Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perawatan konservasi gigi adalah tindakan perbaikan yang dilakukan pada

gigi untuk mengembalikan bentuk struktur gigi. Perawatan kenservasi gigi

tersebut terdiri atas perawatan operative dentistry dan perawatan endodontik.

Dalam melakukan perawatan operative dentistry dan perawatan endodontik harus

bia mempertahankan daerah kerja karena banyak sekali masalah-masalah yang

ditemukan. Gigi yang dibasahi saliva, lidah yang mengganggu penglihatan, bahan

kimia dan instrumen yang tertelan, gingival dan mucosa yang berdarah, tuntutan

hukum yang terjadi di berbagai daerah akibat tindakan yang kurang berhati-

hatimerupakan beberapa masalah yang sering dihadapi dan harus diatasi sebelum

melakukan perawatan dengan teliti dan tepat. Agar diperoleh daerah kerja yang

bersih dan kering serta memberikan banyak keuntungan bagi pasien yang

dirawat, operator dan memperkecil kerugian yang dapat terjadi pada waktu

bekerja.

Salah satu metode modern dapat dipergunakan untuk mengisolasi daerah

kerja antara lain, mempergunakan RUBBER DAM atau nama lain isolator karet

(bendungan karet) diperkenalkan oleh Stanford Christie Barnum, seorang

dokter gigi di New York pada abad ke-19 pada tahun 1863. Penemuan itu

didukung oleh Dr. C. E. Francis dengan memberitahukan kepada teman sejawat

satu profesinya untuk belajar.


B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu pengertian isolator karet ?

2. Apa saja pemilihan bahan untuk isolasi daerah kerja ?

3. Bagaimana pembuatan lubang pada isolator karet ?

4. Apa saja persiapan untuk mengisolasi daerah kerja ?

5. Bagaimana cara pemasangan isolator karet ?

6. Bagaimana stabilisasi karet ?

7. Bagaimana cara membuka isolator ?

8. Apa saja keuntungan dari pemakaian isolator karet ?

9. Apa saja kerugian dari pemakaian isolator karet ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian isolator karet

2. Untuk mengetahui apa saja pemilihan bahan isolasi daerah kerja

3. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan lubang pada isolator karet

4. Untuk mengetahui apa persiapan untuk mengisolasi daerah kerja

5. Untuk mengetahui cara pemasangan isolator karet

6. Untuk mengetahui cara stabilisasi karet

7. Untuk mengetahui cara membuka isolator

8. Untuk mengetahui keuntungan dari pemakaian isolator karet

9. Untuk mengetahui kerugian pemakaian isolator karet


BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN

Isolasi daerah kerja merupakan suatu keharusan. Gigi yang dibasahi saliva, lidah

yang mengganggu pengkihatan dan gingiva yang berdarah adalah sedikit dari

masalah yang harus diatasi sebelum kerja yang diteliti dan tepat dapat dilakukan.

Beberapa metode dapat digunakan untuk mengisolasi daerah kerja :

 Evakuasi kecepatan tunggi (HVE)

 Saliva ejektor

 Gulungan kapas dan Isolator karet

Saliva ejektor dan Evakuator kecepatan tinggi memiliki perbedaan :

SALIVA EJEKTOR EVAKUATOR KECEPATAN

TINGGI ( HVE )
Diameter 4 mm Diameter 10 mm
Untuk menghisap saliva yang Untuk menyerap semua air dan

tertumpuk didasar mulut debris dari daerah kerja


Dibiarkan tergantung didasar mulut Dioperasikan oleh asisten dokter

gigi

2. PEMILIHAN BAHAN
a. Isolator Karet ( RUBBER DAM )

Bahan ini harus baru. Setelah dalam 2-3 tahun dalam rak, isolator mudah

berubah dan mudah koyak bila tetarik di atas gigi. Karena warnanya harus

kontras dengan warna gigi yang putih, dipilih warna yang gelap karena

lebih efektif. Ukuran standar untuk anak-anak adalah 5x5 inci dan untuk

dewasa adalah 6x6 inci.

Isolator karet tersedia dalam berbagai ketebalan : tipis (0,15 mm), sedang

(0,20 mm), tebal (0,25 mm), ekstra tebal (0,30 mm), khusus ekstra tebal

(0,35 mm). Keuntungan isolator karet yang tipis adalah mudah dipasang

dan memberikan rasa nyaman pada pasien, sedangkan keuntungan isolator

karet yang tebal adalah kemamapuannya menarik jaringan lunak dan daya

tahannya terhadap goresan bur gigi.

b. Klem

Suatu klem dapat memiliki 4 sayap proyeksi, 2 di lateral dan 2 di anterior,

karena ditujukan untuk menahan menahan karet agar tidak menutupi

daerah kerja, sayap-sayap ini seringkali menghalangi penempatan retainer

matriks dan instrumen-instrumen lainnya ketika bekerja.

c. Pelumas

Isolator karet lebih mudah dipasang bila digunakan pelumas. Bila

pelumasnya dapat larut dalam minyak dan dapat larut dalam air akan

berpenetrasi dan denga cepat menyebabkan karet menjadi rusak.

d. Handuk
Handuk digunakan untuk kenyamanan pasien. Keringat dan saliva yang

keluar mudah di blok oleh handuk untuk memisahkan isolator dari kulit.

e. Pemegang isolator karet

Isolator karet harus ditarik untuk mendapatkan akses yang luas ke rongga

mulut. Ada berbagai type dan desain pemegang isolator karet. Pada

dasarnya meliputi ; a) traksi servikal, dengan strap di sekeliling kepala

atau leher, atau b) rangka fasial yang menghasilkan tarikan

sirkumferensial di sekeliling mulut itu sendiri.

