Disusun Oleh:
drg. Juanita A. Gunawan, Sp.KG(K)
drg. Ade Prijanti Dwisaptarini, Sp.KG(K), PhD
Dr. drg. Meiny Faudah Amin, Sp.KG(K)
drg. Anastasia Elsa Prahasti, Sp.KG(K)
drg. Elline, Sp.KG(K)
drg. Selviana Wulansari, Sp.KG(K)
drg. Aryadi, Sp.KG(K)
drg. Taufiq Ariwibowo, Sp.KG(K)
drg. Dina Ratnasari, Sp.KG(K)
drg. Rosita Stefani, MM, Sp.KG
drg. Melaniwati, Sp.KG
FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020
KEGIATAN SKILLS LAB MODUL 5.12
1. Menyusun Gigi
2. Rubber Dam
3. Restorasi Resin Komposit Kelas II (Gigi Molar 1 RB)
4. Restorasi Semen Ionomer Kaca Kelas V (Gigi Premolar RA)
5. Restorasi Resin Komposit Kelas IV (Gigi Insisivus RA)
6. Preparasi Onlay (Gigi Molar 2 RB)
7. Ujian Skills Lab (Gigi Molar 1 RA/RB)
1
TATA TERTIB SKILLS LAB MODUL 5.12 FKG USAKTI
1. Hadir tepat waktu. Tenggang waktu adalah 15 menit, lebih dari 15 menit
mahasiswa diperkenankan mengikuti skills lab tetapi tidak mengisi absensi.
2. Mahasiswa hadir pada zoom menggunakan laptop, dengan posisi laptop ditaruh
di samping dan ada jarak sehingga dapat terlihat mahasiswa saat bekerja,
dengan cermin dipasang di samping mahasiswa. Contoh posisi:
3. Gigi telah ditanam dalam media (wadah kecil diberi gips / moldano / lilin) agar
memudahkan saat bekerja. Contoh:
2
10. Bila tidak mengikuti skills lab, tidak ada susulan.
11. Bila sakit, harus memberikan surat keterangan dari Rumah Sakit, dan absensi
kehadiran minimal adalah 80%.
12. Syarat mengikuti ujian akhir, pekerjaan sudah selesai 100%.
13. Bila ada kesalahan pekerjaan skills lab dan diperlukan mengganti gigi
maka harus minta ijin ke dosen pembimbing.
3
Alat – Alat yang Dibutuhkan untuk Skills Lab Preklinik Modul 5.12
1. Alas meja putih ukuran 50cm x 50cm
2. Gigi / gigi typodont yang telah difiksasi seperti petunjuk
3. Gloves dan masker
4. Chip blower, bowl berisi air
5. Instrumen standard: kaca mulut 2 buah (ukuran 4), sonde halfmoon, excavator,
pinset dental (ujung bengkok/bersudut)
6. Sonde lurus
7. Matrix band dan holder, wedge (ukuran s,m)
8. Set bur (Low & High Speed)
a. Round bur (berbagai ukuran)
b. Fissure bur (berbagai ukuran)
c. Tapered fissure bur
d. Flame bur
9. Jika ingin mencoba melakukan penumpatan:
a. Plastis filling instrument (bahan teflon direkomendasikan untuk tumpatan resin
komposit, bahan plastik direkomendasikan untuk tumpatan GIC)
b. Cement stopper / plugger
c. Matrix band dan holder sistem tofflemire, wedge
d. Alat-alat poles (untuk Low Speed):
• Stone Arkansas/putih (round dan pointed)
• Enhance (pointed dan cup)
• Polishing strip
4
POSISI OPERATOR
5
CARA MEMEGANG
HANDPIECE DAN INSTRUMENT
Bsbnx
PREPARASI KAVITAS
1. Round Bur
2. Fissure Bur
3. Fissure Tapered Bur
4. Flame Shape Bur
6
BAB I
RUBBER DAM
A. DEFINISI
Rubber dam adalah isolator berbahan dasar karet dan silikon tipis yang
digunakan untuk mengisolasi gigi selama perawatan. (pace.2006)
C. PENJELASAN SINGKAT
Rubber dam pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter gigi dari New
York, Sanford Cristie Barnum, pada tahun 1864 memperlihatkan pertama kali
keuntungan mengisolasi gigi dengan
7
lembaran karet. Pada saat itu, menjaga karet pada tempatnya disekitar gigi
masih menjadi masalah tetapi kemudian pada tahun 1882 S.S. White
memperkenalkan punch rubber dam yang masih digunakan hingga saat ini.
