Anda di halaman 1dari 26

KLAS V GIC

DPJP: Annisa Listya Paramita,


drg., Sp. KGA
Claudia Leititia Sinatra
20210720034
KLASIFIKASI
KARIES (RAO,
2012)
KLASIFIKA
SI KARIES
MOUNT
HUME,
2016
KLAS v
karies yang terletak pada sepertiga servikal dan tidak melibatkan marginal ridge

Listrianah dkk. 2018. Gambaran Karies


Gigi Molar Pertama Siswa-Siswi Sekolah
Dasar Negeri 13 Palembang Tahun 2018.
JPP.
Perbedaan Morfologi Gigi Sulung dan Permanen
Ciri-ciri Mahkota gigi desidui Ciri-ciri dari Akar Sulung
1. Mahkota gigi sulung lebih pendek dari gigi permanen. 1. Akar gigi anterior desidui lebih sempit secara
2. Permukaan oklusal gigi sulung lebih sempit secara mesiodistal dibandingkan akar gigi anterior
labiolingual dari pada gigi permanen. permanen.

3. Gigi sulung menyempit di bagian servikal mahkota. 2. Akar gigi desidui posterior lebih panjang dan
ramping dibandingkan dengan ukuran mahkota
4. Lapisan enamel dan dentin gigi sulung lebih tipis daripada dibandingkan dengan gigi tetap.
gigi permanen.
3. Akar gigi molar desidui lebih mengembang saat
5. Enamel rods pada sepertiga gingiva memanjang sedikit ke mendekati apeks (yang memberikan ruang yang
arah oklusal dari dentinoenamel junction pada gigi sulung diperlukan untuk perkembangan benih gigi
tetapi memanjang sedikit ke apikal pada gigi permanen. permanen) daripada akar gigi molar permanen.
6. Area kontak antara molar sulung sangat luas dan rata.
7. Warna gigi sulung lebih terang dari gigi permanen. Indeks
bias susu mirip dengan enamel gigi sulung. Oleh karena itu
disebut sebagai gigi susu.
1.Mahkota cembung dan servikal jelas
2.Bidang oklusal sempit
3.Servikal ke apeks menonjol
4.Enamel tipis
5.Tanduk pulpa tinggi
6.Saluran akar kecil
7.Dasar pulpa tipis
8.Ada gigi permanen yg akan tumbuh
9.Inklinasi prisma enamel berbeda.
10.Kontak area antar molar lebar dan datar
PRINSIP
PREPARASI
1 Outline form → bentuk kavitas pada permukaan gigi
Membuang semua jaringan karies dan fisur yang dalam, membuang semua jaringan email
yang tidak didukung dentin yang sehat, perluasan kavitas hingga jaringan gigi yang sehat.
* Extension for prevention → memperluas kavitas pada bagian pit fisur yang dalam untuk
mencegah terjadinya karies sekunder

2 Resistance form → membentuk kavitas agar restorasi tahan terhadap tekanan


pengunyahan

Dinding pulpa dan dinding gingival dibuat rata dan tegak lurus pada sumbu gigi, dinding
lateral tegak lurus dinding pulpa

3 Retention form → membentuk kavitas agar restorasi tidak mudah lepas

Dapat digunakan macam retensi: under cut, dove tail, pin hole, groove, kesejajaran dinding
kavitas. (Pickard, 1983)
PRINSIP
PREPARASI
4. Convenience form → Membentuk kavitas supaya insersi atau pemasangan
bahan restorasi lebih mudah serta lapang pandang operator lebih mudah

5. Toilet of cavity → menghilangkan tepi preparasi dari debris yang dapat


mengganggu perlekatan dengan bahan tumpatan
6. Finishing of enamel wall and margin → penyelesaian dinding dan tepi
enamel
7. Removal of the caries → Menghilangkan karies aktif pada gigi hingga benar-
benar bersih

(Pickard, 1983)
PRINSIP PREPARASI
KLAS V GIC
1. Outline form = bentuk ginjal mengikuti bentuk karies
2. Resistance form
○ dinding axial tegak lurus dasar kavitas, dasar kavitas konveks
○ sisa jaringan sekitar preparasi harus cukup untuk menahan beban (sisa jaringan
tidak boleh terlalu tipis)
3. Retention form = undercut pd incisal dan gingival wall
4. Convenience form = preparasi tidak terlalu kecil sehingga alat cukup untuk masuk
5. Toilet of cavity = aplikasi dentin conditioner untuk menghilangkan smear layer sehingga
tidak mengganggu perlekatan bahan
6. Finishing enamel wall and margin : tidak dibevel namun menghaluskan tepi-tepi yang
tajam
7. Removal of the caries: menghilangkan seluruh jar karies
OUTLINE
FORM KLAS V incisal wall

distall wall

mesial wall

pu;pa wall
gingival wall

Outline form mengikuti bentuk karies atau berbentuk ginjal.


kavitas sejajar dengan garis servikal
Retensi tambahan diperoleh dari undercut pada dinding incisal dan gingival
PILIHAN BAHAN
RESTORASI KLAS V
 GIC → menjadi pilihan utama untuk restorasi gigi sulung
 KOMPOSIT
 RMGIC
GIC
GIC adalah produk dari reaksi asam-basa yang komponen
dasarnya adalah glass kalsium aluminosilikat yang
mengandung fluorida. GIC digunakan untuk merestorasi
terutama pada kavitas labial, pit dan fissure. GIC berikatan
dengan enamel dan dentin secara kimiawi melalui
mekanisme pertukaran ion.

