Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat Rahmat dan HidayahNyalah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ISOLASI DAERAH
OPERASI RUBER DUM dan dengan harapan semoga makalah ini bisa dijadikan referensi
bagi kita agar dapat mengetahui dengan jelas dan lebih mendalam serta dapat menerapkannya
dalam kesehatan.
Sungguh pun makalah ini disusun dengan usaha yang optimal, isi makalah ini
tentunya masih memiliki kelemahan.Namun, kami berharap dengan segala kelebihan dan
kekurangannya, makalah ini tetap dapat memberikan manfaat.
Akhir kata semoga bisa bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, September-2016
Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...1
DAFTAR ISI..2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang3
B. Rumusan Masalah...3
C. Tujuan3
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian4
B. Pemilihan Bahan4
C. Pembuatan Lubang 5
D. Persiapan6
E. Pemasangan...7
F. Stabilisasi Karet.7
G. Membuka Isolator.7
H. Membuat Klem.8
I. Pemasangan Klem Klas V..8
J. Isolasi Jembatan Cekat.8
K. Isolasi dengan Cara Bedah...9
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan.11
B. Saran11
DAFTAR PUSTAKA.12

BAB I
PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Perawatan konservasi gigi adalah suatu tindakan perbaikan yang
dilakukan pada gigi untuk mengembalikan bentuk struktur gigi. Perawatan
konservasi gigi tersebut terdiri atas perawatanoperativedentistrydan
perawatan endodontik. Dalam melakukan perawatanoperative
dentistrydan endodontik,seorang dokter gigi harus bisa mempertahankan
daerah kerja karena banyak sekali masalah -masalah yangditemukan oleh
dokter gigi. Gigi yang dibasahi oleh saliva, lidah yang menggangu
penglihatan, bahankimia dan instrumen yang tertelan, gingival dan
mukosa yang berdarah, tuntutan hukum yang terjadi di berbagai daerah,
akibat tindakan dokter gigi yang kurang berhati - hati merupakan
beberapa masalah yangsering dihadapi dokter gigi dan harus diatasi,
sebelum melakukan perawatan dengan teliti dan tepat. Agar diperoleh
daerah kerja yang bersih dan kering serta memberikan banyak
keuntungan bagi pasien yangdirawat, dokter gigi dan memperkecil
kerugian yang dapat terjadi pada waktu dokter gigi bekerja (Baum,Lund &
Philips, 1997 ; Pace, 2006 ; Torabinedjad & Walton, 1997).Salah satu
metode modern dapat dipergunakan oleh dokter gigi untuk mengisolasi
daerah kerjaantara lain, mempergunakan rubber dam atau nama lain
isolator karet ( bendungan karet ). Alat inidiperkenalkan oleh Standford
Christie Barnum, seorang dokter gigi di New York pada abad
kesembilan belas tahun1863. Penemuan tersebut didukung oleh Dr. C. E.
Francis dengan memberitahukan kepadateman sejawat satu profesinya
untuk belajar.
B. Rumusan Masalah
1.Apa itu pengertian isolator karet?
2.Bagaimana isolator karet untuk mengisolasi daerah kerja?
3.Apa saja pemilihan bahan untuk isolasi daerah kerja?
4.Bagaimana pembuatan lubang pada isolator karet?
5.Apa saja persiapan untuk mengisolasi daerah kerja?
6.Bagaimana cara pemasangan isolator karet?
7.Bagaimana stabilisasi karet?
8.Bagaimana cara membuka isolator?
9.Bagaimana cara membuat klem?
10.Bagaimana cara pemasangan klem klas V?
11.Apa itu isolasi jembatan cekat?
12.Bagaimana isolasi dengan cara bedah?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui apa itu pengertian isolator karet.
2.Untuk mengetahui bagaimana isolator karet untuk mengisolasi daerah
kerja.
3.Untuk mengetahui apa saja pemilihan bahan untuk isolasi daerah kerja.
4. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan lubang pada isolator karet.
5.Untuk mengetahui apa saja persiapan untuk mengisolasi daerah kerja.
3

6.Untuk mengetahui bagaimana cara pemasangan isolator karet.


