Disusun oleh:
1. Aulia Puspasari Ramadhani (Moderator) J2A019017
2. Khoiril Ilham Mulyanto (Scriber) J2A019013
3. Farah Fathia Fauzia J2A019014
4. Wabishatul Hasna J2A019015
5. Belinda Aquilathisa Maora J2A019016
6. Dhanu Bintang Satria J2A019018
7. Ajeng Kusumaningtyas J2A019021
8. Marissa Novita Azzahra J2A019022
9. Fitri Sekar Sari J2A019023
10. Syifa Rachma Issanti J2A019025
11. Judan Alfithra Izzulhaq J2A019026
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan tutorial blok BDS 2 mengenai “Perkembangan
Gigi”
Laporan ini kami susun demi memenuhi tugas yang telah diberikan kepada kami. Pada
kesempatan ini, kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan laporan ini, terutama kepada drg. Enggardini Rachma Hakim selaku tutor
yang senantiasa membantu dan membimbing kami, sehingga laporan skenario ini dapat kami
selesaikan dengan baik.
Laporan ini kami susun untuk memperluas dan menambah wawasan kami serta berbagi
informasi, ilmu, wawasan para pembaca khususnya para mahasiswa. Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam laporan tutorial ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
SEKENARIO
Asal Mula Gigi Muncul
Seorang anak perempuan usia 8 tahun bertanya kepada kakaknya yang seorang dokter
gigi. Dia bertanya tentang “gigi datangnya darimana? Bagaimana gigi pertama kali muncul?
Kenapa gigiku yang depan bawah dulu pernah lepas dan sekarang sudah tumbuh gigi baru
lagi?” Dari pertanyaan tersebut kemudian si kakak menjelaskan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh si adik dan si kakak menjelaskannya dengan menggunakan
bantuan media video supaya lebih jelas dan si adik bisa dimengerti.
Keyword : prenatal period, neonatal period, infancy period, childhood period, early grade-
school period, adulthood period.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian erupsi gigi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan waktu/periode erupsi gigi desidui dan gigi permanen
3. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur dan proses gigi (dentin, enamel, pulpa,
sementum)
4. Mahasiswa dapat menjelaskan tahap erupsi gigi desidui dan gigi permanen
5. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi pembentukan dan
perkembangan gigi
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian erupsi gigi
2. Mahasiswa dapat mengetahui waktu/periode erupsi gigi desidui dan gigi permanen
3. Mahasiswa dapat mengetahui struktur dan proses gigi (dentin, enamel, pulpa,
sementum)
4. Mahasiswa dapat mengetahui tahap erupsi gigi desidui dan gigi permanen
5. Mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi pembentukan dan
perkembangan gigi
1.
BAB II
PEMBAHASAN
B. PEMBENTUKAN DENTIN
Saat pertumbuhan gigi, pembuluh darah dalam pulpa bertambah dan sel tumbuh
berbentuk bintang diantara jaringan ikat.
Pada perifer pulpa, sel bertambah banyak.
Diantara epithelium dan pulpa terdapat daerah tanpa sel (daerah bebas sel dari WEIL)
daerah ini mengandung banyak sabut.
D. PEMBENTUKAN SEMENTUM
Epithelial Root Sheath terpecah karena degenerasi sebagian atau proliferasi jaringan
ikat.
Kemudian sel jar ikat periodontal berhubungan dengan permukaan akar dan
membentuk SEMEN.
Sebelum terbentuk semen, sel jaringan ikat kendor yang berhubungan dengan
permukaan akan berdiferensiasi menjadi SEMENTOBLAS.
Berikutnya sel ini membentuk sementoid kemudian pengapuran kemudian sementum.
E. PEMBENTUKAN AKAR
poliferasi sel berlanjut pada dasar dari organ enamel dimana sel epitel enamel dalam
dan luar bergabung membentuk akar.
Sel pada daerah enamel ini terus bertumbuh membentuk dua lapisan sel.
Pada akar, sel membentuk odontoblas dari papilla dental, berdiferensi
dan membentuk dentin.
Pembentukan akar berawal dari berakhirnyad eposit enamel.
Sekat epitel mengelilingi apeks yang terbuka pada pulpa gigi selama pembentukan
akar.
Ini adalah poliferasi sel yang menyebabkan terbentuknya akar.
Daerah proliferas pulpa memproduksi sel baru untuk pemanjangan akar.
Akar semakin mengecil ke bagian apical dan terbuka kira-kira 1-3 mm sehingga dapat
mensyarafi darah ke pulpa dan jaringan periodonsium.
4. Tahap erupsi gigi desidui dan gigi permanen
Tahap erusi gigi dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
1) Pre Erupsi
Proses pertumbuhan dan perkembangan benih gigi didalam tulang alveolar sebelum
terbentuknya akar gigi, pada tahap ini gigi tumbuh ke berbagai arah untuk
mempertahankan posisi didalam rahang yang juga berkembang.
2) Erupsi Prefungsional
Tahap ini dimulai dengan inisiasi pembentukan akar gigi dan berakhir ketika gigi mulai
mencapai kontak oklusal, terdapat 5 tahap yaitu :
1. Tahap sekretoris dari amelogenesis lengkap sebelum pembentukan akar
2. Tahap intraoseus, saat pembentukan akar dimulai sebagai hasil proliferasi epitel
pelindung dan jaringan mesenkim dari papila dan folikel gigi
3. Tahap supraoseus, saat oklusal gigi bergerak melalui bawah tulang dan jaringan
ikat dari mukosa mulut
4. Ujung mahkota melewati rongga mulut dengan cara merusak pusat lapisan ganda
sel epitel
5. Gigi yang erupsi bergerak ke oklusal pada jarak yang maksimal dan terlihat
paparan secara berangsur angsur munculnya mohkota klinis
3) Erupsi Fungsional
Tahap ini mahkota gigi telah tumbuh maksimal dah terjadi penyesuaian kontak maksimal
dengan gigi yang ada rahang berlawanan. Gigi bererupsi sempurna dan dapat berfungsi
dengan normal
urutan erupsi gigi, termasuk proses kalsifikasi. Pengaruh faktor genetic terhadap erupsi
Faktor Ras
Perbedaan ras dapat menyebabkan perbedaan waktu dan urutan erupsi gigi
permanen. Waktu erupsi gigi orang Eropa dan campuran Amerika dengan Eropa lebih
lambat daripada waktu erupsi orang Amerika berkulit hitam dan Amerika Indian.
Jenis Kelamin
Waktu erupsi gigi permanen rahang atas dan bawah terjadi bervariasi pada setiap
individu. Pada umumnya waktu erupsi gigi anak perempuan lebih cepat dibandingkan
Faktor Lingkungan
tidak banyak mengubah sesuatu yang telah ditentukan oleh faktor keturunan. Pengaruh
faktor lingkungan terhadap waktu erupsi gigi adalah sekitar 20%. Faktor-faktor yang
a. Sosial Ekonomi
dan faktor lainnya yang berhubungan. Anak dengan tingkat ekonomi rendah
cenderung menunjukkan waktu erupsi gigi yang lebih lambat dibandingkan anak
b. Nutrisi
Faktor pemenuhan gizi dapat mempengaruhi waktu erupsi gigi dan perkembangan
rahang. Nutrisi sebagai faktor pertumbuhan dapat mempengaruhi erupsi dan proses
Faktor Penyakit
Gangguan pada erupsi gigi permanen dapat disebabkan oleh penyakit sistemik
Hemifacial atrophy.
Faktor Lokal
o Posisi abnormal
o Gigi berjejal, ruang tidak cukup membuat erupsi menjadi lebih lambat
o Resorpsi akar gigi susu yang lambat akibat infeksi periapikal menyebabkan gigi
Kesimpulan
…………………………..
DAFTAR PUSTAKA
London.
Anusaviche. Kenneth. 2004. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC.
Guyton,. Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology 11th Edition Page 992
Jaypee. 2011. Textbook of Craniofacial Growth. 1st edition. India. New Delhi.