Dr. Delous Palmer memperkenalkan metal clamps yang dapat digunakan
untuk gigi yang berbeda pada tahun yang sama. Tahun 1920 New York
Academy of Medicine menyatakan pentingnya penggunaan rubber dam pada
perawatan endodontik.
D. TUGAS MAHASISWA
Memasang Rubberdam pada model Rahang sesuai Instruksi.
8
Minimum rubber dam set yang diperlukan pada penggunaan rubber dam
.
9
3. Rubber dam Clamp
10
F. TAHAP PEKERJAAN
Teknik Pemasangan Rubber dam:
1. Teknik pemasangan clamp sebelum pemasangan rubber dam
2. Teknik pemasangan clamp bersamaan dengan rubber dam
3. Teknik pemasangan clamp setelah pemasangan rubber dam
4. Teknik Split dam
5. Teknik Bow
11
3. Teknik pemasangan clamp setelah pemasangan rubber dam
• Sulit bila operator bekerja sendiri
• Teknik dipakai bila clamp yang digunakan berukuran besar sehingga lubang yang
dibuat akan menjadi sangat besar, menyebabkan kemampuan isolasi berkurang
• Clamp yang sering memerlukan teknik ini adalah butterfly clamp
12
5. Teknik Bow
• Clamp yang digunakan jenis wingles
• Dapat digunakan pada gigi belakang
• Bow Clamp dikaitkan dahulu dengan rubber sheet
13
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Cohen, S and Burns, R.C. 2011. Pathways of The Pulp. 10th Ed.
2. Garg, N and Garg, A. 2014. Textbook of Endodontics 3rd Ed.. New Delhi: Jaypee
Brothers Medicaol Publisher.
14
BAB II
PREPARASI DAN TUMPATAN KOMPOSIT KELAS II
A. DEFINISI
Dental resin komposit adalah jenis bahan restorasi yang terbentuk dari 3
komponen utama yaitu matrix, filler dan coupling agent. Preparasi kelas II resin
komposit adalah jenis preparasi gigi yang melibatkan bagian oklusal dan
proksimal (mesial / distal) gigi.
2. Kontraindikasi:
- Area gigi yang tidak dapat diisolasi dengan baik.
- Restorasi yang besar dengan tekanan kunyah yang besar
- Daerah proksimal yang melebar hingga permukaan akar gigi
- Daerah margin gingiva yang dalam
15
C. PENJELASAN SINGKAT
Preparasi kelas II resin komposit adalah jenis preparasi gigi yang melibatkan
bagian oklusal dan bagian proksimal gigi, oleh karena itu dibutuhkan tipe matriks
yang sesuai. Pada saat pembuangan karies dibagian proksimal, matriks metal
dan wedge dibutuhkan untuk melindungi gigi disebelahnya.
Matriks Tofflemire dapat digunakan untuk kavitas kelas II yang melibatkan kedua
sisi proksimalnya. Setelah dilakukan pemasangan matriks, penumpatan komposit
dimulai dari kavitas bagian proksimal sehingga menjadi kavitas kelas I. Matriks
dan wedge dapat dilepaskan setelah penyinaran terakhir bagian dinding
proksimal kemudian penumpatan komposit dibagian oklusal dapat diselesaikan.
16
D. TUGAS MAHASISWA
1. Melakukan preparasi kelas II tumpatan resin komposit pada gigi 36/46.
2. Melakukan penumpatan resin komposit kelas II sampai tahap pemolesan.
17
d. Wedge
2. Bahan:
a. Komposit packable
b. Dentin conditioner (asam poliakrilat 10%)
c. Semen Ionomer Kaca Tipe 3
d. Alkohol
F. TAHAPAN PEKERJAAN
1. Preparasi
Tahap awal sama dengan preparasi untuk kelas I.
18
Untuk tumpatan resin komposit kelas II, tahapan-tahapan yang perlu ditambahkan
dari preparasi kelas I terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen oklusal dan
segmen proksimal:
A. Segmen Oklusal
Perluasan preparasi ke arah proksimal, bur tidak boleh sampai mengenai gigi
sebelahnya.
Ilustrasi perluasan outline form preparasi kelas II yang ideal: diperluas dari
titik kontak tetapi tidak berlebihan
Ilustrasi perlusasan outline form preparasi kelas II yang tidak baik: kurang
diperluas dan terlalu banyak diperluas
19
Ilustrasi kedalaman preparasi yang ideal: mencapai dentin, DEJ terekspos
B. Segmen Proksimal
1. Buat boks proksimal di bagian distal atau mesial, di bawah titik kontak tetapi
tidak sampai daerah servikal.
20
2. Hasil preparasi harus konvergen ke arah oklusal. Lebar isthmus
1/3 inter cusp.
2. Pemasangan Matriks
Matriks harus terletak di daerah bukal gigi, tidak boleh diletakkan di lingual pada
rahang bawah atau palatal pada rahang atas.
A. B.
A. Posisi head menghadap ke gingiva, B. Band yang telah terpasang pada matriks
22
Matrix band yang telah terpasang dengan baik pada gigi, disertakan
wedge pada bagian proksimal
Kerapatan matriks di daerah proksimal diperiksa dengan sonde, tidak boleh ada
celah
3. Basis Semen (basis semen diberikan hanya pada tumpatan resin komposit dalam
atau pada tumpatan amalgam)
Bahan yang digunakan: semen Zinc Phosphate atau Semen Ionomer Kaca (SIK).
23
Pengadukan Semen
A. B. C.
Cara Meletakkan Basis Semen (hanya pada karies dalam / tumpatan amalgam)
KELAS I
BENAR SALAH
Retensi tetap dipertahankan Retensi hilang karena semen
KELAS II
A. Lakukan etsa ( phosphoric acid 37%) pada gigi yang telah dilakukan preparasi
kemudian dibilas dengan water syringe, dan dikeringkan dengan hembusan
udara ringan, atau dengan cotton pellet
B. Aplikasikan bonding pada gigi yang telah dilakukan etsa, dihembuskan udara
ringan selama 10 detik, kemudian disinar dengan light cure selama 20 detik
25
E. Dinding Proksimal telah terbentuk menjadi kavitas kelas I
F. Setelah gigi telah dibentuk bagian proksimal dan mejadi kavitas kelas I,
dilanjutkan peletakan komposit pada bagian oklusal
27
G. DAFTAR PUSTAKA
Heymann HO, Swift EJ, Ritter AV. Sturdevant’s art and science of operative
dentistry. 6th ed. North Carolina: Elsevier; 2011. p.339-368.
28
BAB III
RESTORASI SIK KELAS V
A. DEFINISI
Kelas V adalah karies yang mengenai bagian servikal dari permukaan
bukal / labial atau lingual palatinal dari gigi anterior dan posterior.
Kontraindikasi :
1. Kavitas - kavitas yang terletak pada daerah yang menerima tekanan
tinggi
2. Lesi karies klas IV atau fraktur insisial
3. Lesi yang melibatkan area luas pada email labial yang mengutamakan
faktor estetika
29
3. SIK melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme
perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion
antara tumpatan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu
dipreparasi terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan
tambal lain.
D. TUGAS MAHASISWA
1. Membuat preparasi kelas V pada gigi 14/24
2. Membuat restorasi SIK pada preparasi tersebut hingga tahap poles
30
F. Tahapan pekerjaan
Dalam praktikum Skills lab ini, kita melakukan latihan pada model gigi, yang
dibutuhkan adalah keterampilan klinis yang baik sehingga preparasi yang
diharuskan adalah preparasi sempurna berbentuk half moon. Akan tetapi, pada
praktek dokter gigi sehari-hari, preparasi yang dilakukan adalah Minimal
Invasive sesuai dengan besar dan kedalamannya karies yang terjadi. Pada
umumnya karies kelas V merupakan kavitas cukup dalam, maka dibutuhkan
Tumpatan Sandwich (SIK + R. Komposit)
Cara preparasi :
1. Memakai round bur
2. Gerakkan bur di sekitar daerah perbatasan servikal hingga
membentuk suatu daerah cekungan
31
Cara Mencampur SIK (Preservation and Restoration of Tooth Structue,
G. J Mount) :
Bubuk SIK diambil menggunakan sendok takar khusus SIK sebanyak 1 sendok penuh.
Botol cairan dimiringkan sampai cairan masuk ke seluruh ujung botol, lalu botol dituang
secara vertikal dan drop 2 tetes pada kertas aduk.
Bubuk SIK dibagi menjadi 2 bagian sama rata dengan spatula. Aduk cairan SIK dengan
½ bubuk bagian pertama yang sudah terbagi, diaduk secara horizontal sambil diputar
selama 10 detik.
Dalam waktu 10 detik, adukan ½ bubuk bagian pertama harus teraduk rata terlebih
dahulu, lalu dilanjutkan pengadukan ke ½ bubuk bagian kedua sampai 25 detik.
32
Dalam waktu 25 detik, seluruh adukan harus rata, dan tidak boleh lebih lama lagi karena
GIC sudah mulai setting.
33
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Heymann HO, Swift EJ, Rittler AV. Studervant’s art and science of
operative dentistry. 6th ed. North Carolina : Elsevier; 2011. p.235
2. Mount GJ, Hume WR. Preservation and Restoration of Tooth Structure. 2nd
ed. California : Knowledge Books and Software; 2005 p.171.
34
BAB IV
RESTORASI RESIN KOMPOSIT KELAS III
A. DEFINISI
Resin Komposit adalah bahan tumpatan yang kandungan utamanya
adalah matriks resin dan partikel pengisi anorganik. Komponen lainnya
adalah bahan coupling untuk memberikan ikatan antara bahan pengisi
anorganik dan matriks resin, juga activator untuk polimerisasi resin.
Kavitas kelas III menurut klasifikasi G.V. Black adalah kavitas yang
terdapat pada permukaan proksimal dari gigi geligi anterior dan belum
mengenai tepi insisal.
35
KontraInsikasi Resin Komposit menurut ADA (American
Dental Association):
1. Tekanan oklusal yang besar.
2. Tempat atau area yang diisolasi.
3. Pasien dengan alergi atau sensitive terhadap material resin
komposit.
C. PENJELASAN SINGKAT
Resin Komposit adalah bahan tumpat adesif yang memiliki nilai estetik,
sehingga banyak dipilih baik untuk restorasi gigi anterior maupun
posterior. Hal ini disebabkan selain bersifat estetis, resin komposit terkini
memilik compressive strength yang baik sehingga dapat digunakan untuk
gigi posterior. Preparasi yang dibutuhkan untuk restorasi komposit adalah
minimal karena resin komposit tidak memerlukan perlekatan mekanis,
sehingga mendukung preservasi jaringan keras semaksimal mungkin.
D. TUGAS MAHASISWA
1. Membuat preparasi kelas III pada distal gigi 11/21
2. Melakukan restorasi Resin Komposit pada preparasi tersebut
3. Melakukan finishing dan polishing pada Restorasi tersebut
36
F. TAHAPAN PEKERJAAN
PREPARASI KAVITAS KELAS III GIGI 11/21
2. Preparasi dengan round bur hingga mata bur terbenam. Posisi bur tegak
lurus dengan sumbu gigi.
37
5. Hasil preparasi
PENUMPATAN
1. Basis
Diaplikasikan bila kedalaman karies mencapai dentin dalam,
menggunakan Semen Ionomer Kaca. Tahapannya adalah:
• Aplikasi dentin conditioner menggunakan microbrush selama 15 detik.
• Bilas dan keringkan dengan cotton pellet.
• Aplikasikan Semen Ionomer kaca menggunakan ball applicator pada
dentin dalam
2. Penumpatan resin komposit, tahapannya adalah:
• Etching
Aplikasi etsa pada seluruh kavitas, selama 15-20 detik. Bilas dan
keringkan dengan cotton pellet.
• Aplikasikan bonding agent menggunakan microbrush pada seluruh
kavitas, dihembuskan udara perlahan menggunakan chip blower, 10-
15 detik. Polimerisasi menggunakan Light Curing Unit selama 20
detik.
• Penumpatan Resin Komposit secara layering. Setiap layer dicuring
menggunakan Light Curing Unit.
• Setelah seluruh kavitas ditumpat, maka dapat dilakukan finishing
menggunakan superfine bur, dan pemolesan menggunakan
stone putih.
38
G. DAFTAR PUSTAKA
Mount, GJ., Hume, WR. Preservation and Restoration of Tooth Structure.
Ed. 2. Brighton: Knowledge Books and Software.
39
BAB V
RESTORASI ONLEI LOGAM
A. Definisi
Restorasi onlei logam penuh (full cast-metal onlay) adalah restorasi onlei
indirek yang terbuat dari logam dan menutupi seluruh permukaan oklusal.
Kontraindikasi:
1. Nilai karies tinggi
2. Pasien muda
3. Daerah estetik
4. Restorasi kecil
C. Penjelasan Singkat
Restorasi onlei logam penuh dengan desain menutupi seluruh permukaan
oklusal dapat memperkuat gigi yang lemah akibat karies atau perawatan
sebelumnya. Desain penutupan oklusal secara menyeluruh dapat mendistribusikan
beban oklusal ke seluruh gigi sehingga dapat meminimalkan resiko fraktur gigi.
Preparasi onlei lebih konservatif dibandingkan preparasi mahkota penuh. Batas
restorasi di supragingiva dapat mengurangi kemungkinan iritasi pada gingiva.
D. Tugas Mahasiswa
1. Melakukan preparasi onlei pada gigi molar rahang bawah
40
F. Tahapan Pekerjaan
1. Pembuatan guiding grooves / depth cuts dengan kedalaman 1,5 mm pada tiap
cusp menggunakan carbide bur no.271 atau rounded-flat-end tapered fissure
bur. Guiding grooves dibuat pada crest triangular ridges dan di grooves bukal
serta lingual.
2. Reduksi tiap cusp mengikuti topografi permukaan oklusal gigi dengan panduan
guiding grooves yang telah dibuat menggunakan carbide bur no.271 atau
round-end tapered fissure bur. Pada tahap ini berhati-hati pada area marginal
ridge mesial dan distal, untuk mencegah gigi sebelahnya terkena bur.
3. Functional cusp bevel pada 1/3 jarak oklusal-servikal di bagian bukal molar
sebesar 30-45° menggunakan round-end tapered fissure bur.
41
5. Pembuatan isthmus / occlusal step dimulai dengan initial entry pada central
fossa dengan kedalaman 0,5 mm, lalu diperluas ke bukal dan lingual tetapi
tidak melebihi 2/3 jarak dari central groove ke puncak cusp, menggunakan
rounded-flat-end tapered fissure bur.
8. Pembuatan proximal flare pada cavosurface line angle proksimal sebesar 40°
tanpa mengenai gigi sebelahnya, menggunakan thin tapered fissure bur.
42
9. Gingival bevel sebesar 30° menggunakan thin tapered fissure bur / flame
shaped bur.
10. Counterbevel 30° pada non functional cusp (lingual cusp) molar menggunakan
tappered fissure bur.
11. Seluruh cavosurface line angle dan perbatasan termasuk axiopulpal line angle,
cusp yang tajam, dan bahu; dibulatkan menggunakan fine-grit diamond bur
(finishing bur halus).
G. Daftar Pustaka
Sturdevant's Art and Science of Operative Dentistry. 7th ed. St.Louis, Missouri:
Elsevier. 2019.
44