunakan cotton pellet dan pinset
hingga berbentuk pasta
c. Memulas gigi menggunakan pasta pumice dengan cotton pellet dan
pinset dan dipulas dengan rubber cup yang telah terpasang di
lowspeed dengan ujung rubber cup menempel pada permukaan gigi
d. Mengganti rubbercup dengan bristle brush menggunakan pinset
pada low speed contra angle dengan cara membuka kunci dan
melepas rubbercup, mengganti dengan bristle brush hingga berbunyi
klik dan menutup kunci kembali kemudian dicek dengan menarik
bristle brush menggunakan pinset
e. Melarutkan cryth dengan air menggunakan cotton pellet dan pinset
hingga berbentuk pasta
f. Mengulaskn gigi menggunakan pasta cyrth dan cotton pellet dan
pinset dan dipulas dengan bristlebrush yang telah terpasang di
lowspeed dengan ujung bristlebrush menempel pada permukaan gigi
g. Pasien diinstruksikan berkumur
2. Pengecekan Oklusi

a. Pasien dilatih melakukan oklusi sentris dengan cara


menelan ludah dengan posisi semi supine dan operator
membimbing dengan cara memegang dagu pasien dari
depan (posisi jam 7-8) sampai benar
b. Ditelaah menggunakan articulating paper, apabila
terdapat penebalan spot pada gigi dapat
diasah/selective grinding dengan diamond round bur
dan dipulas dengan Arkansas white stone (round).
c. Apabila tidak terdapat spot tebal, maka tidak dilakukan
pengasahan.
3. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll dan suction

4. Pembuatan groove
Dilakukan dengan cara preparasi permukaan lingual gigi di insisal cingulum sepanjang setengah
mesiodistal gigi 34 hingga setengah mesiodistal gigi 44 sedalam 0,5mm dengan lebar 2mm (bridge
fiber) atau 1mm (strand fiber) menggunakan round bur kemudian diirigasi dan dikeringkan

5. Pengukuran panjang kerja dengan dental floss


Dilakukan dengan cara:
a. Menempatkan dental floss di permukaan lingual (setengah mesiodistal gigi 34
hingga setengah mesiodistal gigi 44) ujung floss harus menutupi 1/2 lebar gigi
penyangga.
b. Dental floss dipotong sesuai panjang kerja,
c. Direndam dengan alcohol 70% dan dikeringkan menggunakan tissue dan diletakkan
pada glassplate.
d. Memotong fiber sesuai dengan panjang dental floss menggunakan gunting fiber dan
dibasahi dengan bonding menggunakan microbrush.
6. Mengeringkan 7. Aplikasi etsa pada
9. Aplikasi selapis tipis
daerah kerja dengan enamel gigi (insisal 8. Aplikasi bonding
flowable komposit
tampon cingulum)
pada permukaan
selama 30 detik kemudian
enamel yang telah pada daerah yang
dibilas dengan water spray
dietsa termasuk telah diberi bonding.
lalu dikeringkan dengan air
daerah proksimal
spray pada three way
dan dilightcure
syringe sampai terlihat
selama 10 detik.
putih
10. Fiber yang telah dipotong
dan dibasahi dengan bonding 12. Aplikasi resin
diletakkan pada derah kerja composite
yang telah diberi flowable menggunakan PFI di
komposit menggunakan pinset atas fiber dan diratakan
ditekan-tekan dengan PFI dengan microbrush
sehingga tertanam di dalam (applicator bondig). di-light
cure pada masing-masing
komposit dan disesuaikan
gigi 20 detik.
dengan gigi. Adaptasikan
menggunakan aplikator bonding
13. Pengecekan oklusi kembali
(articulating paper), apabila terdapat
11. Penyinaran dilakukan penebalan spot pada gigi yang
bertahap masing-masing gigi displinting dapat diasah dengan
selama 20 detik diamond round bur dan dipulas
dengan Arkansas whitestone
(round). Apabila tidak terdapat spot
tebal, maka tidak dilakukan
pengasahan.
KIE Pasca Splinting
1. Pasien menjaga kebersihan rongga mulut dengan sikat gigi 2x sehari
2. Menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut
3. Instruksi menghindari makan makanan yang keras
4. Pasien menjaga splint tetap baik/tidak lepas
5. Menjelaskan pada pasien bahwa perawatan splinting merupakan perawatan penunjang, karena
penyebabnya masih belum dihilangkan, sehingga masih memerlukan perawatan lanjutan yaitu
pembersihan pada kantong gusi
6. Kontrol 7 hari kemudian untuk melakukan tindakan pembersihan kantong gusi
7. Menanyakan feedback kepada pasien
Langkah Doffing
Langkah Doffing

1. Cuci tangan 6 langkah

2. Melepas sarung tangan luar


• Mencubit bagian luar handscoon di daerah pergelangan tangan lalu tarik
sampai bagian dalam ada di luar. Pegang di dengan tangan kanan. Cubit
bagian dalam handscoon tangan kanan lalu tarik sampai bagian dalam ada
diluar. Lipat dan buang ke tempat sampah infeksius
3. Cuci tangan 6 langkah

4. Lepas face shield

5. Cuci tangan 6 langkah

6. Lepas topi bedah


• Selipkan jari ke dalam topi bagian dalam lalu cubit dan lepas sampai bagian
dalam ada di luar. Lipat topi dan buang ke tempat sampah infeksius
7. Cuci tangan 6 langkah

8. Melepas gown
• Pegang bagian dalam gown belakang lalu lepas bagian lengan. Tarik sampai gown
bagian dalam ada di luar. Lipat lalu letakkan di tempat baju kotor.
9. Cuci tangan 6 langkah

10. Lepas masker


• Pegang tali lalu tarik ke sambil pertahankan bagian depan. Pegang bagian dalam
masker lalu lipat dan buang ke tempat sampah infeksius
11. Cuci tangan 6 langkah

12. Lepas sarung tangan dalam


• Mencubit bagian luar handscoon di daerah pergelangan tangan lalu tarik sampai
bagian dalam ada di luar. Pegang di dengan tangan kanan. Cubit bagian dalam
handscoon tangan kanan lalu tarik sampai bagian dalam ada diluar. Lipat dan
buang ke tempat sampah infeksius
12. Cuci tangan 6 langkah
Step Doffing menurut WHO (Level 2)
Step Doffing menurut WHO (Level 3)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai