“Impaksi”
DISUSUN OLEH :
6. Hasil foto
Area 3 (Mandibula)
Terdapat apikal gigi 38 dan 48 bersinggungan dengan canal mandibula
Area 4 (TMJ)
Bentuk Kondilus-Fossa Kondilus dekstra sinistra ovoid
Eminensia
Posisi Kondilus Kondilus dekstra sinistra simetris
18 : Impaksi kelas 3 SA
BAB III
PEMBAHASAN
Analisis Lesi
Lokasi
Lokasi lesi berdasarkan gambaran radiografi yang dilakukan pasien yaitu pada gigi 18,
23, 28, 38, dan 48
Efek pada jaringan sekitar
Tidak menimbulkan efek terhadap jaringan sekitar
Yamammato pada tahun 2003 mengajukan klasifikasi impaksi gigi kaninus rahang atas
berdasarkan orientasi long axis gigi kaninus rahang atas terhadap bidang oklusal menjadi
tujuh tipe:
- Tipe I yaitu posisi impaksi gigi kaninus rahang atas vertikal, hampir tegak lurus terhadap
sumbu gigi, terletak di antara gigi incisivus lateralis dan gigi premolar pertama rahang
atas.
- Tipe II yaitu posisi mahkota lebih condong ke arah mesial terhadap bidang oklusal.
- Tipe III yaitu posisi mahkota lebih condong ke arah distal terhadap bidang oklusal.
- Tipe IV yaitu posisi impaksi gigi kaninus horizontal dengan mahkota berada di mesial.
- Tipe V yaitu posisi impaksi gigi kaninus horizontal dengan mahkota berada di distal.
- Tipe VI yaitu posisi mahkota gigi kaninus menghadap ke arah fossa orbita.
- Tipe VII yaitu posisi impaksi gigi kaninus labio-palatal (ektopik) dengan posisi mahkota
berada di bukal
Kesimpulan
Pada laporan kasus ini, gambaran radiografi granuloma ditandai dengan lesi
radiolusent pada periapikal dengan batas jelas, membran periodontal dan lamina dura dapat
menebal atau menghilang didaerah lesi.
Archer
Archer memberikan klasifikasi untuk impaksi yang terjadi di rahang atas.
1. Klasifikasi ini sebetulnya mirip dengan klasifikasi Pell & Gregory. Bedanya, klasifikasi ini
berlaku untuk gigi atas.
Kelas A : bagian terendah molar ketiga setinggi bidang oklusal molar kedua.
Kelas B : bagian terendah molar ketiga di atas bidang oklusal gigi molar kedua tapi masih di
bawah garis servikal molar kedua.
Kelas C : bagian terendah molar ketiga lebih tinggi dari garis servikal molar kedua.
2. Klasifikasi kedua untuk rahang atas ini sama dengan apa yang dibuat George Winter.
3. Berdasarkan hubungan gigi molar ketiga dengan sinus maksilaris.
Sinus approximation (SA) : bila tidak dibatasi tulang, atau ada lapisan tulang yang tipis di
antara gigi impaksi dengan sinus maksilaris.
Non Sinus approximation (NSA) : bila terdapat ketebalan tulang yang lebih dari 2 mm antara
gigi molar ketiga dengan sinus maksilaris
Kesimpulan
Pemeriksaan penunjang untuk gigi impaksi dapat dilakukan menggunakan radiograf panoramik.
Keputusan untuk mengekstraksi umumnya dipertimbangkan ketika gigi kaninus rahang atas yang
terkena impaksi berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, yang dapat menyebabkan
komplikasi. Karena pentingnya gigi taring rahang atas terhadap estetika dan fungsi, keputusan
tersebut dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat serius.
LEMBAR PENGESAHAN
Kasus Kompleks Impaksi
Disusun
Yogi Pradipta
21101900100
Penyususn Pembimbing
Daftar Pustaka
1. Rachmawati, dkk. 2020. Klasifikasi impaksi caninus rahang atas pada pemeriksaan
radiograf panoramik dan CBCT sebagai penunjang odontomy. Volume 4, Nomor 2: 35-
42
2. Nisha Garg. 2014. Textbook of Endodontics 4th Edition. Jaypee Medical Pub. Page 45-
46.
3. Talabony, M.R. 2016. Clinical And Radiographic Evaluation Of Pulpal And Periradicular
Tissue. Int journal of pharmaceutical sciences. Page 1-4