7. Untuk mengetahui bagaimana stabilisasi karet.
8.Untuk mengetahui bagaimana cara membuka isolator.
9.Untuk mengetahui bagaimana cara membuat klem.
10.Untuk mengetahui bagaimana cara pemasangan klem klas V.
11.Untuk mengetahui apa itu isolasi jembatan cekat.
12.Untuk mengetahui bagaimana isolasi dengan cara bedah.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Isolasi daerah kerja merupakan suatu keharusan. Gigi yang dibasahi
saliva, lidah yangmengganggu pengelihatan dan ginggiva yang berdarah
adalah sedikit dari masalah masalah yang harusdiatasi sebelum kerja
yang di teliti dan tepat dapat dilakukan.Beberapa metode dapat
digunakan untuk mengisolasi daerah kerja :
Evakuasi kecepatan tinggi (HVE)
Saliva ejektor
Gulungan kapas dan Isolator karetSaliva ejektor dan evakuator keceptan
tinggi memiliki perbedaan :
SALIVA EJEKTOR EVAKUATOR KECEPATAN TINGGI
Diameter 4mm Diameter 10mmUntuk menghisap saliva yang
tertumpuk didasar mulutUntuk menyerap semua air dan debris daridaerah
kerjaDibiarkan tergantung didasar mulut Dioperasikan oleh asisten dokter
gigiUjung saliva ejektor adalah bagian yang paling kritis karena terus
berada didasar mulut, dibawahtekanan negatif yang konstan dan dapat
menarik jaringan lunak kedalam orifisnya sehingga menimbulaknlesi yang
jelek. Biasakan memiriksa ejektor untuk memastikan tidak terjadinya
penutupan pada ujungejektor, terutama menghilangkan respon respon
sensori didasar mulut pasien saat melkukan anastesi lokal.Gulungan
kapas untuk menyerap saliva adalah cara yang cukup efektif dalam
menghasilkan isolasi jangka pendek, karena biasanya kapas harus sering
diganti karena gulungan kapas yang sudah dipenuhioleh saliva.
B. Isolator Karet untuk Mengisolasi Daerah Kerja
Lembaran karet ini dengan gigi yang menonjol melalui lubang pada
lembaran itu memberikanisolasi yang positif,dan jangka panjang pada
gigi-gigi yang perlu di rawat.Keuntungan pemakaian isolator karet ini
adalah:
a.Memberikan isolasi gigi yang sempurna dari saliva dan darah.
b.Mencegah tertelannya instrumen endodontik yang digunakan Daerah
kerja kering dan jelas serta mudah didesenfeksi Melindungi gusi, lidah dan
pipi dari trauma iatrogenic (akibat tindakan operasi)Mempersingkat waktu
perawatan yang dilakukan dokter gigi.f.
Proteksi pasien dan operator selama bekerja.Sedangkan kerugiannya
adalah
4

