Anda di halaman 1dari 3

4.

Tahapan Perkembangan Gigi


Suatu tanda awal pertumbuhan gigi terlihat antara minggu ke-6 dan minggu ke-7 kehamilan.
Perkembangan gigi berasal dari lapisal oral ektodermal dan lapisan oral ektomesenkim. Kedua
tipe lapisan ini memiliki peran yang berbeda. Lapisan oral ektodermal merupakan lapisan yang
akan membentuk organ enamel, sedangkan lapisan oral ektomesenkim akan membentuk dental
papila yang kemudian berkembang menjadi dentin dan pulpa. Pekembangan gigi dibagi
menjadi beberapa fase, yaitu bud stage, cap stage, dan bell stage.

a. Bud Stage
Bud stage merupakan tahap pembentukan tunas gigi. Tahap ini ditandai dengan proliferasi
lapisan ektodermal yang akan berkembang membentuk dental lamina. Dental lamina
terlihat dengan bentuk yang menyerupai huruf ‘U’ atau horseshoe-shape atau tapal kuda
yang dikelilingi oleh neural crest derivat dari ektomesenkim. Dental lamina dipisahkan
dari ektomesenkim oleh lamina basal. Proliferasi lapisan sel yang terlokalisasi ini pada
dental lamina tampak seperti adanya pembengkakan membulat yang merupakan tunas gigi
atau juga disebut tooth buds. Bud stage dikarakterisasi dengan adanya tooth buds tanpa
pengaturan sel yang jelas.

Bud stage Cap Stage

b. Cap stage
Tahap ini terjadi pada minggu ke-11 di mana adanya morfogenesis dan terjadi
perkembangan antara sel-sel di enamel organ yang berbentuk kuboid pada bagian eksternal
dan internal yang bentuknya kolumnar. Cap stage diawali dengan proses kondensasi
ekstomesenkim, tooth bud berkembang sambil menarik sebagian dental lamina.
Kondensasi Ektomesenkim disebut dengan dental papilla. Epthitelial outgrowth yang ada
diatas dental papila disebut enamel organ, sementara kondensasi ektomesenkim yang
membatasi dental papila dan membungkus enamel organ disebut dental folikel/sac. Sel
yang berada di tengah enamel organ yang terpisah menjadi retikulum stelata yang
mengandung glikosaminoglikan. Walaupun saling terpisah, tetapi satu sel dengan sel
lainnya masih berkomunikasi oleh satu pautan yaitu desmosom.

c. Early Bell stage


Tahap ini dinamakan bell stage karena enamel organ bentuknya menyerupai bell. Pada
tahap ini, mahkota gigi akan mencapai bentuk akhir (morfodiferensiasi) dan sel yang akan
membentuk jaringan keras dari mahkota (ameloblas dan odontoblas) menjadi bentuk yang
berbeda (histodiferensiasi). Tahap early bell stage dimulai pada minggu ke-14. Batas luar
enamel organ dengan sel bentuk kuboid akan membentuk outer dental epithelium,
sedangkan sel yang membatasi dental papila yang bentuknya kolumnar akan membentuk
inner dental epithelium. Daerah tempat pertemuan antara outer dan inner dental
epithelium disebut cervical loop. Beberapa sel epithelial antara inner dental epithelium
dan reticulum stelata akan berdiferensiasi menjadi lapisan yang disebut stratum
intermedium. Dua peristiwa penting yang terjadi pada bell stage, yaitu: pemisahan dental
lamina dari benih gigi dan inner dental epithelium yang akan melipat untuk membentuk
pola mahkota gigi.

Early bell stage Late bell stage

d. Late bell stage/ Appositional stage


Late bell stage atau juga disebut appositional stage terjadi pada minggu ke-18. Tahap ini
merupakan pembentukan mahkota melalui tahap amelogenesis dan dentinogenesis yang
disertai dengan deposisi kolagen dan enamel protein.

1) Amelogenesis
Pada tahap amelogenesis, sel inner dental epithelium disebut juga ameloblas, di mana
mulai aktif mensekresi protein enamel yang akan menjadi lapisan awal enamel.
Ameloblas bagian dasarnya berbatasan dengan lamina basal, yang menjadi permukaan
sekresinya. Ameloblas berfungsi menghancurkan lamina basal yang memisahkan sel-
sel ini dari dentin odontoblas dan dentin. Kejadian penting pada saat pembentukan
enamel adalah perkembangan sitoplasmik yang meluas pada ameloblas disebut
prosesus Tomes, yang merupakan tempat sekresi email. Pada amelogenesis terdapat
3 tahap fungsional, yang pertama Presecretory Stages, di mana ameloblas
berdiferensiasi, merubah polaritas, mengembangkan alat untuk sintesis protein,
mempersiapkan untuk sekresi enamel. Tahap kedua yaitu Secretory Stage, dimana
ameloblas membentuk dan mengorganisir ketebalan enamel. Tahap terakhir, yaitu
Maturation Stage, ameloblas mengatur dan mentranspor ion-ion spesifik untuk
melengkapi mineral yang sudah terbentuk.

2) Dentinogenesis
Tahap awal pembentukan dentin diawali dengan terbentuknya fibril kolagen disebut
von korff’s fibers (collagen type III associated). Ketika odontoblas membesar, sel ini
akan memproduksi kolagen fibril tipe I yang nantinya akan terbentuk paralel dengan
dentinoenamel junction. Membran plasma yang berdekatan dengan inner dental
epithelium akan berpenetrasi ke lamina basal dan membentuk enamel spindel.
Odontoblas kemudian membentuk Tomes fiber (prosesus odontoblas) yang akan
ditinggalkan ketika membentuk matriks dentin dan secara bersamaan odontoblas
bergerak ke arah pulpa. Deposisi mineral diinisiasi di vesikel matriks yang akan
meregulasi deposisi mineral tersebut oleh odontoblas. Deposisi mineral yang terjadi
pada awal adalah predentin. Kemudian odontoblas juga akan memproduksi matriks
protein non-kolagen untuk meregulasi deposisi mineral yang kemudian akan
membentuk mantel untuk dentin.

Anda mungkin juga menyukai