Anda di halaman 1dari 17

CASE SCIENCE

SECTION (CSS)
Preceptor: drg. Welly Anggarani, Sp.KGA
Presented: Yogi Pradipta (21102000022)
● Effectiveness of Topical Fluoride on
Dental Caries: A Literature Review

● Peneliti: Taghreed Ahmed Al Harbi, Omar Abd El Sadek El Meligy,


Saad Dakilallah Al Harbi, Manal Al Malik
● Published: EC Microbiology. 12 Februari 2020.
INTRODUCTION

 Early childhood caries (ECC) atau yang biasa dikenal dengan istilah baby bottle
caries adalah salah satu permasalahan gigi yang paling sering terjadi pada anak-
anak dalam rentang usia kurang dari 6 tahun.
 Menurut American Dental Association (ADA), ECC ditandai dengan adanya satu
atau lebih kerusakan gigi, baik lesi dengan kavitas atau tanpa kavitas, kehilangan
gigi akibat karies, atau penambalan permukaan gigi sulung pada usia prasekolah
antara usia lahir hingga 71 bulan.
 Pencegahan terjadinya karies gigi baik pada anak-anak maupun orang dewasa
menjadi salah satu prioritas utama dalam pelayanan kedokteran gigi, salah satunya
adalah dengan memberi perawatan menggunakan sediaan fluoride.
 Secara umum, fluoride tersedia dalam berbagai macam sediaan seperti varnish, gel,
topikal, obat kumur, dan lainnya.
METHODE

Pencarian artikel terkait dengan


topik efektivitas topikal fluoride
terhadap karies gigi pada anak di
database online (Medline/PubMed 319 artikel di review dan 32 diantaranya
menyatakan keefektivitasan dari
penggunaan topikal fluoride untuk
mencegah terjadinya karies
Artikel-artikel yang berkaitan didapat
 sumber-sumber yang digunakan pada
artikel-artikel tersebut diulas lebih lanjut
untuk membantu penulisan artikel ini
DISCUSSION
 Gigi berada dalam keadaan yang berisiko untuk terjadi karies sesaat setelah
erupsi. Rentang usia terjadinya karies pada gigi sulung yaitu sekitar usia 2-5 tahun,
sedangkan untuk gigi permanen saat memasuki usia remaja.
 Karies pada gigi terjadi akibat adanya proses demineralisasi dari enamel dan
dentin yang dipicu oleh asam organik yang berada di bakteri dalam plak. Proses
demineralisasi terjadi dalam kondisi pH 5,5.
 Saliva merupakan komponen utama yang dapat membantu terjadinya
remineralisasi pada gigi dengan memberikan mineral pada area-area yang sudah
terdemineralisasi, dan tersaturasi oleh kalsium dan fosfat dengan baik pada pH 7.
Jika proses demineralisasi terjadi, maka proses remineralisasi juga akan terjadi
walaupun prosesnya terjadi secara perlahan.
 Streptococcus mutans (S. mutans) and Streptococcus sobrinus adalah
mikroorganisme To
yang paling sering ditemukan dalam perkembangan dari terjadinya
karies gigi.
Topical Fluoride

● Secara garis besar, topikal fluoride terbagi menjadi 2 kategori, yaitu;


 Yang diberikan oleh dokter gigi/professional (varnish, gel, foam)
 Yang dapat dilakukan sendiri (pasta gigi dan obat kumur)

● Topikal fluoride disarankan bagi orang-orang atau populasi yang


memiliki risiko sedang hingga tinggi terhadap karies gigi.
A. Fluoride varnish
• Pertama kali diperkenalkan tahun 1960, dan merupakan teknik PATF (Professionally Applied
Topical Fluoride) yang paling sering dilakukan di Eropa.
• Sediaan yang paling sering digunakan adalah Duraphat (2.2% F) dan Fluor Protector (0.1% F)
B. Fluoride gel dan foam
• Banyak digunakan di Amerika dan Canada.
• Penggunaan nya dengan cara sediaan fluor diaplikasikan ke Styrofoam mouth trays lalu
diaplikasikan ke pasien. Sediaan yang sering digunakan adalah 1.23% APF (Acidulated
Phospate Fluoride).
C. Fluoride obat kumur dan pasta gigi
• Fluoride dalam bentuk obat kumur direkomendasikan untuk pasien dengan risiko karies tinggi.
Dalam satu sediaan fluor obat kumur, mengandung 100-500 ppm fluoride dan digunakan 1-2x
sehari.
• Sediaan fluoride dalam bentuk obat kumur dapat berupa 0,2% sodium fluoride (NaF).
• Penggunaan FTP (fluoride toothpaste) merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan
sendiri. Setelah menggosok gigi dengan FTP, level fluoride didalam saliva akan meningkat dan
selanjutnya akan berada dalam konsentrasi yang rendah selama 2-6 jam, sehingga fluoride
dapat membantu remineralisasi enamel.
● Silver diamine fluoride
Silver diamine fluoride merupakan perawatan karies yang sering disebut juga
dengan metoda Arresting Caries Treatment (ACT) dimana pengelolaan karies gigi
pada anak-anak diobati hanya dengan menghentikan proses perkembangan karies.
Dengan konsentrasi 38% (44.800 ion fluoride ppm) solusi SDF umumnya
digunakan untuk menghentikan karies pada gigi sulung anak-anak, terutama anak-
anak yang masih muda dan sulit untuk dilakukan perawatan. Penggunaan SDF
untuk menghentikan karies gigi merupakan prosedur non-invasif yang cepat dan
mudah digunakan. Pengaplikasian SDF ternyata dapat menyebabkan noda hitam
pada gigi karies disebabkan kandungan perak didalamnya, selain itu SDF juga
memiliki rasa logam tidak menyenangkan yang tidak disukai oleh pasien
The mechanism of
fluoride action
Ketika bakteri menghasilkan asam dan fluor
terdapat dalam cairan plak (FL), fluor akan
menembus bersama dengan asam di
bawah permukaan lalu terserap ke permukaan
kristal (FA) dan mencegah melarutnya kristal.
Bila seluruh permukaan kristal ditutupi oleh
FA, maka fluor tidak akan larut. Jenis lapisan
ini membuat karakteristik kristal serupa
dengan fluorapatit. Ketika lapisan FA hanya
sebagian menutupi kristal, maka bagian kristal
yang tidak dilapisi akan melarut
Efficiency of fluoride

Fluor memiliki efek penghambatan langsung pada aktivitas


glikolisis bakteri kariogenik dimana terjadi pemecahan metabolik
glukosa dan gula lainnya melepaskan energi dalam bentuk
ATP. Konsep efek anti-mikroba oleh fluor berperan dalam
pencegahan karies karena tingkat fluor intraoral memainkan
peran kunci dalam dinamika karies gigi. Efek fluor sebagai
kontrol karies menjadi salah satu pertimbangan pemilihan
sediaan untuk individu berisiko tinggi.
Dental Fluorosis

● Fluorosis merupakan suatu gangguan yang terjadi pada


proses perkembangan enamel yang timbul apabila
mengkonsumsi fluoride secara berlebihan selama proses
perkembangan gigi.
● Tingkat keparahan dari fluorosis dapat dikaitkan dengan
waktu, durasi dari eksposur langsung dan dosis dari
fluoride yang dikonsumsi
Conclusion

● Penggunaan fluoride sebagai upaya preventif dalam mencegah


terjadinya karies gigi pada anak-anak maupun orang dewasa
dinilai efektif dan dapat menurunkan tingkat prevalensi terjadinya
karies. Berbagai macam sediaan fluor yang ada dapat digunakan
dengan tetap memperhatikan dosis / batas maksimal intake
fluoride yang diperlukan per harinya.
Critical Apraisal
Critical Apraisal
DAFTAR PUSTAKA
● Taghreed Ahmed Al Harbi., et al. “Effectiveness of Topical Fluoride on Dental Caries: A
Literature Review”. EC Microbiology 16.3 (2020): 01-09
● WHO. Country Oral Heath Profiles.
● FDI World Dental Association. The Challenge of Oral Disease-A call for global action. In the Oral
Health Atlas, 2nd edition. FDI World Dental Association: Geneva, Switzerland (2015).
● Duangthip D., et al. “Early childhood caries among 5- to 6-year-old kids in Southeast Asia”.
International Dental Journal 67 (2017): 98-106.
● Buzalaf MA., et al. “Mechanisms of action of fluoride for caries control”. Monographs in Oral
Science 22 (2011): 97-114.
Thanks!

Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai