GIC
1. Khoiril Ilham ( J2A019013)
2. Farah Fathia Fauzia ( J2A019014)
3. Wabishatul Hasna ( J2A019015)
4. Belinda Aquilathisa M ( J2A019016)
5. Aulia Puspasari R ( J2A019017)
6. Dhanu Bintang S ( J2A019018)
7. Ajeng Kusumaningtyas
( J2A019021)
01 02
Tipe Tipe
Tipe 7 Tipe 8
5 6 Tipe 9
Orthodontic Sements
Fissure Sealants Core Build Up ART (atraumatic
restorative technique) Deciduous teeth
restoration
SIFAT GIC
2. Sifat Mekanis
• Compressive strength: 150 Mpa, lebih rendah dari silikat
• Tensile strength : 6,6 Mpa, lebih tinggi dari silikat
• Hardness : 4,9 KHN, lebih lunak dari silikat
• Frakture toughness : beban yang kuat dapat terjadi fraktur (Power,
2008).
3. Sifat Kimia
GIC melekat dengan baik ke enamel dan dentin berupa
ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion
COOH dari GIC.
Ikatan dengan enamel 2x lebih besar daripada ikatannya
dengan dentin, sehingga kebocoran tepi tambalan dapat
dikurangi.
Tahan terhadap suasana asam karena adanya ikatan silang
diantara rantai-rantai GIC. Ikatan ini terjadi karena adanya
polyanion dengan berat molekul yang tinggi ( Anusavice,
2004).
K O M P O S I S I
Liquid
1. Asam Maleat
2. asam poliakrilat - pembersih smear layer dentin
3. asam itakonat
Menambah reaktivitas cairan
Mengurangi kekentalan
Mengurangi kecenderungan menjadi gel
4. asam tartarik
Mencegah pengentalan saat penyimpanan
Menambah waktu kerja
Mengurangi waktu pengerasan
Powder
Terdiri dari bahan kimia:
1. SiO2 29%
2. Al2O3 16,6 %
3. CaF2 34,3%
4. Na3AlF6 5%
5. AlF3 5,3 %
6. AlPO4 9,8 %
Ukuran Butir 13-19 myumeter
MANIPULASI GIC
○ Restorasi lesi karies kl. V ○ Lesi karies kelas IV atau fraktur insisal
○ Restorasi lesi karies kl. III lebih diutamakan ○ Lesi yang melibatkan area luas pada email
yang pembukaannya arah lingual labial yang mengutamakan faktor estetika
(Craig, 2004).
○ Reparasi kerusakan tepi restorasi mahkota
(Craig, 2004).
Reaksi Setting - reaksi asam basa antara acidic
polyelectrolyte dan aluminosilicate glass
1. Tahap Dissolution
Selama pencampuran bubuk dengan cairan,
polyacid mendegradasi permukaan luar dari
partikel glass melepaskan ion Ca2+ , Al3+,
natrium dan fluoride hingga hanya tersisa gel
silika. Ion hidrogen yg terlepas dr gugus
karboksil dan rantai polyacid masuk ke bagian
yg lebih dalam yaitu partikel kaca dan
menyebabkan ion kalsium, aluminium dan
fluoride habis ( Van Noort, 2002)
2. Gellation
Tahap initial setting, aksi yg cepat dari ion kalsium yang
memiliki valensi 2 dan berjumlah lebih banyak bereaksi lebih
dengan lebih mudah dengan gugus karboksil dari asam daripada
ion aluminium yang bervalensi 3
3. Hardening
Terjadi setelah hari ke 7, proses pengambilan aluminiium lebih
signifikan. Ion alumunium menyediakan kekuatan final pada
semen karena bertanggungjawab pada pertemuan dari crosslink.
Vaelnsi 3 ion alumunium memastikan terjadinya ikatan tinggi
pada polimer
Septishelya,Phradina Fili . dkk . 2016 . Kadar kelarutan fluor Glass Ionomer Cement
setelah perendaman air sungai dan akuades . Banjarmasin;Vol 2 no 2