Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yasmin Regita Anjani

NIM : 20/472549/KG/12296
(Pekerjaan baru)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMASANGAN RUBBER DAM DAN INLEI LOGAM KELAS II

A. Rubber Dam
 Indikasi : Pemasangan rubber dam dilakukan untuk mengisolasi area kerja agar tetap
kering, terhindar dari kontaminasi saliva dan mikroorganisme, serta mencegah masuknya
instrumen serta alat atau bahan yang digunakan kedalam rongga mulut. Indikasi dari
inlei logam kelas II digunakan untuk karies yang melibatkan area yang luas dan
melibatkan kontak proksimal, serta pada gigi dengan tekanan oklusal yang berat.
 Persiapan Alat dan Bahan
1. Rubber dam sheets
2. Rubber dam punch
3. Rubber dam forcep
4. Rubber dam clamps
5. Rubber dam holder / frame
6. Rubber dam template /stamps
7. Dental floss
 Tahap
1. Penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan yaitu dengan
pemasangan rubber dam serta tujuan dilakukannya pemasangan rubber dam
2. Memilih clamp yang sesuai dengan ukuran gigi, kemudian dicobakan pada gigi.
3. Melubangi rubber dam sheet dengan menandai lokasi gigi yang akan diisolasi dan
membuat lubang dengan rubber dam punch.
4. Rubber sheet yang sudah dilubangi di pasangkan pada frame dan di kaitkan
dengan menggunakan clamp (untuk gigi posterior, clamp di pasang terlebih
dahulu kemudian di lanjutkan pemasangan rubber sheet dan frame).
5. Lewatkan dental floss pada area kontak sehingga rubber sheet dapat dengan
mudah terpasang dan beradaptasi dengan baik pada area tersebut.
6. Cek pernapasan pasien.
7. Gigi dikeringkan dan olesi dengan antiseptic.
8. Pasang saliva ejector.
9. Saat melepas rubber dam sekaligus dilepas clamp, sheet dan frame
B. Inlei Logam Kelas II
 Indikasi :
1. Karies luas melibatkan permukaan oklusal dan proksimal, yang tidak
memungkinkan untuk direstorasi secara direct (komposit/amalgam) karena
dikhawatirkan restorasi akan patah/ lepas
2. Kerusakan gigi atau karies meliputi permukaan oklusal dan proksimal gigi
posterior dan hanya mengenai sebagian cusp saja
3. Karies proksimal pada gigi posterior yang luas, melibatkan buccal dan lingual
line angle
 Kontraindikasi :
- Kavitas yang sangat kecil
- Pasien dengan oral hygiene yang buruk
- Pasien dengan insidensi karies yang tinggi
- Kondisi periodontal buruk
- Pasien muda dibawah 10 tahun (kurang kooperatif, perlu lebih dari sekali kunjungan)
- Apabila estetik menjadi pertimbangan utama
- Karies luas melibatkan permukaan oklusal, proksimal, dan tonjol
- Karies ekstensif pada permukaan fasial, lingual, dan/atau beberapa permukaan
sekaligus
 Pemeriksaan Penunjang : radiografi periapikal (bila perlu)
 Alat dan bahan :
a) Alat
- Diagnostic set
- Handpiece
- Air-water syringe
- Round metal bur
- Flat end tappered fissure bur
- Fissure bur
- Flame diamond bur
- Rubber bowl, spatula, sendok cendak
- Crownmess dan waxmess
- Glass plate dan spatula
- Okludator
- Bunsen
b) Bahan
- Cotton pellet dan cotton roll
- Inlay wax
- Kawat sprue
- Gips stone
- Alginat
- Serbuk zinc phosphat
 Prosedur Kerja :
A. Prosedur Persiapan
1. Persiapan lingkungan kerja berupa disinfeksi dan sterilisasi
2. Persiapan operator dengan mencuci tangan dan pemakaian APD level 2 (baju
scrub, headcap, masker bedah, gown, dan faceshield)
3. Perkenalan diri sebagai operator yang akan merawat dan penjelasan prosedur
kerja kepada pasien
4. Atur posisi pasien dan operator dengan posisi ergonomis, pemasangan
polybib, dan sediakan gelas kumur pasien
5. Indikasi tindakan : CE (+), perkusi (-), palpasi (-)
6. Meminta informed consent dari pasien terkait tindakan yang akan dilakukan.
B. Prosedur Kerja
1. Oral profilaksis (pembersihan gigi menggunakan air dan pumice untuk
menghilangkan plak dan debris)
2. Outline form mengikuti seluruh daerah yang mengalami kerusakan (sampai batas
email yang masih di dukung oleh dentin). Selain itu, dalam pembuatan outline
form preparasi perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu tidak melebihi line angle,
diletakkan pada area imun karies, serta melibatkan pit dan fissure.
3. Penghilangan jaringan karies dengan bur bulat metal.
4. Selanjutnya, membuat kedalaman awal ±1,5 mm dengan flat end tapered fissure
bur dan posisi bur paralel terhadap aksis panjang gigi. Selanjutnya dilakukan
perluasan preparasi pada oklusal (mempertahankan kedalaman 1,5 mm) dan
posisi bur tetap paralel dengan aksis gigi. Dilanjutkan dengan perluasan ke arah
kontak area gigi pada sisi lain. Bentuk kavitas dibuat sedikit divergen ke arah
oklusal dibentuk menggunakan flat end tappered bur dan pulpal wall datar untuk
memudahkan pemasangan inlay.
5. Pembuatan preparasi dovetail bagian oklusal gigi dan didapatkan hubungan
dengan bagian proksimal disebut isthmus. Lebar isthmus tidak lebih dari ¼ jarak
interkuspid.
6. Axiopulpa line angle dibuat tajam dan axiogingival line angle dibuat groove
7. Bevel dibuat pada cavosurface margin serta axiopulpal line angle dengan lebar
bevel 1 mm dan membentuk sudut 45o terhadap permukaan menggunakan fissure
bur.
8. Menghaluskan bagian yang tajam menggunakan fissure bur
9. Kavitas dibersihkan menggunakan cavity cleanser dan bilas air kemudian
keringkan menggunakan cotton pellet
10. Pencetakan hasil preparasi menggunakan sendok cetak dengan ukuran yang
sesuai dan menggunakan bahan cetak hydrocolloid impression material (alginat),
kemudian diisi dengan gips stone sehingga diperoleh cetakan positif
11. Model malam dibuat secara indirect pada die yang didapatkan dengan inlay wax.
12. Malam inlei dilunakkan di atas lampu spirtus kemudian ditekan ke kavitas hingga
penuh, serta dibentuk mengikuti anatomi gigi.
13. Tusukkan kawat sprue pada titik kontak atau di daerah yang paling tebal,
kemudian ditarik keluar ke arah vertikal.
14. Menanam model dalam moffle
15. Pengepasan inlei dilakukan dengan memotong spure menggunakan bur
karborundum, jika ada gelembung logam dihilangkan dengan bur (bagian dalam
inlei tidak di bur). Disinfeksi kavitas, kemudian inlei dicobakan dalam kavitas,
harus stabil, tidak goyang, hubungan tepi baik, tidak ada trauma oklusi, serta
bagian proksimal tidak overhanging.
16. Pemolesan dilakukan dengan menghasulkan inlei dengan bur finishing dan
dipoles dengan pasta pumice.
17. Insersi inlei dengan mengoleskan semen zinc fosfat pada bagian dalam inlei dan
dinding kavitas, kemudian ditekan hingga semen mengeras.

Anda mungkin juga menyukai