Pasien laki-laki berusia 15 tahun datang ke Klinik Penyakit Mulut RSGM Universitas Jember
dengan keluhan sudut bibir kiri bagian bawah terdapat luka dan lentingan, sakit.
Berdasarkan anamnesis, 4 hari sebelumnya pasien mengalami demam, nyeri sendi, dan
tidak enak badan. Oleh orang tua pasien diberikan obat pereda demam, 2 hari setelahnya
timbul lentingan, kemudian lentingan tersebut pecah. Berdasarkan riwayat penyakit,
sebelumnya pasien pernah mengalami demam diikuti dengan sariawan pada mulutnya
sekitar 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan klinis ekstra oral pada sudut bibir kiri dijumpai ulser
berdiameter ±2,5 mm dengan krusta berwarna kuning kecoklatan, terdapat pula vesikula,
multiple disekitar ulser, diameter ±0,5 mm. Pemeriksaan klinis intra oral dijumpai plak putih
tipis merata pada lidah, dapat dikerok, tidak sakit. Dokter yang memeriksa pasien
menyatakan bahwa pasien mengalami infeksi virus dan dilakukan terapi terhadap pasien
tersebut.
1. Ulser : kerusakan jaringan epitel yang berbatas jelas dan berbentuk cekungan, lesi sekunder
yang berawal dari lesi primer vesikular atau bula yang kerusakan epitel meluas melebihi
basal lamina.
2. Krusta : lesi sekunder mukosa berupa luka bekas pecahnya vesikula dengan terdapat massa
mengeras menutupinya, dapat bercampur dengan nekrotik maupun benda asing seperti
kotoran, warnanya diatas kulit bisa merah(darah), coklat ataupun kekuningan(serum),
3. Vesikula : gelembung yang berisi cairan, (mengisi celah antara mukosa dan submkosa) serum
beratap dan berdiameter kurang dari 1 cm dengan batas yang jelas, superfisial. Vesikula
yang berada diantara mukosa dan submukosa=sub epitelial (letak lebih dalam ) vesikula yang
berada dalam lapisan epitel = intraepitelial (letak lebih superfisial mudah pecah)
4. Plak putih : coated tongue atau Pseudo membran candidiasis.
5. Lentingan : vesikular, kulit melepuh yang berbentuk gelembung, lentingan bisa termasuk
bula.
2. Virus apa yang menginfeksi pasien berdasarkan skenario dan etiologi nya?
Recurren herpes labialis hsv tipe 1,
etiologi : reaktivasi hsv tipe 1 pada ganglion nervus trigeminal, faktor pemicu demam, sinar
matahari, pengaruh hormonal pad saat menstruasi, gangguan emosional, iritasi lokal.
Disebabkan oleh demam blister atau coldsoredan apabila pasien mempunya penyakit
imunosupresan
STEP IV (Mapping)
STEP V (LO)