Anda di halaman 1dari 39

Inlay Onlay

Alrevo Panji A
Endocrown
21101900029
Arina Shafia 21101900034
Ferika Devy R 21101900051
Herlynda C 21101900056
Preceptor:
Insan Shafa 21101900061
drg. Arlina Nur Hapsari , Sp. KG
Maila Samicha S 21101900067
Sabiilul Istiqoomah 21101900089
Silvia Salwa S 21101900096
Yogi Pradipta 21101900100
DEFINISI

Inlay merupakan restorasi intrakoronal dan ekstrakoronal yang


menutup sebagian cups gigi atau tidak menyeluruh cups gigi.

Inlay
Inlay
Indikasi kontraindikasi
•frekuensi karies tinggi
•OH pasien jelek
PREPARASI INLAY
 
Preparasi oklusal
1. Preparasi dimulai dari central fossa hingga total kedalaman+ 2,5 mm pada gigi(kira-kira
1 mm ke dalam dentin).
2. Bur tapered fissure digerakkan secara lateral dan tegak lurus terhadap sumbu panjang
gigi.
3. Divergensi oklusal tergantung pada kedalaman oklusal-servikal dari preparasi.
Kemiringan bur memberikan divergensi pada masing - masing dinding kavitas internal.

Preparasi box proksimal


4. Box dibuat pada permukaan proksimal. Dinding fasial dan lingual harus divergen ,
seperti pada preparasi oklusal.
5. Perluas preparasi pada sisi mesial dan distal hingga dentinoenamel junction proksimal.
Isolasi email proksimal dengan pemotongan parit proksimal 0,5 mm pada dentin dan
0,3 mm pada email. Perluas parit ke arah fasial dan lingual hingga struktur jaringan
yang sehat dan dilanjutkan ke arah gingiva.
6. Perluasan gingiva pada dinding gingival harus memberikan jarak minimal 0,5 mm dari
gigi tetangga.
 M e m b e n t u k r e t e n s i d a n r e s i s t e n s i
 Groove  dibuat di dinding proksimal box, dibuat di
facioaxial line angle dan linguoaxial line angle pada
dentin  menambah retensi.
 Bevel gingiva  sekitar harus mencakup setengah
ketebalan dari dinding gingiva.
 Bevel oklusal  harus dimulai pada sepertiga dinding
oklusal.
Tujuan bevel oklusal  untuk membuang ketidakteraturan
dalam preparasi atau enamel rod yang tidak didukung pada
cavosurface margin.
Onlay DEFINISI
Onlay adalah restorasi intrakoronal dan ekstrakoronal yang
menutupi seluruh cups gigi posterior, yang berfungsi
membantu memperkuat jaringan gigi yang tersisa setelah
mengalami kerusakan akibat karies ataupun restorasi
sebelumnya.
Onlay
Indikasi
• Pengganti restorasi amalgam yang rusak.
• Kalau restorasi dibutuhkan sebagai penghubung tonjol bukal dan lingual.
• Restorasi karies interproksimal gigi posterior.
• Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat.
• kerusakan yang Lebar: pada preparasi, yang lebar ke fasiolingual dan memerlukan jangkauan cusp
• Estetika: Bila estetik lebih diperlukan, karena dengan metode indirek, estetika yang lebih bai
dicapai.
• Abrasi gigi posterior yag luas
• kerusakan gigi posterior yang besar teapi email dan dentin bagian bukal dan lingual masih sehat
• Telah dirawat endodontik
• Memperbaiki fungsi oklusi
• Kemungkinan terjadinya frakur cups karena kurang jaringan sehat pendukungnya
• Lebar ishmus telah melebihi sepertiga jarak antar cups
Kontradikasi
• tekanan oklusal Berat: restorasi ini mungkin patah pada pasien dengan bruxing atau
kebiasaan clenching.
• Sulit mengendalikan kelembaban: Ketika isolasi operasi bidang ini tidak
memungkinkan, sementasi menjadi sulit.
• preparasi subgingival yang dalam: pengambilan cetakan dan preparasi penyelesaian
dengan margin subgingiva yang dalam akan sulit

Onlay
PREPARASI ONLAY
1. Preparasi dengan bur fissure paralel dengan arah tegak lurus dengan dasar
pulpa ± 2 mm , diperluas ke arah bukal dan lingual (1/3 dari lebar gigi
bukal- lingual/palatal)
2. Pembuatan isthmus sebesar 2 mm pada oklusal dengan bur fissure
3. Pembuatan groove sebesar 1.5 mm dengan bur fissure dengan arah 45
derajat ke dasar kavitas
4. Reduksi oklusal dengan fissure sebesar 1,5 mm hingga groove hilang
5. kurangi sisi bagian luarnya dengan bur fissure
6. Preparasi proksimal box membentuk axial wall kedalaman 1,5 mm,
dinding axial divergen 5-10o
7. Bevel gingival pada dinding bukal dan lingual proximal box  bur flame
long
8. Bevel pada axiopulpal line angle  flame long bur
9. pulpal floor harus datar
10. Finishing :
• Dinding-dinding sejajar atau divergen ke oklusal dihaluskan
• Pastikan tidak terdapat undercut
• Menggunakan malam merah yang dilunakkan kemudian ditekankan kedalam
kavitas
• Tunggu sampai malam mengeras
• Ambil malam menggunakan sonde half moon
• Jika ada malam yang menempel di kavitas berarti terdapat undercut, jika bersih
dari malam berarti bebas dari undercut
• Menghaluskan sudut-sudut dengan finishing bur
KEKURANGAN ONLAY/INLAY
KELEBIHAN ONLAY/INLAY
1. Butuh waktu yang lama
1. Menghasilkn kontur yang lebih baik
2. Butuh tumpatan sementara
2. Memperkuat struktur gigi yang tersisa dengan
3. Lebih sensitif
adhesif bonding
4. Ikatan pada gigi rendah karena
3. Lebih biokompatibel
menggunkan semen dapat
menyebabkan mikcroleakge.
Endocrown
DEFINISI
Endocrown adalah mahkota yang terbuat dari bahan keramik atau resin komposit yang diaplikasikan
dengan bantuan semen resin pada ruang pulpa sebagai tambahan retensi crown meliputi seluruh
permukaan mahkota gigi yang masih tertinggal postendodontik

INDIKASI KONTRAINDIKASI
1. untuk semua gigi molar yang memiliki mahkota 1. Adhesion tidak dapat didukung
klinis rendah 2. Jika ruang pulpa kurang dari 3 mm
2. hilangnya struktur gigi yang luas 3. Margin servikal kurang dari 2 mm
3. saluran akar yang terkalsifikasi untuk sebagian di bagian
4. saluran akar yang ramping circumferencial
5. ruang intermaxillary yang kecil di mana tidak
mendukung menggunakan pasak dan mahkota tidak
memungkinkan karena ketebalan bahan keramik
yang tidak mencukupi
KELEBIHAN ENDOCROWN
1. Lebih praktis dan lebih mudah
dilakukan
2. Biaya pasien lebih berkurang
3. Keausan gigi minimal sehingga
memperkuat gigi

KEKURANGAN ENDOCROWN
1. Fraktur akar pada endocrown
2. Tidak dapat digunakan di bagian premolar
Bahan-Bahan
Inlay/Onlay/
Endocrwon
1. LOGAM
Logam di bagi menjadi 3 menurut Craig, 5th Ed. :

1. Noble Dental Alloy


Secara umum kelebihan : Memiliki permukaan yang baik, dan tahan terhadap udara kering,
mudah bereaksi dengan sulfur untuk membentuk sulfida, namun tetap tahan terhadap oksidasi
tarnish, korosi selama pemanasan, casting dan juga dalam rongga mulut.
Terdapat beberapa jenis :
- Gold (Au)
Memiliki sifat halus, mudah di tempa di banding dengan jenis yang lain, memiliki warna
kuning berkilau, memiliki kekuatan yang paling rendah di antara jenis yang lain, tidak
terpengaruh oleh perubahan suhu udara dan air yang ekstrim. Semakin tinggi kandungan Au
dalam alloy maka kekerasan logam tersebut semakin rendah.
Platinum (Pt)
Metalnya berwarna putih kebiruan, keras, ductile, dan malleable, serta tahan terhadap kondisi
dan temperature dalam rongga mulut.
- Palladium (Pd)
Hanya digunakan untuk campuran dengan bahan yang lain. Tidak digunakan sebagai unsur
utama tunggal.
2. Base Metal Alloy
- Silver (Ag)
Menangkap banyak oksigen sehingga menyulitkan casting, karena adanya gas pada solidificationpermukaan
casting yang kasar. Silver atau perak murni tidak di gunakan pada restorasi. Namun, jika perak + palladium
mencegah adanya korosi di dalam rongga mulut. Silver + Palladium + Emas, perak menguatkan warna putih
dari alloy dan menetralisir warna kemerahannya. Perak membentuk solid solution dengan palladium dan
emasterbentuk solid dan palladium based alloy.
- Copper (Co)
Memiliki sifat lunak,metal ductile dengan konduktivitas termal dan listrik yang tinggi, memiliki karakteristik
warna merah. Pada palladium based alloy, copper menurunkan titik lebur dan menguatkan alloy.
- Zinc (Zn)
Dalam bentuk murni zinc halus, britle, dan low strength. Namun bila terlalu banyak di gunakan zinc akan
meningkatkan sifat brittlenessnya (pecah)
- Indium (In)
Memiliki sifat yang halus, berwarna metal putih keabuan, titik leburnya rendah yaitu 156,6 derajat celcius, dapat
digunakan pada gold based alloy sebagai pengganti zinc
- Tin (Sn)
Berkilau, halus dan memiliki warna metal putih, jika Tin dikombinasikan dengan platinum dan palladium akan
keras tapi memiliki sifat brittleness yang tinggi.
- Gallium (Ga)
Memiliki warna keabu abuan, stabil pada udara kering, namun tarnish terhadap udara lembab.
- Nickel (Ni)
Dapat memutihkan alloy serta meningkatkan kekuatan dan kekerasan alloy.
four types of gold alloy:
1. tipe I memiliki konsentrasi emas tertinggi sebesar 98%; itu dianggap sebagai emas
"lunak" dan diindikasikan dalam situasi non stressbearing seperti inlay Kelas V.
2. tipe II mengandung sekitar 77% emas dan biasanya digunakan dengan tatahan emas dan
restorasi dengan margin yang tidak dapat diubah, karena paduan ini dapat dipoles untuk
mencapai integritas marginal maksimum.
3. tipe III, dengan konsentrasi emas 72%, adalah paduan emas yang paling umum
digunakan dalam kedokteran gigi; digunakan untuk membuat mahkota dan gigi tiruan
sebagian tetap.
4. tipe IV memiliki konsentrasi emas terendah (69%), dan digunakan untuk pembuatan
kerangka gigi tiruan sebagian lepasan dan masih digunakan untuk fabrikasi pasak dan
inti cor khusus.
3. Metal-Porcelain Alloys
PFM adalah bahan restorasi yang mengkombinasikan antara logam dan non logam (porselen).
 Kekuatan restorasi porselen fusi logam masih digunakan pada kasus yang memerlukan kekuatan yang tinggi
untuk menahan gaya dari fungsi stogmatonatik flexural strength of 1400MPa
 Kelebihan
- Porselen fused to metal lebih tahan terhadap beban kunyah yang besar, karena terdiri dari dua lapis, lapisan logam
dan porselen.
- Estetik baik, karena ada porselen di lapisan paling koronal
- Lebih murah dibandingkan full porselen
 Kekurangan
- Karena perbedaan bahan antara logam dan porselen, sehingga koefisien bahan tersebut juga berbeda. Perbedaan
koefisien itu mengakibatkan porselen dan metal terpisah atau lepas, sehingga perlu ketelitian dan keterampilan
yang tinggi dari operator untuk membuatnya.
- Lebih banyak jaringan gigi yang harus dihilangkan (lebih banyak dibandingkan porselen) untuk substruktur
metal. 
- Harga lebih mahal karena setidaknya membutuhkan dua kali kunjungan dan juga bila menggunakan alloy metal
yang mahal.
- Teknis lab yang lebih sulit.
- PFM tidak menyerupai aspek natural dari gigi, karena intimetal yang menghalangi cahaya untuk masuk.
Tidak adanya translusensi, karena faktanya restorasi PFM hanya dapat mengabsorbsi atau memantulkan cahaya,
sementara jaringan gigi menunjukkan derajat translusensi yang tinggi.
- Terbentuk bayangan gelap pada bagian servikal
2. PORSELEN
Porselen adalah bahan restorasi yang umumnya digunakan untuk memulihkan gigi yang rusak ataupun
patah dikarenakan faktor estetiknya yang sangat baik, resistensi pemakaian, perubahan kimiawi yang
lambat, dan konduktifitas panas yang rendah.
 Kekuatan : Tekanan heat press mencapai 0,3 hingga 0,4 MPa terjadi pada suhu 910℃ hingga 920℃
dengan jangka waktu antara 10 dan 20 menit, all porselain fracture toughness antara lain 0,9-1,0
mMPa/m, sedangkan enamel antara 0,7-1,3 mMPa/m. Fracture toughness enamel dan porselen tidak
boleh terlalu jauh perbedaannya, karena porselen menggantikan fungsi enamel sehingga sedapat
mungkin sama dengan enamel. porselen yang digunakan untuk onlay adalah memiliki kekuatan
flexural yang tinggi yakni 140-1300 Mpa. Kekurangan
 Mudah pecah jika diberi tekanan yang berlebihan
Kelebihan  Pembuatannya yang cukup sulit
 Memiliki estetik yang baik, warnanya dapat  Kurang kuat jika dibandingkan dengan restorasi metal
disesuaikan dengan warna gigi porselen
 Daya kondensasinya rendah dan toleransi dari  Gigi antagonisnya mengalami aus jika restorasinya
jaringan lunak sangat baik kurang baik. Terdapat undercut dan overhanging
 Permukaannya licin seperti kaca, sehingga  Harga > mahal dari restorasi metal porselen.
mencegah perlekatan debris/plak  Sulit memadupadankan warna yang sesuai dengan warna
gigi asli pasien sehingga membutuhkan keahlian khusus
dan pengalaman dari operator sendiri.
3. KOMPOSIT
RK merupakan suatu bahan pengembangan dari polimer-polimer resin akrilik yang ditambahkan
bahan pengisi anorganik yang keras seperti gelas atau keramik ke dalam suatu matriks resin. Resin
komposit terdiri dari bahan dasar, bahan filler anorganik, bahan antara, dan bahan tambahan lainnya.
Kekuatan:
 Komposisi filler yang tinggi (70-75% per berat) dan kekuatan kelenturan
(150 MPa) yang sama dengan kebanyakan komposit laboratorium generasi
kedua menghasilkan bahan yang berkekuatan tinggi, tidak seperti mikrofil
yang mudah fraktur. Komposit mikrohibrida diindikasikan untuk inlay,
onlay/overlay, veneer, dan restorasi crown penuh.
 Komposit laboratorium indirek memiliki fleksibilitas, kekuatan tekan,
kekuatan lentur yang tertinggi sekitar 105 MPa, stabilitas warna seperti
estetik dan transluensi dan modulus kelenturan yang rendah, bahan ini
tidak brittle, membuatnya ideal digunakan untuk veneer pelapis stuktur
yang fleksibel seperti bridge fiber atau telescope crown.
 Salah satu merek dagang Sinfony menunjukkan kekuatan tekan dan
kompresif masing-masing 7,5 mJ/mm dan 275 MPa, melebihi bahan lain
yang lebih brittle dan kurang memuaskan dalam pembuatan veneer.
Kelebihan RK

 Memiliki derajat translusensi yang tinggi sehingga menunjang segi estetik restorasi.
 Tidak abrasif untuk struktur gigi yang berlawanan.
 Tahan terhadap pewarnaan restorasi oleh makanan (discolorisation) terutama jenis resin komposit
dengan menggunakan technologi nano, oleh karena partikel pengisinya berukuran sangat kecil
(nanometer) sehingga bahan restorasi nanokomposit memiliki ketahanan terhadap diskolorisasi yang
sangat baik.
 Pengurangan struktur gigi secara konservatif (pengurangan struktur gigi minimal).
 Memiliki estetik yang baik
 Mudah dipolish, sehingga akan menghasilkan permukaan restorasi yang halus dan mengkilap
 Menghasilkan derajat polimerisasi yang lebih tinggi
 ekonomis (bila dibandingkan dengan mahkota dan restorasi gigi secara tidak langsung)
 keuntungan bonding
 microleakage berkurang
 mengurangi terjadinya karies sekunder, mengurangi sensitifitas post operative
 meningkatkan retensi, meningkatkan kekuatan struktur gigi yang tersisa
Kekurangan RK

 Kontur proksimal inadekuat dan open kontak.


 Kemungkinan besar penggunaannya terlokalisir
 Adanya efek pengerutan polimerisasi (shrinkage
polymerisation)
 Tidak diketahuinya biokompatibilitas dari beberapa komponen
 Membutuhkan waktu lebih untuk restorasi
 Elastisitas rendah
 Dapat terjadi fraktur pada marginal ridge
Komposit memiliki kekuatan tekan sebesar ± 280 MPa, dan
modulus Young resin komposit umumnya sekitar 10 sampai 16
GPa, yang mendekati dentin.

Direct Composite Restorations


Sumber : Direct Composite Resin Onlays: Rationale And Clinical Application. Roger A. Solow, DDS. GENERAL
DENTISTRY January/February 2017
Indirect Restorations :
Composite or ceramic onlays and overlays
Onlay komposit keramik atau resin dan endocrown juga dapat digunakan untuk
memulihkan gigi yang dirawat secara endodontik. Sedangkan overlay
menggabungkan satu cusp atau lebih dengan menutupi jaringan yang hilang,
endocrown menggabungkan cusp, inti, dan mahkota dalam satu komponen.
Baik onlay dan endocrowns memungkinkan untuk konservasi struktur gigi yang
tersisa, sedangkan Alternatifnya adalah menghilangkan cusp dan permukaan gigi
sepenuhnya dengan restorasi mahkota penuh.

Sumber : S Dhoum*, K Jabrane, S Dhaimy, N Talache et al.Indirect Posterior Restoration: Composite Inlays.
Biomed J Sci &Tech Res 5(1)- 2018. BJSTR.
Indirect Composite Restorations
Keuntungan :
1. Meminimalkan efek penyusutan polimerisasi pada dinding kavitas.
2. Polimerisasi komposit secara keseluruhan, menghilangkan risiko monomer bebas yang tersisa.
3. Adaptasi marginal yang lebih baik, sealing/penyegelan bahan yang lebih baik dan mengurangi
risiko hiatus/jeda.
4. Oklusi dan kontak proksimal yang lebih baik.
5. Integrasi estetika yang lebih baik
6. Dan hal terpenting, sifat mekanik terbaik selama perawatan termal dan fotonik di laboratorium.
Kekurangan :
a) Relatif biaya tinggi dibandingkan amalgam dan komposit dengan metode langsung.
b) Dibutuhkan banyak sesi.
c) Selain itu, dan seperti semua perawatan bonding, ini adalah teknik yang menarik pasien dengan
kebersihan mulut yang baik dan motivasi yang baik.

Sumber : S Dhoum*, K Jabrane, S Dhaimy, N Talache et al.Indirect Posterior Restoration: Composite Inlays.
Biomed J Sci &Tech Res 5(1)- 2018. BJSTR.
Indirect & Direct Composite Restorations

Sifat mekanis dari inlay indirect tentunya lebih menarik dibandingkan dengan komposit direct, berkat
perlakuan panas dan post polimerisasi. Selain itu, cervical tightness dan pemulihan dari titik kontak
dalam kasus kehilangan substansi di bagian proksimal pada indirect komposit lebih baik.
Biaya indirect lebih mahal dibandingkan biaya direct komposit.
Mengenai tingkatan keawetan bahan, dari studi klinis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara metode direct dan indirect.
Indirect Composite Restorations
Keuntungan :
1. Meminimalkan efek penyusutan polimerisasi pada dinding kavitas.
2. Polimerisasi komposit secara keseluruhan, menghilangkan risiko monomer bebas yang tersisa.
3. Adaptasi marginal yang lebih baik, sealing/penyegelan bahan yang lebih baik dan mengurangi
risiko hiatus/jeda.
4. Oklusi dan kontak proksimal yang lebih baik.
5. Integrasi estetika yang lebih baik
6. Dan hal terpenting, sifat mekanik terbaik selama perawatan termal dan fotonik di laboratorium.
Kekurangan :
a) Relatif biaya tinggi dibandingkan amalgam dan komposit dengan metode langsung.
b) Dibutuhkan banyak sesi.
c) Selain itu, dan seperti semua perawatan bonding, ini adalah teknik yang menarik pasien dengan
kebersihan mulut yang baik dan motivasi yang baik.

SUMBER : Case Report: Labial Veneer All Porcelain With Press Method For Improving Aesthetic On Patient
With Central Diastema Case . Vol. 08 No. 01, 2017 : 48 – 58. Jurnal Teknologi Dan Seni Kesehatan Issn : 1978-
8843
Hydrofluoric acid

Hydrofluoric acid (HF) merupakan salah satu jenis surface treatment yang digunakan
untuk melekatkan gigi tiruan cekat keramik dengan semen resin. Hydrofluoric acid
mengandung 1,23% ion fluorida yang berasal dari natrium fluorida dan asam
hidrofluorat, diasamkan dengan asam fosfat 0,1 M phosphoric acid.

Emilija Bajraktarova-Valjakova dkk. 2018. Acid Etching as Surface Treatment Method for Luting of
GlassCeramic Restorations, part 1: Acids, Application Protocol and Etching Effectiveness. Journal of
Medical Sciences. 2018 Mar 15; 6(3):568-573
 Hydrofluoric acid adalah asam yang paling sering digunakan, ketika diaplikasikan pada permukaan
keramik akan bereaksi dengan matriks silika yang menghasilkan silikon tetrafluorida dan molekul air
yang dilepaskan.

Silikon tetrafluorida bereaksi dengan molekul lain asam hidrofluorat membentuk ion kompleks terlarut,
heksafluourosilikat: 

Selanjutnya, ion hidrogen bereaksi dengan kompleks heksafluorosilikat membentuk asam fluorosilikat yang
dapat dibilas: 

 Dengan melarutkan dan menghilangkan lapisan permukaan matriks kaca yang mengandung silika
(SiO2), silikat (SiO44-) dan kristal leucite (K2O • Al2O3• 4SiO2), permukaan menjadi keropos dengan
ukuran pori 3 - 4 μm.
 Cara pengaplikasian : menggunakan mikrobrush kemudian dioleskan pada permukaan keramik bagian
dalam yang akan bertemu dengan inti pasak.
 Perbedaan hydrofluoric acid vs etsa  jika pada asam phospat 37% di aplikasikan pada permukaan gigi
sedangkan hydrofluoric acid diaplikasikan pada permukaan keramik bagian dalam yang akan bertemu
dengan inti pasak untuk membentuk dari mikroporositas.
Silane
a. Definisi
Silane adalah material perantara yang digunakan untuk membuat ikatan antara dua material
khusus. Material-material kedokteran gigi dapat saling berikatan dengan perantara silane sehingga
silane disebut sebagai coupling agent. Silane yang digunakan di kedokteran gigi adalah:
γ-methacryloxypropyltrimethoxysilane.
Material silane dapat digunakan untuk meningkatkan sifat mekanis restorasi di kedokteran gigi,
diantaranya silane pada pasak fiber reinforced composite (FRC), restorasi keramik, material
tambalan gigi, dan adhesi logam dengan komposit.
b. Kandungan Silane
Silane mengandung γ - methacryloxypropyltrimethoxysilane. Struktur umum dari silane coupling
agent adalah R – (CH2)n – Si – X3, yang merupakan molekul multifungsi. Silane memiliki 2
tangan, yang salah satunya berfungsi untuk berikatan dengan dinding saluran akar, dan satunya
lagi berikatan dengan bahan pasak.
(Astabi et al.2015)
Mekanisme Kerja Silane
Coupling agent berfungsi untuk membentuk ikatan antara matriks polimer dengan
partikel filler pada bahan inti pasak, silane membentuk ikatan siloxane (Si-O-Si). Hal ini
membuat tekanan yang diterima oleh matrik polimer dapat disalurkan kepada partikel
filler sehingga dapat meningkatkan sifat fisik dan mekanik (Nugroho, 2020).
Silane
Bisakah silane diganti dengan bonding?

Bisa. Bonding tipe P60 merupakan bonding agent yang memiliki sifat coupling agent
dan dapat digunakan sebagai material core build up.
Cara pengaplikasian bahan ini dilakukan dengan pemberian etsa dan bonding terlebih
dahulu pada inti pasak, kemudian dilakukan aplikasi material P60.

SUMBER Andina N. S., dkk. 2014. Pengaruh Silane Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Reparasi
Resin Komposit Nanohibrida Dengan Resin Komposit Bulkfill Vibrasi. Ked Gi, vol. 5, No. 2, April
2014.
Contoh Kasus Inlay

Seorang wanita usia 51 tahun datang ke RSGM Halimah Dg. Sikati


dengan keluhan gigi molar atas berlubang dan ngilu saat minum air
dingin. Gigi belum pernah dirawat sebelumnya dan tidak pernah
sakit. Pada pemeriksaan klinis tampak gigi 26 berlubang. Klasifikasi
ICDAS menunjukkan skor 5 dan berada pada site 2 size 3 dari
Klasifikasi Mount&Hume.Tes vitalitaspositif dan pemeriksaan
periodontal tidak terdapat poket serta kebersihan mulut baik.Dari
hasil pemeriksaanradiografi tampak kedalamankarieshingga dentin.
Diagnosis padagigi tersebut adalah pulpitis reversibel.
Contoh Kasus Inlay

Kunjungan pertama dilakukan anamnesis, foto klinis, foto radiografi,


diagnosis, menentukan rencana perawatan dan informed consent.
Selanjutnya seluruh jaringan karies dibersihkan menggunakan
diamond round bur, dilanjutkan dengan preparasi kavitas, dinding
kavitas divergen ke arah oklusal dan seluruh tepi yang tajam
dibulatkan membentuk preparasi untuk penempatan restorasi inlay.
Contoh Kasus Inlay

Kemudian pencetakan dengan teknik double impression dilakukan


menggunakan bahan cetak elastomer yang untuk selanjutnya
digunakan sebagai model studi pembuatan restorasi inlay IPS
Emax® dilaboratorium. Tahap selanjutnya denganpenentuan warna
gigi dengan Chromascope® shade guide, kemudian kavitas diberi
base glass ionomer dan ditutup dengan restorasi sementara.
Contoh Kasus Inlay
Kesimpulan
Dari penanganan kasus ini, disimpulkan seleksi kasus dan
pertimbangan dalam pemilihan jenis restorasi sangat menentukan
tingkat keberhasilan. Dari seluruh pilihan perawatan untuk restorasi
estetik intrakorona, inlay porcelain menunjukkan tampilan yang cukup
baik secara klinis dibanding bahan lainnya.Namun, diperlukan teknik
khusus dan biaya yang cukup tinggi. Belum ada satupun bahan lain
yang dapat menyaingi tampilan yang unggul dari inlay porcelain,
dengan penggunaan self adhesive dual-cure resin cement yang
kompatibel dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Porcelain
memiliki biokompatibilitas yang sangat baik, tidak bereaksi dengan
cairan mulut, tahan lama dan tampilan alami.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai