Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO4

Isolasi Daerah Kerja


Pasien anak laki-laki usia 6 tahun datang diantar ayahnya ke bagian klinik Pedodonsia RSGM
Unej dengan keluhan giginya sakit tiba-tiba ketika sedang belajar. Kondisi ketika datang periksa,
gigi tersebut tidak sakit. Pemeriksaan intra oral didapatkan gigi 74 karies profunda, tes vitalitas
(+), tes perkusi (+), tes tekanan (-). Diagnosa pada kasus tersebut berdasarkan ICD X adalah karies
mencapai pulpa vital pada 74. Gigi 74 direncanakan akan dilakukan pulpektomi. Pasien
mempunyai kecenderungan hipersalivasi sehingga mempersulit dokter dalam melakukan
perawatan. Sehingga dokter memutuskan untuk melakukan isolasi daerah kerja dengan
menggunakan rubberdam.
Kata Sulit
1. Pulpektomi
2. Rubber dam
Rubber dam adalah lembaran karet yang dipakai pada waktu merawat gigi,
dipasang sedemikian rupa di rongga mulut sehingga semua bagian rongga mulut akan
tertutup, dan hanya gigi yang dirawat yang akan terlihat. Penggunaan rubber dam dapat
mengurangi jumlah bakteri dirongga mulut ketika melakukan prosedur perawatan gigi
yang berasal dari air yang disemprotkan ke rongga mulut, dan sebaliknya penggunaan
rubber dam dapat mengurangi kontaminasi bakteri, darah, dan saliva kepada tenaga
kesehatan.
Penggunaan rubber dam biasanya dikombinasikan dengan HVE (High Volume
Evacuation). HVE adalah suction berdiameter besar. HVE digunakan untuk mengurangi
aerosol dari mulut pasien sehingga akan mengurangi kontaminasi ke lingkungan sekitar.
HVE dibersihkan setelah pemakaian dengan menghisapkan bahan disinfektan yang
mengandung detergen melalui HVE, dan bagian kepala dari HVE harus dibersihkan secara
periodik atau dapat menggunakan alat sekali pakai
Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dilakukan untuk isolasi daerah kerja ?
Beberapa metode dapat digunakan untuk mengisolasi daerah kerja :
 Evakuasi kecepatan tinggi (HVE)
 Saliva ejektor
 Gulungan kapas dan Isolator karet
Gulungan kapas untuk menyerap saliva adalah cara yang cukup efektif dalam
menghasilkan isolasi jangka pendek, karena biasanya kapas harus sering diganti karena
gulungan kapas yang sudah dipenuhi oleh saliva.

SALIVA EJEKTOR EVAKUATOR KECEPATAN TINGGI


aan
bed
Per

Diameter 4mm Diameter 10mm


Untuk menghisap saliva yang tertumpuk Untuk menyerap semua air dan debris dari
didasar mulut daerah kerja
Dibiarkan tergantung didasar mulut Dioperasikan oleh asisten dokter gigi

2. Bagaimana bahan dan alat rubber dum beserta fungsinya?


1. Rubber sheets
Berupa lembaran karet dengan ukuran 5x5 inchi atau 6x6 inchi, berwarna hijau, abu-
abu, dan putih.
2. Rubber stamp Rubber
stamp berupa karet dan tinta yang berfungsi sebagai pemberi tanda letak gigi.
3. Rubber dam punc Berfungsi sebagai pembuat lubang pada rubber dam sheet 0,5-2,5
mm. Bentuk alat seperti tang, dengan satu sisi berbentuk roda dan sisi lain berbentuk
seperti karet runcing. Jika punc ditekan maka rubber sheet yang diberi tanda akan
berlubang.
4. Clamps
Clamps berfungsi untuk menahan rubber sheet pada gigi dan menyingkap sedikit
gingiva dari gigi. Clamps memiliki berbagai macam ukuran.
5. Forceps
Forceps berfungsi untuk memasang dan melepaskan clamps.
6. Dental floss
Dental floss berfungsi untuk mencarikan jalan bila daerah proksimal terlalu berdekatan.
Selain itu juga berfungsi untuk menahan rubber sheet supaya tidak terjadi kebocoran
disekitar gigi yang dirawat.
7. Rubber dam holder Rubber dam holder berbentuk kerangka atau frame dari
logam/plastik berbentuk huruf U.
3. Bagaimana prosedur yang dilakukan sebelum pemasangan rubber dum?
4. Bagaimana Teknik Pemasangan rubber dam ?
a. The Winged Technique:
Memiliki keuntungan waktu lebih pendek karena dam,clamp dan frame langsung
diletakkan pada rongga mulut pasien. The advantage is that steps are eliminated
because the dam, clamp, and frame are simultaneously carried to the patient’s mouth
for placement. Take the time now to prepare the dental dam for placement using the
winged technique.
b. The Wingless Technique:
The clamp is placed on the tooth first, and the dam is stretched over the clamp and
tooth. Tie a safety ligation* to the clamp to prevent swallowing should the clamp
become dislodged. Now place a safety ligation on a wingless clamp.
Clamp diletakkan pada gigi dan karet diretangkan hingga ke gigi dan clamp kemudian
dilakukan stabilisasi dengan dental floss agar clamp tidak terlepas
c. The Modified Winged Technique:
The dam is stretched over the bow of the clamp prior to its placement in the mouth.
The clamp is seated and the dam is stretched over the jaws and tooth. Take the time
now to prepare the dental dam using the modified winged technique. (Don’t forget the
safety ligation on the clamp!)
Karet direntangkan di atas clamp sebelum dimasukkan di rongga mulut. Clamp dan
karet direntangkan diatas rahang dan gigi dan distabilisasi dengan dental floss
5. Bagaimana prosedur pemasangan rubber dum?
Cara memasang rubber dam
1. Pilih clamps yang sesuai untuk gigi pasien dan dicobakan.
2. Memasang rubber sheet ke frame.
3. Beri tanda pada rubber sheet sesuai letak gigi yang akan dirawat.
4. Lubangi rubber sheet yang telah diberi tanda letak gigi.
5. Pasang rubber sheet dengan bantuan dental floss.
6. Pasang clamps pada gigi yang akan dirawat.
6. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pemasangan rubberdam ?
Kelebihan pemakaian isolator karet ini adalah :
a. Memberikan isolasi gigi yang sempurna dari saliva dan darah.
b. Mencegah tertelannya instrumen endodontik yang digunakan.
c. Daerah kerja kering dan jelas serta mudah didesenfeksi.
d. Melindungi gusi, lidah dan pipi dari trauma iatrogenic (akibat tindakan operasi).
e. Mempersingkat waktu perawatan yang dilakukan dokter gigi.
f. Proteksi pasien dan operator selama bekerja.

Kekurangan adalah:
a. Pasien masih merasakan sensitif atau rasa nyeri setelah pemakaian rubber dam.
b. Membutuhkan biaya perawatan yang besar dan waktu aplikasi yang lama.
c. Mempersulit foto rontgen.
d. Dapat terjadi trauma pada papilla gingival.

Anda mungkin juga menyukai