I. AWAL
1. Perubahan inflamasi pada jar. Ikat di sulkus ggv
2. Eksudat inflamasi seluler dan cairan menyebabkan
MANIFESTASI KLINIS POCKET PERIODONTAL degenerasi jar. Ikat disekitarya termasuk serat ggv
3. Kerusakan kolagen pada apikal epitel junctional
o Margin ggv merah kebiruan, menebal,
4. Area tersebut ditempati sel sel inflamasi
lembut dan mengkilat
5. Edema
Perubahan warna karna kurangnya
II. INVASI BAKTERI
sirkulasi darah
Adanya destruksi gingival fiber dan p. intermedia dan p. gingivalis (aggressive periodontitis);
jaringan disekitarnya dan Aa
Atropi pada epitel
Bakteri invasi kedalam sel oleh karena adanya :
Edema dan degenerasi
o Margin ggv-mukosa alveolar merah kebiruan eksfoliasi dari sel epitel
(zona vertical) bakteri yang berkumpul di dasar lamina basalis
o Perdaragan ggv (↑ vaskularitas) (penghubung jar. Epitel dan jar. Ikat)
o Supurasi (infalamasi pada dinding poket) III. DESTRUKSI JARINGAN
o Kegoyangan gigi
Memicu respon inflamasi (mengaktifkan kaskade) untuk
o Terbentuknya diastema
menghancurkan dan membunuh bakteri
o Rasa sakit terlokalisir
o Saat probing : kedalamannya > 4mm 1. Lipopolisakarida bakteri : menstimulasi makrofag
atau limfosit (melepaskan IL-1 dan TNF-α)
KANDUNGAN POKET : o menginduksi PGE2 : degradasi molekul matriks
o Debris (mo serta produknya yaitu enzim dan ekstraseluler (kolagen) oleh kolagenase
endotoksin) 2. Menginduksi pelepasan MMP dari PMN
o Mucin salva o Memicu degradasi molekul matriks ekstraseluler
o Deskuamasi sel epitel (kolagen) oleh kolagenase
o Leukosit 3. Menginduksi resorpsi tulang (osteoklas)
4. Kondisi fisiologis : fibroblast melepaskan MMP unuk
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA POKET : mengatur kolagen
1. Migrasi apikal dari epitel junctional
2. Kerusakan lig perio serta t. alveolar
3. Pembesaran ggv
4. Mo dan produknya (menyebabkan perubahan
jaringan)
PENDALAMAN POKET
kerusakan dan
Destruksi
invasi bakteri kehilangan
jaringan
kolagen
pendalaman
migrasi ke apikal
poket
PROBE YG DIGUNAKAN :
WHO
UNC 15
Tanpa tekanan probe dimasukkan sejajar sumbu
vertical gigi dan dijalankan secara circumferential
disetiap permukaan gigi
Interdental : TITIK PEMERIKSAAN POKET PERIODONTAL
Probe ditempatkan miring dari kedua sisi (fasial (six site)
dan lingual) → menelusuri lebih dalam poket di 1. Mesiolabial
titik kontak 2. Distolabial
Keterlibatan furkasi (akar ganda) : Nabers probe 3. Fasial
Gingiva sehat : ≤ 3mm 4. Distolingual
Inflamasi gingiva : > 3mm 5. Mesiolingual
6. Lingual
• Curettage subgingiva (tertutup) : pengambilan • Prosedur nondefinitif ketika teknik bedah yang
dasar poket untuk membuat perlekatan baru agresif (misalnya, flaps) kontraindikasi pada
pasien (akibat usia, masalah sistemik, atau
• ENAP (excisional new attachment prosedure) masalah psikologis)
• ENAP modifikasi
• Recall visits 4 sampai 5 untuk maintenance (cth:
untuk daerah rekurensi inflamasi dan
pendalaman poket, pengurangan poket sebelum
operasi, atau peningkatan kadar mikroorganisme
pathogen)
KONTRA-INDIKASI
• Furcation involvement
• Cawan
• Tampon
• Tidak makan kurang lebih 1 jam post kuretase DELAYED WOUND HEALING
• Dianjurkan konsumsi makanan dingin dan lunak • Jika dalam 7-10 hari penyembuhan belum
pada hari dilakukan kuretase tercapai, gangguan pada proses penyembuhan
perlu dicurigai. Paling umum karena iritan lokal.
• Hindari merokok
• Faktor lokal: pengeringan, kebersihan ↓
• Menjaga kebersihan RM dgn menyikat gigi 2x
(kalkulus yang belum tereliminasi atau
sehari, berkumur tiap selesai makan (tidak
reakumulasi plak), keadaan fisik, jaringan
berkumur terlalu keras)
nekrotik, trauma, tekanan di lokasi luka
• Makan-makanan yg bergizi dan perbanyak makan berlebihan atau berkelanjutan (suplai
buah darah ke jaringan kapiler dapat
terganggu)
• Hindari makanan yg dapat merangsang
perdarahan seperti makanan panas • Jika delayed wound healing terjadi secara general
atau keseluruhan, gangguan berupa faktor
• Daerah post-kuretase tidak dimainkan dengan sistemik perlu dicurigai.
lidah, tangan, atau digunakan untuk mengunyah
• Faktor sistemik: usia, tipe badan,
• Kontrol 1-2 minggu pasca perawatan penyakit kronis, imunosupresi dan terapi
TERAPI ORAL radiasi, nilai laboratorium, status nutrisi,
insufisiensi vaskular