SALIVA EJEKTOR

EVAKUATOR KECEPATAN TIN


GGI

Diameter 4mm

Diameter 10mm

Untuk menghisap saliva yang


tertumpuk
didasar mulut
Dibiarkan tergantung didasar mul
ut

Untuk menyerap semua air dan


debris daridaerah kerja
Dioperasikan oleh asisten dokter gigi

a. Pasien masih merasakan sensitif atau rasa nyeri setelah pemakaian


rubber dam.
b. Membutuhkan biaya perawatan yang besar dan waktu aplikasi yang
lama Mempersulit foto rontgen Dapat terjadi trauma pada papilla
gingival.
C. Pemilihan Bahan
a. Isolator Karet ( Rubber Dam)
Bahan ini harus yang baru.setelah dalam 2-3 tahun dalam rak, isolator
mudah berubah dan mudah koyak bila tertarik di atas gigi. Karena
warnanya kontras dengan warna gigi yang putih, di pilih warnayang gelap
karena lebih efektif. Ukuran standar untuk anak-anak adalah 5x5 inci dan
untuk dewasa adalah6x6 inci.Isolator karet tersedia dalam berbagai
ketebalan : tipis (0,15 mm), sedang (0,20 mm), tebal (0,25mm), ekstra
tebal (0,30 mm), khusus ekstra tebal (0,35 mm). Juga tersedia dalam
berbagai warna : hijaudan biru. Keuntungan isolator karet yang tipis
adalah mudah di pasang dan memberikan rasa nyaman
pada pasien.sedangkan keuntungan isolator karet tebal adalah
kemampuannya menarik jaringan lunak dan dayatahannya terhadap
goresan bur gigi.Walaupun kesukaan individu berbeda sesuai dengan
lokasi dan pemakaian tiap tipe,ketebalanmedium dianjurkan untuk gigi
molar,tebal (atau ekstra tebal)untuk gigi-gigi anterior dan premolar.
b. Klem
Penjangkaran karet pada ujung distalnya dilakukan dengan klem.Bahan
dasar untuk klem adalahdua jaw,dan 4prong,busur,lubang-lubang dan
sayap,klem berbeda mengenai prong mesial dan distalnyatergantung
pada keliling eksternal dan bentuk gigi.keempat prong harus memegang
gigi dengan tepat padakeempat sudutnya.Bila prong mesial dan distal
ditutup,maka menggenggam hanya permukaan bukal danlingual gigi bila
berjauhan akan tergantung bebs,membuat logam penghubung
mencekeram gigi melaluikontak tangensial.keadaan terakhir ini lebih
buruk disbanding yang sebelumnya karena klem cenderungterdorong
kebelakang dan kedepan,mengikis sementum lunak dariakar dan
mengenai jaringan lunak gingiva.Rasio dan proporsi ditentukan oleh mata
hati operator ketika ia memilih klem untuk gigianterior,premolar atau
molar.diikuti dengan mencoba mengepaskan klem kegigi.dengan
melalui percobaan ini klem yang diinginkan kemudian dipilih .Busur dari
5

klem karena terbuat dari baja pegasyang dipanaskan,lebih berat dan lebih
kasar untuk klem molar,sedangkan busur dari klem untuk gigianterior dan
premolar yang lebih kecil adalah lebih halus.Gigi yang erupsi sebagian
sering kali sulit dipegang ,sehingga membutuhkan klem dengan
pronginverted .Lubang-lubang dalam suatu klem harus sesuai dengan
paruh dari tang klem.seringkali lubang-lubang tidak sesuai dengan paruh
tang tersebut.paruh dari beberapa tang mungkin cukup kecil
sehingga bisa masuk kelubang klem tetapi terlalu besar untuk
mengeluarkan klem sesudah dipasang kegigi,pabrik klem da tang tidak
terlalu teliti dalam control kualitas mengenai hal ini,dan modifikasi oleh
dokter gigimungkin diprlukan untuk membuatnya dapat digunakan.Suatu
klem dapat memiliki 4sayap proyeksi,2di lateral dan 2 dianterior ,karena
ditunjukan untk menahan karet agar tidak menutupi daerah kerja ,sayapsayap ini seringkali menghalangi penempatan penempatan retainer
matriks dan instrument-instrumen lainnya ketika bekerja. Pada tiap
tingkatan,mahasiswa didorong untuk mengunakan isolator karet sesering
mungkin,tiap pemakaianmemiliki pengetahuan menyeluruh mengenai
pemakaiannya,dapat dipilih klem yang tepat an dipasangkaret dengan
terampil.latihan adalah penting keterampilan sebagaidokter gigi
operatif,pertama kaliharuslah berupa terampil dalam memasang isolator
karet.
PelumasIsolator karet lebih mudah dipasang bila digunakan pelumas.bila
pelumasnya dapat larut dalamminyak dan dapat larut dalam air,akan
berpenetrasi dan dengan cepat menyebabkan karet menjadirusak.sabun
cukur adalah pilihan pertama sebagai pelumas.gosok permukaan
batangan abun yang basah,ambil yang hacur dengan jari dan oleskan ke
lubang-lubang pada prmukaan dalam isolator karettersebut.