3. PEMBUATAN LUBANG ISOLATOR KARET

Lubang-lubang dibuat untuk mempertegas kurvatur rahang dan diberi jarak sesuai

dengan jarak di antara gigi-gigi. Untuk memastikan keseragaman batas-batas

karet setelah pemasangan, 2 tanda utama harus diingat. Pertama, untuk

pemasangan rahang atas, gigi gigi insisivus harus terletak 1 inci dari batas atas.

Kedua, untuk pemasangan rahang bawah, lubang yang paling posterior sedikit ke

kanan atau ke kiri dari pusat karet Buat lubang gigi dalam jumlah cukup banyak

pada pemasangan isolator karet untuk prosedur-prosedur operatif. Gigi yang

menonjol keluar melalui karet memberikan akses pada operator, menarik bibir

dan memberikan sejumlah gigi anterior kering yang berfungsi sebagai tempat

tumpuan jari.

Pemasangan posterior harus mancakup dari M1 atau M2 ke caninus di

seberangnya. Klem diletakkan satu gigi lebih ke distal dari gigi yang sedang
dikerjakan. Dalam memasang isolator karet, ada tiga langkah yang dilakukan :

persiapan, pemasangan, dan stabilisasi.

4. PERSIAPAN ISOLASI DAERAH KERJA

Penyiapan bahan-bahan dan inspeksi gigi-gigi adalah hal yang penting.

Peralatan :

1. Peralatan dasar : kaca mulut, sonde, penjepit kapas, plastis

instumen.

2. Pelubang isolator karet

3. Tang klem isolator karet

4. Isolator karet yang telah ditandai untuk dilubangi

5. Pemegang isolator karet

6. Handuk isolator karet

7. Dua potong pita gigi

8. Pelumas karet

9. Saliva ejektor

10. Gunting

11. Klem R-D

Kalkulus dan debris lainnya dibersihkanm, titik kontak diperiksa

dengan melewatkan pita gigi dan sudut-sudut tajam dari email

yang dapat mengoyakkan isolator karet dibuang. Klem yang akan


digunakan telah dicoba ke gigi dan telah diuji untuk memastikan

agar klem tidak lepas. Pita gigi harus dikaitkan ke busur sebagai

jaminan agar klem tidak lepas. Pasien juga diberi pelumas seperti

browfax ke bibir, terutama pada sudut bibir.

5. PEMASANGAN ISOLATOR KARET

Urutan yang dianjurkan :

1. Pemasangan klem

2. Pemberian pelumas pada karet

3. Pemasangan karet ke gigi distal dan klem termasuk semua sayap

4. Pemasangan handuk isolator karet

5. Pemasangan pemegang. Suatu tanda identifikasi dalam bentuk lubang

dibuat pada sudut kanan bawah dan karet untuk patokan dalam

mengorientasikan karet sebelum pemasangan pemegang.

6. Karet kemudian ditarik ke gigi seberangnya. Biasanya gigi caninus atau

premolar

7. Bekerja dari gigi ini kebelakang klem, karet ditarik dengan ibu jari pada

permkaan labial dan jari jari telunjuk pada permukaan lingual. Untuk

membantunya, kuku ibu jari dari tangan lain dapat digunakan.

8. Pita gigi sekarang digunakan untuk melewatkan karet melalui satu atau

dua titik kontak yang tersisa


6. STABILISASI KARET

1. Gunakan klem isolator karet, tentu saja untuk memegang ujung distladari

karet sekeliling gigi paling posterior. Kadang perlu menggunakan klem

lain untuk menahan karet sekeliling caninus atau premolar perama pada

sisi rahang yang berlawanan. Ini dapat dicegah dengan menggunakan

sepotong “pipa karet” yang lebar yang diambil dari sudut karet. Menahan

dan menariknya untuk mendapat sepotong pita gigi dan melewatkannya

melalui titik kontak caninus dan premolar pertama. Tegangan yang

dilepaskan akan memungkinkan karet mengikat kembali dan dengan kuat

memeluk gigi pada embrasure gingiva untuk mencegah isolator karet

lepas dari antara gigi-gigi.

2. Pemeriksaan pada karet yang mengelilingi gigi yang di klem dapat

menunjukkan suatu sayap yang tidak dilingkari oleh karet atau beberapa

jaringan gigi distal yang dimasukkan diantara gigi. Manipulasi karet

dengan jari atau instrumen plastic dapat dengan mudah membetulkan

posisi karet untuk memblokir masuknya cairan mulut.

3. Invaginasi karet di sekeliling leher gigi hanya diperlukan pada daerah

yang akan dirawat. Tetapi memasukkan karet kedalam sulkus disekeliling

semua gigi akan menghasilkan suatu lapangan kerja yang sangat rapi dan

bersih.

4. Pemegang diperiksa untuk kenyamanan pasien dan karet dibawah

hidungnya diperiksa untuk memastikan pasien dapat bernapas dengan

bebas.
5. Dengan adanya lipatan pada karet, kerutan berlebihan pada isolator yang

menutupi dagu dapat dihilangkan.

6. Banyak pasien tidak membutuhkan saliva ejektor tetapi bila diperlukan

harus diletakkan tanpa mengganggu kenyamanan pasien, sebaiknya

melalui lubang didalam isolator karet, lubang tersebut harus dibuat

berlawanan dengan daerah kerja agar tidak mengganggu pemakaian

handpiece. Sebagai suatu pilihan, ejektor dapat dilewatkan dibawah

isolator karet dan masker muka.

7. Daerah tersebut harus disiram, difakum, dikeringkan.

7. CARA MEMBUKA ISOLATOR

Membuka isolator karet relatif sederhana. Caranya sebagai berikut :

1. Pertama-tama klem dibuka dan dikesampinhkan

2. Dengan menarik karet ke bukal atau lingual, operator memotong karet

pada tiap septum dengan gunting

3. Masker karet sekarang dibuka diikuti dengan penempatan handuk dingin

untuk melap bibir dan menyegarkan pasien kembali

Walaupun pembukaannya mudah, pemotongannya septal dari karet dapat

tertinggal tanpa diketahui. Secara rutin, operator harus memegang penutupnya


keatas ke arahcahaya untuk membuka apakah ada fragmen-fragmen karet yang

tertinggal yang mungkin masih terdapat di sulkus gingiva.

8. KEUNTUNGAN MEMAKAI ISOLATOR KARET (RUBBER DAM)

Diantara keuntungan pemakaian isolator karet ini adalh sebagai berikut :

1. Memungkinkan dilakukannya isolasi gigi dengan sempurna dari saliva,

darah atau eksudat cairan gingiva.

2. Membantu isolasi dari bakteri yang terdapat disaliva sehingga

diindikasikan untukm menghindari infeksi dari bagian lain di mulut

3. Melindungi pasien dari kemungkinan tertelan atau terhisapnya instrumen

ke tracka atau esophagus

4. Melindungi dokter gigi dari kemungkinan terinfeksi oleh pasien.

5. Mempunyai efek fisik dan psikologis, memungkinkan operator dari

pasien.

6. Memungkinkan bekerja lebih cepat dan lebih aman.

9. KEKURANGAN MEMAKAI ISOLATOR KARET

Adapun kekurangannya adalah sebagai berikut :


1. Pasien tidak dapat lagi berbicara dengan mudah sehingga percakapan

hanya terjadi satu arah dan berhenti

2. Sebagian pasien tidak menyukai isolator karet karena merasa adanya

klaustropobia

3. Setelah pemakaian isolator karet pasien masih merasakan sensitif.

4. Serta memerlukan waktu yang lebih lama dalam pemasangan dan

membukanya.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Isolasi daerah kerja merupakan suatu keharusan. Gigi yang dibasahi

saliva, lidah yang mengganggu penglihatan dan gingiva yang berdarah adalah

sedikit dari masalah yang harus diatasi sebelum kerja yang di teliti dan tepat

dapat dilakukan.

Beberapa metode dapat digunakan untuk mengisolasi daerah kerja :

 Evakuasi kecepatan tinggi (HVE)

 Saliva ejektor

 Gulungan kapas

 Isolator karet ( Rubber Dam )

Keuntungan pemakaian isolator karet (Rubber Dam) :

a) Memberikan isolasi gigi yang sempurna dari saliva dan darah

b) Mencegah tertelannya isntrumen endodontik yang digunakan

c) Daerah kerja kering dan jelas serta mudah didesinfeksi

d) Melindungi gusi, lidah, dan pipi dari trauma akibat tindakan

operasi

e) Mempersingkat waktu perawatan yang dilakukan oleh operator

f) Proteksi pasien dan operator selama bekerja

Sedangkan kerugiannya adalah :


a) Pasien masih merasakan sensitif atau rasa nyeri setelah pemakaian

rubber dam

b) Membutuhkan biaya perawatan yang besar dan waktu aplikasi

yang lama

c) Mempersulit foto rontgen

d) Dapat terjadi traupa pada gingiva

B. SARAN

Dalam melakukan perawatan operative dentistry dan endodontik, seorang

operator harus bisa mempertahankan daerah kerja karena banyak sekali masala-

masalah yang ditemukan oleh dokter gigi. Sebaiknya melakukan isolasi daerah

kerja karena gigi yang dibasahi saliva, lidah yang mengganggu penglihatan dan

gingiva yang berdarah adalah sedikit dari masalah yang harus diatasi sebelum

kerja yang di teliti dan tepat dapat dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai