Anda di halaman 1dari 6

PLAK  Pendalaman sulkus ggv secara patologis karna

penyakit periodontal (ok/ pergerakan tepi margin


 Deposit lunak yang melekat pada permukaan
ggv kearah coronal, perpindahan epitel junctional
keras RM
kearah apical atau kombinasi keduanya
 Plak terbentuk 4-8 jam setelah menyikat gigi
 DARI MARGIN GGV-DASAR POKET
 Macam:
 Klasifikasi :
p. supraggv: di koronal dari margin ggv
1. GINGIVAL POCKET/PSEUDO
p. marginal: kontak dengan margin ggv
POCKET/FALSE POCKET
p. subggv: dibawah margin ggv
2. PERIODONTAL POCKET/TRUE
 Mekanisme:
POCKET/ABSOLUTE POCKET
1. Pembentukan pelikel
Protein saliva membentuk AEP (Acquired GINGIVAL POCKET/PSEUDO POCKET
enamel pellicle) sbg penghalang primer dan
 Terbentuk oleh adanya ggv enlargement tanpa
lap. pertahanan antara mineral kalsium fosfat
disertai kerusakan jaringan periodontal
enamel dengan bakteri dan asam makanan
 Pendalaman sulkus ok/ ggv enlargement
2. Kolonisasi awal di permukaan gigi
 Tidak terjadi migrasi epitel junctional ke apical
Pelikel dikolonisasi oleh S. mutans dan S.
atau resorbsi tulang alveolar
sanguins dengan mengubah glukosa dan
karbohidrat pada makanan menjadi asam PERIODONTAL POCKET/TRUE POCKET/ABSOLUTE
melalui fermentasi POCKET
3. Kolonisasi sekunder dan pematangan plak
Kombinasi bakteri, asam, sisa makanan, saliva  Menyebabkan destruksi pada jaringan
membentuk plak periodontal serta memicu terjadinya kehilangan
4. Plak terikat oleh matriks extracellular dan exfoliation dari gigi
polymeric substances (EPSs) dari bakteri  Pendalaman sulkus ok/ migrasi epitel junctional
kearah apical
KALKULUS  Disertai destruksi jar periodontal (gigi goyang ok/
 Deposit keras yang terbentuk dari mineralisasi kerusakan t.alveolar dan kehilangan perlekatan)
plak gigi dan biasanya dilapisi oleh plak yang tidak KLASIFIKASI POCKET PERIODONTAL
termineralisasi
 Macam: 1. POKET SUPRABONI (SUPERCRESTAL/
k. supraggv: di koronal dari marginggv SUPRAALVEOLAR)
k.subggv: dibawah crest marginggv  Dasar poket terletak lebih koronal dari tulang
 Mekanisme: alveolar dibawahnya
1. Setelah pembentukan plak 4-8 jam  Kerusakan tulang horizontal
2. Ion kalsium berikatan dengan komponen 2. POKET INFRABONI
organic (INTRABONY/SUBCRESTAL/INTRAALVEOLAR)
3. Mengalami presipitasi dan mulai mengkristal  Dasar poket terletak lebih ke apikal dari puncak
atau terklasifikasi (hari ke 1-14) tulang alveolar
 Kerusakan tulang vertical / angular
POCKET PERIODONTAL
 Berdasarkan permukaan gigi yang terlibat
1. SIMPLE POCKET (1)
FUNGSI EPITEL JUNCTIONAL
2. COMPOUND POCKET (2/>)
3. COMPLEX POCKET (berasal dari 1 sisi dan 1. Pertahanan pertama terhadap bakteri dan plak
mempunyai akhiran di tepi sisi yang lain) 2. Stratified squamous nonkeratinized : yang
berkembang menjadi epitel RM dan mereduksi
enamel epithelium pada saat erupsi gigi
3. Perlekatan ke gigi oleh internal basal lamina
4. Perlekatan ke jaringan ikat oleh external basal lamina
5. Menghambat permeabilitas yang tinggi ke dalam sel,
cairan ggv, dan sebagai mekanisme pertahana tubuh
host

MEKANISME PEMBENTUKAN POKET

I. AWAL
1. Perubahan inflamasi pada jar. Ikat di sulkus ggv
2. Eksudat inflamasi seluler dan cairan menyebabkan
MANIFESTASI KLINIS POCKET PERIODONTAL degenerasi jar. Ikat disekitarya termasuk serat ggv
3. Kerusakan kolagen pada apikal epitel junctional
o Margin ggv merah kebiruan, menebal,
4. Area tersebut ditempati sel sel inflamasi
lembut dan mengkilat
5. Edema
 Perubahan warna karna kurangnya
II. INVASI BAKTERI
sirkulasi darah
 Adanya destruksi gingival fiber dan p. intermedia dan p. gingivalis (aggressive periodontitis);
jaringan disekitarnya dan Aa
 Atropi pada epitel
Bakteri invasi kedalam sel oleh karena adanya :
 Edema dan degenerasi
o Margin ggv-mukosa alveolar merah kebiruan  eksfoliasi dari sel epitel
(zona vertical)  bakteri yang berkumpul di dasar lamina basalis
o Perdaragan ggv (↑ vaskularitas) (penghubung jar. Epitel dan jar. Ikat)
o Supurasi (infalamasi pada dinding poket) III. DESTRUKSI JARINGAN
o Kegoyangan gigi
Memicu respon inflamasi (mengaktifkan kaskade) untuk
o Terbentuknya diastema
menghancurkan dan membunuh bakteri
o Rasa sakit terlokalisir
o Saat probing : kedalamannya > 4mm 1. Lipopolisakarida bakteri : menstimulasi makrofag
atau limfosit (melepaskan IL-1 dan TNF-α)
KANDUNGAN POKET : o menginduksi PGE2 : degradasi molekul matriks
o Debris (mo serta produknya yaitu enzim dan ekstraseluler (kolagen) oleh kolagenase
endotoksin) 2. Menginduksi pelepasan MMP dari PMN
o Mucin salva o Memicu degradasi molekul matriks ekstraseluler
o Deskuamasi sel epitel (kolagen) oleh kolagenase
o Leukosit 3. Menginduksi resorpsi tulang (osteoklas)
4. Kondisi fisiologis : fibroblast melepaskan MMP unuk
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA POKET : mengatur kolagen
1. Migrasi apikal dari epitel junctional
2. Kerusakan lig perio serta t. alveolar
3. Pembesaran ggv
4. Mo dan produknya (menyebabkan perubahan
jaringan)
PENDALAMAN POKET

kerusakan dan
Destruksi
invasi bakteri kehilangan
jaringan
kolagen

stimulus sel pada


proliferasi di kehilangan
apikal epitel
sepanjang akar perlekatan
junctional

pendalaman
migrasi ke apikal
poket

CARA PENGUKURAN POKET

 PROBE YG DIGUNAKAN :
 WHO
 UNC 15
 Tanpa tekanan probe dimasukkan sejajar sumbu
vertical gigi dan dijalankan secara circumferential
disetiap permukaan gigi
 Interdental :  TITIK PEMERIKSAAN POKET PERIODONTAL
Probe ditempatkan miring dari kedua sisi (fasial (six site)
dan lingual) → menelusuri lebih dalam poket di 1. Mesiolabial
titik kontak 2. Distolabial
 Keterlibatan furkasi (akar ganda) : Nabers probe 3. Fasial
 Gingiva sehat : ≤ 3mm 4. Distolingual
 Inflamasi gingiva : > 3mm 5. Mesiolingual
6. Lingual

KURETASE • Ultrasonic curettage

• Kuretase dalam periodontik berarti scraping • Chemical curettage


dinding gingiva dari poket periodontal untuk
• Diode laser curettage
meniadakan sakit ringan pada jaringan dengan
penghapusan jaringan granulasi yang terinflamasi INDIKASI
pada lateral dinding poket dan epitel junctional
• Oedematous, inflamasi, non fibrotik
• Tujuan: mereduksi poket, mengeliminasi,
memperbaiki perlekatan atau membuat • Poket dangkal–moderat (3-5 mm)
perlekatan baru • Poket suprabony
JENIS • Bagian awal sebelum membuka prosedur bedah
• Curettage gingiva (tertutup) : dinding lateral untuk mencapai kualitas jaringan yang dapat
poket dan semetum ditangani dengan mudah

• Curettage subgingiva (tertutup) : pengambilan • Prosedur nondefinitif ketika teknik bedah yang
dasar poket untuk membuat perlekatan baru agresif (misalnya, flaps) kontraindikasi pada
pasien (akibat usia, masalah sistemik, atau
• ENAP (excisional new attachment prosedure) masalah psikologis)
• ENAP modifikasi
• Recall visits 4 sampai 5 untuk maintenance (cth:
untuk daerah rekurensi inflamasi dan
pendalaman poket, pengurangan poket sebelum
operasi, atau peningkatan kadar mikroorganisme
pathogen)

KONTRA-INDIKASI

• Bentuk poket yang berliku-liku (tortuous)

• Poket berada di daerah yang sulit dilakukan (cth:


molar, dinding poket fibrotic, kasus hiperplasia
oleh karena dilantin sodium pada penderita MACAM-MACAM KURET
epilepsi)

• Furcation involvement

• Poket yang dalam

• Daerah sulit dijangkau

ALAT & BAHAN

• Instrumen dasar: kaca mulut, sonde, pinset,


ekskavator, probe

• Cawan

• Tampon

• Duk steril bolong

• Blade no. 11-12 Kuret gracey


• Makro dan mikro scaler 1-2 3-4 : anterior
• Sarung tangan karet 5-6 : anterior dan premolar
• Water syringe 7-8 9-10 : posterior (fasial & lingual)
• Nierbekken 11-12 : posterior (mesial)
• Spuit injeksi 13-14 : posterior (distal)
• Kuret gracey PROSEDUR
• Glass slab dan spatel semen 1. Indikasi
• Gunting jaringan 2. Skeling dan root planing  kunjungan I, kontrol 1
• Pinset chirurgis minggu kemudian dan pemeriksaan poket
periodontal dgn probe
• Povidone iodine 10%
3. Desifenksi area kerja dengan povidone iodine
• Larutan NaCl 0,9%
4. Anestesi local
• Pehacaine
Kuret distobukal : anestesi infiltrasi di titik yang
• Periodontal pack akan dilakukan kuretase
• Aquadest Kuret di bagian bukal dan lingual : anestesi
infiltrasi di bagian bukal dan lingual
5. Pada tindakan kuretase menggunakan kuret • Pemberian resep antibiotik berupa Amoxicillin
Gracey yg sesuai 500 mg 3x sehari selama 3 hari; pada px dgn
alergi penicillin dapat diberikan clindamycin 300
6. Masukkan kuret // aksis gigi sampai dasar poket,
mg 4x sehari selama 3 hari
sisi tajam pada epitel sulkuler
• Pemberian resep analgesik (e.g. ibuprofen, asam
7. Proses kuretase dapat dihentikan saat telah
mefenamat)
dirasakan permukaan antara gingival dan gigi
sudah halus dan terlihat darah yg keluar pada TAHAPAN PENYEMBUHAN
saat kuretase mulai berubah warna dari merah
• Perbaikan epitel sulkus 2–7 hari
gelap menjadi merah terang
• Perbaikan epitel cekat 5 hari
8. Irigasi larutan NaCl 0,9%
• Pengkerutan gingival margin 7 hari
9. Tekan daerah operasi 3-5 menit
• Penyembuhan sempurna 2 minggu
10. Suturing  tentative
YG TIDAK BOLEH DILAKUKAN SAAT KONTROL
11. Aplikasi periodontal dressing
 Probing
12. Kontrol 1-2 minggu
 Jika probing dilakukan sebelum 1 minggu
13. Reevaluasi jaringan periodontal setiap 6 bulan dilakukan kuretase akan menyebabkan
perlukaan baru
14. Scalling dan polishing tiap 6 bulan sekali,
 Probing boleh dilakukan Kembali setelah
tergantung dari efektivitas control plak pasien
3 minggu karena sudah masuk fase
dan pada kecenderungan pembentukan kalkulus.
remodelling
GERAKAN KURET  Yang boleh dilakukan saat kontrol adalah
melihat keadaan klinis dan irigasi
1. Horizontal
2. Oblique KAPAN KURETASE DIHENTIKAN?
3. Vertical
 Jar granulasi telah keluar (berwarna kecoklatan)
INSTRUKSI POST KURETASE  Perdarahan minimal

• Tidak makan kurang lebih 1 jam post kuretase DELAYED WOUND HEALING

• Dianjurkan konsumsi makanan dingin dan lunak • Jika dalam 7-10 hari penyembuhan belum
pada hari dilakukan kuretase tercapai, gangguan pada proses penyembuhan
perlu dicurigai. Paling umum karena iritan lokal.
• Hindari merokok
• Faktor lokal: pengeringan, kebersihan ↓
• Menjaga kebersihan RM dgn menyikat gigi 2x
(kalkulus yang belum tereliminasi atau
sehari, berkumur tiap selesai makan (tidak
reakumulasi plak), keadaan fisik, jaringan
berkumur terlalu keras)
nekrotik, trauma, tekanan di lokasi luka
• Makan-makanan yg bergizi dan perbanyak makan berlebihan atau berkelanjutan (suplai
buah darah ke jaringan kapiler dapat
terganggu)
• Hindari makanan yg dapat merangsang
perdarahan seperti makanan panas • Jika delayed wound healing terjadi secara general
atau keseluruhan, gangguan berupa faktor
• Daerah post-kuretase tidak dimainkan dengan sistemik perlu dicurigai.
lidah, tangan, atau digunakan untuk mengunyah
• Faktor sistemik: usia, tipe badan,
• Kontrol 1-2 minggu pasca perawatan penyakit kronis, imunosupresi dan terapi
TERAPI ORAL radiasi, nilai laboratorium, status nutrisi,
insufisiensi vaskular

Anda mungkin juga menyukai