c. Handuk
Handuk digunakan untuk kenyamanan pasien.Keringat dan saliva yang
keluar mudah di blok oleh handuk untuk memisahkan isolator dari kulit.
d. Pemegang Isolator
KaretIsolator karet harus di tarik untuk mendapatkan akses yang
luas ke rongga mulut. Ada berbagai type dan desain pemegang isolator
karet. Pada dasarnya meliputi, traksi servikal, dengan strap disekeliling
kepala atau leher atau rangka fasialn yang menghasilkan tarikan
sirkumferensial disekeliling mulut itu sendiri.Yang pertama lebih
menguntungkan dari sudut pandang operator karena bisa menarik karet
ke belakang dan memnjaganya tetap setinggi wajah.Traksi servikal
memberikan akses yang lebih besar danmemperbaiki tumpuan jari,karena
tangan operator dapat di letakan lebih dekat ke daerah
kerja.Strapkadang\-kadang menggangu pasien karena potongan
rambutnya menjadi rusak.Juga jika metode ini fiksasistrap di
gunakan,lebih sulit menempatkan penyedot kecepatan tinggi dan
menggontrol aliran air selama prosedur pengeboran.Rangka fasial lebih
mudah serta lebih cepat di pasang dan lebih cepat di tolerir
oleh pasien.Meskipun demikian,rangka memang menghambat
pergeraakan operator dan tidak memberikankeamanan dan
6

pengjangkaran sebanyak type servikal.Pemakaian salah satu type


tersebut dapat memenuhi kebutuhan operator,dan keduanya harus
dikuasai-rangka untuk kegiatan rutin dan type servikal untuk pemakaian
yg sulit atau kompleks.
D. Pembuatan Lubang
Lubang-lubang dibuat untuk mempertegas kurvatur rahang dan diberi
jarak sesuai dengan jarak diantara gigi-gigi. Untuk memastikan
keseragaman batas-batas karet setelah pemasangan, 2 tanda utamaharus
selalu diingat. Pertama, untuk pemasangan rahang atas, gigi-gigi insisivus
harus terletak 1 ici dari batas atas. Kedua, untuk pemasangan rahang
bawah, lubang yang paling posterior sedikit ke kanan atau kekiri dari
pusat karet
Keliling dari rahang juga menentukan lokasi lubang. Tujuan menjarakkan
lubang agar karetdengan mudah menempati tiap gigi tanpa mengkerut.
Bila terlalu rapat atau tidak tepat gigi bisa dimasukkan dalam lubang
tetapi karet akan ditarik ke samping, sehingga memungkinkan saliva
keluar.Buat lubang gigi dalam jumlah cukup banyak pada pemasangan
isolator karet untuk prosedur- prosedur operatif. Misalnya, pemasangan di
anterior harus meliputi sedikitnya 7 gigi. Gigi yang menonjolkeluar melalui
karet memberikan akses pada operator, emnarik bibir, dan memberikan
sejumlah gigianterior kering yang berfungsi sebagai tempat tumpuan jari.
Pemasangan posterior harus mencakup dariM1 atau M2 ke kaninus di
seberangnya. Klem diletakkan satu gigi lebih distal dari gigi yang
sedangdikerjakan.Pemakaian dan pemeliharaan yang cermat dari
pembuatan lubang tidak boleh diabaikan.Pembuatan lubang harus diberi
minyak, tidak boleh di autoklaf, dan harus disimpan di tempat yang
kering.
Di atas segalanya, operator harus yakin bahwa kon pembuat lubang
sebelum ditekan untuk melubangikaret.
Kecerobohan dalam hal ini akan merusak instrument yang mahal ini.
Lubang-lubang harus jelas danrapi. Lubang dengan sisi yang bergeruntul
akan menyebabkan robeknya karet bila ditarik kuat-kuat.Dalam
memasang isolator karet, ada tiga langkah yang harus dilakukan :
persiapan, pemasangan,dan stabilisasi.

