Anda di halaman 1dari 19

INDIKASI DAN KLASIFIKASI

GIC
1. Khoiril Ilham ( J2A019013)
2. Farah Fathia Fauzia ( J2A019014)
3. Wabishatul Hasna ( J2A019015)
4. Belinda Aquilathisa M ( J2A019016)
5. Aulia Puspasari R ( J2A019017)
6. Dhanu Bintang S ( J2A019018)
7. Ajeng Kusumaningtyas
( J2A019021)

8. Marissa Novita Azzahra ( J2A019022)


9. Fitri Sekar Sari ( J2A019023)
10. Syifa Rachma Issanti ( J2A019025)
11. Judan Alfithra Izzulhaq ( J2A019026)
Definisi GIC

Glass ionomer cement (GIC) atau Semen ionomer kaca (SIK) adalah


bahan restorasi yang melekat pada enamel dan dentin melalui ikatan
kimia.
KOMPOSISI GIC

01 02

GIC GIC LIQUID


POWDER
KLASIFIKASI GIC BERDASARKAN
KEGUNAANNYA

Tipe Tipe Tipe 4


Tipe 3
1 2
Luting Semen Hdi`t Ourgj Ihfs Dcmckgr Liner dan Basis
Restorasi
Ogkgmt

Tipe Tipe
Tipe 7 Tipe 8
5 6 Tipe 9
Orthodontic Sements
Fissure Sealants Core Build Up ART (atraumatic
restorative technique)  Deciduous teeth
restoration
SIFAT GIC

Sifat Fisis Sifat Mekanis Sifat Kimia


Jupiter is the biggest It has a beautiful name, Mars is a cold place
planet in the Solar but it’s terribly hot full of iron oxide dust
System
SIFAT
1. Sifat Fisis
• Anti karies ion fluor yang dilepaskan terus menerus membuat gigi lebih
tahan terhadap karies.
• Termal ekspansi sesuai dengan dentin dan enamel.
• Tahan terhadap abrasi, ini penting khususnya pada penggunaan dalam
restorasi dari groove (Power, 2008).

2. Sifat Mekanis
• Compressive strength: 150 Mpa, lebih rendah dari silikat
• Tensile strength : 6,6 Mpa, lebih tinggi dari silikat
• Hardness : 4,9 KHN, lebih lunak dari silikat
• Frakture toughness : beban yang kuat dapat terjadi fraktur (Power,
2008).
3. Sifat Kimia
GIC melekat dengan baik ke enamel dan dentin berupa
ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion
COOH dari GIC.
Ikatan dengan enamel 2x lebih besar daripada ikatannya
dengan dentin, sehingga kebocoran tepi tambalan dapat
dikurangi.
Tahan terhadap suasana asam karena adanya ikatan silang
diantara rantai-rantai GIC. Ikatan ini terjadi karena adanya
polyanion dengan berat molekul yang tinggi ( Anusavice,
2004).
K O M P O S I S I

Liquid
1. Asam Maleat
2. asam poliakrilat - pembersih smear layer dentin
3. asam itakonat
Menambah reaktivitas cairan
Mengurangi kekentalan
Mengurangi kecenderungan menjadi gel
4. asam tartarik
Mencegah pengentalan saat penyimpanan
Menambah waktu kerja
Mengurangi waktu pengerasan
Powder
Terdiri dari bahan kimia:
1. SiO2 29%
2. Al2O3 16,6 %
3. CaF2 34,3%
4. Na3AlF6 5%
5. AlF3 5,3 %
6. AlPO4 9,8 %
Ukuran Butir 13-19 myumeter
MANIPULASI GIC

● Setting time 6-8 menit


● ratio w:p = 1,3 : 1 sampai 1,35 : 1 untuk
cairan kekentalan seperti a. karboksilat
● 3,3 : 1 sampai 3,4 : 1 untuk cairan
berkonsistensi seperti air
● Waktu pencampuran tidak boleh melebihi
45 sampai 60 s / tergantung pabrik
Indikasi dan kontraindikasi
. Indikasi :

○ Restorasi pada lesi erosi/abrasi tanpa preparasi . Kontraindikasi :


kavitas
○ Kavitas-kavitas yang ketebalannya kurang
○ Penumpatan pit dan fisura oklusal
○ Kavitas-kavitas yang terletak pada daerah
○ Restorasi gigi sulung yang menerima tekanan tinggi