Powder :
• Calcium fluoroaluminosilicate glass
Liquid :
• Asam poliakrilat (50%)

Anusavice dkk. 2012. Phillip’s Science of


Dental Materials. 12 Ed. Elsevier
GIC
KELEBIHAN
KEKURANGAN

● Bersifat biokompatibel
● Dapat melepas fluoride ● Memiliki sifat mekanik yang rendah

● Memiliki koefisien thermal yang sama dengan ● Bersifat brittle (mudah rapuh)
struktur gigi
● Daya tahan terhadap keausan rendah
● Memiliki modulus elastisitas yang sama
dengan dentin
● Mudah dimanipulasi

Anusavice dkk. 2012. Phillip’s Science of


Dental Materials. 12 Ed. Elsevier
KOMPOSIT
KEKURANGAN
KELEBIHAN
1. Estetik baik karena warna dapat disesuaikan
1. Dapat terbentuk gap antara gigi dengan tumpatan
dengan gigi karena adanya polymerization shrinkage pada saat
2. preparasi minimal setting
3. memiliki konduktivitas termal yang rendah
4. berikatan baik dengan struktur gigi (adhesi baik) 2. teknik penumpatan membutuhkan skill yang
sehingga menghasilkan retensi baik, low tinggi
microleakage, minimal staining
3. sulit untuk menghasilkan restorasi yang ideal
5. repairable
pada bagian proximal dan koronal
RMGIC
KELEBIHAN
KEKURANGAN
1. menghemat waktu kunjung
1. Kekerasan permukaan lebih rendah
2. tidak dibutuhkan daerah kerja yang
daripada resin komposit
kering
2. Indikasi penggunaan terbatas
3. tidak dibutuhkan etsa dan aplikasi
primer
(Ningsih, 2014).
4. pelepasan fluor akan melindungi gigi
terhadap dekalsifikasi
(Evangelina et al., 2014).
ALAT DAN
BAHAN

Masker dan Handscoon Kaca mulut Sonde Pinset Eskavator

Plastic filling Agate spatel Burnisher Probe Cotton pellet Cotton roll
instrument
Plastik
Microbrush Glass lab Dappen glass Chip blowerArticulating paper Cocoa butter

Brush Inverted
Round bur Fissure bur
profilaksis cone bur Fine finishing bur Enhance

Contra angle hand piece low


speed Mikromotor Spatula semen
Seluloid strip ZnPO4 CaOH Pumice

Gic

Paper pad
Membersihkan gigi dari debris sisa makanan (oral profilaksis) dengan

01 brush profilaksis dan pumice (handpiece low speed)

2. Dilakukan pemasangan isolasi menggunakan cotton roll

3. Operator berada di kanan belakang pasien. Dengan tangan kanan memegang


hand piece dan tangan kiri memegang kaca mulut.

Paramita AL, dkk. 2020. Modul Skill Lab


Promotif Preventif. Universitas Hang Tuah
Surabaya.
TAHAPAN KLAS 5

4. Pengambilan jaringan karies dengan round bur kemudian dilebarkan dan dibentuk dinding tegak
dengan fissure bur. Dasar kavitas diratakan dengan inverted bur.

5.. Retensi tambahan dapat juga berupa undercut yang dibuat dengan round bur kecil.

6. Kavitas dihaluskan dengan menggunakan fine finishing bur (pita kuning)

7. Aplikasi Basis jika ketebalan dentin antara 0,5 – 1 mm diperlukan dengan ZnPO4. Basis
tidak boleh mengenai dinding axial

8. Aplikasikan dentin conditioner (10% asam poliakrilat) pada kavitas selama 10-15 detik lalu
bilas dengan air mengalir hingga bersih dan keringkan.
TAHAPAN KLAS 5
9. Tumpat kavitas dengan menggunakan GIC.

10. Setelah setting, aplikasikan cocoa buttter

11. Pastikan tidak ada step antara gigi dan bahan tumpatan (dicek menggunakan sonde & dikurangin menggunakan
fine finishing bur)

13. Pulas setelah 24 jam.

14. Bagian servikal dapat dipulas dengan menggunakan arkansas stone tanpa menghilangkan bentuk anatomi gigi
kemudian dilanjutkan dengan menggunakan enhance.

16. Aplikasikan kembali kembali bahan proteksi (cocoa butter) setelah pemulasan.
1. Menjelaskan kepada pasien dan orang tua pasien terkait tindakan
perawatan yang akan dilakukan, yaitu Tumpatan klas 5
2. Menginstuksikan kepada orang tua pasien untuk pasien tidak
menggunakan gigi yang ditumpat untuk mengunyah terlebih dahulu
selama 24 jam setelah perawatan.
3. Menjelaskan kepada pasien dan orang tua pasien mengenai cara menjaga

KI
kebersihan mulut (sikat gigi 2 kali sehari, flossing)
4. Menginstruksikan pasien untuk melakukan diet management (mengurangi
konsumsi makanan manis)

E 5. Menginstruksikan pasien dan orang tua pasien untuk kontrol ke dokter


gigi secara periodik (6 bulan sekali)
6. Menginstruksikan pasien dan orang tua untuk segera ke dokter gigi
apabila ada keluhan
THANK
S!

Anda mungkin juga menyukai