E. Persiapan
Penyiapan bahan-bahan dan inspeksi gigi-gigi adalah hal yang penting.
Peralatan:
1. Peralatan dasar: kaca mulut, sonde, penjepit kapas, instrument
plastic.
2. Pelubang isolator karet.
3. Tang klem isolator karet
4. Isolator karet yang telah ditandai untuk dilobangi.
5. Pemegang isolator karet.
7

6. Handuk isolator karet.


7. Dua potong pita gigi (dental tape)panjang 18 inci.
8. Pelumas karet.
9. Saliva ejector.
10. Gunting
11. Klem R-DKalkulus dan debris lainnya dibersihkan, titik kontak
diperiksa dengan mengutkan pita gigi, dan sudut-sudut tajam dari
email yang dapat mengoyakkan isolator karet dibuang. Nklem yang
akan digunakan telah dicoba ke gigi dan telah diuji untuk
memastikan agar klem tidak lepas. Pita gigi harus dikaitkan ke busur
sebagai jaminan agar klem tidak lepas. Pasien juga diberi ppelumas
seperti Borofax ke bibir,terutama pada sudut bibir.
F. Pemasangan
Urutan yang dianjurkan :
1. Pemasangan klem.
2. Pemberian pelumas pada karet
3. Pemasangan karet ke gigi distal dan klem termasuk semua sayap.
4. Pemasangan handuk isolator karet.
5. Pemasangan pemegang. Suatu tanda identifikasi dalam bentuk
lubang dibuat pada sudut kanan bawah darv karet untuk patokan
dalam mengorientasikan karet sebelum pemasangan pemegang.
6. Karet kemudian di tarik ke gigi seberangnya. Biasanya gigi caninus
atau premolar.
7. Bekerja dari gigi ini kebelakang klem, karet ditarik dengan ibu jari
pada permukaan labial dan jaritelunjuk pada permukaan lingual.
Untuk membantunya, kuku ibu jari dari tangan lain dapatdigunakan.
8. Pita gigi sekarang digunakan untuk melewatkan karet melalui satu
atau dua titik kontak yangtersisa.
G. Stabilisasi Karet
a) Gunakan klem isolator karet,tentu saja untuk memegang ujung distal
dari karet sekng paeliling gigiyaling posterior.kadang perlu
menggunakan klem lain untuk menahan karet sekeliling kaninus
atau premolar pertama pada sisi rahang yang berlawanan.ini dapat
dicegah dengan menggunakan
sepotong pipa karet yang lebar yang di ambil dari sudut
karet.menahan dan menariknya untuk
mendapat sepotong pita gigi dan melewatkannya melalui titik
kontak kaninus dn premolar pertama.tegangan yang dilepaskan
akan memungkinkan karet mengikat kembali dan dengan
kuatmemeluk gigi pada embrasure ginggiva untuk mencegah
isolator karet lepas dari antara gigi- gigi
b) Pemeriksaan pada karet yang mengelilingi gigi yang di klem dapat
menunjukan suatu sayap yangtidak di lingkari oleh karet atau
beberapa jaringan gigi distal yang dimasukan bersamagigi.manipulasi
karet dengan jari atau instrumen plastic dapat dengan mudah
membetulkan posisikaret untuk memblokir masuk nya cairan mulut.
c) Invaginasi karet di sekeliling leher gigi hanya diperlukan pada daerah
yang akan dirawat.tetapimemasukan karet kedalam sulkus disekeliling
8

d)
e)
f)

g)

semua gigi akan menghasilkan suatu lapangan kerjayang sangat rapi


dan bersih.
Pemegang diperiksa untuk kenyaman pasien dan karet dibawah
hidung diperiksa untuk memastikan pasien dapat bernapas dengan
bebas.
Dengan adanya lipatan pada karet,kerutan berlebihan pada isolator
yang menutupi dagu dapatdihilangkan.
Banyak pasien tidak membutuhkan saliva ejektor tetapi bila
diperlukan harus diletakan tanpamenggangu kenyaman pasien sebaik
nya melalui lubang didalam isolator karet (gambar 829)lubangtersebut harus dibuat berlawanan dengan daerah kerja agar
tidak mengganggu pemakaianhenpis.sebagai suatu pilihan,ejektor
dapat dilewatkan dibawah isolator karet dan masker muka.
Daerah tersebut harus disiram,difakum,dikeringkan.

H. Membuka Isolator
Membuka isolator karet relatif sederhana. Caranya sebagai berikut:
1. Pertama-tama klem dibuka dan dikesampingkan.
2. Dengan menarik karet ke bukal atau lingual, operator memotong
karet pada tiap septum dengangunting.
3. Masker karet sekarang dibuka diikuti dengan penempatan handuk
dingin untuk melap bibir danmenyegarkan pasien kembali
Walaupun pembukaannya mudah, pemotongannya septal dari karet dapat
tertinggal tanpa diketahui.Secara rutin, operator harus memengang
penutupnya ke atas ke arah cahaya untuk membuka apakah adafragmemfragmen karet yang tertinggal yang mungkin masih terdapat di sulkus
ginggiva.
I. Membuat Klem
Walaupun bentuk dan ukurannya sesuai dengan hampir semua gigi,
perubahan-perubahan pada jaw, sayap dan prongnya harus dilakukan
sebagai hal yang rutin. Bur fisur yang kasar dengan cepatmengubah klem
stok menjadi yamg siap pakai. Walaupun suatu klem telah di modifikasi,
tidak perlu di buang karena bisa di simpan untuk pemakaian di lain waktu.
J. Pemasangan Klem Klas V
Tujuan pemasangan klem adalah untuk menstabilkan isolator karet dan
mengisolasi daerah kerja pada atau dekat akar.Pemasangan sangat
penting untuk klem tipe 212.Mamfaat terbesarnya adalahkesderhanaan
dan busurnya yang rapuh, yang memungkinkan akses ke daerah
kerja.Salah satu persyaratan dari klem ini yang berbeda dari yang lain
adalah kepasifannya. Semua klem baik yang terdapat dari baja tahan
karat atau baja berlapis kromium, tidak dapat dibengkokkan. Klem iniakan
membuka kembali bila dibengkokkan dan tekanan yang melewati batas
elastisitasnya akanmenyebabkan fraktur.hal ini tidak dijumpai pada klem
212. Walaupun pun kuat dan kaku klem ini biasdibengkokkan dan diubah
bentuknya. Begitu telah selsesai dibuat, klem baja tahan karat sulit
dilunakkandan diubah lagi. Klem dari baja yang tinggi kadar karbonnya,
dapat dilebur dengan memanaskannyasampai merah dan membiarkannya
9

mendingin.Pada umumnya suatu klem pasif yang belum dibentuk tidak


memeluk gigi seketat klem yang telahterbentuk, dan harus ditangani
dengan baik hati-hati dan teliti sementara meretraksi ginggiva. Bila
paruhdari klem sudah terlalu terbuka, dapat dirapatkan kembali dengan
jari dan dipasang krmbalike gigi.Pemasangan klem ke gigi dilakukan
sebelum pemasangan isolator karet. Akan merupakan keadaan yangideal
bila lokasi batas ginggiva dari lesi di bukal sama tingginya dengan tepi
ginggiva di lingual. Tangdapat membengkokkan paruh k eats atau ke
bawah agar mendapatkan keadaan pas yang di inginkan (gambar(8-38
dan gambar 8-39).Efeksivitas sebernya dari klem No. 212 klas V tidak
diberikan oleh logam itu sendiri, tetapi oleh bahan cetak kompoun yang
melekatkannya dengan kuat ke gigi. Gigi-gigi dapat sedikit dgosok
dengan peroksida atau dilapisi dengan vernis kavitas untuk menjamin
perlekatan yang lebih baik dari kompountersebut.Pemberian kompoun
tidak sulit.Petunjuk-petunjuk berikut sangat membantu dalam
pemasanganklem 212.
1. Jari-jari diolesi sedikit dengan pelumas (Borofax atau Petroleum
jelly)untuk mencegah kompounmelekat ke jari (Beberapa operator
lebih menyukai air untuk tujuan ini dan juga untuk
membentuk kompoun).
2. Klem distabilisasi memegang paruh bukal menggunakan ibu jari
sampai kompoun tersebut telahdilekatkan seluruhnya, dibentuk, dan
didinginkan.
3. Pemberian kompoun yang pertama adalah di bawah busur distal.
Setelah dibentuk, ulangi untuk busur mesial.
4. Setelah kompoun tersebut dilekatkan dan dibentuk, pendinginan
dapat dipercepat denganmeletakkan gulungan kapas yang basah ke
kompoun tersebut. Aksi penguapan mendinginkankompoun tersebut
ketika udara disemprotkan ke permukaannya.
K. Isolasi Jembatan Cekat
Isolasi gigi yang telah diberi jembatan cekat yang terletak di sebelah
bagian yang di solder, perludi isolasi. Selain bahan-bahan standarn jarum
jahit melingkar nomor 4 (ujung tumpul) dan pemegang jarum juga di
gunakanm. Lubang-lubang dibuat dengan cara yang sama, termasuk
lubang-lubang yanglebih besar ukurannya untuk tiap unit jembatan.
Isolator karet diletakkan diatas semua gigi kecuali untuk geligi tiruan
sebagian cekat.Jarum diberi benang dengan pita gigi dan dilewatkan
melalui sisi bukal dari lubang nomor 1 (pilar (abutment) anterior di bawah
pertemuan solder anterior dan keluar dari sisi lingual lubang no1
juga.Dengan mengubah arah jarum tersebut sekarang ditarik ke belakang
melalui sisi lingual dari lubangnomor2 (pontik), tetapi masih di bawah
penyatuan solder medial, dan keluar dari sisi fasial lubangnomor2. Kedua
ujung pita tersebut disatukan dan diikat kuat dengan satu simpul persegi
dan dipotong.Dengan cara yang sama, pita ditarik di bawah penyatuan
solder posterior melalui lubang nomor3 (pilar posterior) dalam arah
lingual dan kembali melalui lubang nomor 2 dalam arah fasial. Pita
tersebut ditarik kuat, diikat, dan dipotong (gambar 8-50 sampai 8-54).
Setelah kerja tersebut selesai dilakukan, pembukaanisolator dapat dengan
mudah dilakukan dengan memotong daerah intersepsial karet di atas
10