○ Restorasi lesi karies kl. V ○ Lesi karies kelas IV atau fraktur insisal

○ Restorasi lesi karies kl. III lebih diutamakan ○ Lesi yang melibatkan area luas pada email
yang pembukaannya arah lingual labial yang mengutamakan faktor estetika
(Craig, 2004).
○ Reparasi kerusakan tepi restorasi mahkota
(Craig, 2004).
Reaksi Setting - reaksi asam basa antara acidic
polyelectrolyte dan aluminosilicate glass

1. Tahap Dissolution
Selama pencampuran bubuk dengan cairan,
polyacid mendegradasi permukaan luar dari
partikel glass melepaskan ion Ca2+ , Al3+,
natrium dan fluoride hingga hanya tersisa gel
silika. Ion hidrogen yg terlepas dr gugus
karboksil dan rantai polyacid masuk ke bagian
yg lebih dalam yaitu partikel kaca dan
menyebabkan ion kalsium, aluminium dan
fluoride habis ( Van Noort, 2002)
2. Gellation
Tahap initial setting, aksi yg cepat dari ion kalsium yang
memiliki valensi 2 dan berjumlah lebih banyak bereaksi lebih
dengan lebih mudah dengan gugus karboksil dari asam daripada
ion aluminium yang bervalensi 3

3. Hardening
Terjadi setelah hari ke 7, proses pengambilan aluminiium lebih
signifikan. Ion alumunium menyediakan kekuatan final pada
semen karena bertanggungjawab pada pertemuan dari crosslink.
Vaelnsi 3 ion alumunium memastikan terjadinya ikatan tinggi
pada polimer

Tartaric acid membantu mendegradasi permukaan partikel glass,


melepaskan ion Al3+ secara cepat, membentuk kompleks ion
logam. Menyebabkan ion Al3+ tidak dapat berekasi dengan
polyacid, sehingga meningkatkan working time .
Faktor yang mempengaruhi setting time

Temperatur Asam tartarat


01 lempengan kaca dingin dan kering 03 Memperpanjang working
dapat menghambat reaksi settong time, memperpendek setting
dan menambah working time time

Ukuran partikel powder w:p ratio


02 Ukuran maksimum partikel adalah 50 04
myumeter untuk restoratif semen dan 15 w:p ratio besar (encer) =
myumeter untuk luting agent Setting time lama
1. Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam
air. KELEBIHAN
2. Kemampuan berikatan dengan email dan dentin
3. Memiliki angka retensi gigi
4. Biokompabilitas
5. Estetika (penambahan radio opak untuk penyamaan
warna dengan gigi)
6. Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi.
7. Bersifat adhesi.
8. Tidak iritatif.
9. Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan
bahan fluor untuk mencegah karies lebih lanjut.
10. Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit.
11. Daya larut yang rendah.
12. Bersifat translusent atau tembus cahaya.
13. Perlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi
terhadap jaringan dentin dan email.
14. Biokompabilitas, yaitu menunjukkan efek biologis
yang baik terhadap struktur jaringan gigi dan pulpa.
Kelebihan lain dari bahan ini yaitu semen glass ionomer
mempunyai sifat anti bakteri, terutama terhadap koloni
streptococcus mutant.
KEKURANGAN

1. Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar


2. Tidak tahan terhadap keausan
3. Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin
4. Setelah restorasi butuh proteksi
5. Kekerasan kurang baik
6. Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasan
7. Dapat larut dalam asam dan air
1. Struktur gigi yang dipreparasi harus dibersihkan dengan MANIPULASI
pasta pumis, dibilas, dan dikeringkan, namun jangan sampai
mengalami dehidrasi. Pengeringan yang berlebihan akan
membuka ujung-ujung tubulus dentin dan meningkatkan
penetrasi cairan asam.
2. Prosedur pengadukannya yairu bubuk dicampurkan dengan
cairan dalam jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat
selama 30-45 detik. Ratio bubuk : cairan yang dianjurkan
bervariasi tergantung mereknya, tetapi umumnya berkisar antara
1,25-1,5 gram bubuk per 1 ml cairan.
3. Penyemenan harus dilakukan sebelum semen kehilangan
kilapnya. Setelah mengeras kelebihan semen dapat dibuang
dengan mencungkil atau mematahkan semen menjauh dari tepi
restorasi
Sumber

Septishelya,Phradina Fili . dkk . 2016 . Kadar kelarutan fluor Glass Ionomer Cement
setelah perendaman air sungai dan akuades . Banjarmasin;Vol 2 no 2

You can enter here relevant text about this map


Thanks!
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai