a. Bud Stage
Bud stage merupakan tahap pembentukan tunas gigi. Tahap ini ditandai dengan proliferasi
lapisan ektodermal yang akan berkembang membentuk dental lamina. Dental lamina
terlihat dengan bentuk yang menyerupai huruf ‘U’ atau horseshoe-shape atau tapal kuda
yang dikelilingi oleh neural crest derivat dari ektomesenkim. Dental lamina dipisahkan
dari ektomesenkim oleh lamina basal. Proliferasi lapisan sel yang terlokalisasi ini pada
dental lamina tampak seperti adanya pembengkakan membulat yang merupakan tunas gigi
atau juga disebut tooth buds. Bud stage dikarakterisasi dengan adanya tooth buds tanpa
pengaturan sel yang jelas.
b. Cap stage
Tahap ini terjadi pada minggu ke-11 di mana adanya morfogenesis dan terjadi
perkembangan antara sel-sel di enamel organ yang berbentuk kuboid pada bagian eksternal
dan internal yang bentuknya kolumnar. Cap stage diawali dengan proses kondensasi
ekstomesenkim, tooth bud berkembang sambil menarik sebagian dental lamina.
Kondensasi Ektomesenkim disebut dengan dental papilla. Epthitelial outgrowth yang ada
diatas dental papila disebut enamel organ, sementara kondensasi ektomesenkim yang
membatasi dental papila dan membungkus enamel organ disebut dental folikel/sac. Sel
yang berada di tengah enamel organ yang terpisah menjadi retikulum stelata yang
mengandung glikosaminoglikan. Walaupun saling terpisah, tetapi satu sel dengan sel
lainnya masih berkomunikasi oleh satu pautan yaitu desmosom.
1) Amelogenesis
Pada tahap amelogenesis, sel inner dental epithelium disebut juga ameloblas, di mana
mulai aktif mensekresi protein enamel yang akan menjadi lapisan awal enamel.
Ameloblas bagian dasarnya berbatasan dengan lamina basal, yang menjadi permukaan
sekresinya. Ameloblas berfungsi menghancurkan lamina basal yang memisahkan sel-
sel ini dari dentin odontoblas dan dentin. Kejadian penting pada saat pembentukan
enamel adalah perkembangan sitoplasmik yang meluas pada ameloblas disebut
prosesus Tomes, yang merupakan tempat sekresi email. Pada amelogenesis terdapat
3 tahap fungsional, yang pertama Presecretory Stages, di mana ameloblas
berdiferensiasi, merubah polaritas, mengembangkan alat untuk sintesis protein,
mempersiapkan untuk sekresi enamel. Tahap kedua yaitu Secretory Stage, dimana
ameloblas membentuk dan mengorganisir ketebalan enamel. Tahap terakhir, yaitu
Maturation Stage, ameloblas mengatur dan mentranspor ion-ion spesifik untuk
melengkapi mineral yang sudah terbentuk.
2) Dentinogenesis
Tahap awal pembentukan dentin diawali dengan terbentuknya fibril kolagen disebut
von korff’s fibers (collagen type III associated). Ketika odontoblas membesar, sel ini
akan memproduksi kolagen fibril tipe I yang nantinya akan terbentuk paralel dengan
dentinoenamel junction. Membran plasma yang berdekatan dengan inner dental
epithelium akan berpenetrasi ke lamina basal dan membentuk enamel spindel.
Odontoblas kemudian membentuk Tomes fiber (prosesus odontoblas) yang akan
ditinggalkan ketika membentuk matriks dentin dan secara bersamaan odontoblas
bergerak ke arah pulpa. Deposisi mineral diinisiasi di vesikel matriks yang akan
meregulasi deposisi mineral tersebut oleh odontoblas. Deposisi mineral yang terjadi
pada awal adalah predentin. Kemudian odontoblas juga akan memproduksi matriks
protein non-kolagen untuk meregulasi deposisi mineral yang kemudian akan
membentuk mantel untuk dentin.