penyatuansolder menggunakan instrumen yang tajam. Potonganpotongan pita yang kecil dibuang dan mulutdiperiksa untuk melihat ada
tidaknya fragmen-fragmen karet yang tersisa.
L. Isolasi dengan Cara Bedah
Dua metode lain dapat dilakukan oleh dokter gigi bila ingin mendapatkan
dareah kerja yang keringdan akses dalam melakukan pelayanan klinis.Dua
metode ini melibatkan invasi bedah jaringan lunak disebelahnya dan
kedua metode ini digunakan untuk mendapatkan akses kepermukaan akar
yang biasanya berada di bawah jarngan gingiva.
a. Metode 1Retraksi bedah adalah salah satu cara untuk mendapatkan
akses ini.Hal ini dilakukan dengan caramembebaskan jaringan dari
perlekatannya,yang sering melibatkan insisi,dan membuka flap ke
atas(atau kebawah) sehingga tidak menutupi dareah kerja .Isolator
karet dangan klem,di pasang untuk mengontrol cairan dan menahan
gingival selam proses operatif dilakukan.Bila telah selesai,klemdan
karet dibuka dan jaringan direposisi kembali dan di tahan di
tempatnya,biasanya dengan jahitan atau pak periodontal.
b. Metode 2Menghilangkan jaringan yang tidak diinginkan dengan bedah
elektro.Pendarahan pada bedahelektro biasnya bukan karena ujung
ujung arteri di kauterisasi dengan aksi memotong.Pemakaianutama
dari bedah elektro adalah untuk preparasi mahkota; tetapi sering
digunakan untuk membuka permukaan fasial gigi.Karena itu metode
ini dapat digunakan dengan atau tanpa isolator karet,tergantung
keadaan pada saat tersebut.Semua prosedur operativ sebaiknya
dilakukan di permukaan yang kering dan tidak
terkontaminasisehingga bahan yang di gunakan dapat memberikan
sifat-sifat fisisnya yang optimal pada dokter gigi.Padasisi lain,mata
operator dapat melihat dengan jelas dan tak terganggu bila daerah
kering dan tidak di tutupidebris.

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Isolasi daerah kerja merupakan suatu keharusan. Gigi yang dibasahi


saliva, lidah yangmengganggu pengelihatan dan ginggiva yang berdarah
adalah sedikit dari masalah masalah yang harusdiatasi sebelum kerja
yang di teliti dan tepat dapat dilakukan.Beberapa metode dapat
digunakan untuk mengisolasi daerah kerja :
Evakuasi kecepatan tinggi (HVE)
Saliva ejektor
Gulungan kapas dan Isolator karetKeuntungan pemakaian isolator karet
ini adalah:
a. Memberikan isolasi gigi yang sempurna dari saliva dan darah.
b. Mencegah tertelannya instrumen endodontik yang digunakan.
c. Daerah kerja kering dan jelas serta mudah didesenfeksi.
d. Melindungi gusi, lidah dan pipi dari trauma iatrogenic (akibat
tindakan operasi).
e. Mempersingkat waktu perawatan yang dilakukan dokter gigi.
f. Proteksi pasien dan operator selama bekerja.Sedangkan
kerugiannya adalah:
a) Pasien masih merasakan sensitif atau rasa nyeri setelah
pemakaian rubber dam.
b) Membutuhkan biaya perawatan yang besar dan waktu
aplikasi yang lama.
c) Mempersulit foto rontgen.
d) Dapat terjadi trauma pada papilla gingival.

B. Saran
12

Dalam melakukan perawatan


operative dentistry
dan endodontik, seorang dokter gigi harus bisamempertahankan daerah
kerja karena banyak sekali masalah -masalah yang ditemukan oleh dokter
gigi.Sebaiknya melakukan isolasi daerah kerja karena gigi yang dibasahi
saliva, lidah yang mengganggu pengelihatan dan ginggiva yang berdarah
adalah sedikit dari masalah masalah yang harus diatasi sebelumkerja
yang di teliti dan tepat dapat dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Amy. 2011.
Isolasi Daerah Kerja.
(http://www.scribd.com/doc/61577875/My-Skripsi), diakses 6 November
2012.Asmalia, Dha. 2010.
Penggunaan Alat Kedokteran Gigi Secara Rasional - modul 302
.(http://dhaasmalia.blogspot.com/2010/11/penggunaan-alat-kedokterangigi-secara.html), diakses 6 November 2012.Baum, Lund & Philips. 1995.
Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi.
edisi III. EGC : Jakarta.Hasanah, Iradatul Syahril. 2011.
Pulp Cuping Tutorial-Isolasi.
(http://www.scribd.com/doc/110821492/Pulp-Capping-Tutorial), diakses 6
November 2012.

13

Anda mungkin juga menyukai