PENDAHULUAN
Early Childhood Caries (ECC) adalah bentuk kerusakan gigi yang parah
dan khas dari gigi sulung pada bayi dan anak prasekolah yang bersifat multifaktorial
ditandai dengan keberadaan satu atau lebih gigi sulung yang telah rusak, hilang atau
direstorasi pada anak usia kurang dari 6 tahun.1,2,3,4 ECC merupakan permasalahan
kesehatan global yang terjadi pada bayi dan balita di seluruh dunia, khususnya di
menderita sakit dan infeksi.1,3,4,5 Prevalensi ECC tertinggi terdapat pada wilayah
Afrika dan Asia Tenggara.2,4 Prevalensi ECC di Afrika berkisar 38% hingga 45%,
sementara pada wilayah Asia Tenggara hampir setengah (47%) dari anak berusia
yang rendah, kebiasaan diet yang buruk, tingkat pendidikan orang tua yang rendah
serta akses yang relatif tidak terjangkau oleh air terfluoridasi maupun pelayanan
gigi.1,2,3 Sebagian besar lesi ECC tidak diobati sehingga dapat menyebabkan
kerusakan yang progresif dari mahkota gigi disertai adanya infeksi, rasa sakit serta
nyeri.2,3,4,5 Dampak dari ECC yang tidak diobati tidak hanya akan mempengaruhi
kesehatan mulut anak tetapi juga kesehatan umum mereka, seperti halnya tumbuh
1
Perawatan ECC membutuhkan waktu yang lebih banyak, membutuhkan
biaya, sulit dilakukan dan bahkan sering tidak terjangkau bahkan pada negara
lain bagi dokter gigi, sehingga diperlukan perawatan alternatif yang dapat dengan
mudah dilakukan dan dengan biaya yang cukup rendah untuk manajemen ECC.3
Sejumlah studi klinis menunjukkan perkembangan karies gigi pada anak-anak dapat
Duangthip dkk (2016) pada anak prasekolah yang berisiko tinggi karies gigi di
daerah dengan air yang telah terfluoridasi menunjukkan aplikasi SDF tahunan atau
tiga minggu berturut-turut lebih efektif dalam menghentikan karies dentin pada gigi
sulung dibandingkan dengan aplikasi varnish Natrium Fluoride selama tiga minggu
berturut-turut.5
ketahanan dentin.5,7 SDF digunakan secara luas sejak 1970 untuk menghentikan
gigi berlubang.8 Pada tahun 2014 di US, SDF telah diterima oleh US Food and
varnis floride) dan pada oktober 2016 telah diterima oleh FDA sebagai perawatan
mutakhir untuk karies gigi.8 Penggunaan SDF telah diminati sebagai perawatan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
multifaktorial ditandai dengan keberadaan satu atau lebih gigi sulung yang
telah rusak, hilang atau direstorasi pada anak-anak yang berusia kurang
dari 71 bulan (Gambar 1).1,2,3,4 ECC berisiko tinggi pada anak yang tinggal
Gambar 1. ECC.9
45%, sementara pada wilayah Asia Tenggara, ECC diderita hampir dari
3
Barat di kota Lagos, penelitian oleh Olatosi et al (2015) pada 302 anak
berusia 6-71 bulan menunjukan angka prevalensi ECC sebesar 21% dan
Mothupi et al (2016) pada 459 anak dengan rerata usia 4.8 tahun
Tenggara di negara Myanmar prevalensi ECC pada anak berusia 3-4 tahun
sebesar 79% dan Laos sebesar 89%.12 Prevalensi ECC pada negara
sebesar 63% pada anak usia 6-24 bulan, sementara pada wilayah Serpong,
di semua kelompok usia.15 Seperti halnya bentuk lain dari karies gigi, ECC
permukaan gigi.15,16,17 Faktor utama terkait ECC antara lain host, bakteri,
4
Gambar 2. Diagram Venn.17
antara bakteri kariogenik dengan produk karbohidrat serta gigi dan saliva
calcium dan phosphate dari enamel gigi ketika pH plak turun hingga
dibawah nilai pH kritis yakni 5,5 sebagai akibat dari hasil produksi asam
perkembangan lesi namun tidak pada tahap inisiasi.18 ECC dapat terjadi
5
Remineralisasi terjadi ketika terdapat peningkatan pH plak.21 Faktor
6
Gambar 4. Faktor etilogi dan predisposis ECC.18
1) Mikroorganisme kariogenik
7
Menurut penelitian Milgrom et al. (2000) anak-anak
8
2) Karbohidrat yang dapat difermentasi (substrat)
9
a) Konsumsi gula pada makanan dapat sedikit meningkatkan
aktifitas karies.17
aktifitas karies.17
makanan sehari-hari.17
karies gigi yang dapat dilihat dari dari insidensi karies baru pada
3) Waktu paparan
10
pertambahan mineral.26 Hasil akhir dari proses konstan ini
c) Paparan fluoride.
e) Kualitas enamel.
f) Respon imun.
Dari segi morfologi, adanya pit dan fissure yang dalam pada
datar sehingga karies gigi tidak mudah terjadi.21 Posisi gigi juga
11
berperan dalam terbentuknya karies gigi.21 Susunan gigi yang
1) Saliva
12
Gambar 7. Hubungan laju saliva dan karies gigi.21
makanan
13
karies gigi.21 Aliran saliva berbanding terbalik terhadap
kurang gizi.17,18
14
bagi mereka adalah permukaan gigi, SM tidak ditemukan pada
15
sample bayi yang berusia 19 bulan, dan 35% terdapat SM pada
4. Dampak ECC
lainnya.27,28,29
a. Rasa Sakit
16
Anak-anak mengeluhkan rasa sakit yang menganggu mereka.28,29
Bahkan rasa sakit yang dirasakan dapat mencapai bagian lain, seperti
telinga, dengan dekripsi rasa sakit yang tajam, gatal, sangat sakit,
menggigit dengan gigi mereka yang sakit dan tidak dapat memakan
c. Mengganggu Tidur
malam hari mengatakan bahwa sakit yang dirasakan lebih parah saat
dilaporkan tidak masuk sekolah dan tidak dapat hadir dalam aktivitas
teman.28
17
Anak dengan ECC akan lebih sedikit memfungsikan rongga mulutnya
Sakit gigi yang dirasakan membuat anak anak mudah merasa marah
dan sedih karena merasa menderita sedangkan anak yang lain tidak
merasakan sakit.28
f. Mengganggu estetika
g. Orang tua merasa marah karena harus cuti bekerja hingga rasa bersalah
Para orang tua dengan anak yang mengalami ECC merasa bersalah,
sendiri.29 ECC juga dapat mengganggu jadwal kerja orang tua karena
18
mereka perlu mengambil cuti dari tempat bekerja untuk membawa anak
B. Pencegahan ECC
keluarga, orang tua atau pengasuh, dan komunitas melalui edukasi tentang
gigi setiap dua kali sehari dengan pasta gigi, penggunaan flour topikal dan
drink, teh manis, dll), kebiasaan menyusu di botol pada saat tidur, dan lain
19
makan permen karet yang mengandung xylitol guna untuk pengunyahan
menyatakan bahwa tindakan promosi kesehatan gigi dan mulut yang dia
lakukan, guna mencegah ECC memiliki efek yang positif pada ancaman
kejadian ECC.35
yang dilakukan untuk perlindungan kesehatan gigi dan mulut dari ECC.30
20
Gambar 8. Pasta Flour
Phosphate)
21
Gambar 10. CPP-CAP
daerah tersebut terlalu kecil, anatomi groove atau pit and fissure
22
Gambar 11. Pit and Fissure Sealant
a. Screening
mendeteksi white spot pada ECC (area servikal labial dari gigi depan
b. Fluoride varnish
dilakukan 2-4 kali dalam setahun pada individu yang memiliki risiko
23
Gambar 12. Varnish Fluoride
menghentikan proses ECC yang aman, efektif, efisien dan baik. 3,8,41
Bahan topikal ini digunakan di seluruh dunia sejak tahun 1970 untuk
bahan desensitisasi dan pada Oktober 2016 telah diakui FDA sebagai
Japan, dan Amerika.3 SDF memiliki larutan perak 25%, amine 8%,
24
Mei et al (2017) fluor dalam larutan menghasilkan flourhidroksiapatit
ke dokter gigi.8,42
keuangan.8,42
riwayat alergi perak, harus digunakan secara hati-hati saat ada ulserasi
sebagian.8,42
25
kalsium fluor (CaF2) dan fosfat perak (Ag3PO4) sebagai produk reaksi
43
Gambar 13. Reaksi Mekanisme SDF
26
Streptococcus mutan, patogen utama pada ECC, menjadi lemah dalam
Noda hitam ini muncul karena adanya lapisan perak fosfat pada karies
27
penambalan dengan bahan restorasi, contohnya penggunaan restorasi
anak yang memiliki gigi yang busuk, sedang menjalani perawatan saluran
28
BAB III
PEMBAHASAN
Perawatan ECC sering tidak tersedia atau tidak terjangkau oleh sejumlah
populasi anak terkait dengan status sosio-ekonomi yang rendah, tingkat pendidikan
orang tua yang rendah serta akses yang relatif tidak terjangkau oleh pelayanan
gigi.1,3 Penggunaan aplikasi topikal SDF telah menjadi fokus perhatian untuk
mengendalikan ECC oleh karena efektivitasnya, biaya yang rendah serta mudah
mengandung ion silver dan fluoride.3,52,42 Ion fluoride terbukti efektif dalam
larutan pada konsentrasi konstan untuk jangka waktu tertentu.3,42 Penelitian yang
29
dilakukan Milgrom et al (2018) pada wilayah Oregon, terbukti bahwa lebih dari
separuh anak-anak berusia 3 hingga 5 tahun pada kelompok pemberian SDF 38%
sebanyak 1 kali memiliki 100% lesi yang terhenti dibandingkan pada kelompok
pengaplikasian SDF 1 hingga 2 kali pada anak usia 2-5 tahun, menunjukkan
efektifitas penghentian ECC sebesar 100 lesi karies dari 102 lesi karies yang
diaplikasikan (98%).54 Pada penilaian kuesioner untuk orang tua terkait perubahan
warna pada gigi anak akibat aplikasi SDF, orang tua menyatakan perubahan
tersebut tidak mengganggu.54 Kehitaman yang tampak pada gigi yang diaplikasikan
SDF baik 38% maupun 12 % merupakan hasil dari formasi silver oxide.49,55
Kehitaman superfisial yang tampak pada mukosa rongga mulut akan hilang dalam
beberapa waktu seiring pergantian sel.55 Sedangkan gigi yang tidak direstorasi
setelah penggunaan SDF akan memiliki noda hitam permanen yang dapat
mengganggu estetika bila terjadi pada gigi anterior.55 Selain itu daerah lain yang
Gambar 15. Ilustrasi kehitaman pada gigi dengan aplikasi SDF 38%.47
30
Disimpulkan oleh penelitian ini bahwa SDF merupakan perawatan yang
efektif, mudah, sangat efisien, diterima sebagai perawatan non-bedah untuk kasus
ECC, mengurangi sakit gigi pada anak, serta meningkatkan kualitas hidup anak.54
Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Chandra et al (2017)
dengan pengaplikasian SDF 38% 1 kali pada anak usia 3-5 tahun menunjukkan
bahwa ECC terhenti saat kontrol pertama (3 bulan setelah pemakaian) sebesar 74%,
sedangkan pada anak yang tidak diaplikasikan SDF sebesar 23%.14 Pada kontrol
kedua (10 bulan setelah pemakaian) kadar ECC terhenti sebesar 69,7%, sedangkan
konsentrasi 12% dan bila diterapkan 2 kali setahun dibandingkan dengan 1 kali
setahun.56 Hal ini dikarenakan selain konsentrasi serta frekuensi pemberian SDF,
terdapat faktor lain seperti plak pada lesi, posisi gigi, letak dan besarnya lesi ECC,
tingkat pendidikan orang tua, kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan mulut
seperti kebiasaan diet serta frekuensi menyikat gigi yang dapat mempengaruhi
yang dilakukan Nguyen et al (2017) yang dilakukan pada 295 anak yang terbagi
dalam 3 group membuktikan bahwa dalam waktu 6 bulan sebanyak 60% permukaan
lesi ECC terhenti pada kedua kelompok yang menggunakan SDF 38% sebanyak 1
kali setahun dan NaF sebanyak 2 kali setahun maupun pada kelompok yang
menggunakan SDF 38% sebanyak 2 kali setahun dan NaF sebanyak 2 kali setahun,
sementara itu 12 bulan pasca penggunaan diketahui lebih dari 60% lesi ECC
31
terhenti pada kelompok dengan penggunaan SDF 2 kali dibandingkan pada
group lebih sering mengkonsumsi makanan dan minuman manis serta tidak sering
menggosok gigi sehingga efek dari SDF tidak bertahan lama, oleh karena itu
penggunaan SDF sebanyak 2 kali setahun diperlukan guna menyediakan SDF yang
lebih banyak untuk permukaan gigi yang rentan dan meminimalisir berkurangnya
efek dari SDF.47 Penggunaan SDF sebanyak 2 kali setahun dianggap sebagai
mingguan atau tiga minggu berturut-turut dari larutan SDF lebih efektif dalam
berturut-turut dapat lebih banyak menghentikan lesi pada dentin gigi sulung dalam
jangka waktu pendek (selama setahun), dan hasilnya tidak terlalu berbeda dengan
penggunaan berulang dalam jangka waktu yang lebih panjang (18 bulan).5 Hal ini
dinilai dari 4 variabel yaitu kelompok perlakuan, adanya plak pada permukaan lesi,
jenis gigi dan permukaan gigi yang mempengaruhi waktu menghentikan karies
aktif.5 Pada kelompok perlakuan yaitu kelompok 1 dan 2 (SDF) lebih signifikan
untuk menghentikan karies dalam waktu singkat dibandingkan NaF.5 Tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kelompok SDF 1 dan kelompok SDF 2.5 Pengaruh
dari jenis gigi, permukaan gigi dan adanya plak pada permukaan lesi merupakan
hal yang signifikan.5 Saat bulan ke 18, dilihat dari gigi depan, memiliki peluang
32
untuk dihentikan lesinya dibandingkan pada gigi posterior.5 Mengenai jenis
permukaan gigi, lesi permukaan di bagian bukal dan lingual memiliki peluang
ECC.5
33
Peneliti, Lokasi Waktu
No. Judul Usia Metode Hasil Penelitian
dan Tahun Kontrol
A randomized clinical trial on Gigi sulung Aplikasi mingguan atau tiga minggu berturut-turut
Duangthip et
arresting dentine caries in 3-4 GP 1 : SDF(30%), 1x setahun (n=100) 6, 12 dan dari larutan SDF lebih efektif dalam menghentikan
1. al., Hong Kong,
preschool children by topical tahun GP 2 : SDF(30%) 3 minggu sekali (n=97) 18 bulan ECC dibandingkan aplikasi varnish NaF 3 minggu
2016. fluorides – 18 month results. GP 3 : NaF(5%), 3 minggu sekali (n=107) berturut-turut.
Gigi sulung Tingkat penghentian ECC dengan SDF 38%
Fung et al., Arresting Dentine Caries with Gp 1 : 12% SDF, 1x setahun (n=207) sebanyak 2x setahun terbukti efektif setelah 18 bulan
2. Hong Kong, Different Concentration and 3-4 Gp 2 : 12% SDF, 2x setahun (n=210) penggunaan. Selain konsentrasi dan frekuensi
18 bulan
Periodicity of Silver Diamine tahun
2016. Fluoride. Gp 3 : 38% SDF, 1x setahun (n=207) pemberian SDF, terdapat faktor lain yang dapat
Gp 4 : 38% SDF, 2x setahun (n=207) mempengaruhi efektivitas perawatan.
Tingkat penghentian ECC dengan SDF 38%
Gigi sulung sebanyak 2x setahun dan NaF sebanyak 2x setahun
Gp 1 : 38% SDF 1x setahun + NaF 2x terbukti efektif setelah 12 bulan penggunaan. Efek
Nguyen et al., Caries Arresting Effect of Silver setahun (n=90) SDF tidak berlangsung lama karena anak-anak dalam
3. 2-3 6 dan 12
Diamine Fluoride in Vietnamese
Vietnam, 2017. tahun Gp 2 : 38% SDF 2x setahun + NaF 2x bulan penelitian sering mengkonsumsi makanan dan
Preschool Children.
setahun (n=99) minuman manis serta jarang menyikat gigi, sehingga
Gp 3 : NaF 2x setahun (n=106) penggunaan SDF sebanyak 2x setahun merupakaan
faktor penting dalam tingkat penghentian ECC.
Clemens et al., Effect and Acceptance of Silver Gigi Sulung SDF terbukti efektif untuk menghentikan ECC, dan
4. 2-5 3 minggu
Diamine Fluoride Treatment on Penggunaan 38% SDF , 1-2 kali pemakaian lesi hitam yang timbul akibat penggunaan SDF dapat
USA. 2017 Tahun dan 3 bulan
Dental Caries in Primary Teeth (n= 32 , 102 lesi karies gigi) diterima dengan baik oleh orang tua.
Evaluation of Silver Diamine
Gigi Sulung.
5. Chandra et al., Fluoride Application in Children 3-5 3 bulan dan SDF terbukti efektif menghentikan ECC terlihat
Gp 1 : SDF 38% 1 kali pemakaian (n= 81)
Indonesia. 2017 and Factors Associated with Tahun 10 bulan setelah 3 dan 10 bulan penggunaan.
Gp 2 : tanpa pemakaian SDF (n = 34)
Arrested Caries Survival
Topical silver diamine fluoride Gigi sulung
Milgrom et al., for dental caries arrest in 2-6 Tingkat penghentian ECC dengan SDF 38% terbukti
6. Gp 1 : 38% SDF, 1 kali (n=29) 14-21 hari.
Oregon, 2018. preschool children: A randomized tahun efektif dalam 14-21 hari.
controlled trial and Gp 2 : placebo, 1 kali (n=35)
34
microbiological analysis of caries
associated microbes and
resistance gene expression.
TABEL 1. Penelitian Mengenai SDF Sebagai Preventif ECC
35
BAB IV
KESIMPULAN
khususnya pada wilayah pedesaan terkait dengan akses air terfluoridasi dan
pelayanan gigi yang kurang memadai. SDF dipercaya dapat memperbaiki tingkat
terjadinya ECC oleh karena bersifat efektif, praktis serta ekonomis. SDF mudah
Efektivitas dari SDF tidak hanya dipengaruhi oleh konsentrasi dan frekuensi
menyikat gigi, plak pada lesi, posisi gigi, letak dan besarnya lesi ECC serta tingkat
perubahan kehitaman pada gigi apabila tidak dilakukan restorasi. Kehitaman ini
merupakan akibat dari formasi silver oxide. Kehitaman yang muncul tidak berefek
buruk pada kesehatan anak, namun mengganggu estetik anak. Hal ini dapat diterima
36
DAFTAR PUSTAKA
2. Chen KJ, Gao SS, Duangthip D, Lo ECM, Chu CH. Managing Early
6(11): 1-9.
3. Gao SS, Zhao IS, Hiraishi N, Duangthip D, Mei ML, Lo ECM, Chu CH.
1(3): 201-210.
6. Sajadi FS, Pishbin L, Azhari SH, Moosazadeh M. Impact of Oral and Dental
37
7. Chu CH, Mei L, Seneviratne CJ, Lo EC. Effects of silver diamine fluoride on
8. Bendit, J Douglas, A. Silver Diamine Fluoride: The newest tool in your caries
10. Olatosi OO, Inem V, Sofola OO, Prakash P, Sote O. The Prevalence Of Early
Childhood Caries and Its Associated Risk Factors Among Preschool Children
11. Mothupi KA, Nqcobo CB, Yengopal V. Prevalence of Early Childhood Caries
308-12.
38
14. Chandra, Rahardjo A, Adiatman M, Darwita R, Maharani DA, Callea M.
17. Casamassimo SP, Fields HW, McTigue DJ, Nowak AJ. Pediatric Dentistry:
Infancy Through Adolescence. Ed. 5th. St Louis: Elsevier Saunders; 2013: 178,
180-2.
18. Anil S, Anand PS. Early Childhood Caries: Prevalence, Risk Factors and
19. Cappelli DP, Mobley CC. Prevention In Clinical Oral Health Care. St Louis:
20. Yu OY, Zhao IS, Mei ML, Lo ECM, Chu CH. A Review of the Common Models
21. Marya CM. A Textbook of Public Health Dentistry. Ed. 1st. New Delhi: Jaypee
22. Çolak H, Dülgergil ÇT, Dalli M, Hamidi MM. Early childhood caries update:
A review of causes, diagnoses, and treatments. J Nat Sc Biol Med [serial online]
39
23. Council of clinical Affairs. Policy on Early Childhood Caries (ECC):
25. Acharya, S. Tandon, S. The Effect of Early Childhood Caries on the Quality of
2011. Pg 98-101.
27. Collado, V. Pichot, H et al. Impact of Early Childhood Caries and its Treatment
28. Gilchrist, F. Marshman, Z. The Impact of Dental Caries on Children and Young
29. Naidu, R. Nunn, J et al. Oral Health-Related Quality of Life and Early
2016. Trinidad
30. Marya CM. A Textbook of Public Health Dentistry. Ed. 1st. New Delhi: Jaypee
40
31. Lee Y. 2013. Diagnosis and Prevention Strategis for Dental Caries. Journal pf
32. Ungchusak C. 2017. Oral Health Promotion and Prevention of Early Childhood
36. Batsir L, Bita Rasteh, Ali Montazeri dan Marzieh Araban. 2017. Four level
38. Daly B, et al. 2013. Essential Dental Public Health. Oxford University Press.
40. Ahovuo S A, Forss H, Hiiri AA, et al. Pit and Fissure Sealant versus Fluoride
Varnish for Preventing Dental Decay in the Permanent Teeth of Children and
41
41. Mei M L, BDS, MDS, PHD, et al. 2016. Clinical Use of Silver Diamine
42. Zhao IS, Gao SS, Hiraishi N, et al. Mechanisms of silver diamine fluoride on
67-76.
43. Wirght J T, Alex White. 2017. Silver Diamine Fluoride: Changing the Caries
78(6).
44. Fung MHT, et al. 2013. Arresting Early Childhood Caries with Silver Diamine
46. Milgrom P, Horst JA, Ludwig S, et al. Topical Silver Diamine Fluoride for
47. Nguyen Y H T, et al. 2017. Caries Arresting Effect of Silver Diamine Fluoride
49. Burgess J.O, P.M Vaghela. 2018. Silver Diamine Fluoride: A Successful
42
50. Singh R, et al. 2015. Preventive Aspect of Prosthodontics : An Overview.
Public Health.
Arrest Dental Caries: A New Approach in the US. Journal of Dentistry and Oral
56. Fung MHT, Duangthip D, Wong MCM, Lo ECM, Chu CH. Arresting Dentine
43
OUTLINE
CHILDHOOD CARIES
BAB I : PENDAHULUAN
4. Dampak ECC
B. Pencegahan ECC
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
44
MAKALAH IKGM
DISUSUN OLEH :
45
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2018
46