3. Gigi sulung menyempit di bagian servikal mahkota. 2. Akar gigi desidui posterior lebih panjang dan
ramping dibandingkan dengan ukuran mahkota
4. Lapisan enamel dan dentin gigi sulung lebih tipis daripada dibandingkan dengan gigi tetap.
gigi permanen.
3. Akar gigi molar desidui lebih mengembang saat
5. Enamel rods pada sepertiga gingiva memanjang sedikit ke mendekati apeks (yang memberikan ruang yang
arah oklusal dari dentinoenamel junction pada gigi sulung diperlukan untuk perkembangan benih gigi
tetapi memanjang sedikit ke apikal pada gigi permanen. permanen) daripada akar gigi molar permanen.
6. Area kontak antara molar sulung sangat luas dan rata.
7. Warna gigi sulung lebih terang dari gigi permanen. Indeks
bias susu mirip dengan enamel gigi sulung. Oleh karena itu
disebut sebagai gigi susu.
1.Mahkota cembung dan servikal jelas
2.Bidang oklusal sempit
3.Servikal ke apeks menonjol
4.Enamel tipis
5.Tanduk pulpa tinggi
6.Saluran akar kecil
7.Dasar pulpa tipis
8.Ada gigi permanen yg akan tumbuh
9.Inklinasi prisma enamel berbeda.
10.Kontak area antar molar lebar dan datar
PRINSIP
PREPARASI
1 Outline form → bentuk kavitas pada permukaan gigi
Membuang semua jaringan karies dan fisur yang dalam, membuang semua jaringan email
yang tidak didukung dentin yang sehat, perluasan kavitas hingga jaringan gigi yang sehat.
* Extension for prevention → memperluas kavitas pada bagian pit fisur yang dalam untuk
mencegah terjadinya karies sekunder
Dinding pulpa dan dinding gingival dibuat rata dan tegak lurus pada sumbu gigi, dinding
lateral tegak lurus dinding pulpa
Dapat digunakan macam retensi: under cut, dove tail, pin hole, groove, kesejajaran dinding
kavitas. (Pickard, 1983)
PRINSIP
PREPARASI
4. Convenience form → Membentuk kavitas supaya insersi atau pemasangan
bahan restorasi lebih mudah serta lapang pandang operator lebih mudah
(Pickard, 1983)
PRINSIP PREPARASI
KLAS V GIC
1. Outline form = bentuk ginjal mengikuti bentuk karies
2. Resistance form
○ dinding axial tegak lurus dasar kavitas, dasar kavitas konveks
○ sisa jaringan sekitar preparasi harus cukup untuk menahan beban (sisa jaringan
tidak boleh terlalu tipis)
3. Retention form = undercut pd incisal dan gingival wall
4. Convenience form = preparasi tidak terlalu kecil sehingga alat cukup untuk masuk
5. Toilet of cavity = aplikasi dentin conditioner untuk menghilangkan smear layer sehingga
tidak mengganggu perlekatan bahan
6. Finishing enamel wall and margin : tidak dibevel namun menghaluskan tepi-tepi yang
tajam
7. Removal of the caries: menghilangkan seluruh jar karies
OUTLINE
FORM KLAS V incisal wall
distall wall
mesial wall
pu;pa wall
gingival wall
Powder :
• Calcium fluoroaluminosilicate glass
Liquid :
• Asam poliakrilat (50%)
● Bersifat biokompatibel
● Dapat melepas fluoride ● Memiliki sifat mekanik yang rendah
● Memiliki koefisien thermal yang sama dengan ● Bersifat brittle (mudah rapuh)
struktur gigi
● Daya tahan terhadap keausan rendah
● Memiliki modulus elastisitas yang sama
dengan dentin
● Mudah dimanipulasi
Plastic filling Agate spatel Burnisher Probe Cotton pellet Cotton roll
instrument
Plastik
Microbrush Glass lab Dappen glass Chip blowerArticulating paper Cocoa butter
Brush Inverted
Round bur Fissure bur
profilaksis cone bur Fine finishing bur Enhance
Gic
Paper pad
Membersihkan gigi dari debris sisa makanan (oral profilaksis) dengan
4. Pengambilan jaringan karies dengan round bur kemudian dilebarkan dan dibentuk dinding tegak
dengan fissure bur. Dasar kavitas diratakan dengan inverted bur.
5.. Retensi tambahan dapat juga berupa undercut yang dibuat dengan round bur kecil.
7. Aplikasi Basis jika ketebalan dentin antara 0,5 – 1 mm diperlukan dengan ZnPO4. Basis
tidak boleh mengenai dinding axial
8. Aplikasikan dentin conditioner (10% asam poliakrilat) pada kavitas selama 10-15 detik lalu
bilas dengan air mengalir hingga bersih dan keringkan.
TAHAPAN KLAS 5
9. Tumpat kavitas dengan menggunakan GIC.
11. Pastikan tidak ada step antara gigi dan bahan tumpatan (dicek menggunakan sonde & dikurangin menggunakan
fine finishing bur)
14. Bagian servikal dapat dipulas dengan menggunakan arkansas stone tanpa menghilangkan bentuk anatomi gigi
kemudian dilanjutkan dengan menggunakan enhance.
16. Aplikasikan kembali kembali bahan proteksi (cocoa butter) setelah pemulasan.
1. Menjelaskan kepada pasien dan orang tua pasien terkait tindakan
perawatan yang akan dilakukan, yaitu Tumpatan klas 5
2. Menginstuksikan kepada orang tua pasien untuk pasien tidak
menggunakan gigi yang ditumpat untuk mengunyah terlebih dahulu
selama 24 jam setelah perawatan.
3. Menjelaskan kepada pasien dan orang tua pasien mengenai cara menjaga
KI
kebersihan mulut (sikat gigi 2 kali sehari, flossing)
4. Menginstruksikan pasien untuk melakukan diet management (mengurangi
konsumsi makanan manis)